Anda di halaman 1dari 16

Audio Book

“Menemukan 5 Rahasia Hidup”

Muqodimmah....

Adakah di dunia ini manusia yang tak ingin bahagia? Ngga ada ya?...

Sejatinya kebahagiaan itu adalah jaminan Allah, kehidupan yang baik adalah balasan pasti dari Allah
bagi siapapun yang mau beriman dan melakukan kebaikan (beramal shaleh)...

Kebahagiaan hakikinya sejatinya hanya datang dari Allah.. Allah adalah satu2nya dzat yang mampu
menghujamkan kebahagiaan di hati kita... Allah the source of Happiness,, the source of sakinah..

Banyak mungkin diantara kita yang mencari kebahagiaan dg cara2 yang gak jelas...
Pada akhirnya itu semua hanya kebahagiaan yang sifatnya semu... tak akan ada kebahagiaan sejati
jikalau kita lalai dari Allah, ilahi rabbi, Tuhan kita...

Jika surga adalah kebahagiaan yang sesungguhnya di akhirat nanti, lalu bagaimana dengan
kebahagiaan di dunia?

Kalau kita baca banyak referensi, buku, ikut berbagai macam seminar.. kita banyak definisi tentang
kebahagiaan.. ada banyak pengertian pemahaman tentang kebahagiaan.. macam2..

Namun kalau kita merujuk para pendahulu2 kita yang sholeh, para guru2 kita, para ulama, para
sahabat bahkan Rasulullah.. ada banyak pemahaman tentang kebahagiaan yang harusnya kita
jadikan inspirasi utama.. sebelum yang lain...

Ada satu pernyataan dari salah sahabat Ibnu Abbas ra tentang kebahagiaan di dunia...

Ibnu Abbas r.a. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang terkenal dengan julukan Turjumaanul
Qur’an (orang yang paling ahli dalam menerjemahkan Alquran). suatu hari ia ditanya oleh para
Tabi’in (generasi sesudah para Sahabat) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia.
Ibnu Abbas menjawab bahwa ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :
Pertama, Hati yang selalu bersyukur. Hati yang selalu menerima apa yang telah Allah berikan
dengan ikhlas... hati yang tidak pernah kecewa dg apapun ketatapan.. hati yang selalu ridho dg
apapun yang Allah timpakan.. karena kitapun butuh ridhonya Allah..

Kedua, pasangan hidup yang sholeh. Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah
dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta
pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan

Ketiga, anak yang sholeh. Rasulullah saw bersabda: "Apabila seorang anak Adam mati maka
terputuslah seluruh amalnya kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau
anak shalih yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim)

Keempat, lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Kelima, harta yang halal.. berkah

Keenam, semangat untuk memahami agama

Ketujuh, umur yang barokah.

Materi rekaman ini terinspirasi dan diadaptasi dari buku yang ditulis oleh John Izzo yang berjudul
“The Five Things You Must Discover Before You Die” – Temukan 5 Rahasia Abadi Sebelum Mati, buku
tersebut merupakan salah satu buku yang paling berpengaruh bagi saya pribadi dari sekian banyak
buku-buku luar biasa lainnya.

Buku ini merupakan hasil wawancara lebih dari 200 Narasumber yang berusia 60 – 100 tahun, yang
oleh orang-orang terdekatnya dianggap sebagai pribadi bijaksana, dan telah menemukan
kebahagiaan serta makna hidup, 200 Narasumber yang disaring dari 15.000 responden pada
awalnya, dengan berbagai latar belakang, berasal lintas negara, agama, suku, budaya, dan profesi.
Mulai dari tukang cukur, ibu rumah tangga, psikolog, hingga para CEO. Yang kemudian dirangkum
benang merahnya menjadi 5 hal penting yang harus kita temukan dalam hidup.
Mengapa buku ini menjadi begitu luar biasa, karena isi dari buku ini seolah menggambarkan 18.000
tahun perjalanan hidup yang penuh kearifan dan sarat pengalaman. Pembelajaran hidup dari para
orang tua yang telah mengarungi hidup ini lebih dulu daripada kita.

Lewat rekaman ini saya ingin mengajak sahabat-sahabat pendengar untuk berguru tentang
kehidupan dari mereka yang berusia 60 – 100 tahun, yang oleh orang-orang terdekatnya dianggap
bijaksana dan dijadikan teladan. Nilai-nilai yang ada dalam buku tersebut bersifat universal, inspirasi
yang bisa diambil oleh siapapun, namun dalam pembahasan ini sy kemas dengan sentuhan nilai-nilai
islam yang sy tahu.

Bayangkan, ketika kita misalkan ingin merencanakan acara liburan ke suatu tempat yang sangat
istimewa, eksotis, dan misterius. Kita sudah menabung seumur hidup untuk pergi kesana, dan
tempat itu merupakan tempat yang menawarkan berbagai macam pilihan yang nyaris tak terbatas
untuk menghabiskan waktu, namun masalahnya kita tidak banyak waktu untuk mendatangi semua
kemungkinan / pilihan2 itu, dan kesempatan kita untuk pergi kesana hanya satu kali, jadi ini adalah
satu-satunya kesempatan yang kita punya.

Kira2 kalau seperti itu apa yang kita lakukan?

Tentu salah satu cara terbaik adalah kita mencari orang-orang yang pernah datang ke tempat itu dan
pernah menjelajahi setiap sudutnya, beberapa mungkin dari mereka ada yang menikmati, ada pula
menyesali, ada pula yang sudah cukup mengenal tempat itu, dan kita meminta pendapatnya, belajar
dari pengalaman mereka,

Kira2 itu yang ingin saya ajak,,

Karena kehidupan pun sesungguhnya ibarat perjalanan tadi, kita hanya bisa melakukan perjalanan
hidup ini sekali saja, waktu yang kita punya sangat terbatas dan kita tak pernah tahu kapan akan
berakhir, banyak orang yang menyesali jalan hidup yang mereka tempuh, tapi banyak pula yang
bahagia dalam hidupnya,

Oleh karena itu, tak ada salahnya kita simak penuturan mereka yang telah menempuh perjalanan
panjang hidup ini dalam buku tersebut, yang akan berusaha saya kemas ulang dan saya sampaikan
lewat rekaman ini kawan-kawan sekalian,
5 Rahasia, 5 pesan, 5 wejangan, 5 nasehat penting dari para orang tua tersebut, yang harus kita
perhatikan dalam hidup ini, untuk hidup yang bahagia, berkah, dan penuh makna.

Mari kita berguru kepada para orang tua tersebut, menggali pelajaran hidup, hikmah dan inspirasi
dari mereka,

Rahasia pertama untuk hidup berkah dan bahagia, pesan pertama, nasehat pertama dari mereka
yang harus kita amalkan adalah

“Jujurlah pada diri sendiri, ikutilah kata hatimu”

Cari tahu apa yang paling penting bagimu dalam hidup ini. Lalu lakukan.

Masalah besar dalam hidup akan terjadi jika seumur hidup kita habiskan untuk memancing, namun
kelak kita menyadari ternyata mencari ikan bukanlah tujuan utama hidup kita.

Sudahkan kita menjalani kehidupan yang kita inginkan, dengan mengikuti bisikan hati? Atau jangan-
jangan kita hanya menjalani kehidupan orang lain.

Sudahkah kita menjadi sosok yang kita inginkan?


Sudahkah kita fokus pada hal-hal yang benar-benar kita anggap penting?

Salah satu dosen senior , yang sudah mengajar lebih dari 40 tahun menyampaikan bahwa
“ada perbedaan yang besar antara mahasiswa yang mengikuti kata hati mereka, mahasiswa yang
betul2 hidup untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka, dibandingkan dengan mahasiswa yang
hanya sekadar mengikuti ambisi orang tua mereka atau mewujudkan mimpi orang lain, atau sekadar
mengikuti apa kata orang”

Mereka yang mengikuti kata hatinya, meskipun bukan tergolong mahasiswa yang pintar, selalu bisa
melewati tantangan-tantangan dengan mudah, pada akhirnya mereka begitu maju dan berkembang,
sedangkan mereka yang tidak mengikuti kata hatinya nampak seumur hidup harus berjuang jatuh
bangun.

So, Carilah apa yang menjadi panggilan jiwamu, dan wujudkanlah.

Bagi mereka yang mengikuti kata hatinya, pekerjaan tidaklah lagi terasa seperti sebuah kewajiban,
melainkan menjadi sebuah aktivitas yang sangat memuaskan, sebagai sarana untuk berkarya. Pasti
letih dan lelah, namun keletihan dan kelelahan yang berbuah kepuasan.

Apakah karir dan pekerjaan kita saat ini sudah menunjukan siapa kita sebenarnya?
Apakah seluruh hidup kita ini benar-benar jalan yang kita pilih?
Sudahkan kita menjadi sosok manusia yang ingin kita wujudkan?

Jujurlah pada diri sendiri, apakah ini hidup yang kita inginkan? Temukan tujuan hidup, dengarkan
suara hati, temukan apa yang paling penting dalam hidup kita, lalu hujamkan komitmen,
kedisiplinan, dan keteguhan diri untuk mau mengikutinya.

Jangan pikirkan apa yang dikatakan orang dan lingkungan tentang kita, namun lihatlah ke dalam diri
temukan apa yang paling kita inginkan, lalu kejarlah itu.

Kejarlah itu dalam bingkai 3 tugas besar,


1.Ibadah
2.Khalifah
3.Dakwah

Sebagai pribadi lakukanlah itu sebagai sarana mengabdi kepada Allah, menjadi jalan ibadah

Lalu, sebagai sarana untuk bisa berkontribusi kepada ummat, menjalankan peran khalifah

Dan, jadikan pula sebagai sarana untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk back to Allah,
menjadi jalan dakwah.

Apapun peran yang kita pilih, pastikan itu sesuai dengan kata hati, dan pastikan dilakukan untuk 3
tujuan diatas.
Ya, mengikuti kata hati memerlukan keberanian besar, sebagai seorang Muslim, libatkanlah Allah,
mohon bimbingan padaNya, jadikan doa sebagai andalan, bergantunglah hanya padaNya, karena
keberanian, ketenangan, keyakinan, itu bersumber dariNya. Hanya dari Allah.

Perbanyak “Me Time”, perbanyak waktu hanya berdua saja dengan Allah.. bertafakkur, merenung,
tanyakan hati.. sudahkan kita berada pada track yang lurus dengan Purpose of Life kita. Tanyakan
hati Apa yang kita cari? Sudahkan kita bergerak ke arahnya?

Atau jangan-jangan kita hanya menjalani hari sebatas rutinitas saja? Menjalani kesibukan tanpa
makna

Berhenti sejenak, dengarkan kata hati, ikuti..

Pilihlah karir yang kita senangi dan memberikan kita kepuasan sejati, selama itu halal, baik, dan
positif, memiliki 3 aspek tugas tadi, karena yang penting pada akhirnya bukan seberapa banyak uang
yang akan kita dapatkan dari pekerjaan, uang pd akhirnya akan habis, tetapi kepuasan hati tidak
akan habis,

Itu rahasia pertama, jika kita ingin menjalani kehidupan ini dengan bahagia dan penuh dengan
keberkahan,, ketika kita mengikuti kata hati maka totalitas yang akan hadir,, totalitas dalam
melakukan setiap aktivitas pekerjaan dan keseharian.

Rahasia kedua untuk hidup bahagia dan berkah, pesan kedua, nasehat kedua adalah

“Jangan ada penyesalan”


Agar kelak kita dapat meninggalkan hidup ini tanpa dibebani rasa penyesalan yang dalam, kita harus
menjalani hidup ini dengan berani, gigih mengejar apa yang kita cita-citakan, dan jangan menjauh
dari apa yang kita takuti

Jangan terlalu lama di zona nyaman dan zona aman

Sering-seringlah mengambil resiko

Beranilah mencoba hal-hal baru, ya... karena ketika berhasil kita akan bahagia, namun meskipun kita
gagal kita akan jauh lebih bijaksana

Seringkali penyesalan hidup hadir nanti bukan karena kita telah melakukan dan memutuskan
sesuatu, namun penyesalan hadir karena tidak tidak berani melakukan hal-hal yang sebenarnya
selaras dengan tujuan hidup, hal-hal yang benar2 kita inginkan

Memang kita tidak bisa memastikan keberhasilan akan mudah diraih, namun kita dapat memastikan
kegagalan dengan tidak mencobanya sama sekali.

Keberanian untuk menempuh resiko, sekecil apapun itu, dapat membawa implikasi yang amat luas
bagi perjalanan hidup kita.

Kita harus berani melangkah untuk merebut apa yang kita inginkan, bukan menjauh dari apa yang
kita khawatirkan.

Banyak orang yang merasa takut gagal, takut ditolak, atau tidak yakin akan berhasil, akhirnya mati
dengan tetap membawa angan-angan yang tersimpan di dalam jiwa.

Keberanian mengambil resiko adalah faktor penting dalam menggapai prestasi hidup yang lebih
besar.

Jika kita hanya mencari yang aman-aman saja, maka kita tidak akan berhasil menguak dunia yang
begitu besar ini. Bumi dan rezeki Allah yang begitu luas ini

Islam tidak akan berkembang, jika Rasulullah dan Para Sahabat tidak berani mengambil resiko hijrah.
Beranilah untuk hijrah, hijrah dalam pengertian yang seluas-luasnya.

Hal yang mestinya paling kita takuti adalah penyesalan karena tak pernah mencoba mengambil
resiko.

Mari kita latihan kawan2...;


Bayangkan, enam bulan terhitung dari sekarang Anda akan meninggal, sebutkan 5 hal yang paling
utama yang akan Anda lakukan sebelum saat itu tiba!”

Saya beri waktu beberapa detik dari sekarang, silahkan tulis!

Mungkin, ada sahabat/keluarga/saudara yang ingin kita temui, memperbaiki hubungan dengan
mereka

Orang-orang yang ingin kita perbaiki hubungan dengannya

Mungkin ada beberapa hal yang ingin kita lakukan, yang selama ini kita takut untuk memutuskannya.

Mungkin ada angan-angan yang sudah lama tertunda

Sudah?

Izinkan saya bertanya lagi,


Bila umur tinggal 6 bulan dan hal yang Anda tulis itu begitu penting dan harus dilakukan, maka
tidakkah Anda harus melakukannya terlepas dari berapa sisa usia Anda yang sebenarnya..

Bahkan mungkin saja usia kita benar-benar tinggal 6 bulan.

Beranilah...

Pada akhirnya kita tidak akan menyesali kegagalan... namun yang akan disesali nanti adalah
pernyataan ‘Aku Harap Aku Bisa...”
Beranilah menempuh resiko, jika gagal, bangkit, bangun lagi

Salah satu hal juga yang menentukan kebahagiaan adalah keberanian untuk bangkit dan melangkah
lagi setelah kita jatuh.

Mari kawan2, lakukan lah dengan berani apa2 yang mungkin selama ini kita tunda, padahal itu
penting, padahal itu baik, tidak ada yang perlu kita takuti jika kita bersama Allah,

Mari hijrah... ke kehidupan yang lebih baik, hijrah dari kemaksiatan ke ketaatan...

Rahasia ketiga untuk hidup bahagia dan berkah, pesan ketiga, nasehat ketiga adalah

“Jadilah cinta, hiduplah untuk mencintai”

Dikisahkan bahwa nanti ketika menjelang kematian, di hari-hari terakhir kita, yang akan kita kenang
bukanlah mobil, rumah, harta, atau kekayaan lain yang berhasil kita kumpulkan selama hidup,
namun yang akan kita kenang adalah memori2 dan momen2 indah bersama orang2 tercinta,
bersama anak, istri, keluarga, sahabat, saudara2 yang baik...

Cinta adalah sumber kebahagiaan, cinta kepada Allah, juga cinta kepada mahluknya, hiduplah untuk
mencintai tanpa syarat...

Cintai juga diri, jangan menzolimi diri, pada kesempatan ini saya mau mengajak merenung sejenak,
adakah barang2 atau zat2 yang merusak tubuh yang kita konsumsi, adakah hal2 yang kita lakukan
yang menzolimi diri, bahwa tubuh ini adalah anugerah dari Allah, alangkah ruginya ketika kita rusak
tubuh ini dengan hal2 yang tidak bermanfaat....

Kawan2 yang masih merokok.. lewat forum ini sy ingin mengajak yuk saatnya berhenti merokok,
jangan sampai penyesalan itu hadir di akhir nanti.

Hidup lah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam, cintailah sebanyak mungkin orang tanpa
syarat...
Perlakukanlah orang-orang terdekat kita dg penuh cinta, utamakanlah hubungan yang penuh kasih
sayang dalam kehidupan ini.

Salah Satu hal nanti yang akan kita sesali di akhir hidup kita adalah hubungan yang buruk dengan
orang lain, atau penyesalan karena telah memperlakukan orang-orang terdekat dengan buruk...

Jalin hubungan yang baik dg siapapun, sebisa mungkin...

Dalam hidup ini pasti kita akan mengalami pasang surut, semua itu wajar, sebagai episode
kehidupan yang silih berganti, keberhasilan kita nanti tidak akan diukur dari berapa banyak tabungan
yang berhasil kita kumpulkan, melainkan dari berapa banyak teman dan sahabat yang kita
dapatkan...

Kita akan menemukan kebahagiaan ketika kita mengutamakan hubungan baik dan memperlakukan
orang2 terdekat kita dengan kasih sayang...

Pertanyaannya adalah, sudahkan kita memperlakukan orang-orang terdekat kita dengan penuh
cinta?

Atau jangan2 kita memandang hidup ini sebatas kompetisi, padahal hidup ini adalah sinergi dalam
harmoni,,

Masih banyak diantara kita yang lebih mengutamakan harta kekayaan ketimbang hubungan yg baik
dg orang lain... kita terlalu sibuk, hingga kita sering lupa untuk memperlakukan orang2 terdekat kita
dg penuh cinta..

Satu penyesalan terbesar terbesar yang dialami kebanyakan orang adalah minimnya interaksi
mereka dg orang2 terdekatnya...

Banyak pula orang2 yang mengenang masa lalu dan menyesali amarah, hal2 remeh yang merusak
hubungan dengan orang lain...
Ini urgensi dan pentingnya salah satu praktek dalam PPA yang kita sebut dg melepas ganjalan
tissue...

Jangan sampai hal2 kecil, persoalan kecil, menyebabkan rusaknya hubungan cinta dan kasih sayang
kita dg orang2 terdekat,,, milikilah hati yang selalu bisa memaafkan dan memohon maaf kepada
orang lain,

Upayakan sekuat tenaga untuk selalu bisa bersikap baik penuh cinta dalam setiap interaksi kita
dengan orang lain... berikan cinta yang tulus ikhlas.. karena Allah

Bersikaplah baik dg tulus ikhlas... bukan modus..

Sekuat tenaga untuk selalu berbuat baik, atau minimal jangan sampai menyakiti dan berbuat buruk
pd org lain...

Ada satu nasehat dr salah seorang guru, berbuat baiklah sebisa mungkin... tapi pastikan jangan
pernah berbuat buruk...

Dengan perkataan dan sikap, kita bisa berbuat baik, membahagiakan, atau justru berbuat buruk,
menyakiti...

Dalam hal ini guru kita, Aa Gym punya 3 rumusan sederhana.. yang dikemas dg 3 SA

1. SAYA AMAN BAGIMU


2. SAYA MENYENANGKAN BAGIMU
3. SAYA BERMANFAAT BAGIMU

Di kelas PPA saya sering menyampaikan, salah satu cara untuk bisa mewujudkan perasaan cinta di
hati pada orang lain adalah dengan banyak2 mendoakan org lain... doa yang tulus,,
Bahkan ini salah satu pengundang pertolongan Allah...

(kembangkan)
Cinta adalah satu hal yang amat berarti... sediakanlah waktu untuk sesuatu atau orang2 yang kita
cintai... persahabatan, kekeluargaan... dan lain2...

Sekecil apapun kebaikan tak akan pernah sia2... bahkan sekedar menyambut saudara dan sahabat
kita dg wajah dan raut muka yang berseri2... begitu sabda Rasulullah... masya Allah...

Kebahagiaan hadir dari kesadaran untuk melakukan sesuatu yang baik dan penuh makna

Sudahkah kita bersikap baik, dan penuh kasih sayang pd orang2 terdekat? Sudahkah kita
menebarkan cinta dan kasih sayang dalam setiap interaksi kita? Adakah orang2 yang kita sakiti?

Mari kita evaluasi sahabat....

Rahasia keempat untuk hidup bahagia dan berkah, pesan keempat, nasehat keempat adalah

“Jalanilah hidup dengan sepenuh hati....”

Sahabat2 sekalian, kebahagiaan itu hadir ketika kita bisa menjalani hidup ini dengan sepenuh hati..
artinya menjalani, menghayati, dan mensyukuri setiap detik kehidupan kita, menjalani hidup dg
khuyu’ (mindfullness), bukan menilai atau melaknati kehidupan dg hati yang tidak ridho...

Ketika hati ditanya, dimanakah kebahagiaan itu berada? Maka ia menjawab, aku berada di hati
orang2 yang selalu ridho dg apapun yang Allah tetapkan...

Susah, senang, kaya, miskin, sakit, sehat,.. semua adalah nikmat...

Kata Rasul, mukmin itu menakjubkan... ketika ditimba musibah lalu bersabar, sabar jadi kebaikan,
ketika diberi anugerah lalu bersyukur, maka syukur jadi kebaikan... semua adalah kebaikan bagi
mereka yang mau beriman...

Jalanilah hidup dengan sepenuh hati....


Jangan terlalu pusing dg masa lalu, karena yang lalu telah berlalu..., jika ada kesalahan banyak2
taubat...kita punya ALLAH yang maha baik, maha pengampun,

Jangan pula terlalu pusing dg masa depan, karena belum tentu kita akan hidup di masa depan... tak
ada jaminan kita masih punya ‘nanti’ atau tidak... ya, berencanalah sebaik mungkin, lalu pasrahkan...

Jalanilah setiap detik kehidupan hari ini dengan sepenuh hati dan penuh rasa syukur...

Milikilah hati yang puas dan bahagia.. qanaah,

Jangan banyak menilai atau mengeluhkan kehidupan, melainkan nikmati dan syukurilah...

Jika kita ingin hidup bahagia, coretlah kata BOSAN dari hidup kita, jalani dan hayati setiap detik
kehidupan kita, dan terimalah dg penuh suka cita apa saja yang kita dapatkan dari detik2 itu.. karena
ALLAH MAHA SAYANG.. tak mungkin Allah menimpakan keburukan bagi hambaNya yang beriman.

Setiap hari adalah anugerah,, every moment is a bless...

Setiap detik yang kita lewati tak akan kembali sampai nanti hari pembalasan.. jadi nikmati..
manfaatkan.. jangan sia-sia kan...

(kisah kim)

Ketika anak mulai rewel... nikmati.. karena momen ini tak akan kembali...

Pastikan bahwa kita benar2 menjalni hidup, bukan sekedar merencanakannya...

Kalau kita lengah, seumur2 kita akan kehilangan begitu banyak hal yang berharga, karena kita tanpa
kenal henti mengejar apa2 yang kita anggap membawa kebahagiaan... hedonic treadmill,

Bahagia itu here and now, sini dan kini.. bukan nanti... bahagia tanpa syarat,,, bahagia walaupun..
bukan bahagia jika...
Bahkan ada sebuah nasehat yang menyatakan...
Hiduplah seakan2 esok kita akan mati...

Dg begitu kita akan menghargai dan mensyukuri setiap detik kehidupan seakan2 akan itulah saat
terakhir kita bs menghirup nafas...

Kalau nasehat mas rendy...


Lihat jam... bayangkan 30 menit lagi kita kan mati... dg begitu kita bs menikmati hidup,, mendadak
hilang kepusingan terhadap masalah2 dan kekhawatiran2 yang lainnya...

Qod aflahal mu’minun... dst

Dalam ibadah pun akan nikmat ketika kita bisa merasakan seolah2 ini adalah ibadah yang terakhir..
dan memang bs jadi itu memang yang terakhir,,,

Rasa ini penting dan perlu kita latih...

Waktu tak akan pernah terulang lagi... sampai nanti yaumul hisab

Menjalani hidup sepenuh hati memang mudah diucapkan tapi sulit untuk diamalkan.. itulah salah
satu hikmah mengapa Allah memerintahkan kita untuk sholat minimal 5x sehari... berlatih khusyu...
berlatih melakukan sesuatu dg sepenuh hati...berlatih mengendalikan pikiran dalam menjalani
sesuatu...
pertanyaannya
Sudahkan kita menjalankan hari2 dg sepenuh hati?
Apakah kita benar2 hidup hari ini, atau hanya menjalaninya tanpa kesadaran, tanpa arti?
Apa saja yang bisa kita syukuri hari ini?

Semuanya berjalan begitu cepat sebelum kita menyadarinya...


Kita akan menjadi tua, anggaplah setiap hari merupakan anugerah.. jangan buang anugerah itu...

Kita tidak bisa mengubah masa lalu, ampuni diri kita, mohon ampun kepada Allah, minta maaf
kepada manusia..
Jangan pula hidup di masa depan, karena barangkali masa itu tidak akan pernah datang
Hidupilah hari-harimu, karena mungkin saja hari ini bisa menjadi yang terakhir bagi kita

Rahasia kelima untuk hidup bahagia dan berkah, pesan kelima, nasehat kelima adalah
“Memberilah lebih banyak...”

Hidup adalah untuk berkontribusi, bukan sebatas akumulasi

Tak akan bahagia pada akhirnya, orang2 yang hidupnya hanya memikirkan dirinya sendiri,
memikirkan kepentingan dirinya sendiri...

Kebahagiaan hadir dari kesediaan untuk mau berbagi dan memberi...

Yang penting dalam hidup ini adalah lebih banyak memberi ketimbang menerima...

Kebahagiaan terindah dalam hidup ini selalu datang dari apa yang kita berikan.. bukan dari apa yang
kita terima...

Bahagia hadir ketika yang menjadi fokus dalam hidup ini adalah bagaimana cara agar hidup kita yang
hanya sebentar dan sekali ini betul2 bisa memberikan manfaat sebesar2nya pada sebanyak mungkin
orang lain.

Ini adalah salah satu esensi dari poin 1 dan poin 5 PPA, meluaskan hajat hidup, dan beramal...

Kita hidup bukan untuk diri sendiri.. tetapi untuk memberikan manfaat kepada sebanyak2nya
ummat..

Apapun dan sebanyak apapun yang kita miliki tanpa memberi kontribusi kepada masyarakat tak
akan pernah berarti..

Lakukanlah sesuatu untuk orang lain


Orang2 yang berbahagia adalah mereka yang mewakafkan dan mengabdikan dirinya menjadi saluran
manfaat bagi orang lain, sedangkan orang2 yang celaka adalah mereka yang terlalu memikirkan diri
sendiri, menimbun kekayaan materi, status, dan popularitas.

Apa yang sudah kita kontribusikan untuk ummat?

Apa kontribusi kita?

Apa yang akan kita berikan?

Anda mungkin juga menyukai