Anda di halaman 1dari 16

Komunikasi Antar Pribadi Dan Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi Antar Pribadi Dan Komunikasi Dalam Organisasi


1.1  Pengertian dan Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan
orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non bisnis), dengan
menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu
       Tujuan:
1.      Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tentu saja seseorang memiliki berbagai
macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi
kepada orang agar orang tersebut mengetahui sesuatu
2.      Berbagi pengalaman
Komunikasi antar pribadi juga meiliki tujuan untuk berbagi pengalaman pribadi
kepada orang lain mengenai hal-hal yang menyenangkan maupun hal-hal yang
menyedihkan/menyusahkan. Saling berbagi rasa ini pada umumnya tidak disampaikan
kepada setiap orang, tetapi hanya kepada seseorang atau teman dekatnya saja.
3.      Menumbuhkan simpati
Simpati adalah suatu sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang yang muncul dari
lubuk hati yang paling dalam untuk ikut merasakan bagaimana beban, derita, musibah,
kesedihan, dan kepiluan yang sedang dirasakan oleh orang lain.
4.      Melakukan kerja sama.
Tujuan komunikasi antar pribadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerja sama
antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau untuk
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
5.      Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikais antar pribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa
kecewa atau kekesalan kepada orang lain. Komunikasi antarpribadi tersebut bukan saja
merupakan cara untuk mencurahkan isi hati, tetapi juga merupakan cara mencari jalan keluar
atau alternatif solusi masalah yang dihadapi.
6.      Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu.

1.2  Hubungan Komunikasi Dalam Organisasi


Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Komunikasi adalah perekat yang memungkin kelompok masyarakat
tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.
Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian
sasaran atau tujuan organisasi tersebut. Hubungan komunikasi yang terjalin baik anatar
manajer yang satu dengan manajer yang lain, antara manajer dengan karyawan, atau antara
karyawan yang satu dengan karyawan yang lain,merupakan salah satu kunci keberhasilan
manajer dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
1.      Peran Manajerial
Menurut Mintzberg, terdapat tiga peran manajerial yang dapat diterapkan oleh
seorang manajer dalam suatu organisasi yaitu peran antarpribadi, peran informasional, dan
peran keputusan

2.      Kegiatan Pertukaran Informasi


Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi : (1)
komunikasi memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi ; (2) komunikasi
membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi. Berikut ini adalah
beberapa kegiatan-kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran informasi:
a.    Menetapkan tujuan
b.    Membuat dan melaksanakan keputusan
c.    Mengukur prestasi kerja
d.   Merekrut dan mengembangkan staf
e.    Pelayanan pelanggan
f.     Negosiasi dengan pemasok
g.    Memproduksi produk
h.    Berinteraksi dengan peraturan yang ada

1.3  Pola Komunikasi


Secara umum, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi formal dan
saluran komunikasi non formal.
1.      Saluran Komunikasi Formal
Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer ke kepada bawahan
atau dari manajer ke karyawan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi
dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal, dan komunikasi
diagonal.
a.       Komunikasi dari atas ke bawah
Secara sederhana tranformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan
merupakan komunikasi dari atas ke bawah. Aliran komunikasi dari manajer ke bawahan
tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangnnya dalam suatu
organisasi. Seorang  manajer yang menggunakan jalur komunikasi kebawah memiliki tujuan
untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengoordinasi, memotivasi, memimpin, dan
mengendalikan berbagai kegiatan yang ada dilevel bawah.
Jalur komunikasi yang berasal dari atas  (manajer)  kebawah (karyawan) merupakan
penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, instruksi maupun prosedur untuk
dijalankan para bawahan dengan sebaik baiknya.

                        Salah satu kelemahan saluran komunikasi dari atas ke bawah ini adalah
kemungkinan terjadinya penyaringan ataupun sensor informasi penting yang ditujukan ke
para bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak
selengkap aslinya. Ketidaklengkapan pesan yang diterima disebabkan oleh saluran
komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawannya.
b.      Komunikasi dari Bawah ke Atas
Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang
disampaikan dari bawah (karyawan) menuju k eatas (manajer). Pesan yang ingin disampaikan
mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih
tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke manajer umum.
Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas,  para manajer harus
percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi apaun dari bawahan tidak
akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidakpercayaan terhadap
informasi tersebut.

Salah satu kelemahan dari komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan
bawahannya hanya menyampaikan informasi (laporan) yang baik-baik saja, sedangkan
informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer
cenderung disimpan dan tidak disampaikan. Hal ini terjadi karena para bawahan beranggapan
bahwa dengan hanya melaporkan hal yang baik-baik saja, ia dapat menjaga atau
menyelamatkan posisinya, serta mendapatkan rasa aman dalam suatu organisasi tersebut.
c.                        Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizntal atau sering disebut komunikasi lateral  adalah komunikasi
yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar / sederajat dalam suatu
organisasi. Tujuan kmunikasi horizontalantara lain untu melakukan ersuasi, mempengaruhi, 
dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau
departemen dalam suatu organisasi memiliki tingkat saling ketergantungan yang cukup besar.
Akan tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa harus
bergantung pada bagian lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim dipakai.

d.   Komunikasi Diagonal


Komunikasi diagonal  melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi
yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan
bagian pabrik, antara manajer produksi dengan bagian promosi, antara manajer produksi
dengan bagian akuntansi, dan antara manajer dengan bagian penelitian.

Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :


a)      Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional
b)      Memungkinkan individu dari berbagai bagian ataudepartemen ikut membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi
Namun, komunikasi diagonal ini juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah komunikasi
diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal.
Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk
dikendalikan secara efektif.
2.      Saluran Komunikasi Nonformal
Keberadaan jaringan komunikasi nonformal dalam suatu organisasi tidak dapat dielakkan.
Jaringan ini dapat pula digunakan oleh para manajer untuk memonitor para karyawannya
dalam melakukan tugasnya.
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa
memedulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan/jabatan, dapat berkomomunikasi
secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti
mengobrol tentang humor yang baru didengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik,
dll.

1.4  Memperbaiki Kinerja Dalam Tim


Sebuah tim adalah unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berbagi misi yang
sama dan bertanggungjawab untuk bekerja mencapai tujuan mereka. Tidak semua kelompok
dalam sebuah organisasi mempunyai kualifikasi sebagai tim. Misalnya , bila beberapa
karyawan di departemen anda bekerja pada proyek yang terpisah dengan tujuan individual ,
mereka tidak bisa dianggap sebagai sebagai sebuah tim.
Organisasi membentuk beberapa jenis tim, dan setiap berkomunikasi dengan cara yang
sedikit berbeda .perusahaan dapat menciptakan tim formal , yang menjadi bagian dari
struktur organisasi . KOMITE adalah tim formal yang mempunyai masa hidup lama dan
menjadi bagian permanen dari struktur organisasi.  Komite biasanya menangani tugas regular
yang berulang – ulang.
Perusahaan juga dapat membentuk tim informal , yang tidak merupakan bagian dari
organisasi formal , tapi dibentuk untuk memecahkan masalah, bekerja mengatasi aktivitas
khusus , atau mendorong partisipasi karyawan. Dua jenis tim informal yang popular adalah
Tim pemecah masalah (problem solving team) dan gugus tugas (task force) .tujuan
dibentuknya untuk memecahkan isu – isu spesifik dan kemudian dibubarkan setelah tujuan
mereka tercapai .
1.      KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TIM
Beberapa tim dapat memainkan peran yang sangat pentingdalam membantu suatu organisasi
mencapai tujuannya, tetapi tim tersebut tidak selalu sesuai untuk setiap situasi dan meskipun
tim tersebut sesuai , kita perlu mengukur kelebihan dan kelemahan pendekatan berdasarkan
tim ini. Suatu tim yang sukses akan memberikan kelebihan sebagai berikut :

           Meningkatkan informasi dan pengetahuan.  Dengan menyatukan sumber daya dari
beberapa individu , tim membawa lebih banyak informasi dalam proses pengambilan
keputusan .
           Menigkatkan keanekaragaman pandangan .anggota tim membawa berbagai prespektif
dalam proses pengambilan keputusan .
           Meningkatkan penerimaan atas sebuah  solusi. Mereka yang berpartisipasi dlam
pembuatan keputusan akan lebih mendukung keputusan dengan antusias dan akan mendorong
orang lain untuk menerima solusi tersebut.
           Tingkat kinerja lebih tinggi. Bekerja salam tim dapat melepaskan kreatifitas dan energy
baru dalam diri para pekerja yang turut berbagi rasa dan akuntabilitas bersama. Lebih lanjut
lagi tim mengisi kebutuhan pekerja untuk menjadi anggota suatu kelompok, mengurangi
kebosanan, meningkatkan martabat dan rasa harga diri , serta mengurangi stress dan tekanan
di antara para pekerja.
Walaupun  kerja tim mempunyai banyak keunggulan , kerja tim juga mempunyai
sejumlah potensi kelemahan. Pada titik yang terburuk , tim tidak akan produktif dan membuat
frustasi dan kerja tim membuang waktu setiap orang.  Tim perlu menyadari dan bekerja untuk
mengatasi kelemahan berikut ini:
           Tekanan sejawat .ketika banyak individu yang ditekan untuk menyesuaikan diri , mereka
mungkin mengabaikan rasa tanggungjawab pribadi dan setuju dengan rencana yang
mempunyai dasar lemah / tidak etis . sebagai konsekuensi , beberapa tim sebenarnya tidak
produktif dengan menghasilkan keputusan – keputusan yang buruk.
           Groupthink .sebuah tim dapat mengembangkan groupthink jika individual- individual
menghargai harmoni tim lebih tinggi dari pada mereka menghargai pembuatan keputusan
yang efektif .mereka bersedia mengesampingkan opini pribadi mereka dan setuju dengan
orang lain.
           Agenda – agenda tersembunyi .beberapa naggota tim bias saja mempunyai agenda agenda
tersembunyi – motif pribadi yang mempengaruhi interaksi kelompok. Agenda tersembunyi
dari setiap anggota dapat mengurangi keefektivan jam kerja.
           Free riders (para penumpang gratis) .mereka yang tidak memberikan kontribusi yang
wajar pada aktivitas kelompok atas hasil kerja mereka . barangkali anggota tersebut merasa
tidak bertanggungjawab secara pribadi atas hasil kerja mereka.
           Biaya .menyesuaikan jadwal, mengatur rapat, dan mengoordinasi bagian kerja individu pada
suatu proyek dapat memakan waktu lama dan menghabiskan uang.

2.      KOMUNIKASI DALAM TIM


Anggota – anggota dalam tim yang bersal dari latar Belakang yang berbeda mungkin
mempunyai kebiasaan kerja atau perhatian yang berbeda pula. Agar dapat berkolaborasi
secara efektif, setiap orang yang terlibat harus fleksibel dan terbuka terhadap pendapat lain ,
berfokus pada tujuan tim daripada berfokus pada prioritas pribadi. Pedoman – pedoman
berikut ini akan membantu anda berkolaborasi dengan lebih sukses pada pesan – pesan tim:
           Memilih kolaborator secara hati – hati .pilihlah kombinasi orang – orang yang
mempunyai pengalaman , informasi da bakat spesifik yang dibutuhkan untuk proyek ; hindari
memberikan tugas dengan cara sembarangan pada beberapa kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya untuk mengerjakannya.
           Menyetujui tujuan –tujuan proyek sebelum anda memulai .memulai proyek tanpa
mempunyai ide yang jelas tentang tujuan akhir sudah pasti akan menyebabkan frustasi dan
membuang waktu .
           Memberi tim anda waktu untuk mengikat sebelum memulai. Bahkan jika virtual tidak
mempunyai kesempatan untuk bertemu secara langsung, luangkan sebagian waktu anda
bersosialisasi secara online sehingga orang – orang akan merasa lebih nyaman untuk bekerja
sama.
           Mengklarifikasi tanggungjawab individu. Karena anggota – anggotanya tim akan saling
bergantung satu sama lain , pastikan bahwa tanggungjawab individual jelas , termasuk siapa
yang seharusnya mengerjakan apa dan kapan.
           Menetapkan proses yang jelas. Pastikan semua orang mengetahui bagaimana pekerjaan
akan dilakukan, termasuk tempat pemeriksaan dan keputusan yang harus dibuat sepanjang
proses.
           Memastikan alat  – alat dan teknik sudah siap dan kompatibel antar tim.  bahkan detail
minor ,seperti perbedaan versi peranti lunak dapat memperlambat berjalannya proyek
           Menghindari penulisan oleh kelompok .penulisan actual adalah satu – satunya bagian
dalam mengembangkan pesan tim yang tidak bermanfaat bila dikerjakan bersama sama
bersama kelompok . penulisan kelompok biasanya sebuah proses yang lambat dan
menyakitkan dan akan menghasilkan hasil yang lemah.
           Memeriksa untuk mengetahui seberapa baik segala sesuatu berjalan selama
pelaksanaan. Jangan mengasumsikan segalanya berjalan dengan lancar hanya karna anda
tidak mendengarkan komentar negative ; secar periodic tanyakan pada anggota tim, menurut
mereka tentang bagaimana pelaksaan proyek.

3.      DINAMIKA KELOMPOK


Interaksi dan proses yang terjadi diantara anggota tim disebut dinamika kelompok.
Beberapa tim lebih dari tim lainnya hanya Karena dinamika dalam kelompok mempermudah
anggota - anggota tim memberikan masukan dan menyampaikan resolusi perbedaan. Untuk
mendorong segala sesuatunya bergerak maju, tim produktif juga cenderung mengembangkan
aturan – aturan yang kondusif terhadap bisnis.
Norma kelompok adalah standar perilaku informasi yang diikuti oleh anggota –
anggota dan membimbing perilaku anggota – anggota.
Dinamika kelompok dipengaruhi oleh beberapa factor : peran yang dipikul oleh
anggota tim, fase perkembangan tim saat ini, keberhasilan tim dalam menyelesaikan konflik ,
dan keberhasilan tim dalam mengatasi penolakan
4.      MEMIKUL PERAN - PERAN TIM
Anggota – anggota suatu tim dapat memainkan berbagai peran yang dapat
dimasukkan dalam tiga kategori :
 PERAN BERORIENTASI PADA DIRI SENDIRI (SELF - ORIENTED ROLES) :
      Mengendalikan : mendominasi orang kain dengan memamerkan superioritas dan otoritas.
      Menarik diri : berhenti dari tim dengan menjadi pendiam atau dengan menolak mengerjakan
aspek tertentu dari kerja tim
      Mencari perhatian : mencari perhatian bagi dirinya sendiri dan menuntut penghargaan bagi
orang lain.
      Mengalihkan : mementingkan diskusi tim tim pada topik kepentingan individual daripada
topic yang relevan dengan tugas tim.

 PERAN PERAWATAN TIM (TEAM MANTENANCE ROLES) :


      Memberikan semangat : mendorong anggota tim menunjukkan dukungan verbal dan
nonverbal , penghargaan , atau persetujuan.
      Menciptakan harmoni : melakukan rekonsiliasi perbedaan – perbedaan diantara anggota tim
melalui mediasi atau menggunakan humor untuk meredakan ketegangan.
      Melekukan kompromi :menawarkan untuk menghasilkan suatu titik kepentingan dalam
rangka mencapai keputusan yang dapat diterima semua.

 PERAN MEMPERMUDAH TUGAS (TASK FACILITATING ROLES) :


      Mengawali : membawa tim untuk memulai suatu lini penyelidikan.
      Memberi atau mencari informasi : menawarkan (mencari) informasi relevan terhadap
pertanyaan yang dihadapi tim
      Mengoordinasi : menunjukkan hubungan antar ide – ide , menjelaskan isu – isu ,
merangkum apa yang telah dilakukan tim
      Membuat prosedur : menyarankan prosedur pengambilan keputusan yang akan
menggerakkan tim mencapai suatu tujuan .

5.      MEMPERHITUNGKAN EVOLUSI TIM


Tim tim biasanya berkembang melalui lima fase dalam cara untuk menjadi produktif :
1.    Orientasi : anggota tim saling mengenal dan menyusun peran – peran
2.    Konflik : opini dan perspektif yang berbeda mulai muncul
3.    Brainstorming : anggota tim memeriksa opsi mereka dan mengevaluasi alternative
4.    Timbul : tim tersebut mencapai consensus berdasarkan pada keputusan yang dipilih
5.    Pengukuhan : harmoni tim terbentuk dan rencana disusun untuk melaksanakan opsi
tersebut.

6.      MENYELESAIKAN KONFLIK


Konflik menjadi pemgalaman alami setiap tim. bila ditangani dengan buruk, konflik
bias mengarahkan pada kegagalan usaha – usaha yang telah dilakukan kelompok. Namun ,
pendekatan yang tepat dalam menghadapi konflik dapat mendorong kinerja tim menjadi lebih
baik.
Konflik dapat bersifat konstruktif dan destruktif bagi efektivitas tim. konflik
dikatakan konstruktif bila konflik ini memaksa membuka isu – isu penting , meningkatkan
keikutsertaan anngota anggota tim, dan menghasilkan ide – ide kreatif bagi solusi suatu
problem. Konflik dikatakan destruktif bila konflik tersebut mengalihkan energy dari isu
yang lebih penting, menghancurkan semangat kerja tim , atau memecah mecah tim tersebut.
Tujuh ukuran yang dapat membantu anggota tim menyelesaikan konflik dengan
sukses :
1.    Proaksi :  Hadapi konflik kecil sebelum menjadi konflik besar
2.    Komunikasi : Mengajak pihak yang terlibat langsung dalam konflik untuk berpartisipasi
dalam menyelesaikannya
3.    Keterbukaan : Buanglah perasaan curiga sebelum menghadapi isu utama
4.    Riset : Mencari fakta-fakta penyebab timbulnya problem  sebelum mencari solusi
5.    Fleksibilitas : Jangan biarkan orang terkunci dalam suatu posisi sebelum mempertimbangkan
solusi lain
6.    Adil : Jangan biarkan seorang menghindari suatu solusi yang adil dengan cara berlindung di
belakang aturan-aturan
7.    Kerjasama : Ajak lawan untuk memberantas bersama “kekuatan luar”, bukan  saling
berkelahi satu sama lain

7.      MENGATASI PENOLAKAN :


Cara mengatasi penolakan dengan memberi dan menerima dengan tenang dan masuk akal
:
           Mengekspresikan pengertian .tunjukan bahwa anda bersimpati. Bantulah orang tersebut
supaya rileks dan berbicara tentang kegelisahannya sehingga anda mempunyai kesempatan
untuk membuat hatinya tentram.
           Mengungkapkan penolakan secara terbuka. Ketika orang tidak berkomitmen dan diam ,
mereka mungkin mengabaikan anda tanpa mengetahui penyebabnya. Melanjutkan argument
anda merupakan tindakan sia sia .hadapi langsung penolakan tersebut , tanpa menuduh.
           Mengevaluasi tindakan orang lain dengan adil.Pusatkan diri anda pada apa yang
diekspresikan orang lain , baik kata – katanya maupun perasaannya. Ajaklah orang tersebut
untuk terbuka agar anda mengerti dasar penolakannya.
           Pertahankan argument anda sampai orang lain siap untuk itu. Anda tidak dapat
mengasumsikan bahwa sebuah argument yang kuat akan terungkap dengan jelas. Dengan
lebih berpusat pada audiens , anda akan belajar untuk memerhatikan kebutuhan emosional
orang lain terlebih dahulu.

1.5  Keterampilan Komunikasi Verbal Dan Non Verbal


1.    Keterampilan Komunikasi Verbal
                        Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang terjadi bila dua orang atau lebih
melakukan kontak satu sama lain dengan menggunakan alat artikulasi atau pembicaraan.
Prosesnya terjadi dalam bentuk percakapan satu sama lain. Asrori (2003:136) mengemukakan
bahwa, “Dalam melakukan komunikasi verbal, seseorang harus terampil dalam menggunakan
kata-kata, mengunakan tata bahasa yang teratur dan sopan, serta mampu menjadi pendengar
yang baik bagi lawan bicara”.

                        Ini berarti, komunikasi verbal adalah komunikasi yang secara nyata dapat
dilihat melalui percakapan antara dua orang atau lebih, sehingga setiap orang yang
melakukan komunikasi verbal perlu untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan kata –
kata, tata bahasa yang baik dan sopan, sehingga pesan yang disampaikan dapat mudah
ditangkap oleh penerima pesan (lawan bicara)

2.    Keterampilan Komunikasi Non Verbal


Komunikasi nonverbal adalah proses mengirim dan menerima informasi secara
interpersonal, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja, tanpa menggunakan bahasa tulisan
atau lisan. Sinyal  nonverbal memainkan tiga peran penting dalam komunikasi:
a.    Sinyal nonverbal dapat memperkuat pesan verbal (saat sinyal nonverbal sesuai dengan kata
yang digunakan), sinyal nonverbal juga dapat memperlemah pesan verbal (saat sinyal
nonverbal tidak sesuai dengan kata-kata yang digunakan).
b.    Sinyal nonverbal adalah mengemukakan yang sebenarnya. Orang-orang berpendapat bahwa
berbohong dengan sinyal nonvebal akan jauh lebih susah. Anda mungkin mengatakan pada
klien bahwa suatu proyek berjalan dengan baik, tetapi mata Anda yang gugup dan alis mata
yang berkeringat mengirimkan pesan yang berbeda.
c.    Sinyal nonverbal adalah menyampaikan informasi dengan efisien. Sinyal nonverbal dapat
menyampaikan nuansa dan banyak sekali informasi secara instan, sebagaimana ditunjukkan
dalam contoh diruang konferensi diatas.
Mengenali Komunikasi Nonverbal
a.    Ekspresi wajah: Wajah merupakan tempatt utama yang mengekspresikan emosi. Mata
terutama sangat efektif dalam menunjukkan perhatian dan niat, mempengaruhi orang lain,
mengatur interaksi, dan membangun sifat dominan.
b.    Gerak isyarat dan sikap tubuh: Dengan menggerakkan dan tidak menggerakkan atau tidak
menggerakkan badan, Anda mengekspresikan pesan-pesan spesifik dan umum, beberapa
dengan sengaja dan beberapa dengan tidak sengaja. Banyak gerak isyarat misalnya; lambaian
tangan, membungkukkan badan, miring kedepan, perasaan gelisah dan berjlan dengan cepat
c.    Karakteristik vokal: Suara juga membawa pesan-pesan yang disampaikan dengan sengaja
atau tidak dengan sengaja.
d.   Penampilan pribadi: orang merespon orang lain atas dasar penampilan fisik mereka, kadang-
kadang dengan adil dan diwaktu lain dengan tidak adil. Misalnya; kerapian rambut,
berpakaian, aksesories, dan gaya berakaian.
e.    Sentuhan: Sentuhan merupakan cara penting untuk menyatakan kehangatan, kenyamanan dan
penentraman hati. Sentuhan diatur oleh kebiasaan budaya yang menentukan siapa dapat
menyentuh siapa dengan cara bagaimana dan berbagai keadaan.
f.     Waktu dan tempat: Waktu dan tempat dapat digunakan untuk menegaskan kekuasaan,
menunjukkan keintiman, dan mengirim pesan nonverbal lainnya.

Memperbaiki Keterampilan Komunikasi Nonverbal


a.    Memehami peran yang ditunjukkan oleh sinyal nonverbal dalam komunikasi
      Sinyal nonverbal melengkapi bahasa verbal dengan memperkuat, memperlemah, atau
menggantikan kata-kata.
      Sinyal nonverbal mengunkapkan lebih banyak kebenaran yang disampaikan kepada para
pendengar daripada kata-kata yang diucapkan.
b.    Mengenali sinyal komunikasi nonverbal
      Ingat bahwa ekspresi wajah (terutama kontak mata) mengungkapkan tipe dan intensitas
perasaan seorang pembaca
      Perhatikan gerak isyarat dan sikap tubuh
      Dengan karakteristik vokal yang menjadi tanda tentang siapa pembicara, hubungan
pembicara dengan para pendengar, dan emosi yang mendasari kata-kata pembicara
       Kenali bahwa para pendengar dipengaruhi oleh penampilan fisik
      Hati-hatilah pada kondisi fisik; sentuhan dapat menyampaikan atribut positif, tetapi juga
dapat diartikan sebagai dominasi atau ketrtarikan seksual
      Berilah perhatian pada pengguna waktu dan tempat

1.6  Mengelola Komunikasi Dalam Organisasi


      Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi , pertama : bagaimana
menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; kedua : bagaimana menangani krisis komunikasi.
1.      Penanganan pesan-pesan rutin
a.    Mengurangi Jumlah pesan
b.    Intruksi yang jelas
c.    Mendelegasikan tanggung jawab
d.   Melatih petugas
2.      Penanganan krisis komunikasi
Mengelola arus pesan-pesan bisnis dari hari ke hari adalah suatu hal yang biasa, tetapi
tes keterampilan komunikasi yang sebenarnya adalah pada saat munculnya krisis komunikasi
dalam suatu organisasi. Karena semakin besar tantangan atau risiko yang dihadapi,semakin
tinggi pula tingkat kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan

Contoh Kasus
     
Perusahaan Jamu PT Utama Sehat memproduksi obat pegel linu dalam berbagai macam
bentuk, baik dalam bentuk tablet,kapsul maupun kaplet. Seorang wanita dikabarkan
meninggal dunia setelah minum obat pegel linu produksi perusahaan tersebut.Mendengar
kejadian itu,aparat keamanan dan dinas kesehatan segera melakukan penyelidikan dan
pemeriksaan ditempat kejadian. Hasil sementara mengisyaratkan bahwa obat tersebut
mengandung campuran zat yang berbahaya bagi manusia. Setelah beberapa lama, hasil
pemeriksaan di laboratorium menunjukkan bahwa penyebab kematiannya adalah obat yang
diproduksi PT Utama Sehat. Melihat kejadian tersebut,bagaimana pendapat anda?
Pembahasan
       Perusahaan yang menghadapi masalah tersebut tentunya harus segera mengambil
langkah-langkah penyelamatan, baik bagi konsumen maupun nama baik (citra) perusahaan.
Pada kasus diatas, perusahaan harus segera menarik semua produk yang telah menjadi
penyebab kematian konsumennya. Kemudian, perusahaan perlu melakukan koordinasi dan
kerja sama dengan pihak pihak yang terkait, seperti lembaga-lembaga pers, dinas pengawasan
obat dan makanan,maupun kepolisian.
      Cara penanganan krisis disuatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan
lainnya.Namun yang jelas,munculnya krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai
pengaruh terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan yg bersangkutan. Berapa
banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki citra suatu perusahaan yang sedang
dilanda krisis? Apabila suatu perusahaan gagal dalam menangani krisis yang terjadi, reputasi
perusahaan akan menjadi  pudar dan kerugian tidak dapat dihindarkan.
      Dalam kaitannya dengan krisis komunikasi tersebut, ada dua filsafah dalam komunikasi
yaitu (1) bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu atau; (2) katakana apa yang terjadi dengan
segera. Kedua pendekatan tersebut ternyata dapat diaplikasikan dalam situasi nyata dan
berhasil, seperti yang dialami perusahaan Amerika Johnson & Johnson dan Gerber.
Pengertian Komunikasi Bisnis, Unsur,
Tujuan, Teknik, Dan Jenisnya
Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu bisnis
atau perusahaan. Komunikasi ini bisa diartikan sebagai suatu komunikasi yang dilakukan
secara verbal maupun non verbal. Dimana dalam komunikasi ini berisi pendapat, ide,
gagasan, maupun informasi. Komunikasi ini dapat dilakukan secara personal maupun
impersonal.

Untuk memahami pengertian komunikasi bisnis lebih jauh, berikut adalah pengertiannya
menurut beberapa ahli :

Komunikasi Bisnis adalah pertukaran informasi, gagasan, pendapat, intruksi yang punya
target tertentu yang dihidangkan secara personal maupun impersional melalui lambang atau
sinyal.

William Albig

Definisi komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/ opini, intruksi,
dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun non-personal melalui lambang
dan sinyal untuk mencapai target perusahaan.

Rosenbalt

Arti komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dipakai di dalam dunia bisnis yang termasuk
berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

Djoko Purwanto

Unsur Dalam Berkomunikasi


Komunikasi meliputi 5 unsur, yang dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yaitu:

 Komunikator = who [communicator, source, sender]


 Pesan = says what [message]
 Media = in which channel [channel, media]
 Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
 Efek [effect, impact, influence]

Sedangkan aktivitas komunikasi di dalam kegiatan bisnis harus terdapat unsur-unsur tertentu.
Adapun unsur-unsur komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:
 Terdapat tujuan, setiap komunikasi tersebut memiliki tujuan yang telah ditentukan
dan sejalan dengan tujuan organisasi.
 Ada pertukaran, setiap  komunikasi melibatkan setidaknya dua orang atau lebih
(komunikator dan komunikan).
 Berisi informasi, gagasan, opini, instruksi, ini adalah isi dari pesan yang terdapat
dalam komunikasi dimana bentuknya bisa beragam tergantung situasi, kondisi, dan
tujuannya.
 Memanfaatkan saluran personal atau impersonal, setiap komunikasi dapat
dilakukan dengan bertatap muka, memanfaatkan media khusus, atau media massa jika
ingin menjangkau banyak orang.
 Memakai simbol atau sinyal, maksudnya adalah metode atau alat yang digunakan
untuk berkomunikasi sehingga dapat dimengerti oleh penerima pesan.
 Pencapaian target atau tujuan organisasi, dimana tujuan tersebut telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.

Tujuan Komunikasi Bisnis


Secara umum, ada empat fungsi dari komunikasi di dalam bisnis, yaitu; yaitu memberi
informasi (informing), melakukan persuasi (persuading),  melakukan kolaborasi
(collaborating), dan melakukan integrasi (intgrative) dengan audiens.

Memberi Informasi (informing)

Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan
dengan dunia bisnis kepada pihak lain.

Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru
yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang ada. Untuk
memperoleh pegawai yang diharapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui
media surat kabar, majalah, radio, dan internet.

Masing-masing media informasi tersebut tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan
satu sama lain. Jadi tergantung manajer untuk memilih media mana yang akan dipilih dengan
mempertimbangkan kemampuan internal yang dimiliki oleh perusahaan.

Melakukan Persuasi (persuading)

kedua dari sebuah komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa
yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering
dilakukan terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang laian
dalam bisnis.

Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu
memahami prinsip win-win solution.

Melakukan Kolaborasi (collaborating) 

Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis
antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat
dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun dengan
perusahaan asing.

Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relatif mudah dilakukan
seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini. Seseorang
dapat menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada seperti telepon biasa, faksmili,
telepon genggam, internet, email dan telekomferensi. Teknologi komunikasi tersebut sangat
penting artinya dalam memperat kerjasama dalam dunia bisnis.

Teknik dalam Komunikasi Bisnis


Dalam komunikasi bisnis, terdapat 3 teknik utama dalam komunikasi bisnis. Perpaduan dari
ketiga teknik tersebut akan membuat setiap orang dapat menangkap dan memahami pesan
yang kamu sampaikan dengan jelas. berikut ini tiga tipe teknik komunikasi :

Teknik komunikasi verbal

Teknik ini digunakan untuk mendiskusikan sebuah gagasan atau ide, mengekspresikan opini,
menjawab pesanan dan pendengar yang baik. Komunikasi verbal yang efektif yaitu tentang
pesan yang disampaikan dapat diterima dan berani untuk mendapat sanggahan atau
tanggapan terhadap pesan yang telah disampaikan.

Sehingga, hal ini sangat penting untuk mengolah nada suara dan ekspresi wajah ketika
menyampaikan pesan secara tatap muka(face to face) atau melalui telephone yang hanya
mengolah nada suara.

Berikut ini beberapa kegiatan  yang membutuhkan komunikasi secara verbal:

1. Rapat
2. Telepon resmi
3. Meeting proyek
4. Presentasi

Teknik Komunikasi non-verbal

Menurut data laporan psikologi komunikasi bahwa lebih dari 90% pesan disampaikan melalui
komunikasi non-verbal, yaitu 55% bahasa tubuh, 38% nada bicara, dan 7% adalah kata yang
disampaikan, data ini menunjukkan bahwa bahasa tubuh adalah hal penting ketika
berinteraksi dengan rekan bisnis.

Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk gerakan, gestur, dan postur, dan kontak
mata merupakan hal penting dalam aspek komunikasi non-verbal. Kontak mata menunjukkan
apakah kamu tertarik dengan apa yang di bicarakan dan di dengarkan, tetap menjaga durasi
selama kontak mata, karena jika terlalu lama bisa menimbulkan arti agresivitas.

Sedangkan jika terlalu sebentar bisa menimbulkan arti kalau pembicaraan yang sedang terjadi
kurang menarik. Dan masih banyak lagi komunikasi non-verbal dari gestur tubuh lainnya.

Komunikasi tertulis
Email adalah salah satu contoh komunikasi tertulis paling mudah ditemui dalam komunikasi
tertulis. Kebanyakan perusahaan menggunakan email atau media pesan elektronik lainnya
untuk berkomunikasi dengan timnya.

Meskipun email tampil lebih santai daripada surat biasa, email masih memiliki bobot yang
sama tergantung bagaimana kamu menyampaikannya dan perusahaanmu rasakan.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika berkomunikasi secara tertulis :

 Audience

Pikirkan tentang target audience yang akan membaca emailmu sebelum kamu kirim.
Mengetahui audience akan membantumu untuk menambah nada pesanmu agar pesanmu lebih
efektif.

 Formalitas

Tingkat formalitas harus mengikuti sesuai dengan tingkat audience kamu, misalnya surat
bisnis maka harus ditulis secara formal daripada email dengan teman atau keluarga. Kamu
juga harus mempertimbangkan pemformatan dalam menulis email, karena hal tersebut
menentukan jenis formalitasnya.

 Gaya

Jenis gaya yang kamu gunakan dalam komunikasi tertulis tergantung keinginan yang kamu
gunakan. Misalnya, email harus sesingkat mungkin.

Jenis Komunikasi Bisnis


Dalam komunikasi bisnis juga terdapat jenis – jenis komunikasi. Untuk memperlancar
komunikasi dalam suatu bisnis maka karyawan maupun staf lainnya harus memahami setiap
jenis komunikasi ini

Terdapat lima jenis komunikasi bisnia yang tentu sangat penting untuk dipelajari. Agar lebih
memahami setiap jenis komunikasi tersebut maka akan dibahas contoh dari masing  – masing
komunikasi tersebut.

Komunikasi Internal

Komunikasi internal ini merupakan salah satu komunikasi bisnis yang bersifat internal.
Dalam hal ini dimaksudkan bahwa komunikasi ini terjadi di dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Jadi, yang terlibat dari komunikasi ini hanyalah anggota dari organisasi atau
perusahaan tersebut.

Dalam komunikasi ini dapat saling bertukar gagasan melalui tatap muka langsung, telepon,
maupun email atau fax. Namun, di era teknologi yang semakin canggih ini sudah banyak
media sosial yang memudahkan dalam berkomunikasi.
Contoh dari komunikasi internal ini, yaitu komunikasi antar sesama karyawan atau atasan dan
lainnya. Dalam komunikasi ini tidak memperhatikan tingkatan. Jadi komunikasi internal ini
dapat dilakukan oleh siapapun asalkan masih dalam satu organisasi atau perusahaan.

Komunikasi Vertikal

Dalam komunikasi vertikal ini biasanya dilakukan antar tingkatan. Jadi, jika dalam
perusahaan terdapat tingkatan jabatan atau posisi. Komunikasi vertikal ini harus terjadi timbal
balik dari komunikasi yang telah dilakukan.

Dalam komunikasi ini, contohnya komunikasi yang dilakukan antar direksi tanpa melibatkan
bawahan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa dalam komunikasi ini harus terdapat
timbal balik atau komunikasi dua arah.

Komunikasi dari atasan pada bawahan

Jenis komunikasi ini juga termasuk komunikasi internal. Akan tetapi juga memperhatikan
tingkatan atau jabatan pada sebuah organisasi tersebut. Komunikasi ini merupakan salah satu
jenis komunikasi bisnis yang sangat penting. Dimana komunikasi ini dilakukan oleh seorang
pimpinan kepada karyawannya. Bentuk komunikasi ini biasanya dilakukan secara umum.

Komunikasi dari bawahan ke atasan

Jenis komunikasi bisnis ini bisa dianggap tidak sepenting komunikasi atasan pada bawahan.
Bisa diartikan, komunikasi ini merupakan kebalikan dari komunikasi dari atas ke bawah.
Dalam komunikasi ini contohnya memberikan laporan rutin dari karyawan kepada atasan
atau pimpinannya.

Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal ini dilakukan pada tingkatan atau jabatan yang sama. Komunikasi ini
biasanya bersifat lebih santai atau nonformal. Komunikasi ini tidak perlu memperhatikan
kaidah dan bisa dilakukan dalam bahasa sehari- hari.

Jenis komunikasi ini contohnya yaitu komunikasi yang dilakukan oleh sesama karyawan.
Bentuk komunikasi ini biasanya tidak begitu serius. Bahkan dapat diselipkan gurauan atau
candaan. Pada dasarnya komunikasi ini dilakukan pada tingkatan yang sama. Sehingga hal ini
memuncukan obrolan yang sederhana.

Nah itulah pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh dari komunikasi bisnis.
Tentunya, jenis-jenis komunikasi dan skill dalam berkomunikasi untuk bisnis sangat penting.
Terutama ketika seseorang ingin fokus dalam organisasi dalam suatu bisnis.

Kesimpulan
Setiap bisnis harus memiliki strategi komunikasi bisnis yang efektif dan baik yang diterapkan
untuk setiap anggota karyawan Anda. Dalam pembukuan misalnya, Anda harus memetakan
dan memberikan komunikasi yang jelas tentang hak akses laporan keuangan dan proses
pencatatan pembukuan bisnis. Jika hal tersebut tidak dilakukan, tentunya laporan keuangan
Anda, bisa saja digunakan oleh pihak yang bertanggungjawab.

Manajer mengemukakan keputusan dan memberi kesempatan untuk mempertanyakannya manajer


mengumumkan keputusan sementara yang masih dapat diubah,Manajer menentukan batasan dan
bawahan diminta memutuskan

Manajer mempersilahkan bawahan mengambil keputusan

Menurut Sendjaja (1994),  fungsi komunikasi dalam organisasi


yaitu ;

1. Fungsi Informatif – Organisasi diartikan sebagai suatu sistem


pemrosesan informasi, dimana setiap anggota organisasi diharapkan
mampu memberi dan menerima informasi dengan baik guna
kelancaran dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
2. Fungsi regulatif – Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan
pedoman yang berlaku dalam suatu organisasi. (Baca
juga: Komunikasi Sosial)
3. Fungsi persuasif – Merupakan cara lain dari perintah.
Dimana kebanyakan pemimpin organisasi lebih memilih
menggunakan cara persuasif dari pada perintah kepada
bawahannya. Hal ini dikarenakanasumsi terkait penggunaan cara
yang lebih halus akan menyebabkan seseorang lebih menghargai
suatu tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Fungsi Integratif – Berkaitan dengan penyediaan saluran
yang memungkinkan setiap anggota organisasi untuk dapat
melaksanakan tugas dan pegerjaanya dengan baik.

memberikan harapan yang jelas, membentuk hubungan yang kuat, melahirkan


ide dan inovasi, merealisasikan duta pelanggan yang terpercaya, serta
memperkuat kerja tim.

Anda mungkin juga menyukai