Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

salam damai sejahtera bagi kita semua, shalom,


om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan.
Yang saya Hormati Ibu Nila selaku guru Bahasa Indonesia dan juri ceramah serta teman-teman
yang saya sayangi.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya, kita bisa berkumpul bersama di hari yang tentram ini.
Hadirin sekalin, di hari yang berbahagia ini, saya akan mensosialisasikan sebuah topik yang
sebenarnya sangat sederhana namun, beberapa orang masih salah dalam menerapkannya, yaitu
kedisiplinan diri dalam arti menjalankan kewajiban sebelum menuntut hak.
Apa sih kedisiplinan diri itu? Dalam KUBI atau Kamus Umum Bahasa Indonesia, disiplin diri berarti
melatih diri melakukan segala sesuatu dengan tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk
meraih impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup.
Artinya apa? Versi pendeknya adalah kalian mentaati, mengikuti peraturan tujuannya apa? Untuk
diri kalian sendiri dan orang di sekitar kita. Jadi apa hubungannya disiplin diri dan menjalankan
kewajiban sebelum menuntut hak?
Contoh kecil di sekolah: Josh piket hari rabu terus lavy hari kamis misalkan. kalau seperti ini
otomatis ini kewajiban kamu kan untuk bersih bersih kelas, siswa lain(yg gak piket pada hari
itu)punya hak untuk mendapatkan kenyamanan dari bersih bersih kamu. Jadi kalau josh tidak piket
pada hari rabu, kemudain hari kamis esok dia nyuruh nyuruh lavy piket, itu sangat melanggar
norma norma masyarakat, kira kira seperti itu contoh kecilnya. Jadi sebenarnya kita harus
menjalankan kewajiban dulu, karna dengan sendirinya hak kita akan dtg sendiri gitu gak usah pake
dituntut.
Masalah sepert ini,sering terjadi di masyarakat, karena apa? Kurangnya rasa kedisiplinan diri.
Bahkan saya sendiri merasa kalau saya kurang disiplin. Makanya saya ingin merekahkan topik ini
karena saya rasa ini adlaha suatu hal sederhana yang harus dikuasai oleh setiap orang. Tapi, saya
hanya akan membicarakan tokik ini terkait siswa saja karena mayoritas peserta ceramah kali ini
adalah siswa SMA
Kalo ngomongin disiplin agak susah ya kayaknya, banyak orang kira disiplin itu seperti utang atau
beban hidup. Apalagi kalau sama anak SMA, hm jangan ditanya. Anak skrg beda ya bu sama dulu.
Jadi bagaimana cara agar rasa disiplin diri dapat terwujud? Mulailah dari hal hal kecil. Seperti di
rumah, jangan begadang biar apa? 1. Biar bangunnya bisa pagi, jadi gak telat telat lagi datang
sekolah. Kasihan guru di depan lobi itu nyatat nama kita terus. 2. Supaya bisa fokus di sekolah, gak
ngantuk ngantuk lagi pas proses pembelajaran, ya gak keat. 3. Begadang tuh gak sehat, ada
banyak dampak negatifnya, jujur saya juga sering begadang, entah karena tugas sekolah, ataupun
nunggu pertandingan sepakbola di jam1 malam. Saya ada teman, dia tahu kalau saya sering
begadang, jadi dia memberi saya semacam laman internet atau website tentang efek negatif dari
begadang bagi kesehatan. Menambah berat badan, bisa gampang lupa, depresi, mengkatkan risiko
kanker, nauzubillah, dan segala macem, saya baca-baca, dan saya sadar kalau bgdg itu gak baik,
saya juga sudah melakukan riset dan memang sudah banyak kejadian di Indonesia. Jadi intinya
adalah, kita pandai dalam membagi waktu kita. Ada waktunya belajar, ada waktunya tidur, dan ada
waktunya untuk bermain gem.
Sekarang di sekolah, kira-kira siapa nih yang bisa kasih satu contoh disiplin di sekolah, charles? Itu
lo yang sering aku suruh ke ko. 1. Pinterr id card dan rompi, memang sih klen males pake rompi
karena panas, saya juga malas, tapi peraturannya memang gitu. Kembali ke awal tadi, disiplin diri
berarti melakukan sesuatu denagn tertib demi tujuan yang baik untuk kepentingan diri sendiri dan
orang sekitar. Jadi kita memakai rompi dan id card ya untuk kita sendiri. 2. Kebersihan kelas atau
sekolah, seperti yang saya jelaskan tadi, piket, sebelumnya pasti sudah ada musyawarah dulu
donk, menentukan siapa piket hari senin, siapa hari selasa, dst. Namun, kita sekarang harus bisa
melihat dari atas, bukan dari bawah, dalam arti melihat keseluruhan. Yang saya maksud adalah
satu sekolah. “Kebersihan adalah sebagian dari iman” ye gak ye gak pernah denger kan? Memang
sih tugasnya janitor untuk ngepel nyapu segala macem, tapi saya rasa itu adalah pekerjaan yang
mulia, dan sekarang kita sebagai siswa harus bisa setidaknya menghargai, dengan cara apa? Yang
sering makan dikelas saat recess, aku gak akan sebutin nama, sampahnya harus dibuang ke
tempat sampah donk, jangan ditinggal di atas meja guru. Contoh lain: kalian lagi jalan di lorong
sekolah, terus ketemu botol plastik, tidak mungkin kan dibiarin gitu aja? Harus diambil dan dibuang
ke tempat sampah. Terus kalau pulang, yang selalu lupa angkat kursi ke atas meja. Yang ke3, dan
yang terakhir. Karena sepertinya waktu tidak memungkinkan, adalah tugas sekolah, mau itu tugas
biasa, ulangan, prakarya, praktek segala macem, sudah menjadi kewajiban kita untuk dilakukan.
Seperti saya bilang tadi kalian kerjain tugas sekolah ya untuk nilai rapot kalian sendiri nanti. Kalau
kalian bagus dalam mengerjakan sekolah, sudah pasti akan datang sendiri hak kalian untuk
mendaptkan nilai yang bagus di rapot. Haa jadi sudah paham kan hubungannya kedisiplian diri dan
menjalankan kewajiban sebelum menuntut hak? Kalau belum paham temui saya di belakang
sekolah nanti sore.
Masih ada banyak manfaat dan contoh kedisiplinan diri di kehidupan sehari-hari. Di rumah dan
sekolah hanyalah contoh kecil dari disiplin diri. Memang sulit menjadi disiplin, apalagi pada era
globalisasi sekarang, kita dimanjakan dengan teknologi yang menggoda selera. Peran orang tua
seberarnya sangat kritis di masalah ini. Mereka lah yang seharusnya mampu mengerti apa yang
terjadi pada anak-anaknya. Dan kita sebagai anak, harus berani untuk berbicara ke orang tua
ataupun ke siapa pun, karena kita adalah makhluk sosial dan kita semua adalah saudara dari ibu
yang berbeda. Dan sebagai siswa kita mesti sadar akan manfaat dan pentingnya kedisiplinan diri,
Insha Allah kedepannya akan sangat berdampak positif di kehidupan di masa depan nanti.
Teman-teman ku sekalian, hanya ini yang bisa saya sampaikan. Semoga kita bisa mengambil
hikmahnya untuk meningkatkan kedisiplinan diri kita lebih baik lagi.

Jalan-jalan ke kediri
Pulang-pulang membawa kekasih
Mohon maaf saya undur diri
Saya ucapkan terima kasih

Akhir kata,
Salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan
Wabilahi taufik walhidayah Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatoh

Anda mungkin juga menyukai