Anda di halaman 1dari 2

Study peristiwa

Study peristiwa (event) kerap kali dilakukan oleh peneliti di bidang


keuangan , terutama untuk mereka yang meniliti tentang keuangan pasar
modal. Peristiwa tersebut adalah peristiwa yang terjadi dalam kebijakan
internal perusahaan seperti kebijakan deviden, kebijakan ekspansi,
kebijakan untuk akuisisi atau merger, dan lain sebagainya. Akan tetapi hal
tersebut tidak hanya terpacu pada peristiwa internal saja, akan tetapi bisa
juga peristiwa yang terjadi diluar perusahaan (eksternal) namun memiliki
dampak secara menyeluruh apakah konteks nasional, regional, maupun
internasional (global).

Karena seorang investor bisa saja memindahkan investasinya dalam


hitungan detik saja ke pasar modal lain, metode yang dilakukan pada event
study ini memungkin peneliti melihat dampak dari peristiwa tersebut diatas
terhadap sesuatu apakah itu return, wealth, harga saham atau lainnya.

A. Metode event study


Event study merupakan metedologi penelitian yang
menggunakan data-data pasar keuangan untuk mengukur dampak
dari suatu kejadian yang spesifik terhadap nilai perusahaan, biasanya
tercermin dari harga saham dan volume transaksinya. Metode ini
juga sering digunakan dalam penelitian di bidang keuangan (juga
akuntansi) dengan variasi kejadian yang sangat luas. Ada 6 langkah
yang harus dilakukan untuk melakukan event study :
1. Mendefinisikan kejadian yang diminati yang mana berupa
informasi baru yang tersedia dipasar.
2. Menyusun teori yang memberikan alasan atau penjelasan respon
keuangan terhadap informasi baru
3. Mengidentifikasi kumpulan perusahaan yang mengalami
kejadian terkait dan mengidentifikasi tanggal kejadian (event
dates).
4. Menentukan event window yang cocok dan justifikasi jaraknya,
jika melebihi dua hari.
5. Mengeliminasi dan menyesuaikan perusahaan-perusahaan yang
mengalami kejadian lain yang relevan selama event window
6. Menghitung abnormal return selama event window dan menguji
signifikannya.
B. Event yang tidak di antisipasi (unancipated event)
Merupakan asumsi berdasarkan ide bahwa suatu event diumumkan
melalui pers. Pasar yang sebelumnya tidak memiliki informasi
tentang event, dan pelaku pasar memperoleh informasi dai
pengumuman return abnormal dapat diasumsikan sebagai hasil dari
reaksi pasar terhadap informasi baru, dengan catatan apabila event
tidak diantisipasi oleh pasar sebelum pengumuman formal diberikan.
C. Confounding Effect
Merupakan asumsi yang paling kritis karena berdasarkan pada
tuntutan bahwa peneliti telah mengisolir pengaruh sebuah event dari
pengaruh event yang lain. Dalam hal ini event window yang lebih
panjang membuat peneliti kesulitan dan jika event windownya
terbebas dari confounding effect.

Anda mungkin juga menyukai