Menurut kesaksian Matius, Setelah hari persiapan Sabat, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menghadap Pilatus dan mengingatkan bahwa Yesus telah bernubuat tentang diriNya bahwa Ia akan bangkit setelah tiga hari. Mereka minta supaya Pilatus menjaga kuburNya supaya para murid tidak datang dan mencuri tubuh Yesus, lalu murid Yesus mengatakan bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Pilatus mengabulkan permintaan itu dengan memberikan penjaga untuk menjaga kubur Yesus. Mereka juga memeterai kubur itu dan menjaganya. Semuanya ini terjadi pada hari Sabat. Setelah itu (Mat 28:1-8), Matius juga mengambil pola Markus dengan beberapa perubahan. Dua orang wanita pergi ke kubur (Maria Magdalena dan Maria yang lain). Tujuan mereka untuk menengok kubur itu. Seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan menggulingkan batu itu lalu duduk di atasnya. Para penjaga kubur menjadi gentar dan seperti orang mati. Malaikat itu turun kepada kaum wanita itu dengan kalimat "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakanNya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-muridNya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu". Matius tidak mengatakan bahwa wanita itu masuk ke dalam kubur tetapi kita dapat menduga bahwa mereka melihat ke dalamnya. Ceritanya berlanjut dan mengatakan bahwa wanita itu segera lari dari kubur dengan 'takut dan sukacita' untuk memberitahukan berita itu kepada murid-murid Yesus. Selanjutnya Yesus yang telah bangkit itu menjumpai mereka (Mat 28:9-10). Ia memberi salam dan mereka mendekati, memeluk kakiNya dan menyembahNya. Yesus mengatakan apa yang telah dikatakan malaikat sebelumnya, yaitu menyampaikan berita itu kepada saudara-saudara Yesus, bahwa mereka harus pergi ke Galilea di mana mereka akan melihat Dia. Cerita tentang para penjaga kubur diakhiri dengan perginya mereka ke kota dan melapor kepada imam-imam kepala tentang apa yang telah mereka alami. Para imam berunding dengan tua-tua, menyogok para penjaga kubur itu untuk menyebarkan berita bahwa murid-murid Yesus telah mengambil mayatNya sementara mereka tidur. Kita perlu segera melihat kepada bagian akhir dari Injil Matius (Mat 28:16-20). Kesebelas murid pergi ke Galilea, yaitu ke atas bukit yang ditunjuk oleh Yesus. Di sana mereka melihat Dia dan menyembahNya, sekali pun beberapa orang ragu-ragu. Lantas Yesus memberi tugas pengutusan sambil berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman". Telah menjadi jelas bahwa semua orang harus menjadi murid dari Yesus yang telah bangkit itu. Kemuridan itu ditandai oleh baptisan dan melakukan apa yang telah Ia ajarkan.
MAKNA KEBANGKITAN DALAM INJIL MATIUS
Apa yang hendak dikatakan oleh Matius juga cukup jelas yaitu apabila seseorang mau menjadi murid Yesus sekarang, maka ini disebabkan karena Yesus telah bangkit dari kubur, meninggalkan kubur yang kosong, menampakkan diri kepada dua orang wanita dan akhirnya kepada kesebelas murid. Esensi menjadi murid di dalam hal ini ialah komitmen seseorang kepada apa yang telah diperintahkan oleh Yesus selama Ia berada di bumi. Titik pusat iman Kristen ada pada kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sebabnya setiap Injil mencatat peristiwa ini sebagai klimaks. Para penulis Injil menjadikan kebangkitan Yesus sebagai acuan bagi pertumbuhan gereja. Mengapa kebangkitan Tuhan Yesus begitu penting? Karena kebangkitan Tuhan Yesus sekaligus menjadi isi misi Kristen, kuasa yang mendorong misi, dan jaminan janji penyertaan yang pasti. 1. Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi Kristen. Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti yang akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!". Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup sebagai murid Tuhan. 2. Kedua, kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak Allah. Para wanita yang bertemu pertama kali dengan Dia yang sudah bangkit dan para murid lainnya yang kemudian berjumpa dengan-Nya di Galilea, tersungkur menyembah Dia. Sikap ini serasi dengan klaim Tuhan Yesus tentang otoritas-Nya. Dia sungguh Anak Allah 3. Ketiga, kebangkitan Tuhan Yesus menjadi jaminan bagi penggenapan janji-Nya kepada para murid untuk menyertai mereka senantiasa. Kita menjadi orang beriman, Gereja hadir di tengah-tengah dunia karena dan untuk Tuhan Yesus. Orang Kristen dan Gereja ada bukan saja untuk menikmati keselamatan dari Tuhan Yesus, melainkan menjadi saksi-saksi Kristus. Tugas kesaksian itu mengandung tiga sifat. Pertama, bersifat universal mencakup semua orang. Kedua, bersifat pemuridan membimbing orang masuk ke dalam seluruh pengajaran Yesus. Ketiga, bersifat membentuk persekutusn melalui baptisan.
MAKNA KEBANGKITAN YESUS DALAM ADAPTASI BARU
1. Egoisme menjadi Komunitas Grejani. pandemik saat ini karena banyak Orang lebih berfikir untuk golek slamet dewe dewe. Padahal di situasi berat seperti kehilangan dan kedukaan, justru kita memerlukan dukungan dari orang-orang sekitar. Oleh katena itu Tuhan Yesus kerap menegur karena cara berpikir dan cara bertindak para murid. Selama mengikuti Yesus dalam perjalanan karyaNya, tidak hanya sekali dua kali, tetapi berulang-kali: para murid masing-masing hanya berpikir tentang kepentingan diri mereka sendiri. Yang mencari kedudukan, yang mau terdepan, yang mau memimpin. Pendek kata: apa yang menguntungkan diri sendiri sebagai murid Yesus, itu yang mau mereka raih. mereka tetap saja ingin meraih yang terbaik melulu hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Sesudah Yesus wafat; para murid mengalami ketakutan yang luar biasa. mereka berkumpul bersama, rukun, hidup dan makan bareng, sampai mereka disadarkan bahwa Yesus bukan “mati” melainkan bangkit mulia. Kebangkitan Yesus yang mereka alami, menjadi pencerahan agar mereka tidak lagi berpikir tentang diri mereka sendiri-sendiri. kebangkitan Tuhan Yesus kini menjadi misi Kristen. Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti yang akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!". Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup sebagai murid Tuhan. Perkumpulan yang mereka bangun bukan atas dasar sama-sama sedang takut dan bingung; melainkan atas dasar kesadaran bahwa mereka dipanggil untuk membangun kesatuan ekklesial. Maka mereka berusaha untuk saling peduli satu sama lain; tidak lagu kuatir menjadi terbelakang atau tak berekedudukan! Karenanya, kita belajar dari Para Murid yang terus berkomunikasi dengan saudara yang lain. Mencoba mendukung satu sama lain. Untuk tetap bertahan dalam menghadapi persoalan. Kita bisa coba lakukan beberapa hal berikut agar kita tetap bisa mendapatkan kekuatan. Seperti para wanita yang melihat kubur Yesus yang telah kosong, mereka menyampaikan kabar itu kepada Murid yang lain. Maka kita bisa tetap berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Bercerita atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat walaupun mungkin lebih banyak lewat pesan dan telepon, bisa memberikan dukungan di masa sulit ini. Kita juga bisa mengatur pertemuan-pertemuan virtual agar bisa merasa lebih dekat, seperti Berdoa Rosario bersama warga lingkungan, membuat Group Wa warga lingkungan, dll
3. Bertransformasi menjadi manusia baru
Alasan para murid berkumpul setelah Yesus wafat yakni: karena takut terhadap khalayak yang menolak dan akhirnya membunuh Yesus; diubah menjadi pembangunan persaudaraan untuk siap diutus mewartakan kabar kebangkitan itu. Lihat saja: sosok pribadi Petrus yang seorang nelayan, yang tidak jelas omongannya: kini menjadi seorang pengkotbah yang dengan berani mengakui dan meyakinkan khalayak, bahwa Yesus yang mereka bunuh: kini bangkit mulia, menjadi Tuhan yang hidup jaya. Bahkan dalam nama Yesus, Petrus membuat banyak mukjijat. Tidak ada lagi rasa takut dan cemas; bahkan mereka rela mengalami apapun, kematian sekalipun: asal mereka bisa mewartakan Yesus, Tuhan mereka yang telah bangkit. Transformasi yang bisa kita lakukan antara lain: a. Menjadi Pribadi yang penuh syukur kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi Kristen. Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti yang akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!". Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup sebagai murid Tuhan.
2. Meningkatkan kepercayaan dan motivasi
Cukup banyak manfaat yang diberikan dari berbagi dengan sesama, salah satunya adalah kamu akan semakin dihargai dan dihormati oleh sekeliling kamu. Namun, tujuan utama dari berbagi dengan sesama bukan terletak pada ingin dihargai, melainkan kamu dapat menanamkan rasa percaya diri dan motivasi terhadap mereka bahwa segala peristiwa yang terjadi saat ini akan memberikan hadiah yang lebih baik di hari yang akan datang.
3. Memberikan harapan baru Berbagi mampu meningkatkan rasa kepedulian kamu terhadap kondisi sosial dan mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan bantuan kepada mereka, maka secara tidak langsung kamu memberikan harapan baru bagi mereka yang kurang beruntung untuk terus berjuang menjadi manusia yang lebih baik tanpa pernah menyerah. 4. Menciptakan tali persaudaraan Berbagi bukan dinilai dengan apa yang kamu berikan, melainkan dengan keikhlasan. Sekecil apapun pertolongan yang kamu berikan kepada orang lain, mereka akan senang dan selalu mengingatnya. Maka dari itu, kita akan lebih terbuka untuk saling berangkulan dan bersatu setelah saling berbagi. 5. Menularkan orang lain untuk berbuat kebaikan Membantu mereka yang membutuhkan, bukan hanya membantu mereka yang kamu kenal, melainkan juga yang tidak kamu kenal. Ketika kamu membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, maka perbuatan kamu akan diingat oleh mereka. Maka dari itu, untuk membalas kebaikan yang telah kamu berikan, biasanya mereka akan melakukan hal sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan.