Anda di halaman 1dari 5

MAKNA KEBANGKITAN KRISTUS DALAM INJIL MATIUS

BAGI ADAPTASI KEBIASAAN BARU

1. KEBANGKITAN YESUS DALAM INJIL MATIUS


Menurut kesaksian Matius, Setelah hari persiapan Sabat, imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi menghadap Pilatus dan mengingatkan bahwa Yesus telah
bernubuat tentang diriNya bahwa Ia akan bangkit setelah tiga hari. Mereka minta
supaya Pilatus menjaga kuburNya supaya para murid tidak datang dan mencuri
tubuh Yesus, lalu murid Yesus mengatakan bahwa Yesus telah bangkit dari antara
orang mati. Pilatus mengabulkan permintaan itu dengan memberikan penjaga untuk
menjaga kubur Yesus. Mereka juga memeterai kubur itu dan menjaganya.
Semuanya ini terjadi pada hari Sabat. Setelah itu (Mat 28:1-8), Matius juga
mengambil pola Markus dengan beberapa perubahan. Dua orang wanita pergi ke
kubur (Maria Magdalena dan Maria yang lain). Tujuan mereka untuk menengok
kubur itu. Seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan menggulingkan batu itu lalu
duduk di atasnya.
Para penjaga kubur menjadi gentar dan seperti orang mati. Malaikat itu turun kepada
kaum wanita itu dengan kalimat "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu
mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama
seperti yang telah dikatakanNya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah
pergi dan katakanlah kepada murid-muridNya bahwa Ia telah bangkit dari antara
orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia.
Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu". Matius tidak mengatakan
bahwa wanita itu masuk ke dalam kubur tetapi kita dapat menduga bahwa mereka
melihat ke dalamnya. Ceritanya berlanjut dan mengatakan bahwa wanita itu segera
lari dari kubur dengan 'takut dan sukacita' untuk memberitahukan berita itu kepada
murid-murid Yesus. Selanjutnya Yesus yang telah bangkit itu menjumpai mereka
(Mat 28:9-10).
Ia memberi salam dan mereka mendekati, memeluk kakiNya dan menyembahNya.
Yesus mengatakan apa yang telah dikatakan malaikat sebelumnya, yaitu
menyampaikan berita itu kepada saudara-saudara Yesus, bahwa mereka harus
pergi ke Galilea di mana mereka akan melihat Dia. Cerita tentang para penjaga
kubur diakhiri dengan perginya mereka ke kota dan melapor kepada imam-imam
kepala tentang apa yang telah mereka alami. Para imam berunding dengan tua-tua,
menyogok para penjaga kubur itu untuk menyebarkan berita bahwa murid-murid
Yesus telah mengambil mayatNya sementara mereka tidur. Kita perlu segera
melihat kepada bagian akhir dari Injil Matius (Mat 28:16-20). Kesebelas murid pergi
ke Galilea, yaitu ke atas bukit yang ditunjuk oleh Yesus. Di sana mereka melihat Dia
dan menyembahNya, sekali pun beberapa orang ragu-ragu. Lantas Yesus memberi
tugas pengutusan sambil berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman". Telah menjadi jelas
bahwa semua orang harus menjadi murid dari Yesus yang telah bangkit itu.
Kemuridan itu ditandai oleh baptisan dan melakukan apa yang telah Ia ajarkan.

MAKNA KEBANGKITAN DALAM INJIL MATIUS


Apa yang hendak dikatakan oleh Matius juga cukup jelas yaitu apabila
seseorang mau menjadi murid Yesus sekarang, maka ini disebabkan karena Yesus
telah bangkit dari kubur, meninggalkan kubur yang kosong, menampakkan diri
kepada dua orang wanita dan akhirnya kepada kesebelas murid. Esensi menjadi
murid di dalam hal ini ialah komitmen seseorang kepada apa yang telah
diperintahkan oleh Yesus selama Ia berada di bumi. Titik pusat iman Kristen ada
pada kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sebabnya setiap Injil mencatat peristiwa ini
sebagai klimaks. Para penulis Injil menjadikan kebangkitan Yesus sebagai acuan
bagi pertumbuhan gereja. Mengapa kebangkitan Tuhan Yesus begitu penting?
Karena kebangkitan Tuhan Yesus sekaligus menjadi isi misi Kristen, kuasa yang
mendorong misi, dan jaminan janji penyertaan yang pasti.
1. Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi Kristen. Kabar baik yang
harus disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti yang akan
disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!".
Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk
hidup sebagai murid Tuhan.
2. Kedua, kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak
Allah. Para wanita yang bertemu pertama kali dengan Dia yang sudah bangkit
dan para murid lainnya yang kemudian berjumpa dengan-Nya di Galilea,
tersungkur menyembah Dia. Sikap ini serasi dengan klaim Tuhan Yesus
tentang otoritas-Nya. Dia sungguh Anak Allah
3. Ketiga, kebangkitan Tuhan Yesus menjadi jaminan bagi penggenapan janji-Nya
kepada para murid untuk menyertai mereka senantiasa. Kita menjadi orang
beriman, Gereja hadir di tengah-tengah dunia karena dan untuk Tuhan Yesus.
Orang Kristen dan Gereja ada bukan saja untuk menikmati keselamatan dari
Tuhan Yesus, melainkan menjadi saksi-saksi Kristus. Tugas kesaksian itu
mengandung tiga sifat. Pertama, bersifat universal mencakup semua orang.
Kedua, bersifat pemuridan membimbing orang masuk ke dalam seluruh
pengajaran Yesus. Ketiga, bersifat membentuk persekutusn melalui baptisan.

MAKNA KEBANGKITAN YESUS DALAM ADAPTASI BARU


1. Egoisme menjadi Komunitas Grejani.
pandemik saat ini karena banyak Orang lebih berfikir untuk golek slamet
dewe dewe. Padahal di situasi berat seperti kehilangan dan kedukaan, justru kita
memerlukan dukungan dari orang-orang sekitar. Oleh katena itu Tuhan Yesus kerap
menegur karena cara berpikir dan cara bertindak para murid. Selama mengikuti
Yesus dalam perjalanan karyaNya, tidak hanya sekali dua kali, tetapi berulang-kali:
para murid masing-masing hanya berpikir tentang kepentingan diri mereka sendiri.
Yang mencari kedudukan, yang mau terdepan, yang mau memimpin. Pendek kata:
apa yang menguntungkan diri sendiri sebagai murid Yesus, itu yang mau mereka
raih. mereka tetap saja ingin meraih yang terbaik melulu hanya untuk kepentingan
mereka sendiri. Sesudah Yesus wafat; para murid mengalami ketakutan yang luar
biasa. mereka berkumpul bersama, rukun, hidup dan makan bareng, sampai
mereka disadarkan bahwa Yesus bukan “mati” melainkan bangkit mulia.
Kebangkitan Yesus yang mereka alami, menjadi pencerahan agar mereka tidak lagi
berpikir tentang diri mereka sendiri-sendiri. kebangkitan Tuhan Yesus kini menjadi
misi Kristen.
Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti
yang akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!".
Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk
hidup sebagai murid Tuhan. Perkumpulan yang mereka bangun bukan atas dasar
sama-sama sedang takut dan bingung; melainkan atas dasar kesadaran bahwa
mereka dipanggil untuk membangun kesatuan ekklesial. Maka mereka berusaha
untuk saling peduli satu sama lain; tidak lagu kuatir menjadi terbelakang atau tak
berekedudukan! Karenanya, kita belajar dari Para Murid yang terus berkomunikasi
dengan saudara yang lain. Mencoba mendukung satu sama lain. Untuk tetap
bertahan dalam menghadapi persoalan.
Kita bisa coba lakukan beberapa hal berikut agar kita tetap bisa mendapatkan
kekuatan. Seperti para wanita yang melihat kubur Yesus yang telah kosong, mereka
menyampaikan kabar itu kepada Murid yang lain. Maka kita bisa tetap
berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Bercerita atau
menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat walaupun mungkin lebih
banyak lewat pesan dan telepon, bisa memberikan dukungan di masa sulit ini. Kita
juga bisa mengatur pertemuan-pertemuan virtual agar bisa merasa lebih dekat,
seperti Berdoa Rosario bersama warga lingkungan, membuat Group Wa warga
lingkungan, dll

3. Bertransformasi menjadi manusia baru


Alasan para murid berkumpul setelah Yesus wafat yakni: karena takut
terhadap khalayak yang menolak dan akhirnya membunuh Yesus; diubah menjadi
pembangunan persaudaraan untuk siap diutus mewartakan kabar kebangkitan itu.
Lihat saja: sosok pribadi Petrus yang seorang nelayan, yang tidak jelas
omongannya: kini menjadi seorang pengkotbah yang dengan berani mengakui dan
meyakinkan khalayak, bahwa Yesus yang mereka bunuh: kini bangkit mulia, menjadi
Tuhan yang hidup jaya. Bahkan dalam nama Yesus, Petrus membuat banyak
mukjijat. Tidak ada lagi rasa takut dan cemas; bahkan mereka rela mengalami
apapun, kematian sekalipun: asal mereka bisa mewartakan Yesus, Tuhan mereka
yang telah bangkit. Transformasi yang bisa kita lakukan antara lain:
a. Menjadi Pribadi yang penuh syukur
kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi Kristen. Kabar baik yang harus
disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti yang akan disampaikan para
murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!". Kabar baik ini akan
memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup sebagai murid
Tuhan.

2. Meningkatkan kepercayaan dan motivasi


Cukup banyak manfaat yang diberikan dari berbagi dengan sesama, salah satunya
adalah kamu akan semakin dihargai dan dihormati oleh sekeliling kamu. 
Namun, tujuan utama dari berbagi dengan sesama bukan terletak pada ingin
dihargai, melainkan kamu dapat menanamkan rasa percaya diri dan motivasi
terhadap mereka bahwa segala peristiwa yang terjadi saat ini akan memberikan
hadiah yang lebih baik di hari yang akan datang.
 
 
3. Memberikan harapan baru 
Berbagi mampu meningkatkan rasa kepedulian kamu terhadap kondisi sosial dan
mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan bantuan kepada mereka, maka
secara tidak langsung kamu memberikan harapan baru bagi mereka yang kurang
beruntung untuk terus berjuang menjadi manusia yang lebih baik tanpa pernah
menyerah. 
4. Menciptakan tali persaudaraan 
Berbagi bukan dinilai dengan apa yang kamu berikan, melainkan dengan keikhlasan.
Sekecil apapun pertolongan yang kamu berikan kepada orang lain, mereka akan
senang dan selalu mengingatnya. Maka dari itu, kita akan lebih terbuka untuk saling
berangkulan dan bersatu setelah saling berbagi.
5. Menularkan orang lain untuk berbuat kebaikan
Membantu mereka yang membutuhkan, bukan hanya membantu mereka yang kamu
kenal, melainkan juga yang tidak kamu kenal. Ketika kamu membantu mereka yang
membutuhkan pertolongan, maka perbuatan kamu akan diingat oleh mereka. Maka
dari itu, untuk membalas kebaikan yang telah kamu berikan, biasanya mereka akan
melakukan hal sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan.

BELUM JADI BINGUNG, MOHON PENCERAHAN

Anda mungkin juga menyukai