Anda di halaman 1dari 11

Rika Afriani, S.

Pd

KOMBINATORIK DAN STATISTIKA


Modul 4 : Pendalaman Matematika

JAWABAN TUGAS AKHIR

Disusun oleh:
Rika Afriani, S. Pd

Dosen Pengajar:

Budi Priyo Prawoto, S. Pd, M. Si

PPG DALJAB UNESA 2020 TAHAP


1
MATEMATIKA – 2
Rika Afriani, S. Pd

TUGAS AKHIR
MODUL 4 : KOMBINATORIK dan STATISTIKA

1. Suatu data dengan rata-rata 16 dan jangkauan 6. Jika setiap nilai dalam data dikalikan a
kemudian dikurangi b didapat data baru dengan rata-rata 20 dan jangkauan 9 .
Berapa nilai 2a + b?

Jawaban:

 Diketahui :
 Data pertama :
 Misal: x1,x2,x3,…, xn
 x́=16
 Jangkauan=6
 Data kedua:
 Setiap nilai dalam data pertama (x1,x2,x3,…, xn) dikali a dikurangi b
 Misal : x1.a - b, x2.a-b ,x3.a - b,…, xn.a-b
 x́=20
 Jangkauan=9
 Ditanya: nilai dari 2a + b…?
 Jawab :
 Data pertama :
 x́=16
x 1+ x 2+ x 3 , … ,+ x n
= 16
n
x1,+x2+x3+…+xn = 16.n….. (pers.1)
 Jangkauan=6
xn - x1 = 6 …(pers.2)
 Data kedua:
 x́=20
x 1. a−b+ x 2+ x 3.a−b+ …+ x n. a−b
= 20
n
a ( x 1.+ x 2+ x 3+…+ x n )−n. b
= 20
n
a ( x 1.+ x 2+ x 3+ …+ x n )−n . b = 20. n … (subt. Pers 1)
a .16 n−n . b=20. n
n(16a – b) = 20.n
20.n
16a – b =
n
16a – b = 20 ….(Pers.3)

 Jangkauan=9
(xn.a-b) – (x1.a – b) = 9
xn.a - b - x1.a+b = 9
xn.a - x1.a – b + b = 9
a(xn - x1) = 9…(subt. Pers2)
a.6 = 9
a = 9/6
a = 3/2 …..(Pers.4)

 Subt Pers 4 ke pers. 3


16a – b = 20 ……( dimana a = 3/2)
Rika Afriani, S. Pd

16. 3/2 – b = 20
24 – b = 20
b = 24 -20
b=4

 Jadi, nilai 2a + b = 2(3/2) + 4 =3 + 4 = 7

2. Rata-rata hitung nilai matematika dari 20 siswa adalah 37 dan simpangan bakunya 21 ,
sedangkan jangkauannya 10. Karena rata-rata hitung terlalu rendah maka setiap nilai
dikalikan 2 kemudian dikurangi 19. Tentukan rata-rata hitung , simpangan baku dan
jangkauan data yang baru.

Jawaban:

 Diketahui :
 Data pertama
 x 1 , x 2 , … , x 20
 x́ = 37
 n = 20
 s = 21
 jangkauan = 10
 Data kedua
 2 x1 −19 ,2 x 1−19 , … ,2 x 20−19
 Ditanya : rata-rata hitung , simpangan baku dan jangkauan data yang baru …?
 Jawab:
 Mencari rataan hitung data baru
 Data awal
x́ = 37
x1 + x 2 +…+ x 20
=37
20
x 1+ x2 +…+ x 20=740 … … .( pers 1)
 Data baru
2 x 1−19+2 x 1−19+…+ 2 x 20 −19
x́=
20
( 2 x1 +2 x1 +…+ 2 x 20 ) +20(−19)
x́=
20
2 ( x1 + x 1+ …+ x 20 )−380
x́= … … … … subt pers .1
20
2 ( 740 )−380
x́=
20
2 ( 740 )−380
x́=
20
x́=55

 Mencari simpangan baku data baru


 Data awal
2
S = (x ¿¿ 1−x́ )2+(x 2−x́)2 +…+ ( x ¿¿ 20−x́) ¿ ¿
√ 20
Rika Afriani, S. Pd

2 2 2 ( x ¿¿ 20− x́)2
S =(x ¿¿1−x́) + ( x 2−x́ ) +…+ ¿¿
20
2 ( x ¿¿ 20− x́ )2
212=( x¿ ¿1−x́)2 + ( x 2−x́ ) +…+ ¿¿
20
2 (x¿ ¿20− x́)2
441=(x ¿¿ 1−x́ )2+ ( x2 −x́ ) + …+ ¿¿
20
2 ( x¿¿ 20− x́)2
( x ¿¿ 1−x́)2 + ( x 2− x́ ) +…+ =441 … … … … ..( x́=37)¿ ¿
20
2 2 ( x¿ ¿20−37)2
( x ¿¿ 1−37) + ( x 2−37 ) + …+ =441 … . pers 2¿ ¿
20

 Data baru
2
S = (2 x ¿¿ 1−19− x́ )2+(2 x2 −19−x́ )2+ …+ (2 x ¿¿ 20−19−x́ ) … … … ..( x́=55)¿ ¿
√ 20
2
S = (2 x ¿¿ 1−19−55)2 + ( 2 x 2−19−55 ) 2+ …+ (2 x¿¿ 20−19−55) ¿ ¿
√ 20
2
S = (2 x ¿¿ 1−74)2 + ( 2 x2 −74 )2 +…+ (2 x ¿¿ 20−74 ) ¿ ¿
√ 20
2
S = 22 ( x¿ ¿1−37)2+ 22 ( x 2−37 ) 2+ …+22 ( x ¿¿ 20−37) ¿ ¿
√ 20

S = √ 22 ¿ ¿ ¿ ¿ ¿

S = √ 22 .441
S = √ 1764
S = 42
 Mencari jangkauan data baru
 Data awal
Jangkauan = 10
x 20−x 1=10
 Data baru
Jangkauan =(2 x¿ ¿20−19)−( 2 x 1−19) ¿
¿ 2 x20−19−2 x1 +19
¿ 2 x20−2 x 1
¿ 2( x ¿ ¿ 20−x 1 )… … … … .. subt x20− x1=10 ¿
¿ 2.10
¿ 20
 Jadi,
Rataan hitung data baru = x́=55
Simpangan baku data baru = S = 42
Jangkauan data baru = 20

3. Dua buah dadu yang setimbang dilambungkan bersama-sama satu kali. Diperhatikan
banyaknya mata yang muncul. Misal A kejadian bahwa jumlah mata yang muncul 8 dan B
kejadian bahwa dadu pertama muncul mata 4. Tentukan :
a. Ruang sampel S
b. Kejadian A dan B
c. Peluang dari A dan B.
Rika Afriani, S. Pd

Jawaban:
a. Ruang sampel S

Dadu 2
Dadu 1
1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

S ={(1,1), (1,2), (1,3),(1,4),(1,5),(1.6), (2,1), (2,2), (2,3),(2,4),(2,5),(2.6), (3,1), (3,2), (3,3),


(3,4),(3,5),(3.6), (4,1), (4,2), (4,3),(4,4),(4,5),(4.6), (5,1), (5,2), (5,3),(5,4),(5,5),(5.6),
(6,1), (6,2), (6,3),(6,4),(6,5),(6.6)}
n(S) = 36

b. Kejadian A dan B
 Misal A kejadian bahwa jumlah mata yang muncul 8, maka kejadian A bisa
diambilkan dari tabel yang saya beri warna kuning

Dadu 2
Dadu 1
1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

 Misal B kejadian bahwa dadu pertama muncul mata 4, maka kejadian B bisa
diambilkan dari tabel yang saya beri warana hijau

Dadu 2
Dadu 1
1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

 Jadi, A = {(2,6), (3,5), (4,4), (5,3), 6,2)}


dimana n(A) = 5
dan, B = {(4,1),(4,2),(4,3),(4,4),(4,5),(4,6)}
dimana n(B) = 6
Rika Afriani, S. Pd

c. Peluang dari A dan B.


n(A) 5
 Peluang Kejadian A, P ( A )= =
n ( S ) 36
n (B) 6 1
 Peluang Kejadian B, P ( B )= = =
n ( S ) 36 6
5 1 5
Peluang A dan B P ( A ∩ B )=P ( A ) . P ( B )= . =
36 6 216

4. Dua jenis teh Sukabumi dengan harga Rp 960,oo/kg dan teh Slawi dengan harga Rp
1.200,oo/kg. Tentukan perbandingan teh Sukabumi dan teh Slawi harus dicampur agar
diperoleh teh campuran dengan harga Rp 1.000.oo/kg.

Jawaban:
 Diketahui :
 Misal teh Sukabumi = x
 Misal teh Slawi = y
 Harga teh Sukabumi = Rp. 960,-/ kg
 Harga teh Slawi = Rp. 1.200,-/ kg
 Ditanya : Perbandingan x dan y, agar diperoleh harga Rp. 1.000,- / kg…?
 Jawab :
Dari permisalan yang diketahui, untuk mencari perbandingan x dan y, untuk memperoleh
campuran dengan harga Rp. 1000,- /kg dengan membentuk persamaan:
960x + 1200y = 1000 (x+y)
960x + 1200y = 1000x + 1000y
1000x - 960x = 1200y – 1000y
40 x = 200y
x 200 5
= =
y 40 1
 Jadi, perbandingan campuran teh Sukabumi dengan teh Slawi untuk memperoleh harga Rp.
1000,-/kg nya adalah = 5 : 1

x1 x x
5. X0 adalah rata – rata dari X1,X2,…, X10 . Jika data berubah mengikuti pola 2+ , 4 + 2 , 6+ 3 ,
2 2 2
…. Tentukan rata – rata nilai data terbaru dan nyatakan dalam X0.

Jawab :
 Diketahui :
 Data awal : X1,X2,…, X10
x1 x2 x3
 Data baru : 2+ , 4 + , 6+ , ….
2 2 2
 x́ data awal = X0
x 0=x 1+¿ x ¿¿
 2+ ¿
x3+ …+¿ x
10
10
¿

 Ditanya : x́ data baru yang dinyatakan dengan X0 ...?


 Jawab :
 Rata – rata data baru
Rika Afriani, S. Pd
x1 x x x
2+ + 4+ 2 +6+ 3 + …+20 10
2 2 2 2 ….(karena data hanya samapai data ke-10)
x́=
10
4+ x 1 8+ x 2 12+ x 3 40+ x 10
+ + + …+
2 2 2 2
x́=
10
4+ x 1 8+ x 2 12+ x 3 40+ x 10
+ + + …+
2 2 2 2
x́=
10
x 1 + x2 + x 3+ x 10 4+8+12+ …+40
+
2 2
x́=
10
10
deret aritmatika dari 4 +8+12+ …+40= ( 4 +40 ) =220
2
x 1 + x2 + x 3+ x 10 220
+
2 2
x́=
10
x 1 + x 2 + x 3 + x 10 220
x́= +
2.10 2.10

1 x 1 + x 2 + x3 + x 10 220
x́= . + ( x 0=x 1+¿ x x3+ …+¿ x ¿ ¿)
2 10 2.10 2+ ¿ 10
¿
10

1
x́= . x 0+11
2

1
 Jadi, rata – rata nilai data terbarunya adalah = . x +11
2 0

6. Model pembelajaran atau landasan pembelajaran apa yang cocok untuk mengajarkan konsep
Peluang suatu kejadian. dan sebutkan alasannya

Jawaban:
Model pembelajaran atau landasan pembelajaran apa yang cocok untuk mengajarkan konsep
Peluang suatu kejadian adalah Problem Solving. Alasannya adalah dengan metode Problem
Solving:
 Para siswa didorong supaya berpikir bahwa sesuatu itu multidimensi sehingga mereka
dapat melihat banyak kemungkinan penyelesaian untuk suatu masalah.
 Problem solving dapat mempertajam kekuatan analisis dan kekuatan kritis siswa.
 Cara untuk mempersiapkan siswa menjadi problem solver yang efektif adalah dengan
memberi mereka banyak contoh yang mencakup berbagai teknik problem solving.
 Problem solving melibatkan konteks yang bervariasi yang berasal dari penghubungan
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk situasi matematika yang ditimbulkan.
 Siswa dapat memecahkan beberapa masalah yang dimunculkan bagi mereka oleh orang lain.
Akan tetapi lebih mudah bagi mereka untuk memformulasikan masalah mereka sendiri
berdasarkan pengalaman pribadi dan ketertarikan
Materi peluang merupakan salah satu materi yang ada pada matematika. Materi ini di ajarkan
mulai dari tingkat sekolah dasar. Akan tetapi untuk lengkapnya, dikupas pada materi peluang di
sekolah tingkat menengah atas (SMA). Tetapi tidak menutup kemungkinan juga akan di ajarkan
lagi di bangku kuliah. Konsep pembelajaran materi peluang yang sekiranya dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematik adalah pembelajaran yang sekiranya dapat melatih
strategi-strategi penyelesaian masalah. Setiap materi (bahan ajar) didesain sedemikian rupa
Rika Afriani, S. Pd

sehingga dapat melatih strategi kemampuan penyelesaian masalah. Yang jelas, dalam
penyelesaian suatu masalah, jangan terpaku pada adanya rumus. Hal ini karena kadang kala
masalah yang muncul adalah masalah yang ditimbulkan dengan adanya kegiatan/pengalaman
sehari-hari. Sangat dimungkinkan adanya cara penyelesaian yang beragam, tidak terpaku pada
satu cara apalagi rumus. Demikian pula pada pemberian soal-soal sebagai latihan bagi siswa.

7. "Jika pada sebuah kotak berisi 4 bola putih dan 3 bola merah diambil 2 bola" :
a. Dengan pengembalian
b. Tanpa pengembalian
c. Mengambil sekaligus,
berapakah peluang terambil keduanya bola putih. Tentukan konsep apa yang digunakan
untuk menyelesaikan soal tersebut, rumusnya dan hasilnya.

Jawaban:
Dengan menggunakan konsep kombinasi maka dapat menentukan peluang kejadian dengan
permasalahan diatas
a. Dengan pengembalian
 Peluang pengambilan bola putih yang pertama, misal P( A1 )
4! 4 . 3! 4
n ( A1 ) =C14= = = =4
( 4−1 ) ! 1! 3 ! .1 1
7! 7.6! 7
n ( S1 ) =C71 = = = =7
( 7−1 ) ! 1 ! 6 ! . 1 1
n ( A1 ) 4
P ( A 1 )= =
n (S1) 7
 Peluang pengambilan bola putih yang kedua, misal P( A2 ), karena ada pengembalian
4
maka P ( A 2 )=P ( A 1) =
7
4 4 16
 Jadi, P( A1 ∩ A 2 ¿=P ( A1 ) . P ( A 2 )= . =
7 7 49
b. Tanpa pengembalian
 Peluang engambilan bola putih yang pertama, misal P( A1 )
4! 4 . 3! 4
n ( A1 ) =C14= = = =4
( 4−1 ) ! 1! 3 ! .1 1
7! 7.6! 7
n ( S1 ) =C71 = = = =7
( 7−1 ) ! 1 ! 6 ! . 1 1
n ( A1 ) 4
P ( A 1 )= =
n (S1) 7
 Peluang pengambilan bola putih yang kedua, misal P( A2 ), karena tidak ada
pengembalian maka jumlah semesta nya berkurang 1 yakni menjadi 6
4! 4 .3 ! 4
n ( A2 ) =C31 = = = =4
( 4−1 ) ! 1 ! 3 ! . 1 1
6! 6.5! 6
n ( S2 ) =C61 = = = =6
( 6−1 ) ! 1! 5 ! . 1 1
n ( A 2) 4 2
P ( A 2 )= = =
n (S2) 6 3
Rika Afriani, S. Pd
4 2 8
 Jadi, P( A1 ∩ A 2 ¿=P ( A1 ) . P ( A 2 )= . =
7 3 21

c. Mengambil sekaligus
 Peluang pengambilan 2 bola putih sekaligus, misal P( A)
4! 4 . 3.2 ! 12
n ( A ) =C42 = = = =6
( 4−2 ) ! 2! 2! . 2 2
7! 7 . 6.5 ! 42
n ( S )=C 72= = = =21
( 7−2 ) ! 2 ! 5 ! . 2 2
n ( A) 6
 Jadi, P( A ¿= =
n ( S ) 21

8. Konsep Aturan Penjumlahan dan Aturan Perkalian terkait dengan Konsep disjungsi dan
konjungsi pada Logika dan konsep Irisan dan Gabungan Himpunan, jelaskan " saling
berhubungan" tersebut

Jawaban:

Konsep aturan penjumlahan(+) berhubungan dengan disjungsi (dan ;˄) pada logika dan konsep
gabungan(∪ ¿ pada himpunan.

Sedangakan aturan perkalian berhubungan dengan konjungsi (atau;˅) pada logika dan
irisan(∩¿ pada himpunan.

Untuk disjungsi dan gabungan pada hipunan cara penyelesaiannya adalah dengan aturan
penjumlahan. Sedangkan konjungsi dan irisan pada himpunan cara penyelesaiannya dengan
aturan perkalian

9. Ada suatu masalah yaitu : " Ada 2 kantong bertuliskan huruf A dan B, kantong A berisi 5
kelereng merah dan 4 kelereng biru, kantong B berisi 4 kelereng merah dan 7 kelereng biru.
Kemudian diambil sebuah kantong dan dari dalam kantong diambil sebuah kelereng. berapa
peluang terambil kelereng biru ?". Bagaimana mengajarkan solusi masalah tersebut dengan
mudah?

Jawaban:

Kantong A = 5M dan 4B

Kantong B = 4M dan 7B

Misal :

K = Kejadian terpilih kantong A

L = Kejadian terpilih kantong B

Maka, P(K) = P(L) = ½

(B/K) = Kejadian terambil kelereng biru dari kantong A


Rika Afriani, S. Pd

C41 4
P(B/K) = 9 =
C1 9

(B/L) = Kejadian terambil kelereng biru dari kantong B

C71 7
P(B/K) = 11
=
C1 11

Dengan menggunakan teorema Bayes, maka

P(B) = P(K) x P(B/K) + P(L) x P(B/L)

1 4 1 7
¿ . + .
2 9 2 11

4 7
¿ +
18 22

88+126
¿
392

214
¿
396

107
¿
198

Cara mengajarkan permasalahan kasus seperti ini kepada peserta didik adalah dengan cara

demonstrasi langsung. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut

 Menentukan peluang terpilihnya sebuah kantong.


 Menentukan peluang terambilnya 1 buah kelereng biru dari tiap kantong dengan
menggunakan konsep kombinasi
 Kemudian menentukan peluang terambilnya 1 kelereng biru dari proses 1 sampai 2 dengan
menggunakan teorema bayes.
Rika Afriani, S. Pd

10. Bagaimana hirarki peta konsep materi pembelajaran kaidah pencacahan dan teori peluang.
Buat diagram hirarkinya.

Jawaban:

PETA KONSEP
PEMBELAJARAN KAIDAH PENCACAHAN DAN TEORI PELUANG

Peluang

Menggunakan aturan perkalian Menentukan ruang Menentukan peluang suatu


permutasi dan kombinasi sampel percobaan kejadian

Definisi peluang
Aturan perkalian Permutasi suatu kejadian
Kombinasi

Aturan Notasi Frekuensi harapan


Notasi
pengisian factorial Kombinasi
tempat

Kombinasi Kisaran nilai


Kaidah Notasi dengan peluang
perkalian permutasi pengulangan

Peluang komplemen
Permutasi Binomial suatu kejadian
siklis newton
Kaidah
Kaidah
penjumlahan
penjumlahan

Notasi
factorial Kejadian majemuk

Prinsip inklusi Peluang kejadian Peluang Kejadian saling

Anda mungkin juga menyukai