Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGARUH KECEPATAN GERAKAN SIT-UP DAN MASSA TUBUH

TERHADAP KUANTITAS GERAKAN SIT-UP

Disusun oleh :
Kelompok 10
1. Elfa Fifi Rahmawati (19030184006) PFA 2019
2. Aimmatul Afifah (19030184019) PFA 2019

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gerak vibrasi (dalam istilah lain disebut sebagai getaran) merupakan suatu
gerakan bolak-balik yang mempunyai amplitudo yang sama (Istanto dalam Sulthoni dan
Bambang, 2018:148). Gerak vibrasi terdiri atas gerak harmonik sederhana, gerak
harmonik teredam, dan gerak harmonik teredam dengan faktor luar. Gerak ini adalah salah
satu gerak yang memengaruhi kehidupan manusia. Organ dalam manusia, seperti jantung
merupakan contoh objek yang mengalami gerak vibrasi. Gerakan yang dilakukan
manusia, semisal sit-up, back-up, push-up, dan seterusnya juga dilakukan dengan gerakan
bolak-balik sehingga termasuk gerak vibrasi. Motor induksi 1 fasa pada penelitian
Sulthoni dan Bambang (2018:149) merupakan salah satu benda yang mengalami gerak
vibrasi. Di laboratorium, biasanya juga terdapat benda untuk menguji teori-teori gerak
vibrasi, yaitu bandul matematis dan pegas. Ayunan yang banyak ditemukan di tempat
bermain juga mengalami gerak vibrasi ketika dibari gaya. Pompa angin manual dipasangi
pegas untuk mengembalikan posisi tuas. Shockbreaker memanfaatkan sifat gerak vibrasi
teredam kecil (underdamped oscillation) untuk mengurangi risiko kecelakaan. Dedauanan
yang diayunkan angin juga mengalami gerak vibrasi. Dawai alat musik yang dipetik
menimbulkan resonansi yang diawali oleh gerak vibrasi. Riak air tenang karena ada
gangguan dari luar menimbulkan gerak vibrasi yang disebut gelombang. Pintu yang
menggunakan door closer juga mengalami gerak vibrasi, terutama gerak vibrasi paksa
teredam (criticaldamped oscillation).
1.2. Masalah
Selain memiliki organ dalam yang mengalami gerak vibrasi, organ luar manusia
juga dapat melakukan gerak vibrasi tanpa bantuan alat. Gerak vibrasi yang dapat
dilakukan terutama dalam olahraga. Gerakan yang dapat dikategorikan gerak vibrasi
antara lain sit-up, back-up, push-up, dan seterusnya. Gerakan-gerakan tersebut tergolong
mudah untuk dilakukan pemula. Pemula dalam masalah ini berarti orang yang tidak
terbiasa melakukan olahraga secara rutin. Pada percobaan kali ini, penyusun melakukan
pengamatan dan analisis pengaruh kecepatan gerakan sit-up terhadap kuantitas gerakan
sit-up yang dicapai. Analisis tersebut menggunakan perangkat lunak Tracker Video
Analysis untuk mendukung data nilai kecepatan gerakan oleh orang yang diamati. Selain
itu, secara manual akan dianalisis pengaruh massa tubuh orang yang diamati terhadap
kuantitas gerakan sit-up yang dicapai.
1.3. Rumusan Masalah
1.3.1. Bagaimana pengaruh kecepatan gerakan sit-up terhadap kuantitas gerakan sit-up?
1.3.2. Bagaimana pengaruh massa tubuh terhadap kuantitas gerakan sit-up?
1.4. Hipotesis
1.4.1. Jika kecepatan gerakan sit-up semakin besar, maka kuantitas gerakan sit-up semakin
besar.
1.4.2. Jika kecepatan massa tubuh semakin besar, maka kuantitas gerakan sit-up semakin
kecil.
1.5. Tujuan
1.5.1. Menganalisis pengaruh kecepatan gerakan sit-up terhadap kuantitas gerakan sit-up.
1.5.2. Menganalisis pengaruh massa tubuh terhadap kuantitas gerakan sit-up.
BAB II
KAJIAN TEORI

1.1. Gerak Vibrasi


Osilasi, getaran, atau gerak vibrasi adalah gerak bolak-balik di sekitar posisi
setimbang (Abdullah, Mikrajuddin, 2016:495). Pada posisi setimbang, gaya netto
bekerja pada sistem. Gerak ini selalu menuju titik kesetimbangan, tetapi saat
mencapai posisi setimbang sistem masih memiliki kelebihan energi sehingga
masih melampaui posisi setimbang. Namun, suatu saat sistem akan kembali
menuju titik setimbang. Karakteristik dari gerak vibrasi adalah benda mengalami
gerak, tetapi tanpa berpindah tempat. Gerak vibrasi terdiri atas gerak harmonik
sederhana, gerak harmonik teredam, dan gerak harmonik teredam dengan faktor
luar
Jika nilai gaya perlambatan dinyatakan sebagai R=−bv dan gaya pemulih
dinyatakan sebagai – kx, maka resultan gayanya adalah ∑ F x =−kx−bv =m ax .
Apabila m menyatakan massa, b adalah koefisien redam, dan k adalah konstanta
pegas, maka persamaan umum diferensial pegas bergerak secara vibrasi teredam
dinyatakan sebagai berikut (Nurdin dan Sri, 2019:14).
d2 x dx
m 2
+b + kx=0 (1)
dt dt
Solusi dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut.
x= A e−bt / 2m cos (ωt +φ) (2)
Frekuensi angular dari gerak vibrasi adalah
2
k b
ω=
√ −
m 2m( ) (3)

Sementara itu, frekuensi angular pada gerak vibrasi teredam dinyatakan


sebagai berikut.
2
b

ω= ω −
2m
2
0 ( ) (4)

Dengan ω 0 disebut sebagai frekuensi natural sistem.


Gerak vibrasi teredam dapat dibagi menjadi tiga kondisi. Jika gaya
perlambatan maksimum Rmaks =b v maks <kA , maka sistem dalam kondisi teredam
ringan (underdamped oscillation). Jika b berada pada nilai kritis, bc sehingga

bc
=ω 0, maka sistem dalam kondisi teredam paksa (criticaldamped oscillation).
2m
b
Jika gaya perlambatan maksimum Rmaks =b v maks >kA dan >ω0 , maka sistem
2m
dalam kondisi teredam penuh (overdamped oscillation).
Persamaan gerak vibrasi dengan redaman yang diberikan paksa adalah
sebagai berikut (Eso, 2017:53).
−γt '
( y 0 cos ωt ) e + F cos(ω t)
y (t)=
( √ (ω −ω
2
0
'2 2
) + 4 γ 2 ω' 2 ) (5)

1.2. Sit-Up
Menurut Sepriadi (2017:77), status gizi individu memengaruhi tingkat
kebugaran jasmani sebesar 7,54%. Status gizi merupakan suatu kondisi seorang
individu yang dipengaruhi oleh penggunaan zat makanan yang dikonsumsi
individu tersebut. Dalam penelitian tersebut, status gizi diukur dari IMT (Indeks
Massa Tubuh). IMT dapat ditentukan dengan (Christianto dkk., 2018:82):
Massatubuh (kg)
IMT= 2
[ Tinggi badan ( m ) ]
Sementara itu, tingkat kebugaran jasmani dapat diukur dengan mengukur
kekuatan otot, kelincahan, daya tahan, daya ledak, dan seterusnya. Untuk
mengukur dan melatih kekuatan otot terdapat beberapa latihan yang dapat
dilakukan. Kekuatan otot lengan dapat dilatih dan diukur dengan push-up,
kekuatan otot perut dapat dilatih dan diukur dengan sit-up, kekuatan otot punggung
dapat dilatih dan diukur dengan back-up, dan seterusnya.
1.3. Tracker Video Analysis
Tracker Video Analysis merupakan sebuah perangkat lunak yang sudah
banyak digunakan pada penelitian ilmiah. Perangkat lunak ini berfungsi untuk
menganalisis suatu hasil rekaman dari sebuah percobaan. (Selvira, Cindy Adelina
dkk., 2020:337). Keakuratan dari hasil analisis dengan Tracker Video Analysis
dapat diketahui apabila terdapat nilai pembanding berupa hasil perhitungan yang
sudah didapat. Keakuratan yang dimaksudkan adalah ketepatan dan kemiripan
hasil pada waktu yang sama dengan perbandingan nilai absolut yang sudah ada
(Selvira, Cindy Adelina dkk., 2020:339).
BAB III
METODE EKSPERIMEN

3.1. Bahan dan Alat


3.1.1. Perangkat lunak Tracker Video Analysis
3.1.2. 6 orang
3.1.3. Mistar
3.1.4. Kamera HP
3.1.5. Tripod
3.2. Rancangan Percobaan
y

Gambar 1. Rancangan analisis pengaruh kecepatan gerakan sit-up dan massa tubuh
terhadap kuantitas gerakan sit-up
3.3. Variabel Percobaan
3.3.1. Percobaan ke-1
3.3.1.1. Variabel bebas : nilai kecepatan melakukan sit-
up.
DOV : setiap orang pada percobaan ini melakukan sit-up
sesuai dengan kemampuannya sehingga berbeda
kecepatannya.
3.3.1.2. Variabel terikat : kuantitas capaian gerakan sit-up.
DOV : karena kecepatan melakukan gerakan sit-up berbeda,
kuantitas atau jumlah gerakan sit-up yang berhasil
dilakukan juga berbeda.
3.3.1.3. Variabel tetap: nilai waktu melakukan sit-up.
DOV : durasi waktu yang diamati serta dianalisis pada setiap
orang dalam melakukan gerakan sit-up sama.
3.3.2. Percobaan ke-2
3.3.2.1. Variabel bebas : nilai massa tubuh.
DOV : setiap orang pada percobaan ini memliki nilai massa
tubuh yang berbeda.
3.3.2.2. Variabel terikat : kuantitas capaian gerakan sit-up.
DOV : karena kecepatan melakukan gerakan sit-up berbeda,
kuantitas atau jumlah gerakan sit-up yang berhasil
dilakukan juga berbeda.
3.3.2.3. Variabel tetap: nilai waktu melakukan sit-up.
DOV : waktu yang diamati pada setiap orang sama.
3.4. Langkah Percobaan
3.4.1. Menyiapkan posisi orang yang akan melakukan sit-up agar mudah terekam
dengan jelas.
3.4.2. Memasang kamera HP di samping kanan orang yang akan melakukan sit-up.
3.4.3. Mulai merekam bersamaan orang tersebut melakukan sit-up.
3.4.4. Menghentikan perekaman.
3.4.5. Mengulangi langkah 3.4.1. – 3.4.4. terhadap 5 orang lainnya.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Memasukkan video ke perangkat lunak Tracker Video Analysis.
3.5.2. Menentukan koordinat, kalibrasi lintasan, dan autotracking pada video melalui
perangkat lunak tersebut.
3.5.3. Melakukan analisis gerak melalui perangkat lunak tersebut, meliputi analisis
grafik, histogram (jika ada), dan numerik.
3.5.4. Menganalisis secara manual dan menyimpulkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Bandung:Institut Teknologi Bandung.


Christianto, Deni Aditya dkk. 2018. “Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Kejadian Obesitas
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh di Desa Banjaroyo Kulon Progo Daerah Istimewa
Yogyakarta” dalam Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, Vol. 03 No. 02.
(http://dx.doi.org/10.21460/bikdw.v3i2.97).
Eso, Rosliana. 2017. “Simulasi Osilasi Paksa dengan Redaman Menggunakan Spreadsheet
Excel dan Macro Visual Basic for Application” dalam Jurnal Aplikasi Fisika, Vol. 13
No. 3. (online).
Nurdin, Akhmad dan Sri Hastuti. 2019. “Analisa Gerakan Osilator Harmonik Teredam
Menggunakan Metode Numerik” dalam Journal of Mechanical Engineering, Vol. 3 No.
2. (http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/mechanical/index).
Selvira, Cindy Adelina dkk. 2020. “Meningkat Keakuratan Simulasi Osilasi Harmonik
Teredam pada Pegas Menggunakan Tracker Video Analysis and Modelling Tool” dalam
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika Untirta, Vol. 3 No. 1.
(https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/sendikfi/index).
Sepriadi. 2017. “Pengaruh Motivasi Berolahraga dan Status Gizi terhadap Tingkat Kebugaran
Jasmani” dalam Jurnal Penjakora Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha.
(online).
Sulthoni, Ahmad dan Bambang Suprianto. 2018. “Rancang Bangun Sistem Pendeteksi
Vibrasi pada Motor sebagai Indikator Pengaman terhadap Perubahan Beban
Menggunakan Sensor Accelerometer GY-521 MPU 6050 Berbasis Arduino Uno” dalam
Jurnal Teknik Elektro, Vol. 07 No. 03. (online).
Yusuf, Akhmad dan Toni Kus Indratno. 2017. “Analisis Kinematika Gerak pada Wahana
Bianglala: Sebagai Sarana Mendekatkan Fisika di Masyarakat” dalam Seminar
Nasional Fisika dan Aplikasinya. (online).

Anda mungkin juga menyukai