MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KONSELING
POSTMODERN
Disusun Oleh :
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur
kepada Nya atas segala limpahan karunia-Nya kami diberi kekuatan untuk
menyusun makalah yang berjudul “Prosedur dan Tahap-Tahap SFBT (Solutions
Focused Brief-Therapy)” Penyusunan makalah ini diampu oleh Bapak Diniy
Hidayatur Rahman. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyusunan makalah ini
sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.
Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa karya ini bisa
memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk
memperluas wawasan dan juga pengetahuan mengenai prosedur dan tahap-tahap
SFBT (Solutions Focused Brief-Therapy).
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk
kritik dan juga saran yang membantu sangat kami harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................2
D. Batasan masalah......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Prosedur SFBT (Solutions Focused Brief-Therapy)...................................3
B. Tahap-Tahap SFBT (Solutions Focused Brief-Therapy)............................4
C. Prinsip-Prinsip dalam Melakukan Konseling SFBT (Solutions Focused
Brief-Therapy).............................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Esensi konseling dalam kehidupan merupakan suatu proses
pemberian bantuan (helping procces) yang terbangun dalam suatu hubungan
manusiawi antara dua pribadi atau lebih. Yaitu konseli dengan kebutuhan dan
isu-isu perkembangannya sedangkan konselor dengan keahlian dan jaminan
kepercayaanya. Proses pemberian bantuan ini dimaksud untuk memfasilitasi
perkembangan, pemecahan masalah, ataupun pengambilan putusan bagi
kesejahteraan konseli.
Dalam konseling terdapat suatu teknik yaitu solutions focused
brief-therapy, dimana teknik ini memiliki dasar pandangan pendekatan
postmodern. Pendekatan ini memandang bahwa sejatinya kebenaran dan
realitas bukanlah suatu yang bersifat mutlak namun realitas dan kebenaran itu
dapat dikonstruksikan dan pandangan terhadap manusia adalah sebagai
pribadi yang kompeten dan bisa menemukan solusi-solusi. Dari pandangan
tersebut teknik konseling SFBT ini menekankan pada penyelesaian masalah
dengan berfokus pada solusinya, daripada permasalahannya dan hal itu dapat
dikonstruksikan oleh konseli sendiri.
Dengan dibuatnya makalah ini, akan membahas tentang SFBT
mengenai prosedur dan juga tahap-tahap pelaksanaannya serta akan
dijelaskan juga tentang prinsip-prinsip yang akan menunjang
keterlaksanaannya pendekatan SFBT ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur dalam pendekatan SFBT?
2. Bagaimana tahap-tahap yang ada dalam SFBT?
3. Bagaimana prinsip-prinsip dalam SFBT
1
2
C. Tujuan
1. Untuk memaparkan tentang prosedur SFBT
2. Untuk menjelaskan tentang tahap-tahap yang ada dalam SFBT
3. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip dalam SFBT
D. Batasan Masalah
1. Prosedur dan tahap-tahap prosedur dalam SFBT
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
merasakan apa yang sedang dirasakan oleh konseli. Selain itu, konselor
juga harus terbuka, menerima tanpa syarat, serta mempunyai rasa
hormat dan menghargai, 2) Konselor mampu mengerti perilaku
nonverbal konseli dan yang ada hubungannya dengan bahasa lisannya,
3) Adanya keikhlasan, kerelaan, dan kejujuran dalam diri konselor
sehingga membentuk rasa kebersamaan, intim, akrab, dan minat
membantu tanpa pamrih. Melalui pembinaan hubungan baik tersebut
konselor dapat memahami dunia konseli sehingga dapat bersama-sama
mengkonstruksi solusi dari masalah yang dapat diselesaikan sejak awal
hubungan konseling.
2. Identifikasi masalah yang dapat dipecahkan (Identifying a sovable
complaint)
Identifikasi masalah merupakan salah satu tahap yang penting
dalam konseling karena dapat memfasilitasi pengembangan tujuan dan
intervensi serta meningkatkan perubahan. Konselor menggunakan
pertanyaan untuk memancing konseli agar mudah dalam mengingat dan
menemukan solusi sehingga tercipta optimisme dan harapan akan
perubahan yang dapat terjadi. Konselor dalam mengidentifikasi masalah
dapat menggunakan teknik-teknik konseling yang lain dalam
memunculkan jawaban yang konselor inginkan.
3. Penetapan tujuan (Establishing Goals)
Konselor dan konseli berkolaborasi untuk menentukan tujuan
yang ingin dicapai dalam proses konseling. Tujuan tersebut adalah
tujuan yang spesifik, dapat diamati, terukur, dan konkret. Teknik yang
dapat digunakan oleh konselor dalam menetapkan tujuan adalah teknik
miracle questions. Teknik miracle questions akan mengarahkan konseli
untuk berimajinasi apa yang akan terjadi jika suatu masalah yang
dialami dapat terselesaikan secara ajaib. Respon konseli terhadap
miracle questions biasanya memberikan masukan bagi konselor dengan
berbagai solusi yang dapat digunakan untuk membantu konseli
menyelesaikan masalah yang dialami.
6
A. Kesimpulan
Pendekatan konseling SFBT ini juga biasa disebut dnegan
konseling berfokus pada solusi. Yang mana dalam pelaksanaannya terdapat
prosedur dan juga tahapan yang berarti dalam konseling sehingga konseling
dapat berjalan dengan lancar. Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan
antara lain; 1) Konseli diberi kesempatan untuk menggambarkan masalah
mereka, 2) Konselor bekerja dengan konseli dalam mengembangkan tujuan
yang terbentuk dengan baik secepatnya, 3) Konselor bertanya kepada konseli
tentang saat-saat ketika masalah mereka tidak ada atau ketika masalahnya
tidak terlalu parah, 4) Di akhir setiap percakapan membangun solusi, konselor
menawarkan umpan balik ringkasan konseli, dan 5) konselor dan konseli
mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam mencapai solusi yang
memuaskan dengan menggunakan skala penilaian.
Terdapat beberapa tahap juga yang dilakukan dalam pendekatan
konseling berfokus solusi ini antara lain; 1) Pembinaan hubungan
(Establishing relationship), 2) Identifikasi masalah yang dapat dipecahkan
(Identifying a sovable complaint), 3) Penetapan tujuan (Establishing Goals),
4) Merancang dan melaksanakan intervensi (designing and implementing
intervention), 5) Terminasi, evaluasi, dan tindak lanjut.
Selain prosedur dan tahap-tahap terdapat tambahan berupa prinsip-
prinsip dalam melakukan konseling dengan pendekatan ini yaitu; 1) Jika tidak
rusak, jangan diperbaiki, 2) Perubahan kecil bisa mengakibatkan perubahan
besar, 3) Jika bisa berfungsi, terus lakukan, 4) Jika tidak bisa berfungsi,
jangan teruskan, 5) Lakukan konseling sesederhana mungkin.
8
9
B. Saran
Makalah ini disusun untuk memperjelas prosedur dan tahap-tahap
SFBT (Solution Focused Brief Therapy). Demikian makalah ini penulis buat.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis berharap adanya kritik
dan saran yang konstruktif demi kebaikan bersama, terutama untuk
memperbaiki substansi dari makalah ini supaya menjadi lebih berbobot untuk
dipelajari.
DAFTAR RUJUKAN
10