Anda di halaman 1dari 9

1

RANCANG BANGUN ALAT UKUR DAYA ARUS BOLAK-BALK BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA8535
HILMAN HR. JUFRI1, NASRUDDIN M.N2, BISMAN P3.
1) Mahasiswa. Email : hilman.hermawan46@gmail.com
2) Dosen. Email : nasnoer@yahoo.com
3) Dosen. Email : bisman@usu.ac.id
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN

INTISARI: Telah dibuat alat ukur daya listrik berupa power meter digital berbasis
mikrokontroller AVR ATmega 8535 dengan menggunakan perangkat keras berupa sensor arus
ACS 712 5Ampere, perata tegangan DC, rangkaian sistem minimum mikrokontroler AVR
ATmega 8535 dengan ADC (analog to digital) di dalamnya, dan LCD 2 x 16 karakter.. Alat ini
dapat mengukur dan menampilkan daya listrik suatu peralatan elektronik rumah tangga. Sensor
arus ACS 712 dengan keluaran maksimum 5 Ampere dan berfungsi untuk mendeteksi arus AC
yang mengalir pada beban dan memberikan output berupa tegangan AC yang kemudian diubah
menjadi tegangan DC. ADC internal mikrokontroler AVR ATmega 8535 berfungsi untuk
mengkonversi tegangan output sensor arus menjadi data digital agar dapat diolah dan
ditampilkan pada LCD. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler AVR ATmega 8535 dan
tampilan LCD dikendalikan oleh program yang dibuat melalui software CodeVision AVR dan
didownload ke mikrokontroler ATmega 8535 melalui software AVR Studio dengan
menggunakan downloader ISP untuk AVR ATmega 8535. Dari pengujian dan kalibrasi yang
telah dilakukan terhadap alat ukur daya listrik ini diperoleh hasil rata-rata persentase kesalahan
sebesar 4,3214% dengan tingkat ketepatan pengukuran sebesar 95,67%.

Kata kunci : ATMega 8535, ACS712, Tegangan, Daya

ABSTRACT: The electric power gauge has been made based digital power metre AVR
microcontroller ATMega 8535 using current sensor in the from of ACS 712 a number of 5
amperes grading DC voltage,microcontroller AVR ATMega 8535 with ADC(Analog to Digital
Converter) in it, and also using LCD 2 x 16 characters it can measure and display the electrical
power of a household electronic appliances. ACS 712 current sensor with a maximum output a
number of 5 amperes and server to detect AC current flowing in the load and provide AC voltage
output which is then converted into DC voltage. Internal ADC microcontroller AVR ATMega
8535 server to convert the output voltage of current sensor into digital data then can be processed
and displayed on the LCD. The series of minimum system microcontroller AVR ATMega 8535
and the LCD display are controlled by a program that is created through AVR studio software
using the downloader ISP for AVR ATMega 8535. Based on the testing and calibration that has
been done to measure the electric obtained an average yield of 4.3214% percentage error rate
measurement accuracy of 95.67%.

Key words: ATMega 8535, ACS712, Voltage, Power


2

PENDAHULUAN sehingga harus diukur keseluruhan konsumsi


Kemajuan teknologi digital meningkat kan daya listrik yang digunakan pada perumahan
kemampuan alat ukur.. Selain itu juga didukung atau perusahaan sehingga Main Circuit Bracker
oleh kemajuan teknologi digital. Kemajuan (MCB) yang terpasang pada KWH-meter tidak
teknologi digital ini menyebabkan penelitian akan turun atau loss.
dalam bidang elektro baik tenaga listrik maupun Alat pengukuran daya listrik ini juga sangat
elektronika dapat dilakukan dengan lebih baik bermanfaat bagi para teknisi Perusahaan Listrik
dan cepat. Perkembangan teknologi elektronika Negara (PLN) dalam mengecek penggunaan daya
digital telah mendorong ke arah perubahan yang listrik para pelanggan. Selain itu juga alat
lebih baik, dari sisi konsumsi daya, harga dan pengukuran daya listrik ini juga dapat digunakan
bentuk bahkan kompatibelitasnya. 1 oleh para teknisi tenaga listrik yang ada di pabrik-
Di masa modern yang semakin canggih pabrik untuk mengontrol keseluruhan penggunaan
ini konsumsi penggunaan listrik yang sangat daya listrik di pabrik sehingga MCB listrik yang
besar. Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang terpasang di pabrik tidak akan jatuh karena
sangat vital dalam kehidupan manusia sehari- kelebihan beban yang dapat mengakibatkan kegiatan
hari baik untuk kepentingan pribadi maupun pekerjaan di pabrik jadi terhenti.3
dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu Akan sangat bermanfaat jika dirancang suatu
tenaga listrik juga sangat dibutuhkan untuk alat yang dapat mengukur pemakaian daya listrik
industri-industri besar maupun industry kecil, secara otomatis sehingga dapat mengurangi human
perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya. error pada saat pembacaan dan mempermudah pihak
Namun karena jumlah energy yang disediakan PLN atau teknisi pabrik untuk mengetahui
terbatas dan berbanding terbalik dengan pemakaian daya listrik pada setiap pelanggan atau
kebutuhan, selain itu juga dikarenakan PT.PLN lingkungan pabrik. Oleh karena adanya
sebagai penyedia energi listrik sangat permasalahan penghematan listrik dan guna
bergantung pada bahan bakar minyak, maka keperluan untuk mengetahui beban daya yang
tidak heran jika harga energy listrik tersebut terpakai maka penulis akan merancang sebuah alat
semakin melambung tinggi. Hal tersebut pengukur daya berbasis mikrokontroler ATMEGA
memaksa masyarakat untuk menghemat 8535 dengan tampilan LCD.Mikrokontroler
penggunaan listrik sehari-hari sebaik mungkin.2 ATMEGA8535
Hal ini memunculkan ide untuk membuat Tidak seperti system komputer,
prototype sebuah alat yang berfungsi untuk yang mampu menangani berbagai macam
menginformasikan beban penggunaan listrik. program aplikasi (misalnya pengolah kata,
Selain itu alat ini yang sangat jarang dipasaran pengolah angka dan lain
menuntut untuk segera direalisasikan mengingat sebagainya),mikrokontroler hanya bisa
pentingnya alat tersebut. Alat ini memiliki digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja.
beberapa kelebihan yaitu desain rangkaian yang Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan
ringkas, tidak membutuhkan sumber daya yang RAM-nya dan ROM. Pada system computer
besar dan terdapat tampilan untuk memudahkan perbandingan RAM dan ROM-nya besar,
pengguna mengetahui beban yang sedang artinya program-program pengguna disimpan
digunakan. dalam ruang RAM yang relative besar,
Selain penggunaannya yang akan lebih sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat
praktis, alat pengukur daya listrik ini sangat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil.
berguna terutama bagi konsumen perumahan Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan
maupun perusahaan yang apabila ingin ROM dan RAM-nya yang besar artinya
menambah pengguanaan peralatan elektronik program control disimpan dalam ROM (bisa
atau peralatan listrik lainnya sehingga harus Masked ROM atau Flash PEROM) yang
diukur keseluruhan konsumsi daya listrik yang ukurannya relatif lebih besar,sedangkan RAM
digunakan pada perumahan atau perusahaan digunakan sebagai tempat penyimpanan
3

sementara, termasuk register-register yang Tegangan yang di butuhkan oleh peralatan


digunakan pada mikrokontroler yang elektronik adalah tegangan rendah yaitu
bersangkutan. kurang atau sama dengan 24 volt DC.
Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler Sehingga diperlukan sebuah alat yang dapat
ATMEGA8535 terdiri dari : menurunkan tegangan dan disearahkan
1. 32 saluran I/O (Port A, Port B, Port C dan sehingga menghasilkan tegangan DC sebesar
Port D) 24 volt. Pada Gambar 2.4 ditunjukkan
2. 10 bit 8 Channel ADC (Analog to Digital rangkaian penurun tegangan dan penghasil
Converter) tegangan DC. Penurun tegangan ini berupa
3. 4 Channel PWM autotrafo dan penghasil tegangan DC berupa
4. 6 Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, penyearah jembatan.
Power-save, Power-Down,Standby and
Extended Standby
5. 3 buah timer/counter. 220 VAC 1N4001
1N4001
6.AnalogCompararator7.Watchdogtim dengan AC
osilator internal 1N4001 1N4001
8. 512 byte SRAM
12VDC
9. 512 byte EEPROM
10. 8 kb Flash memory dengan kwmampuan
Read While Write
11. Unit interupsi (internal dan external) Gambar 2.3 Rangkaian Penurun Tegangan dan
12. Port antarmuka SPI8535 “memory map” Penghasil Tegangan DC
13. Port USART untuk komunikasi serial
dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps
14. 4,5 V sampai 5,5 V operation, 0 sampai 16
MHz6 2. Sensor Tegangan
Komponen tegangan adalah sensor tegangan
yang berfungsi untuk menentukan tegangan
jala-jala listrik setiap saat. Hal ini diperlukan
untuk mengukur tegangan setiap saat. Sensor
tegangan ini berupa pembagi tegangan.
Tegangan yang dihasilkan masih berupa sinyal
sinusoidal. Tegangan ini akan diteruskan ke
input rangkaian penyearah.4
R1

Vout
R2
Vin
220V
AC

R3

Gambar 2.3 Rangkaian Pembagi Tegangan

Gambar 2.1 Arsitektur ATMEGA853

1. Catu Daya 3. Sensor Arus


4

Sensor arus adalah alat yang digunakan Gambar 3.1 menunjukkan sketsa perangkat
untuk mengukur kuat arus listrik.Sensor arus ini keras pendukung sistem.
menggunakan metode Hall Effect Sensor. Hall Dimulai dari jala-jala listrik ada dua
Effect Sensor merupakan sensor yang digunakan pendeteksi yang bekerja pada alat yaitu
untuk mendeteksi medan magnet. sensor tegangan yang dipasang secara paralel
dan sensor arus yang dipasang secara seri ke
beban. Sensor tegangan yang berupa trafo ct
beserta pembagi tegangan yang menurunkan
tegangan dari jala-jala listrik PLN yang
bernilai 240 VAC pada tegangan primer
menjadi 6V pada tegangan sekunder trafo
kemudian dipasanglah pembagi tegangan
untuk membagi 6V menjadi tegangan yang
Gambar 2.4 Sensor arus ACS712 diinginkan sesuai dengan tegangan
maksimum yang bisa dibaca ADC
Hall Effect Sensor akan menghasilkan mikrokontroler.
sebuah tegangan yang proporsional dengan Kemudian pedeteksi arus yaitu sensor
kekuatan medan magnet yang diterima oleh arus ACS 712 yang keluarannya berupa
sensor tersebut. Pendeteksian perubahan kekuatan tegangan DC bisa langsung diproses di ADC
medan magnet cukup mudah dan tidak internal mikrokontroler. Kedua pendeteksi
memerlukan apapun selain sebuah inductor yang tersebut diolah di ADC internal
berfungsi sebagai sensornya. mikrokontroler. Di mikrokontroler data ADC
Kelemahan dari detektor dengan diolah menggunakan bahasa C dengan
menggunakan induktor adalah kekuatan medan mengalikan dua variabel yang telah terdeteksi
magnet yang statis (kekuatan medan magnet nya oleh sensor tegangan (V) dan sensor arus (I)
tidak berubah) tidak dapat dideteksi. Sensor ini sehingga didapatkan daya yaitu P=V*I dan
terdiri dari sebuah lapisan silikon yang berfungsi hasil tersebut tampil di LCD sebagai output
untuk mengalirkan arus listrik. Dengan metode dari alat ukur daya tersebut
ini arus yang dilewatkan akan terbaca pada fungsi
besaran tegangan berbentuk gelombang 3.2 arangkaian Sistem Minimum
sinusoidal. 5 Mikrokontroler
Rangkaian tersebut berfungsi sebagai
METODE PENELITIAN
pusat kendali dari seluruh sistem yang ada.
Komponen utama dari rangkaian ini adalah
Sensor IC Mikrokontroler ATMega 8535. Semua
Jala – program diisikan pada memori dari IC ini
arus
jala sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai
Sensor Beban
listrik dengan yang dikehendaki.
tegang
PLN Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 8
an MHz dan dua buah kapasitor 30 pF. XTAL
ini akan mempengaruhi kecepatan
AVR mikrokontroler ATMega 8535 dalam
ATMEG LCD mengeksekusi setiap perintah dalam
A 8535 program. Pin 9 merupakan masukan reset
(aktif rendah).
Pulsa transisi dari tinggi ke rendah
akan me-reset mikrokontroler ini.
5

Untuk men-download file heksadesimal ke 1N5392

mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan


Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke 6V
1Kohm
RJ45. RJ45 sebagai konektor yang akan 240V
0V + Vout
AC
dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP 10uf

Programmer inilah dihubungkan ke komputer 6V 1Kohm

melalui port paralel.


Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd 1N5392

pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9,


10 dan 11. Apabila terjadi keterbalikan
pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka Gambar 3.3 rangkaian sensor tegangan
pemograman mikrokontroler tidak dapat
dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa Pendeteksian tegangan dilakukan
merespon. dengan menggunakan trafo stepdown 2
Amp dari 240 ACV yang diturunkan
menjadi 6 ACV. Setelah melalui dioda
(penyearah), beberapa filter dan pembagi
tegangan, pembagi tegangan terdiri dari dua
resistor yang dipasang secara paralel.
Fungsi resistor ini adalah untuk
menurunkan tegangan dari tegangan sumber
menjadi tegangan yang dikehendaki.
Tegangan DC yang dihasilkan berbanding
lurus dengan naik turunnya tegangan listrik
PLN. Tegangan 6 DC diturunkan menjadi
tegangan sekitar 3 VDC melalui rangkaian
pembagi tegangan. Output rangkaian
tegangan tersebut dimasukkan ke pin adc.
Perancangan Sensor Arus

Pengukuran arus biasanya


membutuhkan sebuah resistor shunt yaitu
Gambar 3.2 sistem minimum resistor yang dihubungkan secara seri pada
mikrokontroler beban dan mengubah aliran arus menjadi
tegangan. Tegangan tersebut biasanya
Perancangan Sensor Tegangan diumpankan ke current transformer terlebih
dahulu sebelum masuk ke rangkaian
Rangkaian sensor tegangan ditunjukkan pengkondisi signal.
pada Gambar 3.3 Teknologi Hall effect yang diterapkan
oleh Allegro menggantikan fungsi resistor
shunt dan current transformer menjadi
sebuah sensor dengan ukuran yang relatif
jauh lebih kecil. Aliran arus listrik yang
mengakibatkan medan magnet yang
menginduksi bagian dynamic offset
cancellation dari ACS712 ELC-5A. bagian
6
+5V
ini akan dikuatkan oleh amplifier dan melalui
filter sebelum CBYP
0,1uf R1
100K

dikeluarkan melalui kaki 6 dan 7, modul


tersebut membantu penggunaan untuk R2
100K

mempermudah instalasi arus ini ke dalam sistem. AC


1
a1 IP+ VCCb1
5
1
+
5
output
Agar ouput sensor berupa tegangan AC 4

tanpa komponen DC 2,5 volt, maka digunakan 2


a2 IP+ VOUTb2
6

Rf 3
-
2
ACS712 1K C
rangkaian yang baru setelah dilakukan beberapa 3
a3 IP- b3
7
R3
3,3K 0,1uf
FILTER
percobaan. Menggunakan power supply yang Cf
0,01uf
4 8

dimodifikasi untuk menghasilkan tegangan ± 2,5 a4


IP- GND b4

volt dan ground. Power supply menggunakan


trafo CT yang dikontrol dengan transistor agar
menghasilkan tegangan ± 2,5 volt dan ground. Gambar 3.5. Konfigurasi pin LM321 dan
Dengan demikian maka tegangan input sensor rangkaian inverting amplifier
VCC-GND tetap 5 volt dan output sensor hanya
berupa tegangan AC tanpa komponen DC. Gambar 3.5 menunjukkan rangkaian
sensor arus ACS 712 dengan keluaran 5
ampere lengkap dengan rangkaian inverting
amplifier. Karena siyal tegangan output dari
IC ACS712 5 Ampere inverting maka
menggunakan rangkaian inverting amplifier
dengan gain 3 kali.

PENGUJIAN DAN HASIL


Gambar 3.4. Rangkaian aplikasi sensor arus Pengujian Sensor Tegangan
ACS 712 ,5 Ampere Sensor tegangan menggunakan 2
buah dioda sebuah kapasitor untuk
Dari gambar 3.4 rangkaian aplikasi IC ACS mencegah terjadinya riak dan rangkaian
712 diatas, didapatkan hasil output berupa pembagi tegangan dengan membagi
tegangan AC tanpa komponen DC. Setiap tegangan pada tegangan sekunder trafo CT.
perubahan 1 ampere arus input maka hasil output Resistor yang digunakan adalah R1 = 1KΩ
berupa tegangan AC akan berubah tiap 100 mV. dan R2 = 1KΩ dengan membagi tegangan
Tegangan AC hasil output sensor terlalu sekunder 6 volt yang setara dengan
kecil, maka diperlukan penguatan agar hasil tegangan primer sebesar 240 VAC sehingga
output sensor menjadi lebih besar. Rangkaian tegangan keluaran yang dihasilkan sebesar
penguatan berupa Op- Amp LM321. 3 Volt. Berdasarkan sistem pembagian
tegangan dapat dibuktikan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:

Vout =
=
=
= 3V
Berikut adalah hasil pengujian sensor
tegangan:
7

Tabel 4.2. pengujian sensor tegangan


No. Arus AC Tegangan
No. Vin/tegangan Vout Tegangan (ammeter) sensing out
sekunder (V) pembagi VAC ACS 712
tegangan Tegangan 1 0A 2,519V
(V) primer (V) 2 0,1A 2,590V
1. 6 3 240 3 0,2A 2,660V
2. 5,5 2,75 220 4 0,3A 2,734V
3. 5 2,5 200 5 0,4A 2,805V
6 0,5A 2,880V
Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengujian 7 0,6A 2,951V
sensor tegangan. Tegangan VAC atau 8 0,7A 3,022V
tegangan primer pada trafo CT setara dengan 9 0,8A 3,094V
Vin/tegangan sekunder pada trafo CT yaitu
10 0,9A 3,165V
apabila tegangan primer mengalami 11 1A 3,237V
penurunan maka tegangan sekunder juga 12 1,1A 3,310V
akan mengalami penurunan. 13 1,2A 3,380V
14 1,3A 3,451V
Pengujian Sensor Arus 15 1,4A 3,522V
16 1,5A 3,592V
Dari rangkaian aplikasi IC ACS712 5 17 1,6A 3,662V
Ampere, didapatkan hasil output berupa 18 1,7A 3,733V
tegangan AC tanpa komponen DC. Setiap 19 1,8A 3,803V
perubahan 0,1 ampere arus input maka hasil 20 1,9A 3,875V
output berupa tegangan AC akan berubah 21 2A 3,946V
tiap 0,07V. Sinyal output yang dihasilkan IC
ACS712 merupakan inverting dari sinyal Dari tabel 4.3 keluaran sensor arus berupa
input. Sehingga diperlukan inverting tegangan yang diujikan dengan
amplifier agar sinyal output sama dengan menggunakan ammeter. Tegangan yang
sinyal input IC ACS712. keluar dari sensor arus berbanding lurus
dengan besarnya arus pada ammeter. Hal ini
dapat dilihat dari grafik pada gambar 4.1

Vout-vs-I
6
4
Vout

2
Vout
0
0 0,3 0,6 0,9 1,2 1,5 1,8
Arus (I)

Gambar 4.1 Grafik tegangan vs arus


8

semakin tinggi pula tegangan keluaran pada


N Beba Tega Arus Daya Da % sensor arus ACS712
o. n ngan out out ya kesalah
yang out (I) (Watt Rat an
diuk (V) ) a-
ur rat
a
Pengujian Keseluruhan Sistem
228 0,07 16,28
225 0,08 18,17 Pengujian sistem secara keseluruhan ini
1. Lam 225 0,07 16,07 16, 11,706
dilakukan dengan menggabungkan semua
pu 226 0,08 17,19 756 %
peralatan ke dalam sebuah sistem yang
pijar 225 0,07 16,07 terintegrasi. Tujuannya untuk mengetahui
15
bahwa rangkaian yang dirancang telah bekerja
watt
sesuai yang diharapkan, lalu diberi arus
227 0,11 25,75 melalui rangkaian power supply, keluaran dari
226 0,12 26,70 power supply berupa tegangan sebesar 5 volt
2. Lam 224 0,11 25,41 26, 5,56% diteruskan ke rangkaian system minimum dan
pu 225 0,12 27,63 39 sensor arus.
pijar 224 0,12 26,46 Ketelitian alat ini diambil dari nilai daya yang
25 tertera pada beban yang akan diukur yaitu
watt lampu pijar 15 watt, 25 watt, 40 watt, 55watt,
221 0,17 38,50 60 watt, 65 watt, 75 watt, 85 watt, 90 watt, 100
222 0,18 39,71 watt, 115 watt, 135 watt, 140 watt, 160 watt,
3. Lam 221 0,18 39,53 39, 2,285% 175 watt.
pu 219 0,17 37,13 086 Data hasil pengukuran dan grafik
pijar 219 0,18 40,56 dapat dilihat pada lampiran. Pada data ini
40 terdapat perbedaan antara data yang didapat
watt dari nilai yang tertera dengan data yang
217 0,23 50,98 dihasilkan oleh alat, dimana data yang
219 0,24 52,48 dihasilkan oleh alat memiliki % deviasi =
4. Lam 217 0,24 53,01 51, 5,374% hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang
pu 218 0,23 50,75 846 diperoleh
pijar 217 0,23 52,01
55 %kesalahan
watt
=
5. 212 0,28 59,36
Lam 100%
pu 58, 2,906%
pijar 256
60
watt
Gambar 4.1 grafik tegangan out vs arus, Vout
tersebut berupa keluaran pada sensor arus
ACS712 yang berupa tegangan sedangkan arus
mewakili keluaran dari ammeter. Linieritas
sensor arus dapat dilihat pada gambar 4.1
semakin tinggi nilai arus yang diukur maka
9

KESIMPULAN [2]Bhisop, Owen, 2004, Dasar-dasar


Elektronika, Erlangga, Jakarta.
Berdasarkan Penelitian yang telah Doebelin, Ernest o., 1983, measurement
dilaksanakan, penulis memperoleh systems, mcgraw-hill international book
kesimpulan sebagai berikut: company, Tokyo.
1. Telah dibuat alat ukur, tegangan, arus dan [3]Endra Pirowarno, 1998, Mikroprocessor
daya menggunakan mikrokontroller dan Interfacing, Edisi 1, Penerbit Andi,
dengan tampilan LCD. Yogyakarta.
2. Dari data uji coba, alat ini telah berfungsi [4]Gamayel,Rizal,.Budiharto.W, 2007,Belajar
dengan baik, dengan persen ralat rata-rata sendiri 12 Proyek Mikrokontroler Untuk
sebesar 4,321%. Pemula,PT.Elex Media Komputindo.
Alat ini dapat mengukur daya dari 25 watt Jakarta.
sampai 175 watt dan dapat ditentukan lagi [5]Sapiie, Soedjana., Nishino, Osamu, 2000,
sesuai keinginan dengan mengubah sistem Pengukuran Dan Alat-Alat Ukur
kalibrasi pada program mikrokontroler. Listrik,cetakan keenam. PT. Pradnya
Paramita. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
[6]Suryatmo S, 1999 .Teknik Pengukuran
[1]Andi, Nalwan Paulus, 2004, Panduan Listrik dan Elektronika, Bumi Aksara:
Praktis Penggunaan dan Antarmuka Modul Jakarta
LCD M1632. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai