Anda di halaman 1dari 22

MODEL

BANGKITAN
PERGERAKAN
ANALISIS BANGKITAN PERGERAKAN
(MODEL ANALISIS-KORELASI)
 Tahapan bangkitan pergerakan
bertujuan mendapatkan jumlah
pergerakan yg dibangkitkan oleh setiap
Zona Asal (Oi) dan jumlah pergerakan yg
tertarik ke setiap Zona Tujuan (Dd) yang
ada di dalam daerah kajian.
TUJUAN DASAR TAHAP
BANGKITAN PERGERAKAN
 Adalah menghasilkan model hubungan
yg mengaitkan parameter tataguna
lahan dg jumlah pergerakan yg menuju
ke suatu zona atau jumlah pergerakan yg
meninggalkan suatu zona
 Zona asal dan tujuan pergerakan
biasanya menggunakan istilah trip end
 Tahapan bangkitan pergerakan ini
meramalkan pergerakan yg akan
dilakukan oleh seseorang pd setiap zona
asal dg menggunakan data rinci
mengenai : tingkat bangkitan
pergerakan, atribut sosio ekonomi, serta
tataguna lahan.
 Tahapan ini bertujuan mempelajari dan
meramalkan besarnya tingkat bangkitan
pergerakan dg mempelajari bbrp variasi
hubungan antara ciri pergerakan dg
lingkungan tataguna lahan.
 Tahapan ini biasanya menggunakan data
berbasis zona utk memodel besarnya pergerakan
yg terjadi (baik bangkitan ataupun tarikan),
misalnya:
- tataguna lahan
- pemilikan kendaraan
- populasi
- jumlah pekerja
- kepadatan penduduk
- pendapatan
- moda transportasi yg dipergunakan.
Khusus mengenai angkutan barang, bangkitan dan
tarikan pergerakan diramalkan dg menggunakan
atribut sektor industri dan sektor lain yg terkait.
 Bangkitanatau tarikan pergerakan
biasanya dianalisis berdasarkan zona.
Data tataguna lahan (X), data bangkitan
pergerakan (P) dan data tarikan
pergerakan (A) yg didapatkan dari hasil
survei
DEFINISI DASAR MENGENAI MODEL BANGKITAN
PERGERAKAN

 Perjalanan : pergerakan satu arah dari zona asal ke zona


tujuan, termasuk pergerakan berjalan kaki. Berhenti
secara kebetulan (misalnya berhenti di perjalanan utk
membeli air minum/soft drink) tdk dianggap sebagai
tujuan perjalanan, meskipun perubahan rute terpaksa
dilakukan.
 Pergerakan berbasis rumah : pergerakan yg salah satu
atau kedua zona (asal dan/atau tujuan) pergerakan tsb
adalah rumah.
 Pergerakan berbasis bukan rumah : pergerakan yg salah
satu atau kedua zona (asal dan/atau tujuan) pergerakan
tsb adalah bukan rumah.
 Bangkitan pergerakan : digunakan utk suatu
pergerakan berbasis rumah yg mempunyai
tempat asal dan/atau tujuan adalah rumah
atau pergerakan yg dibangkitkan oleh
pergerakan berbasis bukan rumah
 Tarikan pergerakan : digunakan utk suatu
pergerakan berbasis rumah yg mempunyai
tempat asal dan/ atau tujuan bukan rumah
atau pergerakan yg tertarik oleh pergerakan
berbasis bukan rumah.
bangkitan tarikan
Tempat
Rumah bangkitan tarikan kerja

Tempat bangkitan tarikan Tempat


kerja tarikan bangkitan belanja
 Tahapan bangkitan pergerakan : sering
dipergunakan utk menetapkan besarnya
bangkitan pergerakan yg dihasilkan oleh rumah
tangga (baik utk pergerakan berbasis rumah
maupun berbasis bukan rumah) pd selang waktu
tertentu (per jam atau per hari)
KLASIFIKASI PERGERAKAN
1. Berdasarkan tujuan pergerakan.
dalam kasus pergerakan berbasis rumah, lima kategori
tujuan pergerakan yg sering digunakan, yaitu:
1) Pergerakan ke tempat kerja
2) Pergerakan ke sekolah atau universitas (pergerakan dg
tujuan pendidikan)
3) Pergerakan ke tempat belanja
4) Pergerakan utk kepentingan sosial dan rekreasi
5) Dll
Tujuan pergerakan “Bekerja” dan “pendidikan“disebut
pergerakan utama (merupakan keharusan utk dilakukan orang
setiap hari), tujuan pergerakan yg lain sifatnya hanya pilihan
dan tidak rutin dilakukan.
2. Berdasarkan Waktu
Pergerakan biasanya dikelompokkan menjadi:
1) Pergerakan pd jam sibuk
2) Pergerakan pd jam tidak sibuk
Proporsi pergerakan yg dilakukan oleh setiap tujuan pergerakan
sangat fluktuasi atau bervariasi sepanjang hari.

3. Berdasarkan Jenis Orang


Hal ini merupakan salah satu jenis pengelompokan yg penting
karena prilaku pergerakan individu sangat dipengaruhi oleh atribut
sosio ekonomi, spt:
1) Tingkat pendapatan : tinggi, menengah, rendah
2) Tingkat pemilikan kendaraan : 0, 1, 2 atau lebih dari dua (2+)
kendaraan per rumah tangga
3) Ukuran dan struktur rumah tangga
Hal penting yg harus diamati yaitu jumlah tingkat dapat meningkat
pesat dan berimplikasi cukup besar bagi kebutuhan akan data,
kalibrasi model dan penggunaannya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
a. Bangkitan pergerakan utk manusia, faktor yg dipertimbangkan
adalah:
 Pendapatan
 Pemilikan kendaraan
 Struktur rumah tangga
 Ukuran rumah tangga
 Nilai lahan
 Kepadatan daerah pemukiman
 Aksesibilitas
4 faktor ( Pendapatan, Pemilikan kendaraan, Struktur rumah
tangga, Ukuran rumah tangga)telah digunakan pd bbrp kajian
bangkitan pergerakan, sedangkan Nilai lahan dan Kepadatan
daerah pemukiman hanya sering dipakai utk kajian zona.
b. Tarikan pergerakan untuk manusia
c. Bangkitan dan tarikan pergerakan utk barang
b. Tarikan pergerakan untuk manusia.
faktor yg paling sering digunakan adalah luas lantai
utk kegiatan industri, komersial, perkantoran, pertokoan dan
pelayanan lainnya. Faktor lain yg dpt digunakan adalah
lapangan kerja. Akhir2 ini bbrp kajian mulai berusaha
memasukkan ukuran aksesibilitas.

c. Bangkitan dan tarikan pergerakan utk barang.


hanya merupakan bagian kecil dari seluruh
pergerakan (20%) yg biasanyua terjadi di negara industri.
Peubah penting yg mempengaruhi adalah:
- Jumlah lapangan kerja
- Jumlah tempat pemasaran
- Luas atap industri tsb
- Total seluruh daerah yg ada
1. MODEL FAKTOR PERTUMBUHAN

Sebelum membandingkan hasil yg didapat


sangat penting untuk mengerti bbrp aspek
berikut ini:
 Jenis pergerakan yg akan dipertimbangkan
(contoh: apakah hanya pergerakan
kendaraan atau pergerakan jalan kaki saja)
 Usia minimum yg dapat digunakan dalam
proses analisis.
Persamaan dasar model faktor pertumbuhan:
Ti = Fi . ti , dengan: Ti dan ti adalah pergerakan pd masa mendatang dan
pada masa sekarang. Fi adalah faktor pertumbuhan.
Kesulitan metode ini adalah utk mendapatkan nilai Fi
2. MODEL ANALISIS-KORELASI
2.1 Model analisis-korelasi berbasis zona
pada kasus ini dilakukan usaha utk mendapatkan
hubungan linier antara jumlah pergerakan yg dibangkitkan
atau tertarik oleh zona dan ciri sosio ekonomi rata-rata dari
rumah tangga pd setiap zona.

Beberapa pertimbangan yg perlu diperhatikan berikut ini:


2.1.1 Model berbasis zona
Model ini hanya dpt menjelaskan variasi perilaku
pergerakan antar zona, model hanya akan berhasil baik jika
variasi antar zona cukup mencerminkan alasan utama
terjadinya variasi pergerakan. Sebaiknya zona tdk hanya
mempunyai komposisi sosio ekonomi yg seragam tp jg
mencerminkan bbrp kondisi.
2.1.2 Peranan intersep
Seseorang pasti beranggapan bahwa garis regresi
yg didapatkan harus selalu melalui titik (0,0) atau
intersep = 0. akan tetapi kita selalu mendapatkan
nilai intersep yg besar. Jika ini terjadi persamaan
tsb harus ditolak. Jika intersep tdk jauh berbeda
dari 0, sebaiknya proses regresi dilakukan kembali,
tetapi dg memaksa intersep = 0.
Intersep yg besar jg dpt diartikan bahwa msh
dibutuhkan peubah lain yg harus diperhitungkan
dlm model tsb, karena msh ada pergerakan yg
cukup besar (intersep besar) yg tdk dapat dimodel
oleh peubah yg ada sehingga dpt disimpulkan
model yg ada belum terlalu mencerminkan realita.
2.1.3 Zona kosong
Sangat mungkin ditemukan bahwa utk beberapa
zona tertentu tdk terdapat data atau informasi mengenai
satu atau beberapa peubah tertentu. Zona spt ini harus
dikeluarkan dari analisis, walaupun jika tetap diperhitungkan
tdk akan terlalu mempengaruhi penaksiran koefisien.
Penambahan jumlah zona yg tdk dapat memberikan data
yg berguna serta tepat hanya akan menghasilkan statistik
yg ketepatannya rendah.

2.1.4 Total zona vs rata-rata zona


dalam merumuskan model, analisis harus memilih
antara peubah total atau peubah agregat. Misalnya jumlah
pergerakan perzona atau jumlah mobil perzona dengan
pergerakan perkeluarga perzona atau jumlah kendaraan
per rumah tangga perzona (peubah agregat)
ANALISIS BANGKITAN PERGERAKAN
(MODEL ANALISIS-KATEGORI)
1. Model Klasik
 Metode analisis-kategori dikembangkan pertama kali pada The
Puget Sound Transportation Study thn 1964. Model ini telah
diperbaiki dan sering dipakai utk menpadatkan bangkitan
pergerakan pd daerah pemukiman dan juga dipakai untuk
penerapan lainnya.

 Di akhir thn 1960-an, metode alternatif lain diperoleh dan sangat


cepat berkembang menjadi model yg populer di Inggris. Metose
tsb dikenal dg Metode Analisis-Kategori do Inggris (Wootton dan
Pick, 1967) atau Metode Klasisikasi Silang di Amerika Serikat.

 Metode analisis kategori didasarkan pd adanya keterkaitan antara


terjadinya pergerakan dgn atribut rumah tangga. Asumsi dasarnya
adalah tingkat bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil
dalam waktu untuk setiap stratifikasi rumah tangga tertentu
 Metode ini menemukan secara empiris bahwa
besarnya tingkat bangkitan pergerakan sangat banyak
membutuhkan data (misalnya: jumlah rumah tangga
utk setiap kelas). Walaupun pd awalnya metode ini
dirancang agar dpt menggunakan data sensus di
Inggris, permasalahan yg serius muncul pada saat harus
meramalkan jumlah runah tangga untuk setiap trata
pada masa mendatang.

 Metode Klasifikasi Silang pada dasarnya memiliki


beberapa keuntungan, yaitu:
1) pengelompokan klasifikasi silang tdk tergantung pd
sistem zona di daerah kajian
2) Tidak ada asumsi awal yg harus diambil mengenai
bentuk hubungan
3) Hubungan tsb berbeda-beda utk setiap kelompok
(misalnya: efek perubahan ukuran rumah tangga bagi yg
mempunyai satu kendaraan dengan yg mempunyai dua
kendaraan akan berbeda)
 Metode Klasifikasi Silang mempunyai
kelemahan :
1) Tidak memperbolehkan ekstrapolasi
2) Tidak adanya uji statistik yg mendukung
sehingga yg menjadi patokan adalah
besarnya simpangan antara hasil
taksiran dengan hasil pengamatan.
Semakin kecil simpangan tersebut
semakin baik.
3) Data yg dibutuhkan sangat banyak
agar nilai masing-masing tidak terlalu
bervariasi secara tdk logis karena danya
perbedaan jumlah rumah tangga.
PENDEKATAN KATEGORI-ORANG
 Pendekatan kategori-orang merupakan salah satu alternatif yg menarik utk
model berbasis rumah tangga, yg diusulkan pertama kali oleh Suspernak
(1979).
 Keuntungan model kategori-orang:
1) Model bangkitan pergerakan berbasis individu cocok dengan komponen
lainnya dalam sistem pemodelan kebutuhan transportasi klasik yg
berbasiskan individu, bukan rumah tangga
2) Memungkinkan proses klasisfikasi silang yg menggunakan semua peubah
penting yg menghasilkan jumlah kelas yang sesuai sehingga dapat
dirama;l;kan dengan mudah
3) Ukuran sampel yg dibutuhkan utk model berbasis individu jauh lebih kecil
daripada utk model berbasis rumah tangga.
4) Perunahan status demografi dpt dengan mudah diperkirakan pd model
berbasis individu, misalnya peubah umur sangat sulit ditentukan pd model
berbasis rumah tangga.
5) Model berbasis individu lebih mudah diramalkan dibanding dgn model
berbasis rumah tangga karena pada model berbasis rumah tangga
membutuhkan informasi rumah tangga serta ukuran rumah tangga
sedangkan pd model berbasis individu tdk membutuhkan.
Peramalan peubah dalam analisis bangkitan pergerakan
 Pemilihan peubah yg dapat dipergunakan utk meramalkan
tingkat pergerakan (rumah tangga) menjadi permasalahan bagi
perencana transportasi. Peubah tsb antara lain : jumlah dan
ukuran rumah tangga, struktur rumah tangga, pemilikan
kendaraan, dan pendapatan.
Contoh:
 ukuran dan struktur rumah tangga pd masa sekarang sangat
berbeda dengan struktur rumah tangga pada masa 10-20 tahun
yang lalu. Misalkan pada masa lalu keluarga dgn jumlah anak
lebih dari 5 orang sangat sering dijumpai, tetapi pada masa
sekarang rata-rata jumlah anak per keluarga hanya dua orang
 Pada masa 10-20 thn yg lalu, pendapatan keluarga sebesar Rp.
750.000 - Rp. 1500.000 perbulan sudah merupakan gaji yg cukup
tinggi, akan tetapi pada masa sekarang atau masa yg akan
datang jumlah gaji tersebut dikategorikan pendapatan
menengah ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai