Anda di halaman 1dari 37

BAB I

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. IDENTITAS PERUSAHAAN

Nama : PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Kantor Pusat : Menara BTN Jl. Gajah Mada No. 1 Jakarta 10130

Telepon : (021) 6336789, 6332666

Facsimile : (021) 6346704

Website : http://www.btn.co.id

Didirikan : 9 Februari 1960

Jenis Usaha : Bank Umum

Status : Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Jumlah Kantor : 1 Kantor Pusat

49 Kantor Cabang

9 Kantor Cabang Syariah

159 Kantor Cabang Pembantu

1 Kantor Kas

584 Kantor SOPP (kantor pos online)

Jumlah karyawan : 3641 orang

Kantor Cabang Solo

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No. 282 Solo 57141

Telepon : (0271) 726930


Facsimile : (0271) 726931

E-mail : btn-slo@slo.mega.net.id

Jumlah kantor : 1 Kantor Cabang

4 Kantor Cabang Pembantu

1 Kantor Cabang Syariah

12 Kantor Kas SOPP

Jumlah karyawan : 65 orang

B. SEJARAH BERDIRINYA BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung,

Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16

Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup

dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat)

cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940

kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland

yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu relatif

singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih

kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah

Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan

TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana

masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses


karena dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu

cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan R.I. 17 Agustus 1945 telah memberikan

inspirasi keapda Bp. Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan

TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah R.I. dan terjadilah

penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bp. Darmosoetanto

ditetapkan oleh Pemerintah R.I. menjadi Direktur yang pertama. Tugas

pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang

Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR

TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember

1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor – termasuk kantor cabang –

dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR

TABUNGAN POS dibuka kembali (1949), nama KANTOR TABUNGAN

POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai

berubah nama menjadi BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung

di bawah Kementerian Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang

substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No.9 tahun

1950 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama ”POSTSPAARBANK IN

INDONESIA” berdasarkan staatsblat No.295 tahun 1941 menjadi BANK

TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementerian dari Kementerian

Perhubungan ke Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank

Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama BANK


TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan

tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN

POS menurut Undang-undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No.36

tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK

TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada

PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan

dengan UU No.2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik

negara ditetapkan dengan UU No.20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968

yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi

BNI unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK (1897)

sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam

lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun

1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan

pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada

tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati

sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu

dengan dikeluarkannya PP No.24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN

berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT

BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN.

Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers,


Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002

tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum

dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

C. SEJARAH BERDIRINYA BANK BTN CABANG SOLO

Kantor Cabang Surakarta merupakan perpanjangan dari kantor pusat,

dimana Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri

pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari Kantor Cabang Yogyakarta.

Pertimbangan pembukuan kantor Cabang Surakarta adalah karena dinilai

mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang baik. Sejak tahun 1990 Bank

Tabungan Negara Cabang Surakarta telah mengalami perpindahan sebanyak 3

kali.

Pada tahun 1990 pertama kali didirikan bertempat di Jalan Slamet

Riyadi No. 228. Pada waktu itu status lokasi masih berstatus sewa. Kemudian

tahun 1993 mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok

A11-12 Jalan Kapten Mulyadi yang pada waktu itu juga masih berstatus sewa.

Bank Tabungan Negara kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng

Plasa sampai dengan bulan November 1997.

Akhirnya pada tahun 1997 Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta

mempunyai gedung sendiri yaitu bertempat di Jalan Slamet Riyadi No.382

Surakarta. Kepindahan kantor tersebut pada bulan Desember yang langsung

digunakan sebagai aktivitas Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta hingga

saat ini.
D. VISI DAN MISI BANK BTN

Visi

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan

mengutamakan kepuasan nasabah.

Misi

1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan

industri yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankan

lainnya.

2. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.

3. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan

sesuai dengan kebutuhan nasabah.

4. Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan

prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk

meningkatkan Shareholder Value.

5. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

E. ASPEK SDM BANK BTN CABANG SOLO

1. Budaya Perusahaan

Nilai-nilai dasar

Nilai-nilai dasar yang dianut oleh jajaran Bank BTN untuk mewujudkan

Visi dan melaksanakan Misi Bank BTN adalah sebagai berikut:


1. Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai Bank BTN

taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing

secara khusuk.

2. Pegawai Bank BTN selalu berusaha untuk menimba ilmu guna

meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya demi kemajuan Bank

BTN.

3. Pegawai bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan

tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja yang terbaik.

4. Pegawai Bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi

Bank BTN dan semua stakeholders, sebagai perwujudan dari

pengabdian yang didasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa

pamrih pribadi.

5. Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang kompeten

dalam bidang tugasnya.

Etika Perorangan

Etika Perorangan Pegawai Bank BTN adalah sebagai berikut:

1. Patuh dan taat apda ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang

berlaku.

2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang

bertalian dengan kegiatan Bank BTN.

3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.

4. Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.


5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan

dalam hal terdapat pertentangan kepentingan.

6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank BTN

7. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang

diterapkan Bank BTN terhadap keadaan ekonomi, sosial dan

lingkungannya.

8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi

maupun keluarganya.

9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra

profesinya.

Pedoman Pegawai

Pedoman untuk semua pegawai bank BTN

1. Kita layani secara ikhlas, sopan dan santun semua langganan Bank

BTN dengan senyum, salam dan sapa.

2. Dalam menunaikan tugas kita pedomani 3 jangan :

2.1 Jangan terlambat atau menunda pekerjaan.

2.2 Jangan membuat kesalahan.

2.3 Jangan menerima apalagi meminta atau mengambil, sesuatu

yang bukan haknya.

3. Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara profesional supaya

Bank BTN maju, berkembang, solid dan sehat sehingga

kesejahteraan pegawai dan keluarga meningkat.


Segitiga Iman

Bekerja di bank BTN adalah bagian dari ibadah, dengan bekal :

2. Struktur Organisasi Kantor Cabang Solo Per Juli 2007

Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang

Solo disesuaikan dengan kebutuhan fungsional dalam menghadapi

pelaksanaan kegiatan-kegiatannya. PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo dipimpin oleh seorang Branch Manager yang membawahi

empat kepala bagian, yaitu kepala bagian Accounting and Control,

Operation, Retail Service, dan Collection and Work Out. Dimana setiap

kepala bagian bertanggung jawab atas pelaksanaan otorisasi dan

berjalannya fungsi dari masing-masing bagian yang dibawahi.


Adapun pembagian tanggung jawab dan pekerjaan dari masing-

masing bagian dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1. Branch Manager (Kepala Cabang)

a. Tanggung Jawab:

1. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas yang menyangkut

MTSI di Kantor Cabang.

2. Bertanggung jawab atas penetapan dan pencapaian target dana,

kredit, fee based, dan peningkatan penggunaan fitur produk.

3. Bertanggung jawab atas terselenggaranya Good Corporate

Governance.

4. Bertanggung jawab atas peningkatan peran bisnis yang

berorientasi pada profit yang optimal.

b. Uraian Pekerjaan:

1. Melakukan kontrol terhadap seluruh pelaksanaan MTSI.

2. Melakukan pengawasan melekat.

3. Melakukan otorisasi sesuai kewenangan yang diberikan.

4. Melakukan service quality level terhadap nasabah prima.

2. Retail Service Head (Kepala Layanan Retail)

a. Tanggung Jawab:

1. Bertanggung jawab atas perencanaan danpenetapan strategi

bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai

kebijakan bank.
2. Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi Selling Service,

Teller Service, Customer Service, dan Loan Service di kantor

cabang dengan baik.

3. Bertanggung jawab atas strategi pencapaian target dana, kredit,

fee based, dan peningkaan penggunaan fitur produk.

4. Bertanggung jawab sebagai koordinasi layanan ATM dan hal-

hal yang terkait dengan operasional ATM di kantor cabang.

b. Uraian Pekerjaan:

1. Melakukan fungsi supervisi sebagai Head Retail Service.

2. Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

3. Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit

kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

4. Melakukan fungsi pelaporan kepada Branch Manager dan unit

terkait.

3. Operation Head (Kepala Operasional)

a. Tanggung jawab:

1. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan operasional harian

cabang untuk menjamin efektivitas dan efisiensi.

2. Bertanggung jawab terhadap standar kualitas yang tinggi dalam

bidang pemrosesan transaksi, administrasi kredit, dan

administrasi umum cabang.

3. Bertanggung jawab terhadap perlindungan bank dari tindakan

penyelewengan dan kesalahan proses transaksi.


4. Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai

dengan kebijakan dan prosedur yang ada.

b. Uraian Pekerjaan:

1. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Transaction

Processing.

2. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Loan

Administration.

3. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi General

Branch Administration.

4. Accounting and Control Head (Kepala Akuntansi dan Pengendalian)

a. Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas keakuratan dan ketepatan laporan

keuangan kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor

kas.

2. Bertanggung jawab atas pengelolaan pengarsipan bukti dasar,

bukti transaksi, dan listing dilakukan dengan tertib dan benar.

3. Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi tindak lanjut hasil

pemeriksaan ekstern maupun intern.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi General

Ledger.

2. Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Internal

Control.
3. Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Reporting.

4. Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Filling.

5. Collection And Work Out (Kepala Penagihan dan Penyelamatan

Kredit).

a. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab terhadap strategi dan kebijakan pembinaan,

penyelematan, dan penyelesaian kredit di kantor cabang.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembinaan,

penyelamatan, dan penyelesaian kredit, baik kredit retail

maupun restrukturisasi kredit.

3. Bertanggung jawab terhadap tercapainya kualitas aktiva,

penerimaan angsuran sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

4. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua langkah

penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan ketentuan bank

serta bebas dari permasalahan hukum yang merugikan bank

BTN.

b. Uraian Pekerjaan

1. Memastikan pencaipaian sasaran dan rencana tindakan di unit

kerja Loan Collection and Work Out.

2. Melakukan perencanaan dan penetapan strategi serta kebijakan

pembinaan, penyelematan, dan penyelesaian kredit.


3. Memastikan bahwa semua langkah penyelesaian kredit

bermasalah sesuai dengan ketentuan bank serta bebas dari

permasalahan hukum yang merugikan bank BTN.

6. Reporting Staff (Petugas Pelaporan)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan untuk

pihak ekstern.

2. Bertanggung jawab atas pemantauan laporan keuangan, baik

pihak intern ataupun ekstern,

3. Bertanggung jawab atas berlangsungnya proses dan analisa

laporan kinerja kantor cabang.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan penyusunan URAP (Usulan Rencana Anggaran

Perusahaan) dan RKAP (Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan).

2. Melakukan input laporan ke pihak ekstern.

3. Melakukan perhitungan atas hasil kinerja.

7. Filling Staff ( Petugas Pengefilean)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab terhadap penatausahaan mapploeg (bukti

dasar) di kantor cabang.

b. Uraian Pekerjaan
1. Memastikan bahwa semua bukti, listing, dan jurnal transaksi

telah termapploeg dengan benar.

2. Melakukan pengarsipan semua mapploeg transaksi operasional

bank sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. General Ledger Staff (Petugas Buku Besar)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas rekonsiliasi dari SL (Short Ledger) ke

GL (General Ledger).

2. Bertanggung jawab terhadap penyelesaian suspense dan selisih

akibat sistem.

3. Bertanggung ajwab atas akurasi entry nota jurnal dari GL ke

GL.

4. Bertanggung jawab atas seluruh pencetakan laporan keuangan

kantor cabang.

b. Uraian Pekerjaan

1. Menyelesaikan suspense dan rekening selisih akibat sistem.

2. Melakukan entry nota jurnal harian dari GL ke GL.

3. Pencetakan laporan keuangan kantor cabang.

9. General Branch Administration Head (Kepala Umum dan

Administrasi)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab terhadap penatausahaan kepegawaian di

kantor cabang.
2. Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kelengkapan hasil

entry data kepegawaian.

3. Bertanggung jawab terhadap penatausahaan logistik di kantor

cabang.

4. Bertanggung jawab terhadap penatausahaan surat-menyurat di

kantor cabang.

b. Uraian Pekerjaan

1. Memastikan terselenggaranya fungsi personalia.

2. Memastikan terselenggaranya fungsi logistik.

3. Memastikan terselenggaranya fungsi kartu pengawas anggaran.

4. Memastikan terselenggaranya fungsi mailing.

5. Memastikan terselenggaranya fungsi sekretaris.

10. Transaction Processing Head (Kepala Pemrosesan Transaksi).

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai

dengan kebijakan dan prosedur yang ada.

2. Bertanggung jawab atas berlangsungnya operasional

infrastruktur kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan

kantor kas.

3. Bertanggung jawab atas berlagsungnya transaksi kliring.

b. Uraian Pekerjaan

1. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi processing.


2. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi fund

administration.

3. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi clearing.

4. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi tax.

5. Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi hardware

dan software.

11. Fund Administration Operator (FAO)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab terhadap proses master dan administrasi

Tabungan Batara Kantor Pos.

2. Bertanggung jawab terhadap proses penyelesaian dummy

Tabungan Batara Kantor Pos.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan proses amster dan administrasi Tabungan Batara

Kantor Pos.

2. Melakukan proses penyelesaian dummy Tabungan Batara

Kantor Pos.

12. Data Entry Operator (DEO).

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab terhadap proses entry transaksi yang

bersifat massal.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan proses entry transaksi kolektif KPR.


2. Melakukan proses maintenance data transaksi Host to Host

Telkom.

3. Melakukan proses maintenance data transaksi Host to Host

PLN.

4. Melakukan proses maintenance data transaksi Salary Crediting.

13. Loan Administration Head (Kepala Administrasi Kredit)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan OTS (On The Spot)

atau kelayakan usaha dan penghasilan calon debitur.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan taksasi nilai dan

kehandalan agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir)

melalui jasa appraisal.

3. Bertanggung jawab terhadap proses pengelolaan pencairan

kredit.

b. Uraian Pekerjaan

1. Menindaklanjuti proses permohonan OTS (On The Spot) atau

kelayakan usaha dan penghasilan bagi calon debitur.

2. Menindaklanjuti proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai

dan kehandalan agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir)

melalui jasa appraisal.

3. Melakukan administrasi pencairan realisasi kredit.

14. Loan Document Staff (Petugas Dokumen Kredit).

a. Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab terhadap penyelesaian atas dokumentasi

kredit yang belum diterima bank.

2. Bertanggung jawab terhadap penatausahaan dokumentasi kredit

ke sistem.

3. Bertanggung jawab terhadap pelayanan pengambilan,

peminjaman, dan pengembalian dokumen kredit.

b. Uraian Pekerjaan

1. Memantau dan menyelesaikan dokumen kredit yang belum

selesai.

2. Melakukan proses update data dan status dokumen kredit ke

sistem.

3. Memastikan serah terima dokumen kredit telah terlaksana

dengan benar dan akurat pada waktu pelunasan kredit.

15. Loan Service Head (Kepala Layanan Kredit)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas perencanaan dan penetapan strategi

bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai

kebijakan bank.

2. Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya seluruh fungsi

unit layanan kredit dengan baik.

3. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya seluruh proses

pemberian kredit sesuai dengan ketentuan bank.

b. Uraian Pekerjaan
1. Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit

kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

2. Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya seluruh

fungsi unit layanan kredit dengan baik.

3. Melakukan supervisi dan memastikan terlaksananya seluruh

proses pemberian kredit sesuai dengan ketentuan bank.

16. Loan Service Analyst (KPR dan Non KPR)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas kualitas rekomendasi paket analisa

kredit KPR atau Non KPR.

2. Bertanggung jawab terhadap proses pemberian kredit KPR /

Non KPR yang sesuai dengan ketentuan Bank.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan analisa terhadap rekomendasi kredit KPR / Non

KPR.

2. Melakukan proses pemberian kredit KPR / Non KPR yang

sesuai dengan ketentuan bank.

17. Customer Service Head (Kepala Layanan Nasabah)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab terjaganya pelayanan ayng optimal di unit

customer service bagi nasabah yang datang maupun melalui

telepon/ surat.
2. Bertangung jawab atas akurasi dan kelengkapan data master

statis seluruh aplikasi loket.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan fungsi supervisi sebagai Customer Service Head.

2. Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

18. Teller Service Head (Kepala Layanan Teller)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas pembukaan dan penutupan khasanah

(vault).

2. Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan data transaksi

hasil entry tunai dan non tunai pada pelayanan nasabah.

3. Bertanggung jawab atas kesesuaian antara fisik uang, bukti

dasar, dan hasil entry transaksi.

4. Bertanggung jawab atas semua transaksi nasabah sesuai loket.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan fungsi supervisi sebagai Teller Service Head.

2. Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

19. Teller

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah

melalui loket.

b. Uraian Pekerjaan
1. Melakukan fungsi pelayanan transaksi loket tunai dan non

tunai.

20. Cash Room Staff (Petugas Kas Besar)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas administrasi kas besar di kantor

cabang.

b. Ikhtisar Pekerjaan

1. Melakukan fungsi pengelolaan kas cabang.

21. Selling Officer (Petugas Selling)

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas pencapaian target dana, kredit

feebased, dan peningkatan penggunaan fitur produk.

2. Bertanggung jawab atas penggunaan anggaran promosi dalam

rangka pencapaian target dana, kredit, serta feebased.

3. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil pencapaian

target dana, kredit, feebased, dan peningkatan pengunaan fitur

produk.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan fungsi sebagai petugas selling.

22. Collection Supervisor atau LAS (Loan Accounting Supervisor)

Penagihan Kredit

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab terhadap pembinaan kredit retail.


2. Bertanggung jawab melakukan pengembangan dan evaluasi

strategi pembinaan kredit.

b. Uraian Pekerjaan

1. Menetapkan strategi pembinaan kredit atas debitur yang

ditangani.

2. Melakukan dan memastikan evaluasi terhadap strategi

pembinaan kredit.

23. Collection Staff atau LAO (Loan Accounting Officer) Penagihan

Kredit

a. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian kredit /

pembayaran angsuran.

b. Uraian Pekerjaan

1. Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan.

2. Melakukan pembinaan kredit retail.

3. Memantau kelancaran pembayaran kredit.

3. Aktivitas SDM

Seperti yang kita ketahui dalam suatu organisasi aspek sumber

daya manusia merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan

organisasi. Begitu pula dengan PT. BTN (Persero) aspek manusia

merupakan faktor yang paling penting dalam pemberian layanan

perbankan. Kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada


pelaksanaan manajemen sumber daya manusia. Pada bagian personalia

(SDM) tugas-tugasnya antara lain:

a. Melakukan semua kegiatan yang berkaitan dengan SDM mulai dari

perencanaan pegawai, penempatan, pendidikan dan kesejahteraan

(Manajemen SDM).

b. Memonitor semua hak dan kewajiban pegawai.

c. Melakukan pembayaran semua hak keuangan dari pegawai.

d. Melakukan pemotongan semua kewajiban keuangan pegawai.

Jadi salah satu tugas dari bagian SDM atau personalia adalah

pelaksanaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) yaitu mulai dari

perencanaan pegawai sampai dengan pemberhentian pegawai. Oleh karena

itu peran petugas personalia sangat penting dalam menghasilkan pegawai

maupun calon pegawai yang berkualitas.

1. Perencanaan Pegawai

Sebelum diadakan perekrutan pegawai, harus dilakukan terlebih

dahulu prencanaan penentuan jumlah tenaga kerja ayng dibutuhkan.

Perencanaan pegawai dilakukan dengan menggunakan model

perhitungan pegawai yang dilakukan pada unit-unit kerja Bank di

kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, maupun di

kantor kas.

Model perhitungan pegawai merupakan suatu sistem

komputerisasi yang menggunakan volume kegiatan suatu pekerjaan

sebagai dasar perhitungan di dalam menentukan jumlah pegawai yang


dibutuhkan. Model perhitungan pegawai dipengaruhi oleh tingkat

pelayanan yang diperlukan, struktur organisasi Bank, perubahan

kegiatan pekerjaan, waktu rata-rata dalam menyelesaikan aktivitas,

rasio supervisi (keterangan terlampir), dan rasio kebutuhan unit.

2. Perekrutan Pegawai

Perekrutan pegawai dilakukan apabila ada jabatan lowong yang

harus diisi dari luar bank sesuai dengan perencanaan pegawai dengan

pertimbangan kandidat yang memenuhi syarat dalam profil jabatan

yang dimaksud. Yang dimaksud dengan jabatan lowong adalah

formasi jabatan yang tersedia karena adanya pengembangan struktur

organisasi atau karena sesuatu hal pemangku jabatan (Peraturan

Direksi PT. BTN No.08/PD/DSDM/2005). Perekrutan pegawai

dilakukan oleh PT. BTN (Persero) pusat yang kemudian akan disebar

ke PT. BTN (Persero) kantor cabang maupun kantor kas yang tersebar

di seluruh Indonesia.

Proses perekrutan pegawai diawali dengan pengajuan lamaran.

Setelah proses pengajuan lamaran kemudian dilanjutkan dengan proses

seleksi yang diselenggarakan untuk memilih calon pelamar yang

berkualitas baik dalam aspek kemampuan maupun aspek kepribadian.

Proses seleksi dilakukan melalui tahapan, yaitu:

a. Seleksi pendahuluan

b. Penelitian referensi

c. Wawancara pendahuluan
d. Test pengetahuan

e. Test psikologi

f. Test kesehatan

g. Wawancara akhir (wawancara dengan pimpinan)

3. Penempatan Pegawai

Setelah melalui seleksi maka pegawai akan ditempatkan di

golongan-golongan jabatan lowong yang tersedia baik di kantor pusat

maupun di kantor-kantor cabang dan kantor kas di seluruh Indonesia.

Penggolongan jabatan di PT BTN dilakukan oleh komite evaluasi

jabatan. Penggolongan jabatan terdiri dari golongan 1 (S1) sampai

dengan golongan 15 (S15) yang mencakup seluruh jabatan di jajaran

bank. Penggolongan dan nama jabatan di BTN adalah sebaagi berikut:

a. Nama jabatan pada golongan 13 (S13), 14 (S14), dan 15 (S15)

disebut General Manager.

b. Nama jabatan di bawah General Manager pada golongan 12 (S12)

disebut Deputy General Manager.

c. Nama jabatan pada golongan 10 (S10), 11 (S11), dan 12 (S12) disebut

Manager.

d. Nama jabatan pada golongan 8 (S8) dan 9 (S9) disebut Assistant

Manager.

e. Nama jabatan pada golongan 1 (S1) sampai dengan 7 (S7) disebut

Supervisor, Analis, Sekretaris dan Staf.

4. Penilaian Pegawai
Penilaian pegawai ini dilakukan sekali setahun dan disahkan

atasan penilai. Sistem penilaian yang digunakan dalam peraturan

Direksi ini adalah sistem penilaian terbuka dimana hasil penilaian

dituangkan dalam suatu daftar penilaian peagwai.

a. Jangka Waktu Penilaian

Pelaksanaan penilaian dilaksanakan dengan memperhatikan

periode dimana setiap pegawai mulai masuk kerja, untuk periode

tersebut ditentukan sebagai berikut:

1. Seorang pegawai yang mulai bekerja tanggal 1 Juli s/d 31

Desember, masuk dalam periode Januari.

2. Seorang pegawai yang bekerja pada tanggal 1 Januari s/d 30

Juni, masuk dalam periode Juli.

b. Obyek dan Unsur Penilaian

Obyek atau sasaran penilaian pegawai meliputi:

1. Pejabat dan pegawai yang berpangkat staf muda keatas terdiri

dari:

a. Pengabdian (Kesadaran dalam menunaikan tugas pokok

BTN).

b. Ketaatan (Kesanggupan menaati peraturan kedinasan,

menaati ketentuan jam kerja, menaati perintah kediansan

dan kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang

berlaku).
c. Inisiatif (Agresifitas dalam usaha mengejar prestasi atau

produktifitas).

d. Kejujuran (Sikap pribadi dalam memelihara tindakan yang

jujur dan benar).

e. Ketabahan (Kesanggupan dalam menghadapi masalah

dalam usaha penyelesaian tugas).

f. Kemampuan kerja (Prestasi kerja yang dihasilkan sebagai

akibat dari pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki).

g. Tanggung jawab (Kesediaan menerima dan kesadaran akan

tanggung jawab).

h. Kerja sama (Kemampuan untuk bekerja sama dengan

atasan, bawahan dan rekan setingkat dalam menyelesaikan

tugas sehingga mencapai daya guna dan hasil guna sebesar-

besarnya).

i. Kemampuan merencanakan (Mengenali permasalahan

secara keseluruhan, menilai data-datanya dan mengatur

langkah-langkah).

j. Menyatakan pendapat (Kemampuan mengutarakan jalan

pikiran).

k. Kemampuan memutuskan (Kemampuan menilai situasi

berdasarkan daya pikir dan tindakan yang logis).


l. Kewibawaan dan kepemimpinan (Kepribadian yang

membawa penagruh baik dan kemampuan menggerakkan

orang lain secara terarah).

2. Non pejabat pegawai yang berpangkat sampai dengan pengatur

enam terdiri dari :

a. Pengabdian (Kesadaran dalam menjalankan tugas pokok

BTN).

b. Keataatan (Mentaati peraturan kediansan, menataati

ketentuan jam kerja, mentaati perintah dan tidak melanggar

peraturan yang berlaku).

c. Inisiatif (Agresifitas dalam usaha mengejar prestasi atau

produktifitas).

d. Kejujuran (Sikap dan pribadi dalam memelihara tindakan

yang jujur dan benar).

e. Ketabahan (Kesanggupan menagtasi segala masalah dalam

usaha penyelesaian tugas).

f. Kemampuan kerja (Prestasi kerja yang dihasilkan sebagai

akibat dari pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki).

g. Tanggung jawab (Kesediaan menerima dan kesadaran

menerima tanggung jawab).

h. Kerjasama (Kemajuan untuk nekerjasama dengan atsan,

bawahan dan rekan setingkat dalam menyelesaikan tugas


sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-

besarnya).

3. Penilaian Calon Pegawai

Penilaian terhadap calon pegawai yang akan diangkat menjadi

pegawai tetap sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sejak yang

bersangkutan diangkat menjadi pegawai dan maksimal 2 (dua)

tahun, apabila telah dilaksanakan penilaian terhadap calon

pegawai maka tidak dibuat lagi daftar penilaian calon pegawai

yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kriteria

penilaian dibawah ini:

Klasifikasi A : Istimewa

Klasifikasi B : Baik Sekali

Klasifikasi C : Baik

Klasifikasi D : Kurang

Klasifikasi E : Kurang Sekali

5. Pelatihan, Pengembangan Individu dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia (SDM).

Pelatihan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan agar

peagwai dapat melaksanakan pekerjaannya saat ini secara lebih

optimal. Sedangkan pengembangan individu adalah peningkatan

kompetensi perilaku individu pegawai agar memenuhi persyaratan


dalam profil jabatan. Pendidikan berarti program kegiatan pendidikan

formal dan non formal yang diselenggarakan oleh pihak luar bank dan

diikuti oleh pegawai diluar program pelatihan dan pengembangan

individu yang didasarkan atas analisa kebutuhan sesuai dengan tugas

dan pekerjaannya. Sistem pelatihan dan pengembangan individu dan

pendidikan ini diadakan setiap satu tahun sekali yang diadakan oleh

kantor pusat BTN di Jakarta, namun tidak menutup kemungkinan

kantor cabang pun menagdakan pelatihan dan pendidikan SDM yang

dipandang perlu untuk kepentingan perusahaan, dalam hal ini adalah

usaha perbaikan tingkat kinerja dan output yang akan dicapai dalam

kantor cabang namun tetap atas seijin kantor pusat.

Jenis-jenis pelatihan dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Pelatihan Manajerial

Pelatihan manajerial meliputi pelatihan keterampilan

pengawasan, manajemen umum dan kompetensi yang dibutuhkan

yang berhubungan dengan karir.

2. Pelatihan Teknis Pegawai

Pelatihan teknis pegawai meliputi pelatihan teknis mengenai

proses bisnis, produk, pelayanan dan operasional yang

berhubungan dengan pekerjaan (pendidikan untuk analis kredit).

Pelatihan teknis pegawai diberikan kepada pegawai berdasarkan

kebutuhan jabatan di dalam keluarga jabatan yang ada di bank.


Setiap jabatan yang terdapat di dalam keluarga jabatan dan berada

pada level yang disamakan mendapat pelatihan teknis yang sama.

Saat ini BTN memiliki jenjang karir yang bersifat struktural

dimana kenaikan jenjang didefinisikan sebagai perpindahan posisi

untuk mengisi temat yang ada di dalam struktur organisasi. Dalam

perkembangan karir pegawai, BTN menggungan sistem jenjang karir

dengan adanya job family, dimana job family itu dipergunakan sebagai

sarana utnuk perencanaan karir dan memberikan kejelasan bagi pada

pegawai akan kesempatan serta jalur karir yang dapat diambil untuk

tujuan karir mereka. Pada BTN terdapat 15 job family dalam jenjang

karir yang digunakan, yang meliputi:

1. Legal

2. Pengembangan sistem aplikasi.

3. Generalo Management.

4. Kredit.

5. Treasury.

6. Marketing.

7. Front Linear.

8. Operasi.

9. Akuntansi.

10. Internal Audit.

11. Kepatuhan dan Manajemen Resiko.

12. Penelitian dan Perencanaan.


13. Sumber Daya Manusia (SDM).

14. Logistik.

15. Administrasi.

6. Mutasi, Rotasi, Promosi, dan Suksesi.

a. Mutasi

Mutasi adalah pemindahan pegawai dari suatu unit kerja ke

unit kerja lainnya. Pelaksanaan mutasi merupakan wewenang Bank

Tabungan Negara (BTN), dengan demikian atas permohonan

pegawai hanya akan dipertimbangkan apabila bank membutuhkan

pegawai tersebut secara khusus di unit kerja yang diajukan

pegawai. Mutasi terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Mutasi pegawai staf

2. Mutasi pegawai non staf.

b. Rotasi

Rotasi adalah pemindahan pegawai dari bagian atau seksi

yang satu ke bagian atau seksi lainnya dalam satu unit kerja. Rotasi

dilakukan berdasarkan ketentuan jalur karir.

Rotasi dilakukan dengan pertimbangan:

1. Berdasarkan kebutuhan dan perkembangan organisasi bank.

2. Berdasarkan keinginan pegawai.

c. Promosi
Promosi adalah peingkatan kedudukan atau pemindahan

pegawai ke tingkat golongan jabatan yang lebih tinggi di dalam

satu keluarga jabatan atau ke keluarga jabatan lainnya. Promosi

d. Suksesi

Suksesi adalah proses seleksi dan bimbingan khusus untu

promosi ke jabatan-jabatan struktural pad golongan jabatan S13-

S15. Pelaksanaan proses seleksi kandidat-kandidat suksesi yang

akan diberikan bimbingan dilakukan paling lambat enam bulan

sebelum waktu pengisian jabatan-jabatan target.

7. Gaji dan Tunjangan

a. Gaji Dasar

Gaji dasar pegawai adalah gaji yang diterima oleh pegawai

setiap bulannya yang telah ditetapkan oleh bank yang

mencerminkan besarnya gaji dasar dari masing-masing pegawai

sesuai dengan jabatan dan prestasi kerjanya. Gaji dasr pegawai

menggunakan sistem clean wage, yang artinya penghasilan atau

gaji yang diterima oleh pegawai setiap bulan yang tertuang dalam

slip penghasilan pegawai yang merupakan hasil penggabungan dari

gaji dasar, tunjangan karya atau tunjangan jaabtan, tunjangan

perumahan, tunjangan cuti, tunjangan transport dan tunjangan uang

makan pegawai.

b. Tunjangan
Macam-macam tunjangan yang diberikan oleh BTN diluar

clean wage adalah sebagai berikut:

1. Tunjangan anak pegawai

2. Tunjangan hari raya keagamaan

3. Tunjangan Hari Tua

8. Cuti Pegawai

Yang dimaksud dengan cuti adalah keadaan tidak masuk kerja

yang diijinkan dalam waktu tertentu oleh pejabat yang berwenang.

Pegawai yang akan menggunakan hak cutinya wajib menagjukan

permintaan tertulis keapda atasan yang berwenang atau yang

menangani hal tersebut. Cuti pegawai disini terdiri dari:

a. Cuti Tahunan

b. Cuti Besar

c. Cuti di tempat asal

d. Cuti Sakit

e. Cuti karena keguguran

f. Cuti Bersalin

g. Cuti ekstra karena alasan penting

h. Cuti di luar tanggungan bank

i. Cuti Ibadah Haji

9. Pemberhentian Pegawai

Pemberhentian pegawai adalah proses pemutusan hubungan kerja

dan atau jabatan antara bank dengan peagwai baik atas permintaan
pegawai maupun atas keputusan bank secara sepihak dengan

memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Setiap

pemberhentian pegawai dilaksanakan dengan memperhatikan

kepentingan bank dan segi-segi manusiawinya sehingga

pemberhentian tersebut dilandasi dengan alasan yang kuat dan benar.

10. Pensiun

Pegawai yang memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh hak

atau manfaat pensiun normal atau biasa yaitu berumur 56 tahun atau

pensiun dipercepat yang berumur 46 tahun secara langsung dan tanpa

melalui permohonan menjalani Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang

bersambungan dengan pemberhentiannya dengan memperoleh manfaat

pensiun.

Anda mungkin juga menyukai