Anda di halaman 1dari 13

PAPER JURNAL

MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK

Dosen Pengampu:
Dr. Ida Bagus Suryaningrat, S.TP., M.M.

Oleh:

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
ANALISIS FINANSIAL DAN USAHA KECIL MENENGAH DODOL
COKLAT
Fibra Nurainy1, Otik Nawansih1, dan Merry Monika Sitanggang2
Email: merymonica1204@gmail.com

Abstrak
This research was purposed to determine financial aspects of chocolate dodol
home industry. The result of investment feasibility are reasonable to continue
(NPV>0, Net B/C >1,IRR> 22% discount rate and raw’s material (cocoa beans) as
many as 10%-50% and the fuel as many as 15%-90 PP< 5 years of economical’s
age. The result of sensitivity variable cost increase likes % still reasonable to
continue (NPV>0, Net B/C >1,IRR> 22% discount rate and PP< 5 years of
economical’s age).
Keywords: Chocolate dodol, Financial Analysis, Sensitivity.

PENDAHULUAN

Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan


kontribusi untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu
negara pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Luas
areal tanaman kakao pada tahun 2010 yaitu 48.343 ha dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 51.064 ha (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2012). Produksi
kakao pada tahun 2012 yaitu 26.719 ton (BPS, 2012). Proses pengolahan kakao di
tingkat petani masih dapat dikatakan minim. Hal ini dikarenakan usaha
pengolahan biji kakao masih berpegang dari segi kuantitas dan kecepatan dalam
menghasilkan uang sehingga selama ini petani kakao menjualnya masih dalam
bentuk biji. Permasalahan yang dihadapi petani adalah ketidakstabilan harga
kakao, sehingga pada saat harga kakao turun, penghasilan petani menjadi
menurun dan merugi. Salah satu bentuk pengolahan dari biji kakao di tingkat
petani yaitu dodol coklat. Pembuatan dodol coklat mempunyai peluang untuk
dikembangkan di tingkat petani karena tidak memerlukan peralatan yang harganya
mahal, sehingga lebih terjangkau bagi para petani untuk mengusahakannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis finansial dan sensitivitas Usaha
Kecil Menengah (UKM) dodol coklat.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2014.
Analisis finansial dilakukan pada dodol coklat dengan perbandingan tepung ketan
dan bubuk coklat 70 :30 hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Analisis yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah Break Evet Point, Payback Period
(PP) (Sjahrial, 2008), Net Present Value (NPV) (Kadariah dan Gray, 1999),
Internal Rate Return(IRR), Net B/C ratio dan analisis sensitivitas (Rizki, 2011)
yang diananlis menggunakan program microsoft excell.
PEMBAHASAN

 Biaya Investasi
Investasi adalah modal yang dikeluarkan oleh pemilik usaha di awal
menjalankan usahanya. Berikut adalah tabel investasi UKM dodol coklat:
Tabel 1. Biaya Investasi Usaha dan Penyusutan

 Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan setiap periode
waktunya pada kapasitas produksi tertentu tanpa dipengaruhi oleh unit produksi.
Berikut adalah tabel biaya tetap UKM dodol coklat untuk satu periode produksi:
Tabel 2. Komponen Biaya Tetap UKM dodol coklat

 Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kapasitas produksi. Berikut adalah tabel biaya variabel UKM dodol
coklat untuk satu periode produksi:

Tabel 3. Komponen Biaya Variabel UKM dodol coklat

 Penerimaan
Penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas
penjualan produk yang dihasilkan berdasarkan harga dan jumlah tertentu dari
produk yang dijual. Tabel dibawah ini menjelaskan penerimaan UKM dodol
coklat untuk satu periode produksi.

 Perhitungan NPV Awal


Net Present Value (NPV) adalah nilai bersih saat ini yang diterima pada
tingkat discount factor tertentu selama umur bisnis yang telah ditentukan
(Suliyanto, 2010). Nilai discount rate yang didapat adalah 16% (Bank Indonesia,
2015).
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan usaha dodol
coklat yang dianalisis dalam penelitian ini secara finansial layak untuk diusahakan
(menguntungkan). Hal ini dapat terlihat dari nilai bersih yang diukur dengan
tingkat suku bunga yang berlaku (NPV) dan Net B/C yang menunjukan angka
positif. Hasil analisis IRR menunjukkan bahwa untuk menginvestasikan modal
dalam usaha dodol coklat lebih menguntungkan bila dibandingkan menyimpan
modal tersebut di bank. Hal ini ditunjukan dengan nilai IRR melebihi rata-rata
tingkat suku bunga yang berlaku di bank yaitu 16%.

Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui


akibat dari perubahan faktor variabel yang mengalami fluktuasi dan dapat
mengantisipasi akibat yang mungkin terjadi dari perubahan tersebut. Analisis
sensitivitas didasarkan pada sensitivitas investasi perubahan nilai IRR. NPV. B/C
dan PP. Berikut ini adalah perubahan tingkat sensitivitas usaha kecil dodol coklat.
 Perhitungan Apabila Biaya Dinaikkan 10%

 Perhitungan Apabila Pendapatan Turun 10%

Pada perhitungan biaya yang dinaikkan hingga 10% dan pendapatannya


tetap didapatkan nilai NPV sebesar 120.084.447,70. Dari data kondisi awal NPV
yaitu 181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 61.506.454,17. Untuk
nilai IRR sebesar 125%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193% didapatkan
penurunan IRR sebesar 68%. Untuk nilai PP sebesar 4,794583445 dan dari data
kondisi awal PP yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar 4,429173101.
Sehingga jika biaya operasional dinaikkan 10% dan pendapatannya tetap maka,
UKM dodol coklat masih dikatakan layak.
Sedangkan pada penurunan pendapatan 10% dan biaya operasionalnya
tetap didapatkan nilai NPV sebesar 99.675.789,29. Dari data kondisi awal NPV
yaitu 181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 81.915.112,58. Untuk
nilai IRR didapatkan nilai 108%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193%
didapatkan penurunan IRR sebesar 85%. Untuk nilai PP 0,620449092 dan dari
data kondisi awal PP yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar
0,255038748. Sehingga jika biaya operasional dinaikkan 10% dan pendapatan
diturunkan 10% makan UKM dodol coklat masih dikatakan layak. Sehingga jika
pendapatan diturunkan 10% dan biaya operasionalnya tetap maka, UKM dodol
coklat masih dikatakan layak.

 Perhitungan Apabila Biaya Dinaikkan 15%


 Perhitungan Apabila Pendapatan Turun 15%

Pada perhitungan biaya yang dinaikkan hingga 15% dan pendapatannya


tetap didapatkan nilai NPV sebesar 89.331.220,61. Dari data kondisi awal NPV
yaitu 181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 92.259.681,26. Untuk
nilai IRR sebesar 93%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193% didapatkan
penurunan IRR sebesar 100%. Untuk nilai PP sebesar 6,410933595 dan dari data
kondisi awal PP yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar
6,045523255. Sehingga jika biaya operasional dinaikkan 15% dan pendapatannya
tetap maka, UKM dodol coklat masih dikatakan layak.
Sedangkan pada penurunan pendapatan 15% dan biaya operasionalnya
tetap didapatkan nilai NPV sebesar 58.718.233. Dari data kondisi awal NPV yaitu
181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 122.872.668. Untuk nilai IRR
didapatkan nilai 69%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193% didapatkan
penurunan IRR sebesar 85%. Untuk nilai PP 0,620449092 dan dari data kondisi
awal PP yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar 0,255038748.
Sehingga jika pendapatan diturunkan 15% dan biaya operasionalnya tetap maka,
UKM dodol coklat masih dikatakan layak.
 Perhitungan Apabila Biaya Dinaikkan 20%

 Perhitungan Apabila Pendapatan Turun 20%


Pada perhitungan biaya yang dinaikkan hingga 20% dan pendapatannya
tetap didapatkan nilai NPV sebesar 15.229.751,49. Dari data kondisi awal NPV
yaitu 181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 166.361.115. Untuk
nilai IRR sebesar 4%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193% didapatkan
penurunan IRR sebesar 189%. Untuk nilai PP sebesar 143,0164064 dan dari data
kondisi awal PP yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar
142,6509961. Sehingga jika biaya operasional dinaikkan 15% dan pendapatannya
tetap maka, UKM dodol coklat sudah dikatakan tidak layak karena perbedaan
yang sangat jauh dan terlalu sensitif antara kondisi awal dengan kondisi biaya
yang dinaikkan 20%
Sedangkan pada penurunan pendapatan 20% dan biaya operasionalnya
tetap didapatkan nilai NPV sebesar 17.760.676,71. Dari data kondisi awal NPV
yaitu 181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 163.830.225. Untuk
nilai IRR didapatkan nilai 31%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193%
didapatkan penurunan IRR sebesar 162%. Untuk nilai PP 2,054138253 dan dari

data kondisi awal PP yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar


1,688627909. Sehingga jika pendapatan diturunkan 20% dan biaya
operasionalnya tetap maka, UKM dodol coklat masih dikatakan layak.
Dari data tersebut harus dihitung kembali hingga mencapai titik
sensitifnya yang didapatkan hasil penurunan pendapatan sebanyak 23%. Dimana
nilai NPV diperoleh hasil 6. 813.857,07 dengan nilai IRR 10% dan nilai PP
diperoleh 6,695768197. Dari pendapatan yang diturunkan sebanyak 23% dapat
disimpulkan bahwa UKMK dodol coklat tidak layak dan terlalu sensitif.

 Perhitungan Apabila Pendapatan naik 10 % dan Biaya Naik 10%

Pada kondisi gabungan penurunan pendapatan dan peningkatan biaya 10%


didapatkan nilai NPV sebesar 38.169.335,12. Dari data kondisi awal NPV yaitu
181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 143.421.566,7. Untuk nilai
IRR sebesar 48%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193% didapatkan penurunan
IRR sebesar 145%. Untuk nilai PP sebesar 1,281251173 dan dari data kondisi
awal PP yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar 0,915840829.
Sehingga jika biaya operasional dinaikkan 10% dan pendapatannya diturunkan
10%, UKM dodol coklat masih dikatakan layak.
 Perhitungan Apabila Pendapatan naik 12 % dan Biaya Naik 12%

Pada kondisi gabungan penurunan pendapatan dan peningkatan biaya 12%


didapatkan nilai NPV sebesar 9.485.021,76. Dari data kondisi awal NPV yaitu
181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 172.103,88-. Untuk nilai IRR
sebesar 24%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193% didapatkan penurunan IRR
sebesar 169%. Untuk nilai PP sebesar 2,569012492 dan dari data kondisi awal PP
yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar 2,203602148. Sehingga jika
biaya operasional dinaikkan 12% dan pendapatannya diturunkan 12%, UKM
dodol coklat masih dikatakan layak.

 Perhitungan Apabila Pendapatan naik 13 % dan Biaya Naik 13%

Pada kondisi gabungan penurunan pendapatan dan peningkatan biaya 13%


didapatkan nilai NPV sebesar 4.857.134,91. Dari data kondisi awal NPV yaitu
181.590.901,87 didapatkan penurunan NPV sebesar 176.733.775. Untuk nilai IRR
sebesar 12%, dari data kondisi awal IRR yaitu 193% didapatkan penurunan IRR
sebesar 181%. Untuk nilai PP sebesar 5,164265052 dan dari data kondisi awal PP
yaitu 0,365410344 mengalami kenaikan PP sebesar 4,798854708. Sehingga jika
biaya operasional dinaikkan 13% dan pendapatannya diturunkan 13%, UKM
dodol coklat sudah bisa dikatakan tidak layak dan nilainya terlalu sensitif.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:

1. Kriteria kelayakan usaha UKMK dodol coklat adalah Net Present Value (NPV)
sebesar Rp 181.209.261, Internal Rete of Return (IRR) adalah 192% dan
Payback Period (PP) adalah 12 tahun 35 bulan. Seluruh indicator kelayakan
finansial menyatakan bahwa usaha UKMK dodol coklat layak untuk
dijalankan.
2. Analisis Sensitivitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh penurunan biaya.
Pada saat perhitungan biaya dinaikkan sebesar 20% dan penurunan pendapatan
sebesar 23%, dan juga pada kondisi gabungan penurunan pendapatan dan
peningkatan biaya 13%. Dari hasil parameter kriteria kelayakan usaha yang
didapatkan menyatakan bahwa kegiatan usaha sudah bisa dikatakan tidak layak
untuk dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen dan Mowen. 2004. Manajemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat
Nurainy, Fibra. Dkk. 2015. Analisis Finansial dan Sensitivitas Usaha Kecil
Menengah Dodol Coklat. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15
(3): 220-225. Lampung: Universitas Lampung
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Tim Karya Tani Mandiri. 2009. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Bandung:
Nuansa Aulia.
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/vi ew/id/950. Diunduh tanggal 23 Febuari
2016. Pukul 13.35. WIB.
https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/d ata/Default.aspx. Diunduh tanggal
23 Februari 2016. Pukul 15.20 WIB.
http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/ view/id/1033. Diunduh tanggal 24
Febuari 2016. Pukul 14.45.

Anda mungkin juga menyukai