pelayanan public internal adalah pelayanan jasa yang mencangkup khalayak/public yang menjadi bagian
dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri, tergantung dari jenis, sifat atau
karakter dari organisasinya. jadi pelayanan yang termasuk ke dalamnya pun menyesuaikan diri dengan
bentuk dari organisasinya dan umumnya khalayak atau public tersebut adalah yang menjadi bagian dari
kegiatan usaha dari badan/instansi/perusahaan itu sendiri.
tujuan
diinginkan mereka;
berkualitas;
1. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang dilakukan dalam halm ini antara lain
2. Waktu Penyelesaian
3. Biaya Pelayanan
biaya yang secara wajar dan terperinci serta tidak melanggar ketentuan
yang ada.
4. Produk Pelayanan.
penunjang pelayanan yang memadai seperti meja, kursi, mesin tik, dll. Serta adanya kenyamanan dan
kemudahan dalam memperoleh suatu
pelayanan.
Payung hukum terkait pelayanan publik bagi pemerintah sebagai penyelenggara maupun masyarakat
dijamin dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
Untuk itu, masyarakat berhak menerima pelayanan publik terkait kebutuhannya baik untuk hal yang
bersifat administratif ataupun kebutuhan lain.
Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Oleh karenanya, berbagai aktivitas pelayanan pada dasarnya memiliki karakteristik tertentu dan terbagi
ke dalam beberapa jenis pelayanan. Karakteristik pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi
Negara (2003) adalah sebagai berikut:
1. memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraannya;
2. memiliki kelompok kepentingan yang luas, termasuk kelompok sasaran yang ingin dicapai;
Ciri-ciri pelayanan publik yang baik adalah memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
Bertanggung jawab kepada setiap nasabah (pelanggan) sejak awal hingga akhir.
Mampu berkomunikasi
Kamu di sini: Rumah Informasi Publik / PPID Artikel Optimalisasi Pelayanan Publik
17 April 2015
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005), pengoptimalan merupakan proses, cara, tindakan
mengotimalkan. Maka, dapat disimpulkan optimalisasi adalah proses cara membuat sempurna,
membuat paling tinggi, atau membuat paling maksimal.
Badudu (1994: 964) mengartikan "optimal untuk mendapatkan hasil yang baik haruslah melalui suatu
usaha". Poerwodarminta (1990: 687) menyatakan optimal adalah “paling menguntungkan yang paling
menguntungkan dengan kondisi fisik yang ada”.
Menurut Sedarmayanti (2009: 243) Kegiatan pelayanan kepada masyarakat mewakili salah satu tugas
dan fungsi administrasi negara.
Pelayanan yang diberikan harus memiliki standar khusus. Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik pasal 21 menyetujui bahwa:
dasar hukum;
persyaratan;
biaya / tarif;
produk pelayanan;
kompetensi pelaksana;
pengawasan internal;
jumlah pelaksana;
Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan;
Jaminan keamanan dan keselamatan dalam komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keraguraguan; dan
evaluasi kinerja pelaksana.
Menurut Dwiyanto dalam Sembiring (2012: 98) indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja
birokrasi publik adalah sebagai berikut:
1. Produktivitas
2. Kualitas
3. Responsivitas
4.
Menjelaskan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan organisasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip
administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit
(Lenvire, 1990).
5. Akuntabilitas
Beberapa kebijakan dan kegiatan organisasi masyarakat yang disetujui dengan kehendak masyarakat.
Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses semua pihak yang membutuhkan dan disediakan mudah
disediakan.
Akuntabilitas
Kondisional
Sesuai dengan persyaratan dan persyaratan pemberian dan penerima bantuan dengan tetap berpegang
pada prinsip efisiensi dan dukungan.
Partisipatif
Hak Kesamaan
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan status
ekonomi.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan tentang optimalitas yang dapat
disetujui oleh pelayan. Pelayanan prima dapat mendukung faktor internal dan eksternal dari suatu
lembaga peyelenggara pelayanan pendukung. Fakor internal terdiri dari pelayanan sesuai dengan
standar pelayanan. Disimpulkan oleh penulis standar pelayanan yang memuat pentingnya sarana dan
prasarana, SDM aparatur, dan dasar hukum. Sedangkan faktor eksternal adalah partisipasi masyarakat.
1) Faktor Internal
Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana sering digunakan sebagai alat yang digunakan langsung dan tidak langsung
dalam suatu proses kegiatan. Sarana di sini menyediakan semua alat bantu yang digunakan oleh
lembaga untuk menyediakan layanan bagi masyarakat. Sementara prasarana adalah semua alat bantu
yang mendukung proses pelayanan terlaksananya.
Sumber daya manusia dalam hal ini adalah pegawai / aparatur yang bekerja di lembaga penyedia
layanan.
2) Faktor Eksternal:
Partisipasi masyarakat
Peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk
demikian juga dalam kegiatan dengan menyediakan pemikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau
bahan, serta ikut membantu dan menikmati hasil-hasil pembangunan.
1) Partisipasi dalam / melalui kontak dengan pihak lain (perubahan kontak) sebagai salah satu titik awal
perubahan sosial.
2) Partisipasi dalam memperhatikan / menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi, baik
dalam arti menerima (mentaati, menerima, melaksanakan), mengiyakan, menerimadengan persyaratan,
maupun dalam arti menolaknya.
3) Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termasuk pengambilan keputusan (penetapan
rencana).
bkd.javaprov.go.id
pelayananpbluk.id