ABSTRACT
ABSTRAK
Kata kunci: Tanggung Jawab Akuntansi, Tanggung Jawab Pusat, dan Tanggung Jawab Pelaporan
79
Permana, Sirine
80
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
81
Permana, Sirine
82
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
83
Permana, Sirine
secara langsung di dalam unitnya, ukuran tidak adanya keharmonisan dengan tujuan
kinerjanya dilihat pada omset penjualan perusahaan secara keseluruhan. Untuk
yang dihasilkan. Contoh departemen menanggulangi tendensi ini perlu
pemasaran. ditetapkan jenis dan banyaknya produksi
yang dikehendaki serta standar mutu yang
B. Pusat Biaya diisyaratkan.
Pusat biaya adalah pusat Terdapat dua cara beroperasinya
pertanggungjawaban yang inputnya diukur pusat biaya. Beberapa pusat biaya diberikan
secara moneter, namun outputnya tidak. sejumlah tetap sumber daya (anggaran) dan
Pusat biaya (cost center), manajer diminta menghasilkan sebanyak mungkin
departemen atau divisi diserahi tanggung keluaran dari sejumlah sumber daya
jawab untuk mengendalikan biaya yang tersebut. Pengelolaan pusat biaya lainnya
dikeluarkan dan otoritas untuk mengambil adalah dengan meminimalkan biaya-biaya
keputusan-keputusan yang mempengaruhi seraya menghasilkan suatu kuantitas
biaya tersebut. Pusat biaya merupakan jenis keluaran tertentu. Oleh karena itu, mutu
pusat pertanggungjawaban yang digunakan produk yang diproduksi dalam pusat-pusat
secara luas. Hal ini karena bidang-bidang di biaya harus dipantau. Ukuran kinernya
mana manajer mempunyai tanggung jawab yaitu dievaluasi seberapa baik biaya
dan otoritas atas biaya dapat diidentifikasi produksi dikendalikan.
dengan cepat pada sebagian besar
perusahaan. Besar atau kecilnya pusat biaya Ada dua jenis umum dari pusat
tergantung pada aktivitas-aktivitasnya. biaya, yaitu:
Manajer pusat biaya perlu Pusat biaya teknik (engineered expense
memastikan bahwa tugas-tugas yang center) adalah pusat
diembannya dituntaskan dalam batasan pertanggungjawaban yang sebagian
yang diperkenankan oleh anggaran atau besar masukannya mempunyai
biaya standar. Manajer pusat biaya hubungan nyata dan erat dengan
memakai biaya standar dan anggaran yang keluarannya. Contoh departemen
fleksibel untuk mengendalikan biaya. pemanufakturan, bagian penggajian.
Apabila selisih dari standar bersifat Pusat biaya kebijakan (discretionary
signifikan, manajemen haruslah expense center) adalah pusat
menginvestigasi aktivitas-aktivitas pusat pertanggungjawaban yang sebagian
biaya dalam upaya menentukan apakah besar masukannya tidak mempunyai
biaya di luar kendali, atau sebaliknya, hubungan dengan keluarannya”.
standar biayanya yang memang perlu Contoh: unit-unit administratif dan
direvisi. Manajer pusat biaya tidak pendukung, seperti bagian akuntansi,
membuat keputusan menyangkut penjualan hubungan masyarakat (humas), legal
ataupun jumlah aset tetap yang (hukum), bagian sumber daya manusia,
diinvestasikan pada pusat biaya tersebut. serta penelitian dan pengembangan
Kinerja pusat biaya terutama diukur (R&D).
berdasarkan efisiensi dan mutu. Kendatipun
demikian, minimisasi biaya mungkin saja C. Pusat Laba
dilakukan dengan mengorbankan mutu dan Ketika kinerja finansial suatu pusat
volume produksi sehingga mengakibatkan pertanggungjawaban diukur dalam ruang
84
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
85
Permana, Sirine
86
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
Tabel 1
Laba Perusahaan XYZ tahun 2010-2014
Tahun Laba
2010 46.659.365,00
2011 45.371.455,00
2012 43.110.866,00
2013 83.483.064,00
2014 44.976.526,00
Sumber : Perusahaan XYZ, 2015
87
Permana, Sirine
Perusahaan XYZ pada tahun 1982 mencari para pembeli hasil bumi. Pengurus
adalah perusahaan yang menangani hasil ditunjuk oleh Ketua.
bumi seperti vanili, cengkeh, beras dan lain Sistem kerja perusahaan adalah
sebagainya. Dari Gambar 2 di atas, Direktur Utama menangani langsung jual
perusahaan XYZ memiliki pusat- pusat beli hasil bumi seperti: vanili, cengkeh,
pertanggungjawaban, seperti: Ketua, beras, dan lain sebagainya. Kemudian
Pengurus, Direktur Utama, Bidang setelah mencapai kesepakatan harga baik
Keuangan, Bidang Hasil Bumi. Ketika dengan penyuplai (penjual) hasil bumi
Kepala Hasil Bumi akan maupun pembeli, Direktur Utama
mempertanggungjawabkan laporan kerja melaporkan kepada Staf Hasil Bumi atas
dan program kerja beserta anggarannya, transaksi yang terjadi. Kepala Hasil Bumi
maka Kepala Hasil Bumi akan hanya melihat laporan yang dibuat oleh
berkoordinasi dengan Ketua, Pengurus, stafnya yang telah berkoordinasi dengan
Direktur Utama, dan Direktur Keuangan Direktur Utama. Penyebab Direktur Utama
melalui rapat. Dalam rapat tersebut Kepala mengambil tugas dan tanggung jawab
Hasil Bumi akan mendapat masukan- Kepala Hasil Bumi adalah karena 1 tahun
masukan dalam rangka evaluasi kerja dan periode anggaran Bagian Hasil Bumi
pengawasan. Rapat diadakan setiap akhir terdapat adanya penyimpangan, di mana
bulan untuk mempermudah koordinasi atas setelah ditelisik penyimpangan tersebut
transaksi-transaksi yang berlangsung setiap berupa mark up anggaran yang dilakukan
bulan. Seluruh catatan pemasukan dan oleh Ketua Hasil Bumi dari hasil rekayasa
pengeluaran perusahaan dari Bidang Hasil dengan pemasok (penjual) hasil bumi. Oleh
Bumi akan dilaporkan ke Bendahara, dan karena itu sangsi yang diberikan kepada
oleh Bendahara akan Ketua Hasil Bumi adalah diberi peringatan
dipertanggungjawabkan kepada Direktur dan tidak diijinkan menangani kesepakatan
Keuangan. Tugas Direktur Keuangan harga dari pihak pemasok.
adalah melaporkan posisi keuangan Kinerja keuangan perusahaan
perusahaan kepada Direktur Utama, selama kepemimpinan periode tahun 1982
sedangkan tugas Direktur Utama adalah mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan
melaporkan program kerja dan kegiatan oleh persaingan harga dengan para
beserta posisi keuangan kepada Ketua. tengkulak (perorangan). Pemasok hasil
Selama periode kepemimpinan bumi tidak hanya menjual hasil buminya ke
tahun 1982, kegiatan perusahaan hanya perusahaan saja, namun juga kepada para
ditopang dari hasil bumi. Kegiatan ini di tengkulak. Oleh para tengkulak dijual lagi
bawah pengendalian Direktur Utama kepada konsumen pada harga yang lebih
dengan cara berkoordinasi dengan Bagian rendah dibandingkan dengan harga
Keuangan dalam hal menentukan hasil diberikan perusahaan. Sejak berdirinya
bumi apa saja yang akan dijual, kepada perusahaan pada tahun 1982, telah terjadi
siapa menjualnya, harga jual hasil bumi, beberapa kali pergantian kepengurusan,
dan dari mana diperoleh hasil bumi karena perusahaan menerapkan pergantian
tersebut. Fungsi dari pengurus yaitu susunan kepengurusan setiap lima tahun
mengawasi usaha yang dijalankan oleh sekali. Walaupun struktur kepengurusan
perusahaan, mencari pendanaan, serta
88
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
telah berganti tetapi sistem kerja tidak Untuk menghindari merosotnya laba
mengalami perubahan. perusahaan, perusahaan menerapkan
Pada tahun 1994 ada sebuah akuntansi pertanggung jawaban dimana
lembaga bergerak dalam bidang sosial yang terdapat dua bidang usaha yaitu peternakan
melakukan kerja sama dengan perusahaan dan hasil bumi yang mempunyai
yaitu dalam bidang peternakan, perusahaan penanggungjawabnya masing-masing yang
dalam hal ini Direktur Utama menyutujui nantinya penanggungjawab tersebut harus
kerja sama tersebut karena perusahaan melaporkan anggaran dasar, realisasi serta
melihat kegiatan usaha tersebut mempunyai program kerja setiap bidang kepada
potensi yang besar, karena bidang direktur utama, pengurus dan ketua.
peternakan dalam Kota Kupang masih Posisi direktur utama setelah di
sedikit yang mengelola dan dapat di kirim terapkannya akuntansi
keluar kupang seperti ke : Jakarta, pertanggungjawaban dan perubahan
Surabaya, Kalimantan dan kota-kota kerangka kerja yaitu sebagai pengawas, dan
lainnya. Tahun itu juga perusahaan mulai memberikan keputusan. Sistem kerja dari
melakukan pelebaran bidang usaha, tetapi Bidang Peternakan yaitu perusahaan
pada tahun pertama perusahaan melakukan pembelian bibit atau anakan
menjalankan aktivitas usaha dalam bidang sapi yang sesuai syarat dan ketentuan
peternakan, perusahaan mengalami perusahaan, setelah terjadi pemebelian
penurunan laba, dikarenakan direktur anakan sapi tersebut langsung dikirimkan
utama selaku penanggungjawab bidang ke petani sapi untuk dilakukan
hasil bumi juga merangkap pada bidang pemeliharaan sampai besar. Pembeli sapi
peternakan, sehingga kinerja tidak dapat yang sudah besar berasal dari pengusaha-
dilakukan secara maksimal, karena dua pengusaha, RPH ( rumah pemotongan
bidang usaha di tangani oleh satu hewan ), pedagang daging sapi. Penjualan
penanggungjawab. Perusahaan mengalami sapi tersebut mempunyai ketentuan dan
kesulitan dalam melakukan aktifitas berat sesuai dengan kebijakan pemerintah.
usahanya karena dua aktivitas kegiatan dan perusahaan mempunyai batas bawah
dilakukan oleh satu penanggungjawab, berat sapi untuk melakukan penjualan. Jika
dengan kesulitan tersebut akhirnya ada pembeli dari luar kota, makan sapi
perusahaan menerapkan akuntansi tersebut dikirim menggunakan kapal
pertanggungjawaban pada tahun 1995, serta dengan melakukan perjanjian sebelumnya.
dilakukannya restrukturisasi atau Pengiriman sapi tersebut biasanya dikirim
pembagian struktur kerja perusahaan ke Jakarta, kalimantan, Bali, Surabaya
untuk meringankan kinerja direktur utama.
89
Permana, Sirine
90
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
Dari gambar 4 di atas, kepala hasil biaya maka dapat dikatakan selisih
bumi, kepala peternakan dan kepala merugikan. Pusat laba dikatakan baik jika
perikanan termasuk dalam pusat laba. membandingkan antara laba yang
Bidang usaha tersebut dikatakan sebagai sesungguhnya dengan laba menurut
pusat laba karena manajernya bertanggung anggaran, jika laba yang sesungguhnya
jawab terhadap laba yang dihasilkan. Pada lebih besar dengan laba yang dianggarkan
direktur keuangan dikatakan sebagai pusat maka maka kinerja pusat pada perusahaan
biaya karena kinerjanya diukur dari menguntungkan. Kinerja pusat pendapatan
penjualan yang terjadi dibandingkan dikatakan baik, jika pendapatan
dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk sesungguhnya lebih besar daripada
direktur utama dapat dikatakan sebagai pendapatan yang dianggarkan. Kinerja
pusat laba karena bertanggung jawab pusat investasi dikatakan baik Jika return
terhadap laba keseluruhan perusahaan yang on investment yang dianggarkan lebih kecil
ditopang dengan total aset yang dimiliki. dari realisasinya maka kinerja suatu
Kinerja Pusat biaya dikatakan baik perusahaan dapat dinyatakan
jika biaya sesungguhnya lebih kecil dari menguntungkan. (Sugiri, 2002:161)
anggaran biaya maka dapat disebut selisih Adapun job description masing-
menguntungkan namun, jika biaya masing bagian pada struktur di atas tertera
sesungguhnya lebih besar dari anggaran pada tabel berikut ini
91
Permana, Sirine
Tabel 2
Job Description Struktur Organisasi Perusahaan XYZ
Bagian Job Description
Direktur Utama 1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-
kegiatan bidang usaha.
2. Memberikan setiap keputusan terhadap rencana
kerja, anggaran, dll.
3. Bertanggungjawab atas perusahaan.
Direktur Keuangan 1. mengambil keputusan yang berkaitan dengan
pembelanjaan.
2. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan
dividen.
3. Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas
perusahaan.
4. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran
perusahan.
Kepala Perikanan 1. Menyusun anggaran
2. Membuat rencana kerja
3. Menetapkan target usaha.
4. Melaporkan realisasi anggaran
5. Bertanggungjawab atas bidang usahanya.
Kepala Hasil Bumi 1. Menyusun anggaran
2. Membuat rencana kerja
3. Menetapkan target usaha.
4. Melaporkan realisasi anggaran
5. Bertanggungjawab atas bidang usahanya.
Kepala Peternakan 1. Menyusun anggaran
2. Membuat rencana kerja
3. Menetapkan target usaha.
4. Melaporkan realisasi anggaran
5. Bertanggungjawab atas bidang usahanya.
Bendahara 1. Bertanggungjawab untuk mengatur dan menanpung
semua keuangan yang ada dan mengeluarkan sesuai
prosedur yang ada.
2. Menyimpan bukti asli penerimaan dan pengeluaran
yang telah tervalidasi.
3. Megurus pencatatan penerimaan kas, pengeluaran
kas.
Sumber : Perusahaan XYZ, 2015
Tabel 3
Klasifikasi dan Kode Rekening pada Perusahaan XYZ
Golongan Rekening
11 Aktiva Lancar
12 Investasi Jangka Panjang
13 Aktiva tetap
14 Aktiva lain-lain
21 Hutang Lancar
22 Hutang Jangka Panjang
23 Hutang Lainnya
31 Modal dan Cadangan
41 Pendapatan Usaha
42 Pendapatan Non Usaha
51 Biaya usaha
Sumber: Perusahaan XYZ, 2015
93
Permana, Sirine
Tabel 4
Kinerja Pusat Pertanggungjawaban Bagian Hasil Bumi
sebagai Pusat Laba pada Perusahaan XYZ
Tahun Laba Total Aset ROA (dalam %) Pertumbuhan ROA
(dalam %)
2010 82.379.201 15.547.767.732 0,53
2011 8.495.432 15.547.767.732 0,05 -90
2012 77.748.100 15.547.767.732 0,50 815
2013 12.992.125 15.547.767.732 0,08 -83
2014 6.153.375 15.547.767.732 0,04 -53
Sumber: data primer yang diolah, 2015
Tabel 5
Kinerja Pusat Pertanggungjawaban Bagian Peternakan
sebagai Pusat Laba pada Perusahaan XYZ
Tahun Laba Total Aset ROA (dalam Pertumbuhan ROA
%) (dalam %)
2010 2.148.449.191 15.547.767.732 13,82
2011 2.579.761.806 15.547.767.732 16,59 20
2012 2.121.179.525 15.547.767.732 13,64 -18
2013 2.682.100.271 15.547.767.732 17,25 26
2014 2.794.611.636 15.547.767.732 17,97 4
Sumber: data primer yang diolah, 2015
94
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
Implementasi Akuntansi dapat dilihat dari data laba dan total aset
Pertanggungjawaban Direktur Utama selama tahun 2010-2014 seperti pada Tabel
sebagai Pusat Laba 6 di bawah ini
Untuk implementasi akuntansi
pertanggungjawaban pada Direktur Utama
Tabel 7
Kinerja Pusat Pertanggungjawaban Direktur Utama
sebagai Pusat Laba Perusahaan XYZ
Tahun Laba Total Aset ROA Pertumbuhan ROA (dalam %)
2010 2.230.828.392,00 15.547.767.732 14,3
2011 2.588.257.238,00 14.186.377.233 18,2 27,2
2012 2.239.352.625,00 12.569.302.150 17,8 -2,3
2013 2.695.092.396,00 13.768.207.102 19,6 9,9
2014 2.800.765.011,00 13.801.973.890 20,3 3,7
Sumber: data primer yang diolah, 2015
95
Permana, Sirine
Tabel 6
Kinerja Pusat Pertanggungjawaban Direktur Keuangan
Sebagai Pusat Biaya pada Perusahaan XYZ
Tahun Penjualan Biaya (Input) Produktivitas Pertumbuhan
(Output) Produktivitas (dalam %)
2010 3.668.901.200 3.498.310.373 105
2011 6.122.105.700 5.727.451.202 107 1,92
2012 8.101.991.300 6.944.572.025 117 9,15
2013 7.523.076.400 6.000.727.049 125 7,46
2014 4.738.474.180 3.928.443.764 121 -3,79
Sumber: data primer yang diolah, 2015
Implementasi Akuntansi dapat dilihat dari data laba dan total aset
Pertanggungjawaban Direktur Utama selama tahun 2010-2014 seperti pada Tabel
sebagai Pusat Laba 6 di bawah ini:
Untuk implementasi akuntansi
pertanggungjawaban pada Direktur Utama
Tabel 7
Kinerja Pusat Pertanggungjawaban Direktur Utama
sebagai Pusat Laba Perusahaan XYZ
Tahun Laba Total Aset ROA Pertumbuhan ROA (dalam %)
2010 2.230.828.392,00 15.547.767.732 14,3
2011 2.588.257.238,00 14.186.377.233 18,2 27,2
2012 2.239.352.625,00 12.569.302.150 17,8 -2,3
2013 2.695.092.396,00 13.768.207.102 19,6 9,9
2014 2.800.765.011,00 13.801.973.890 20,3 3,7
Sumber: data primer yang diolah, 2015
96
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
Pada akhir tahun 2012, laba para pembeli hasil bumi, dan peternakan
perusahaan mengalami peningkatan, tidak dapat melakukan penjualan, sehingga
peningkatan tersebut terjadi pada tahun laba perusahaan mengalami penurunan
2013 dimana perusahaan memperoleh laba sedangkan hasil dari penjualan tersebut
sebesar Rp 83.483.064 dari laba perusahaan perusahaan menggunakannya sebagai
tahun 2012 sebesar Rp 43,110,866. modal kerja lagi, maka laba perusahaan
Peningkatan laba tersebut karena setiap pada tahun 2014 mengalami penurunan.
bagian-bagian usaha perusahaan telah Perusahaan menerapkan hukuman kepada
bekerja sesuai dengan tugasnya masing- bagian perikanan, hasil bumi dan
masing, sehingga penyusunan anggaran peternakan apabila terjadi penyimpangan
setiap bagian usaha dapat terkontrol dengan seperti penyimpangan anggaran, tidak
baik, dan setiap bagian usaha dalam sesuai antara rencana kerja dengan realisasi
membuat anggaran mereka melakukan yang ada dikarenakan kesengajaan.
rapat dengan para direksi untuk
menentukan anggaran, masukkan- Penyebab dan Dampak Implementasi
masukan, rencana kerja. Serta dengan Akuntansi Pertanggungjawaban Melalui
upaya direktur utama yang baru para Pusat-pusat Pertanggungjawaban pada
investor mau menginvestasikan lagi dana Perusahaan XYZ
mereka ke perusahaan, dengan dana Berdasarkan kinerja dari pusat-
tersebut perusahaan membuatnya jadi pusat pertanggungjawaban pada
modal usaha. Tetapi pada tahun 2014 Perusahaan XYZ, maka dapat terlihat
perusahaan mengalami penurunan laba dari adanya kelebihan dan kekurangan
tahun 2013 dimana perusahaan implementasi akuntansi
memperoleh laba sebesar Rp 83.483.064, pertanggungjawaban pada perusahaan
sedangkan pada tahun 2014 perusahaan tersebut. Untuk mengidentifikasi kelebihan
dan kekurangan beserta penyebab dan
hanya memperoleh laba sebesar Rp
dampaknya pada masing-masing pusat
44.976.526, yang disebabkan oleh tidak
pertanggungjawaban Perusahaan XYZ,
keluarnya ijin dari pemerintah untuk
maka dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini:
mengekspor barang keluar daerah sehingga
97
Permana, Sirine
Tabel 8
Penyebab dan Dampak Implementasi Akuntansi Pertanggungjawaban
melalui Pusat Pertanggungjawaban pada Perusahaan XYZ Tahun 2010-2014
Pusat Target yang Ingin Realita Penyebab Dampak
Pertanggungjawaban dicapai Yang Terjadi
Bagian Hasil Bumi Mengalami kenaikan Pertumbuhan laba Penyebab penurunan pertumbuhan laba di Modal usaha
(Pusat Laba) laba setiap tahun meningkat pada tahun tahun 2011: lesunya permintaan komoditas perusahaan menjadi
2012, namun pertumbuhan dipasaran karena harga komoditas yang berkurang sehingga
laba menurun pada tahun berfluktuasi. Tahun 2013 dan 2014: pembelian komoditas di
2011, 2013, 2014 munculnya pembatasan kuota pengiriman waktu yang akan datang
komoditas dari pemerintah daerah. terancam (lebih sedikit).
Bagian Peternakan Mengalami kenaikan Pertumbuhan laba Penyebab menurunnya pertumbuhan laba Modal usaha
(Pusat Laba) laba setiap tahun meningkat pada tahun tahun 2011 dan 2012 karena kurangnya perusahaan menjadi
2013, namun pertumbuhan permintaan hewan ternak dipasaran yang berkurang sehingga
laba menurun pada tahun disebabkan oleh tingginya harga hewan pembelian hewan
2011,2012,2014 ternak yang dijual. Dan penyebab ternak di waktu yang
menurunnya laba pada tahun 2014 karena akan datang terancam
adanya pembatasan pengiriman hewan (lebih sedikit).
ternak keluar daerah oleh pemerintah.
Bagian Perikanan Mengalami kenaikan Tidak memiliki kinerja perusahaan mengalami permasalahan Perusahaan tidak
(Pusat Laba) laba setiap tahun keuangan dengan orang Jepang sebagai mitra mengalami pendapatan
kerjasama dalam mengekspor ikan ke luar laba pada bidang ini
negeri. Pihak Jepang melakukan penjualan sehingga perusahaan
yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Jadi mengalami kerugian.
selama tahun 2010-2014 tidak ada
kontribusi yang dihasilkan dari bagian
perikanan.
98
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
99
Permana, Sirine
100
AJIE – Vol. 01, No. 02, May 2016
101
Permana, Sirine
102