Anda di halaman 1dari 20

POLUSI UDARA, POLUSI AIR, DAN MANAJEMEN

PENGGUNAAN AIR
MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan
Oleh Dr. Tri Cahyanto, M. Si.

Anisa Fauziah 1187020003


Bayu Pamungkas 1187020009
Den Sissye Roro Satie 1187020015
Fahriza Ardiansyah 1187020019
Khoirotun Adawiyah 1187020037

JURUSAN S1 BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Polusi air, polusi udara, dan manajemen penggunaan air” ini
dengan lancar.
Makalah ini diperoleh dari sumber-sumber yang berkaitan dengan artikel ilmiah
yaitu jurnal yang banyak beredar di internet. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pengajar mata kuliah pendidikan lingkungan atas arahan cara penulisan
makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya teman satu kelompok yang
telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Kami mengharapkan dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan mengenai teks akademik
khususnya artikel ilmiah.
Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk dijadikan bahan koreksi agar
menjadi yang lebih baik dikemudian hari.

Bandung, 13 Desember 2018

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air,
berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Meskipun air merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam sendiri, tapi kenyataan
menunjukkan bahwa ketersediaan air tanah tidak bertambah. Di Indonesia, akses
terhadap air bersih masih menjadi masalah. Sebagian besar air tawar ysang
digunakan berasal dari air sungai, danau, waduk dan sumur. Pesatnya pembangunan
wilayah di Indonesia dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan air
dalam jumlah yang banyak seringkali tidak tersedia untuk penduduk. Oleh karena
itu pembangunan yang baik adalah penyediaan kualitas air bersih dan kuantitas air
bersih.
Pentingnya air sungai bagi masyarakat di indonesia dan rendahnya kualitas air
sungai seharusnya mendorong pemerintah melaksanakan program peningkatkan
kualitas air sungai. Ketersediaan air bersih disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
alam dan faktor manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari artikel ilmiah?
1.2.2 Apa tujuan dan fungsi dari menulis artikel?
1.2.3 Apa saja ciri-ciri artikel ilmiah?
1.2.4 Bagaimana cara penulisan artikel ilmiah?
1.2.5 Bagaimana teknik utama penulisan artikel ilmiah?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengenal artikel ilmiah.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dan fungsi penulisan artikel ilmiah.
1.3.3 Untuk mengetahui ciri-ciri artikel ilmiah.
1.3.4 Untuk memahami cara penulisan dan faktor penting.
1.3.5 Untuk memahami teknik utama dalam penulisan artikel ilmiah.

1. POLUSI AIR

3
PENCEMARAN AIR
Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya (PP No.82 2001)

SUMBER PENCEMARAN AIR

 Sumber langsung

Pencemaran yang berasal dari sumber tertentu contoh : Pabrik, Sistim buangan, sumur
minyak

 Sumber tak langsung :

Pencemaran yang berasal dari penyebaran sumber yang tidak jelas

contoh : Air dari jalan, dari kegiatan pertanian

SUMBER PENCEMARAN AIR

 Limbah industri / produksi / pertambangan

 Limbah domestic / sanitasi

 Limbah pertanian

 Pembangkit listrik (BBM/Nuklir)

 Perawatan/pembersihan alat

 Transportasi air

 Erosi sediment (akibat gundulnya hutan)

4
SUMBER PENCEMARAN AIR

PENCEMARAN AIR TANAH

INDIKATOR AIR TELAH TERCEMAR

 Ada perubahan suhu air

 Pengukuran : thermometer air raksa

 Perbedaan antara suhu air dan suhu alam disekitarnya yang


diperbolehkan adalah sebesar ±3˚C

 Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen

 Pengukuran pH : menggunakan pH meter atau kertas lakmus

 PH Normal air : 6,5 – 7,5 (< PH Normal = Asam, > PH Normal = Basa)

 Adanya perubahan warna, bau, rasa air

 Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut

 Menghalangi matahari masuk, mikroorganisme tdk bisa berfotosintesis

5
 Menurut PP No. 82 Tahun 2001, berdasarkan kelas air, endapan yang
diperbolehkan adalah 50mg/Liter.

 Adanya mikroorganisme

 Mikroba pantogen

 Meningkatnya radioaktif air lingkungan

 Aplikasi teknologi nuklir, pertambangan-pertambangan, dll.

MACAM-MACAM PENCEMARAN AIR

1. Bahan bahan patogen (penyakit)


Bahan Pathogen: Bakteri, virus, parasit
Sumber : Limbah Rumah tangga, rumah sakit, kotoran kebun binatang
Dampak: Demam, thipoid/tifus, kolera, disentri

2. Bahan kimia organik


Pestisida dan herbisida
Sumber: Pertanian, kehutanan, pemberantasan nyamuk
Detergen (fosfat) :
Sumber: Perumahan, industri, hotel, rumah sakit
 Minyak, oli, bensin
 Buangan Pabrik, aliran dari sawah/ladang
• Dampak:
• Kanker
• Kerusakan sistim syaraf

Bahan Kimia Organik: POPs

 Persistent Organic Pollutants (POPs) adalah bahan-bahan kimia yang tetap


berada di lingkungan, bioakumulasi melalui jaring-jaring makanan, dan
beresiko menyebabkan pengaruh terhadap kesehatan manusia dan lingkungan

 The "dirty dozen" meliputi: PCBs, aldrin, chlordane, DDT, dll

 Permasalahan dengan DDT: DDT tidak dapat dimetabolisme dengan cepat oleh
hewan; sehingga akan terdeposit dan tersimpan dalam jaringan lemak hewan à
biomagnifikasi

6
 Menyebabkan: kanker , pemecahan hormonal dan reproduksi, menurunkan
kemampuan cognitif (dopamine)

3. Bahan kimia anorganik


 Asam (Senyawa-senyawa sulfur dan nitrogen dari batubara)
Sumber : Tambang (terutama batu bara), limbah industri.
 Garam
Sumber = Kotoran alamiah dari tanah, irigasi, tambang, limbah industri,
lapangan minyak
 Logam beracun (mercuri, timbal, cadmium, selenium &arsen)
Sumber : limbah industri, bahan bakar minyak (premium, premix),
peleburan timbal, pestisida, fungisida
 Dampak: Kanker, merusak sistem syaraf

4. Kekurangan oksigen/eutrofikasi
 DO (Dissoved Oxygen): Oksigen terlarut dalam air sebagai indikator kualitas
air.
 BOD (Biochemical Oxygen Demand) : Jumlah oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air. Air limbah domestik, Pulp &
Kertas, limbah makanan dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen (Oxygen
sag)

 Eutrophikasi adalah proses alam dimana air (danau, sungai dll) menjadi
terlampau kaya akan nutrien, umumnya nitrogen dan phospor.
 Penyebab: aktivitas seperti perternakan, perhutanan, pembuatan jalan, industri
dan pengolahan limbah dapat menyebabkan nutrien masuk ke dalam sumber-
sumber air.
 Dampak eutrofikasi: peledakan populasi alga dan tanaman air lainnya,
kekurangan oksige, sehingga membunuh ikan.

7
DAMPAK PENCEMARAN AIR

Dampak terhadap kehidupan biota air : Menurunkan oksigen, menyebabkan


kehidupan terganggu (kematian, kurang perkembangannya), kerusakan
tanaman/tumbuhan air, air limbah sulit terurai.

Dampak terhadap kualitas air tanah : Kualitas air menurun (logam berat, bau,
dll).

Dampak terhadap kesehatan : Media penyebar penyakit

Dampak terhadap estetika lingkungan : Proses pembusukan mengakibatkan bau


menyengat, mengganggu pemandangan.

8
Beberapa penyakit Bawaan Air dan Agennya

Agen Penyakit
Virus:  Diare pada anak
 Rotavirus  Hepatitis A
 Virus Hepatitis A  Polio (myelitis
 Virus Poliomyelitis anterior acuta)
Bakteri:  Cholera
 Vibrio cholerae Diare/Dysenterie
Escherichia coli  Typhus
 Enteropatogenik abdominalis
Salmonella typhi  Paratyphus
 Salmonella  Dysenterie
paratyphi
 Shigella
dysenteriae
Protozoa:  Dysentrie amoeba
 Entamuba  Balantidiasis
histolytica  Giardiasis
 Balantidia coli
 Giarda lamblia
Metazoa:  Ascariasis
 Ascaris  Clonorchiasis
lumbricoides  Diphylobothriasis
 Clonorchis  Taeniasis
sinensis  Schistosomiasis
 Diphyllobothrium
latum
 Taenia
saginata/solium
 Schistosoma

9
Konsep Pengendalian Pencemaran Air

 Mengurangi atau menghilangkan sumber-sumber pollusi

 contoh: pengurangan jumlah penggunaan pupuk

 Me-recycle buangan

 Mencari bahan-bahan pengganti yang ramah lingkungan

 contoh: penggantian phosphat pada deterjen laundry

 Mengembalikan secara alami, fungsi air sebagai pembersih,

• contoh, menghidupkan kembali wetlands

• Meniru fungsi air sebagai pembersih alami dalam cara mengontrol:

 Plant saluran pengolahan buangan

 Septik tank

INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

• Teknologi Fisika

– Berdasarkan perbedaan sifat-sifat fisik polutan dengan medianya

– Sedimentasi, filtrasi, flotasi

• Teknologi Kimia

– Berdasarkan interaksi kimisorpsi dan fisisorpsi antara bahan kimia


(koagulan- flokulan) dengan polutan

– Polutan yang mempunyai sifat elektrostatik dengan koagulan

– Elektrokoagulasi-flotasi, elektrokatalisis, fotokatalisis

– Perkembangan teknologi pengolahan kimia = advance oxidation process

• Teknologi Biologi

– Degradasi polutan oleh mikroorganisme

– Polutan yang bersifat biodegradable

10
– Teknologi untuk proses anaerob: up flow anaerobic, anaerobic filter,
ABR, UASB

– Teknologi untuk proses aerob: MBBR, activated sludge, oxidation dich,


tricking filter, wetland

2. POLUSI UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Polusi berasal dari bahasa latin Pollutus yang artinya kotor.
Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3, polusi / pencemaran adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan dari kegiatan
proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara
optimal. Sedangkan polusi udara adalah penyusutan kualitas udara sampai pada
yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan ke udara. Ada empat
tingkatan pencemaran yang diklasifikasikan oleh WHO. Pencemaran tingkat
pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian
bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita. Pencemaran tingkat
ketiga, yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada daya tahan tubuh dan
menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis. Dan yang terakhir adalah
pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit
akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Manusia penyebab polusi udara?


Beberapa kegiatan manusia yang dapat menimbulkan polusi udara adalah:
Transportasi, Industri, Pembangkit listrik, Pembakaran (perapian, kompor,
furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar), Gas buang pabrik yang
menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC). Sumber alami seperti : Gunung
berapi, Rawa-rawa, Kebakaran hutan, Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
Sumber-sumber lain seperti : Transportasi, Kebocoran tangki, Timbulan gas
metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah dan Uap pelarut
organik.

Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, seperti:
- hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor

11
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan

Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang
ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-
masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan
pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan
oleh kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang
dilakukan. Sumber pencemaran umumnya dari kegiatan industri pengolahan,
transportasi dan rumah tangga. Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa
penelitian yang telah dilakukan ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke
udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Pencemaran udara yang
melampaui batas kewajaran akan menimbulkan dampak terhadap makhluk hidup
yang hidup di atas bumi ini. Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak apa
saja yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara khususnya terhadap
tumbuhan. Seiring dengan laju pertambahan kendaraan bermotor, maka
konsumsi bahan bakar juga mengalami peningakatan dan berujung pada
bertambahnya jumlah polutan yang dilepaskan ke udara. Di Indonesia kurang
lebih 70 % pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang memiliki dampak
negatif baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungannya.
Dalam beberapa tahun terakhir pencemaran udara terutama di kota-kota besar di
Indonesia merupakan masalah yang serius, beberapa sumber pencemar udara
utama Indonesia antara lain emisi gas buang kendaraan bermotor, emisi dari
pabrikpabrik, rumah tangga dan kebakaran hutan, data penelitian menunjukkan
bahwa lebih dari 80%
pencemaran udara yang terjadi di kotakota besar di Indonesia di sebabkan oleh
kendaraan bermotor.

16.4Jelaskan bagaimana topografi iklim

mempengaruhi kualitas udara.


Temperatur yang tinggi dapat menyebabkan polusi udara semakin
berbahaya dan akan menyebabkan peningkatan polusi semakin bertambah
sehingga akan memberikan banyak dampak negatif bagi makhluk hidup,

12
terutama manusia untuk bernapas. Selain itu, bahaya dari penyebaran polusi
pada suhu yang tinggi dapat berbahaya bagi oang yang mempunyai penyakit
asma. Polusi yang berintraksi dengan panas dan cahaya matahari akan
menyebabkan percepatan proses terjadinya peningkatan gas CO2. Pada daerah
kering, ketika temperatur tinggi dapat menyebabkan terjadinya kebakaran yang
menyebabkan bertambahnya polusi yang ada. Menurut Ruslinda ketika suhu
tubuh tinggi akan mengeluarkan keringat yang menyebabkan jantung dan
pernapasan menjadi cepat, sehingga menyebabkan polusi udara banyak terhirup
masuk kedalam tubuh.

Bagaimana polusi membahayakan kita?


Disadari atau tidak,di dalam udara terkandung begitu banyak unsur dan
senyawa kimia, baik yang dibutuhkan oleh tubuh kita seperti Oksigen (O2)
maupun yang berupa racun berbahaya seperti karbon di-oksida (CO2) seperti
asap kendaraan, asap rokok, asap dari aktivitas industri dan juga debu sehingga
yang kita hirup setiap hari bisa menjadi sumber penyakit bagi tubuh serta
menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Nah, dengan kata lain dapat kita
sebutkan di atas sebagai polusi udara. Di indonesia, angka polusi udara sudah
mencapai taraf sangat berbahaya karena menempati posisi kedelapan paling
mematikan di dunia.
Udara dapat disebut sebagai udara bersih jika memiliki komposisi sebagai
berikut 78% nitrogen, 21 % oksigen, 0.9% argon, 0.0032% CO2, dan sisanya
berupa unsur lain. Sedangkan, jika komposisi udara berbeda dengan apa yang di
jelaskan di atas maka bisa disebut udara tersebut kotor atau sudah
terkontaminasi dengan senyawa, partikel ataupun unsur lain, dapat kita sebut
juga sebagai polusi udara.
(sumber : Syarifah, F.(2016).Bahaya Polusi di Indonesia dan Solusinya.
Liputan6. [online] tersedia dalam
https://www.liputan6.com/health/read/2913473/bahaya-polusi-di-indonesia-dan-
solusinya ).

Dampak polusi udara bagi kehidupan


1. Udara yang tercemar menyebabkan penyakit paru-paru
Penelitian dari Duke University menemukan bahwa paparan polusi udara
yang terdapat di perkotaan dapat menghilangkan efek positif dari olahraga
yang dilakukan pada orang-orang berusia 60 tahun. "Hal ini menambah
semakin banyak bukti yang menunjukkan dampak negatif paparan polusi
udara bagi kardiovaskular dan pernapasan meskipun dalam waktu singkat,"

13
kata Junfeng "Jim" Zhang, profesor kesehatan global dan lingkungan di
Duke University. Penyakit yang dapat timbul diantaranya asma,
penyempitan saluran pernapasan, infeksi saluran pernafasan (Ispa), paru-
paru basah, hingga jantung koroner.
(sumber : Lestari, R.(2018).Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan.Media
Indonesia. [online] tersedia dalam
http://mediaindonesia.com/read/detail/183692-dampak-polusi-udara-bagi-
kesehatan diakses tanggal 12-12-2018)

2. Tanaman rentan terhadap kerusakan akibat polusi


Peningkatan CO2 pada tanaman akan membutuhkan ekstra air baik
untuk mempertahankan pertumbuhan yang lebih besar serta untuk
mengkompensasi penguapan kelembaban yang lebih besar dengan
meningkatnya panas. Selain itu Terlalu tinggi konsentrasi CO2 menyebabkan
penurunan fotosintesis pada tanaman tertentu. Konsentrasi yang lebih tinggi
dari CO2 juga mengurangi kualitas gizi suatu tanaman.

Pertahanan tanaman turun ketika tingkat karbondioksida naik. Kedelai yang ditanam


pada tingkat CO2 tinggi akan menarik lebih banyak kumbang Jepang dewasa
dibandingkan tanaman yang tumbuh pada tingkat karbondioksida di atmosfer saat ini.
(sumber : Cook, J.(2018). Karbondioksida yang berlebih di atmosfer belum tentu baik
untuk tanaman. Skeptical Science)

3. Deposisi asam memiliki banyak efek negatif

Deposisi asam disebut juga sebagai hujan asam. sumber utama deposisi asam
adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen Oksida (NO2) dibebaskan ke atmosfer
melalui pembakaran bahan bakar fosil. Hasilnya deposisi asam tersebut mengakibatkan
kerusakan lingkungan yang serius terhadap lingkungan perairan dan ekosistem daratan,
peninggalan bersejarah dan bangunan. Deposisi asam memiliki bermacam-macam
dampak, yaitu :

14
1) Pengasaman permukaan air (laut, sungai, dll) dan serangkaian kerusakan
ekosistem air

2) Kerusakan hutan dan tanaman

3) Kerusakan kerangka bangunan

4) Gangguan kesehatan manusia seperti penyakit kulit

(Gusnita, D.2003)

(sumber : Gusnita, D.(2003).Deposisi Asam dan Dampaknya Bagi Lingkungan.Berita


Dirgantara Vol. 3 no. 1 :21-30)

4. Kabut polusi udara mengurangi jarak pandang

Kabut asap dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari polusi udara. Selain berbahaya
untuk manusia, kabut asap yang tebal juga dapat mengganggu jarak pandang, karena
saking tebalnya kabut asap dapat menghalangi sinar matahari. kabut bisa muncul karena
beberapa penyebab, diantaranya asap kendaraan, gunung meletus, kebakaran hutan,
pembakaran batu bara. pada bulan oktober lalu, di Palembang pun terdapat kabut asap
yang tidak baik bagi kesehatan.

16.7 Merangkum kondisi saat ini dan prospek masa depan.

• Polusi udara tetap menjadi masalah di banyak tempat.

Banyak kota-kota besar didunia kualitas udaranya memburuk karena tercemar oleh
zat-zat pencemar yang sumbernya berasal dari pabrik-pabrik industri dan kendaraan
bermotor. Proses pembakaran pembuangan limbah pada zat-zat pencemar yang paling
sering dijumpai adalah faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan transport zat
polutan iniadalah letak topografi daerah, intensitas dan pemaparan, arah angin, suhu
dan cuaca. Dampak yang aling utama adalah kesehatan terhadap manusia terutama pada
sistem pernapasan, pembuluh darah, persarafa, hati dan ginjal

• Ada tanda-tanda harapan.

Negara kita termasuk ke dalam negara berkembang. Tentu, masih banyak yang perlu
ditata dan dibangun. Negara berkembang masih terfokus untuk meningkatkan ekonomi
menuju negara maju. Memacu untuk menjadi negara industri yang kompetitif,
meningkatkan pembangunan di semua aspek, dan membangun pabrik-pabrik dalam
meningkatkan produktivitas. Inilah yang terjadi dalam negara berkembang. Implikasi
dari pembangunan adalah buruknya polusi udara yang diakibatkan pembangunan yang

15
terus menerus. Tanpa memperhatikan dampak lingkungan terutama polusi udara yang
diakibatkan dari itu. Dampak dari udara yang tercemar bisa berakibat fatal ke depan.
Perekonomian pertumbuhan pembangunan memang perlu, tetapi kita harus tetap
memperhatikan dampak lingkungannya. Agar apa yang kita bangun bisa memberikan
manfaat yang lebih luas untuk masa depan anak bangsa. Dengan adanya para penggiat
ide green economy, ini sangat bagus untuk keberlangsungan ke depan. Kita harus
memiliki dan membangun energi yang ramah lingkungan. Semua aktivitas
pembangunan semestinya memang dilakukan analisis dampak lingkungannya. Agar
efek negatif bagi lingkungan ke depan bisa terlihat dan aman. Jangan sampai kita
mewariskan kepada generasi ke depan dampak lingkungan yang tidak baik. Perlu
kesadaran bersama untuk bisa menciptakan udara yang bersih, yang bisa dirasakan oleh
semua orang. Regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan legislatif harus mengarah
pada pencegahan untuk mengatasi dampak lingkungan yang diakibatkan dari semua
aspek. Semua elemen harus terlibat untuk mensosialisasikan dampak lingkungan yang
diakibatkan dari polusi udara. Hal ini sangat penting untuk keberlangsungan masa depan
bangsa.

3.MANAJEMEN PENGGUNAAN AIR

Manajemen air adalah usaha-usaha menjaga dan mengatur air yang ada di muka
bumi agar dapat terjaga keberadaannya dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

• Menetapkan regulasi

• Menerapkan diversifikasi sumber

16
17
18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan penelitian ilmiah dibangun atas dasar kepercayaan, baik kepercayaan
dari para peneliti maupun kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan ini akan
terpelihara jika perilaku komunitas ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah
yang berlaku. Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke
dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil penelitian dipresentasikan
atau dikomunikasikan sehingga dapat dinilai kebenarannya. Melalui cara ini,
gagasan individu dinilai dan digunakan secara kolektif sehingga secara bertahap
akan menjadi pengetahuan ilmiah. Cara yang efektif dan dijadikan standar dalam
mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dalam bentuk
artikel ilmiah, dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang direview. Dalam artikel
ilmiah ini tercermin norma dan perilaku etika ilmiahnya.
Suatu artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu, yang dilandasi
oleh hasil dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil dan gagasan
penulisnya, sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru. Komponen utama suatu
artikel ilmiah terdiri dari judul, abstrak, isi, dan daftar pustaka. Sedangkan aspek
teknik penulisan harus mempertimbangkan gaya penulisan yang bersifat reproduktif
dan impersonal, serta teknik notasi.
Bentuk penghargaan yang digunakan dalam komunitas ilmiah berupa pernyataan
nama-nama peneliti/penulis, ucapan terima kasih, dan acuan/rujukan/kepustakaan.
Bentuk pelanggaran yang secara nyata dikategorikan pelanggaran etika ilmiah
adalah fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi yang membaca. Dan
dapat menambah wawasan bagi pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA
ABET.(2001).Glossary.http://www.abet.org/glossary (diakses 20 November
2018).
ABET.(2001).Code of Ethics of Engineers. http://abet.org/Code_of_Ethics_of
Engineers.html (diakses 20 November 2018).
ACS.(1996).ACS Ethical Guidelines,
http://www.onlineethics.org/Ethics/ethics.html (diakses 20 November
2018).
Abidin, Y et.al.(2018) Kemahiran Berbahasa Indonesia untuk PERGURUAN
TINGGI.Jakarta: Bumi Aksara
CSEPP.(1995).On being a scientist: Responsible conduct in research.Second
edition.Washington: National Academy Press
Hamid,S.(2001).Writing a research paper.http://www.owl.english.purdue.edu/w
(diakses 20 November 2018)
Schrag, B.S.(2001).Research Ethics: Cases and
Commentares.http://www.wisc.edu/writing/Handbook/AcademicWriti
ng.html (diakses 20 November 2018).
Suriasumantri, J.S.(1984).Filsafat ilmu: Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta:Sinar Harapan.
UNBC.(2001).What is a research paper?.http://quarless.unbc.edu/ lsc.
rpwhatis.html (diakses 20 November 2018)
Uvic.(1995).The Uvic Writer’s Guide. http://www.clearcf.uvic.ca/writersguide/
Pages/ResearchEssayType.html, (diakses 20 November 2018).
UW.(1997).Writer’s Handbook: Academic Writing.http://www/wisc.edu/
writing/ Handbook/AcademikWriting.html (diakses 20 November
2018)
Whitback, C.(1998)Ethics in engineering practice and research.Cambridge:
Cambridge University Press

20

Anda mungkin juga menyukai