PERCOBAAN IV
“SUSPENSI KLORAMFENIKOL HCL”
DISUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
I. Latar Belakang
a. Rute Pemberian
Oral
b. Efek Farmakologi
- Khasiat
Antibiotikum (FI IV, 1995)
- Mekanisme Kerja
Kloramfenikol bekerja dengan menghambat sintesis protein
kuman. Obat ini terikat pada ribosom sbunit SO5 dan menghambat
enzim peptidil transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk
pada proses sintesis kuman. Kloramfenikol umumnya bersifat
berkariostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). Pada konsentrasi
tinggi kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakterisid (membunuh)
terhadap kuman-kuman (Syarif, Amir, 2012)
- Pengunaan
Penggunaan obat ini dibatasi hanya untuk mengobati infeksi yang
mengancam kehidupan dan tidak ada alternatif
- Efek Samping
Kelainan darah yang versible dan irreversible seperti anemia,
neulitis, perifer, mual, muntah, diare (OOP, 2001)
- Absorpsi
Disaluran cerna
- Dosis
Dewasa : 50 mg/kgBB/hari
Bayi : 25 mg/kgBB/hari
Suspensi : 125 mg/5 ml
Kapsul : 250-500 mg
(Tjay, Raharja, 2007)
II. Pendekatan Formula
a. Zat Aktif
Kloramfenikol Palmitat
b. Zat Tambahan
- Sirup Simplex, pemanis dan pengental
- Methyl Paraben, pengawet
- Prophyl Paraben, pengawet
- Propil Glikol, wetting agent dan pelarut
- HPMC, suspending agent
- Na Sakarin, pemanis
- Aquadest, pelarut
Masalah Penyelesaian
Kloramfenikol digunakan untuk Maka dari itu bahan aktif
pemakaian luar dan rasanya sangat kloramfenikol diganti menjadi
pahit kloramfenikol palmitat
Kloramfenikol palmitat tidak larut Sehingga dibuat sediaan dalam
dalam air bentuk suspensi
Kloramfenikol palmitat hampir tidak Sehingga sediaan ditambah pemanis
berasa
IV. Preformulasi
a. Zat aktif
1. Kloramfenikol Palmitat
Nama Resmi : CHLORAMPHENICOL
RM/BM : C19H16C3NO4/561,54
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur halus seperti lemak, putih,
bau lemah, tidak berasa
Kelarutan : Tidak larit dalam air, mudah larut dalam
aseton dan kloroform, larut dalam eter,
agak sukar larut dalam etanol, sangat sukar
larut dalam heksen
Stabilitas : Kloramfenikol palmitat harus terlindung
dari cahaya, kloramfenikol palmitat tidak
stabil atau tidak larut dalam air, memiliki
pH 6,7
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan senyawa
aminophyline, ampialin, asam askorbat,
vitamin B komplex, sodium sukmat
Penyimpanan : Dalam wadah tidak tembus cahaya
2. Sukrosa
Nama Resmi : SUCROSE
RM/BM : C12H22O11/342,30
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur
putih atau tidak berwarna, tidak
berbau, rasa manis, stabil diudara,
Kelarutan : Sangat larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih, sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter
Stabilitas : Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada
suhu ruangan dan pada kelembaban yang
relatif kecil
Inkompatibilitas : Sukrosa bisa mengandung ion ringan, yang
mana dapat menjadi inkompatibiltas
dengan bahan lain
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, sejuk dan kering
3. Methyl Paraben
Nama Lain : Methyl Paraben
RM/BM : C8H8O3/152,15
Rumus Struktur :
- Sirup Simplex
200
= × 180 ml
100
= 36 ml
- Methyl Paraben
0,025
= × 180 ml
100
= 0,045 ml
- Prophyl Paraben
0,02
= × 180 ml
100
= 0,036 ml
- Propilenglikol
15
= × 180 ml
100
= 27 ml
- HPMC
2,5
= × 180 ml
100
= 4,5 ml
- Na. Sakarin
0,2
= × 180 ml
100
= 0,36
- Aquadest
= 180 ml ─ (36 + 0,045 + 0,036 + 27 + 4,5 + 0,36) ml
= 180 ─ 67,941 ml
= 112,059 ml
VII. Perhitungan Dosis
n
x DL / DM (500 mg ─ 1000 mg)
20
Umur
2
2 thn = × 500 ─ 1000 mg = 50 – 100 mg
20
3
3 thn = × 500 ─ 1000 mg = 75 ─ 150 mg
20
4
4 thn = × 500 ─ 1000 mg = 100 ─ 200 mg
20
5
5 thn = × 500 ─ 1000 mg = 125 ─ 250 mg
20
6
6 thn = × 500 ─ 1000 mg = 150 ─ 300 mg
20
7
7 thn = × 500 ─ 1000 mg = 175 ─ 350 mg
20
8
8 thn = × 500 ─ 1000 mg = 200 ─ 400 mg
20
9
9 thn = × 500 ─ 1000 mg = 225 ─ 450 mg
20
10
10 thn = × 500 ─ 1000 mg = 250 ─ 500 mg
20
11
11 thn = × 500 ─ 1000 mg = 275 ─ 650 mg
20
12
12 thn = × 500 ─ 1000 mg = 300 ─ 700 mg
20
VIII. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang masing-masing bahan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Dimasukkan kloramfenikol palmitat kedalam lumpang gerus hingga
halus
5. Dibasahi dengan propelinglikol
6. Dimasukkan air panas kedalam lumpang 2, lalu dimasukkan Na-CMC
kedalam lumpang, gerus hingga membentuk mucilago
7. Dimasukkan methyl paraben dan prophyl paraben ke dalam gelas
beaker, lalu dilarutkan dengan propilenglikol
8. Dimasukkan bahan yang berada dilumpang 1 ke lumpang 2, gerus
hingga homogen
9. Dimasukkan larutan yang berisi propilenglikol dan methyl paraben ke
dalam lumpang 2, gerus hingga homogen
10. Dimasukkan sirup simplex kedalam lumpang 2, gerus hingga homogen
11. Dimasukkan ke dalam 3 botol yang telah ditetes 60 ml, lalu di ad kan
meggunakan sirup simplex
12. Dilakukan uji organoleptis, volume terpindahkan pH, viskositas, dan
volume sedimentasi
IX. Hasil
a. Organoleptis
- Rasa : Pahit
- Bau : Tidak berbau
- Tekstur : Kental cair
- Warna : Putih
b. Viskositas : CP → 510
c. pH :7
d. Volume terpindahkan
60
Botol 1 : V1 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
60
V2 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
60
V3 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
60
Botol 2 : V1 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
60
V2 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
59
V3 = 59 ml = × 100-% = 98,3%
60 ml
60
Botol 3 : V1 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
60
V2 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
60
V3 = 60 ml = × 100-% = 100%
60 ml
X. Pembahasan
Suspensi adalah bentuk sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa dan
merupakan sistemheterogen yang terdiri dua fase (Cassina, 2011)
Pada percobaan ini alat yang digunakan yaitu gelas ukur 25 ml, gelas
kimia 250 ml, gelas kimia 50 ml, batang pengaduk, lumpang dan alu, pipet
tetes, sendok tanduk, sudip. Dan bahan yang yang digunakan yaitu,
kloramfenikol, propilenglikol, propil paraben, methyl paraben, sukrosa dan
aquadest.
Cara kerja dari percobaan ini yaitu, disiapkan akat dan bahan, ditimbang
masing-masing bahan, ditetes botol 60 ml, dimasukkan zat aktif ke dalam
lumpang gerus hingga halus, dibasahi dengan propilenglikol, dimasukkan air
panas kedalam lumpang II, dimasukkan Na-CMC kedalam lumpang II dan
gerus hingga membentuk mucilago. Dimasukkan metil paraben dan propil
paraben ke dalam gelas kimia, lalu dilarutkan dengan propilenglikol.
Dimasukkan bahan yang berada dilumpang I kedalam lumpang II, gerus
hingga homogen. Dimasukkan larutan yang berisi propilparaben dan metil
paraben ke dalam lumpang II, gerus hingga homogen, dimasukkan sirup
simplex kedalam lumpang II, gerus hingga homgen kemudian dimasukkan
kedalam 3 botol yang telah ditetes 60 ml. Lalu di ad kan menguunakan sirup
simplex hingga 60 ml. Dilakukan uji organoleptis, volume terpindahkan, pH,
viskositas dan volume sedimentasi.
Hasil yang didapatkan dari uji organoleptis yaitu rasa = pahit, bau = tidak
berbau, tekstur = kental cair, dan warna = putih. Viskositasnya yaitu CP =
510, dan volume terpindahkan yaitu, botol I rata-rata = 100%, botol 2 rata-
rata = 99,4%, botol 3 rata-rata = 100%.
Berdasarkan literatur dari depkes RI 1979 pH dari kloramfenikol suspensi
antara 4-7. Dan hasil yang didapatkan sesuai denga literatur memuat FI IV
1995, pada uji organoleptis sediaan suspensi kloramfenikol. Sediaan bentuk
cair, warna bening dan tidak berbau. Dan hasil yang didapatkan dari
percobaan ini sesuai denga literatur. Menurut (2016), sediaan
kloramfenikol suspensi memiliki rentang viskositas antara 5-100 CP dan hasil
yang didapatkan dari percobaan ini tidak sesuai dengan literatur.
XI. Penutup
Berdasarkan percobaan yang dilakukan disimpulkan bahwa :
1. Suspensi adalah bentuk sediaan yang mengandung bahan obat padat
dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispeersi dalam cairan pembawa
dan merupakan sistem heterogen yang terdiri dari fase.
2. Hasil dari uji organoleptis yaitu :
- Rasa : Pahit
- Bau : Tidak berbau
- Tekstur : Kental cair
- Warna : Putih
3. Viskositas : CP = 510
4. Volume terpindahkan yaitu :
- Botol 1 rata-rata = 100%
- Botol 2 rata-rata = 99,4 %
- Botol 3 rata-rata = 100%