Anda di halaman 1dari 14

.OPEN ACCESS.

Jurnal Pengembangan Kota (2015)


ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PENGEMBANGAN Volume 3 No. 1 (26–39)
WILAYAH PULAU DOMPAK DENGAN KONDISI Tersedia online di:
http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk
EKSISTING BANGUNAN (Studi Kasus: Pulau Dompak,
Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau)

Puteri Rizqi Amelia*, Mussadun


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
*Email : puteririzqiamelia@gmail.com

Abstrak

Evaluasi merupakan bagian penting dalam sebuah perencanaan. Pulau Dompak menjadi salah satu pulau yang
direncanakan sebagai kawasan pusat pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau perlu evaluasi rencana mengingat rencana
yang dibuat pada tahun 2007 tidak sesuai impelementasinya. Selain itu, rencana detil kawasan yang dibuat ternyata
terdapat ketidaksesuaian dengan RTRW Kota Tanjungpinang. Evaluasi ini berguna untuk mengukur sejauh mana
perubahan antara dokumen rencana dan kondisi di lapangan yang terjadi di Pulau Dompak. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi perbedaan antara rencana dan kondisi lapangan yang terjadi di Pulau Dompak, Kepulauan Riau.
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif dan analisis skoring. Secara
fisik, masyarakat menilai kesesuaian di Pulau Dompak tergolong sesuai dengan skor 33,80, perencana menilai cukup
sesuai dengan skor 28,4, dan pemerintah menilai cukup sesuai dengan skor 28,1. Berdasarkan sosial dan ekonomi,
masyarakat menilai kurang sesuai dengan skor 12,98, perencana menilai tidak sesuai dengan skor 10,13, dan
pemerintah menilai kurang sesuai dengan skor 11,77. Sesuai aspek kelembagaan, masyarakat menilai sesuai dengan
skor 8,24, perencana menilai kurang sesuai dengan skor 6,625, dan pemerintah menilai kurang sesuai dengan skor 6,59.
Secara keseluruhan, aspek fisik dinilai cukup sesuai dengan skor 30,1, aspek sosial dan ekonomi dinilai cukup sesuai
dengan skor 11,62 dan aspek kelembagaan dinilai cukup sesuai dengan skor 7,151. Namun terdapat beberapa hal yang
tidak sesuai antara rencana detail, RTRW dan kondisi eksisting. Terdapat bangunan yang direncanakan dan dibangun di
kawasan ruang terbuka hijau, pengembangan ekonomi yang belum terstruktur dan banyaknya peraturan yang tumpang
tindih. Berdasarkan ketidaksesuaian ini maka perlu adanya pengaturan pemerintah untuk memberikan ketegasan dalam
implementasi rencana di lapangan dan melakukan perbaikan dalam rencana detil yang mengacu pada RTRW.

Kata Kunci: Evaluasi, Kesesuaian lahan, Dokumen rencana

1. PENDAHULUAN difokuskan pada kegiatan pemerintahan. Kawasan


pemerintahan ini tentunya akan didominasi oleh
Kawasan pesisir dianggap sebagai kawasan yang bangunan gedung pemerintahan. Perencanaan
berpotensi untuk dikembangkan dengan aktifitas kawasan pemerintahan ini berfungsi untuk
cukup tinggi hingga tinggi. Pengembangan kawasan memberikan kemudahan bagi pelaksana pelayanan
pesisir sebagai kawasan budidaya dan kawasan publik untuk saling berintegrasi.
dengan aktifitas tinggi ini juga dipengaruhi oleh
topografinya yang datar hingga landai sehingga Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi
memudahkan dalam perencanaan dan Kepulauan Riau ditentukan berdasarkan Undang-
pembangunannya. Kawasan pemerintahan undang Nomor 25 Tahun 2002, Pasal 7. Berdasarkan
merupakan kawasan yang fungsi utamanya UU tersebut, maka ditentukanlah Pulau Dompak
pada Kecamatan Bukit Bestari sebagai kawasan
ISSN 2337-7062 © 2015
pusat pemerintahan untuk Provinsi Kepulauan Riau.
This is an open access article under the CC-BY-NC-ND license
Penetapan Pulau Dompak sebagai kawasan pusat
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/). – lihat pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau disahkan
halaman depan © 2015 dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Nomor
30 Tahun 2007 pada tanggal 2 Februari 2007
Diterima 12 Januari 2015, disetujui 13 Februari 2015 tentang Penetapan Lokasi Perkantoran Pemerintah

27 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39


Provinsi Kepulauan Riau dan MoU antara DPRD pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfatan
Provinsi Kepulauan Riau nomor 01/MoU/I/2007 ruang. Tujuan penataan ruang berdasarkan
yang dilakukan pada tanggal 6 Januari 2007, Undang-undang No. 26 Tahun 2007 adalah untuk
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah memanfaatkan ruang adalah mewujudkan ruang
menyusun rencana induk (Master Plan) Pusat wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif,
Perkantoran Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dan berkelanjutan yang berlandaskan Wawasan
pada tahun 2007 dan direvisi pada tahun 2012. Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:
a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan
Pengembangan Pulau Dompak disesuaikan dengan alam dan lingkungan buatan,
RTRW Kota Tanjungpinang sebagai kawasan kota b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan
baru. Lalu pada tahun 2007 dibuat rencana detil sumber daya alam dan sumber daya buatan
pengembangan kawasan dan direvisi tahun 2012 dengan memperhatikan sumber daya manusia,
dan 2014. Revisi ini dilakukan karena tidak dan
sesuainya implementasi yang dilakukan dilapangan, c. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan
rencana pengembangan ekonomi dan sosial yang pencegahan dampak negatif terhadap
belum terencana, dan terdapatnya peraturan yang lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
masih bersifat kepentingan sekelompok. Telah
dilakukannya dua kali revisi rencana detil dalam Kesesuaian Lahan. Kesesuaian lahan dalam kamus
kurun tujuh tahun semakin memperkuat indikasi penataan ruang (2009) merupakan sebagai hal
adanya perbedaan penerapan dari rencana tata sesuai dan tidak sesuainya tanah untuk
bangun lingkungan Pulau Dompak dimana didalam pemanfaatan tertentu. Pengertian kesesuaian
setiap revisi rencana dilakukan perubahan. Inilah lahan yang lain adalah penggambaran tingkat
yang menjadi sebuah permasalahan, karena kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan
pembangunannya juga tidak sesuai dengan kondisi tertentu. Kesesuaian lahan dapat dinyatakan
lingkungan. Selain itu, terdapat beberapa dengan kelas dan sub kelas, yang diperoleh dengan
ketidaksesuaian peruntukan rencana detil dengan membandingkan kualitas lahan dengan persyaratan
rencana tata ruang wilayah Kota Tanjungpinang penggunaan lahan tertentu. Dalam menilai lahan
yang telah dibuat. Ketidaksesuaian ini akan untuk tujuan pengunaan tertentu digunakan
mengubah kondisi fisik kawasan dan berpengaruh sebagai satuan lahan sebagai satuan peta atau
pada keberlanjutan Pulau Dompak sendiri. satuan elevasi. Unsur pembentuk satuan lahan
Pengelolaan dari ketersediaan sumber daya alam, adalah bentuk lahan, kemiringan lahan, tanah dan
penggunaan tata guna lahan, pariwisata, sampah, penggunaan lahan.
air bersih, transportasi dan ekonomi akan
memberikan pengaruh terhadap Pulau Dompak itu Evaluasi Perencanaan. Evaluasi secara umum, pada
sendiri. hakekatnya merupakan semua pembuatan
keputusan dan prosess untuk mendiskusikan yang
Adanya beberapa fungsi kegiatan baru di Pulau dikembangkan untuk mengevaluasi pekerjaan dan
Dompak juga menjadi salah satu penyebab ketidak tanggung jawab publik (Alexander, 2006). Evaluasi
sesuaian implementasi rencana. Dengan adanya menurut Firman and Sirait (1984) adalah suatu
fungsi baru seperti kawasan pemerintahan dan usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara
universitas menyebabkan tumbuhnya kegiatan- obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah
kegiatan kecil lainnya disekitar kawasan yang tidak direncanakan sebelumnya. Evaluasi perencanaan
terdapat dalam rencana detil pengembangan Pulau adalah penilaian yang sistematis pada aspek
Dompak. lingkungan, social, ekonomi, fiscal, dan implikasi
infrastruktur pada guna lahan dan rencana
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengembangan. Dalam teori, evaluasi merupakan
mengidentifikasi perbedaan antara rencana induk perbandingan kuantitatif dari alternative-alternatif
dan kondisi di lapangan yang terjadi di Pulau rencana pada hasil yang actual atau potensial dari
Dompak, Kepulauan Riau dan pengaruhnya tujuan dan sasaran yang dipilih.
terhadap kebertahanan kawasan pesisir dan pulau
kecil. Evaluasi kesesuaian penggunaan lahan biasanya
dilakukan untuk melihat kesesuaian penggunaan
2. KAJIAN LITERATUR lahan dengan kemampuannya. Dengan mengetahui
gambaran kondisi pemanfaatan ruang dengan
Penataan ruang menurut Undang-undang No.26 kemampuan lahannya maka akan dapat diberikan
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang merupakan rekomendasi untuk perbaikan rencana penggunaan
suatu sistem proses perencanaan tata ruang, lahan. Merekomendasikan perubahaan

P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39 27


penggunaan fungsi lahan sesuai kemampuannya 3. METODE PENELITIAN
sesuai syarat-syarat yang diperlukan lahan tersebut
sehingga lahan tidak rusak dan dapat digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
secara lestari. metode penelitian kauntitatif. Penggunaan metode
ini dikarenakan kriteria dari perbedaan dan kriteria
Tahapan Evaluasi dampak yang dihasilkan akan diukur secara
Evaluasi menurut Firman and Sirait (1984) dapat kuantitatif menggunakan skoring.
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu (1) Evaluasi pada
tahap perencanaan. Pada tahap ini, evaluasi Analisis Skoring. Teknik sampling yang digunakan
berfungsi untuk memilih dan menentukan skala dalam penelitian ini adalah probability sampling
prioritas terhadap berbagai alternatif dan dimana sampel dianggap sama bagi setiapunsur
kemungkinan terhadap cara mencapai tujuan yang atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
telah dirumuskan sebelumnya. Terdapat beberapa anggota sampel (Sugiyono, 2012). Teknik
analisis dan metoda yang dapat digunakan seperti probability sampling yang dipilih dalam penentuan
cash flow analysis, discounting, cost-benefit sampel pada penelitian ini adalah simple random
analysis, net present worth, benefit cost ratio, sampling dimana penarikan sampel secara
internal rate of return, impact-incidence matrix, dan sederhana dengan cara random/ undian/ secara
cost effectiveness analysis. (2) Evaluasi pada tahap acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
pelaksanaan. Evaluasi pada tahap ini melakukan populasi itu (Sugiyono, 2012). Pemilihan sampel
analisa untuk menentukan tingkat kemajuan ditentukan oleh kebutuhan data dalam penelitian
pelaksanaan dibandigkan dengan rencana. ini. Untuk mengetahui jumlah sampel atau
Menurut Bintoro dalam Perencanaan dan Evaluasi: responden pada penelitian ini, maka dapat dihitung
Suatu Sistem Untuk Proyek Pembangunan dengan rumus berikut (Sarwono, 2006) :
menyatakan bahwa evaluasi pada tahap ini berbeda 𝑁
dengan monitoring atau pengendalian. Pada n = 𝑁(𝑑)2 +1
monitoring menganggap bahwa tujuan yang ingin
dicapai sudah tepat dan bahwa proyek tersebut n : Sampel
direncanakan untuk dapat mencapai tujuan N : Populasi
tersebut. Sebaliknya evaluasi melihat sejauh mana d : Derajat kebebasan (misal 0,1, 0,05, 0,01)
proyek masih tetap dapat mencapai tujuannya.
Evaluasi juga mempengaruhi keberhasilan proyek Sampel dikatakan sebagai responden, dimana
baik membantu maupun menghambat. (3) Evaluasi responden merupakan masyarakat, konsultan dan
pada tahap purna pelaksanaan. Evaluasi pada pemerintah. Untuk kriteria masyarakat merupakan
tahap ini menilai hasil pelaksanaan dibanding mereka yang sudah berusia sekurangnya 18 tahun.
dengan rencana, yakni apakah dampak yang Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penduduk
dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan tersebut Pulau Dompak adalah 559 jiwa. Penelitian ini
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Soumalis, menggunakan derajat kebebasan (d) sebesar 10%
1977). yang menunjukkan tingkat kepercayaan penelitian
sebesar 90%. Maka didapat jumlah responden
Manfaat Evaluasi pada Kawasan Pesisir dan Pulau untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kecil. Manfaat dari evaluasi yang dilakukan pada 𝟓𝟓𝟗
kawasan pesisir dan pulau kecil menurut Vadineanu n = 𝟓𝟓𝟗(𝟎,𝟏)𝟐+𝟏
(2002) sebagai berikut: n = 84 responden
a. Integrasi antara manajemen rencana dan
regulasi yang didukung oleh penentuan zoning Kriteria yang diberikan kepada masyarakat adalah
dan regulasi aktifitas untuk menjamin preservasi berikut,
nilai kealamian wilayah. - Sekurangnya berusia 18 tahun,
b. Penentuan daya tampung dan produktifitas - Bertempat tinggal atau bekerja di Pulau
ekosistem dan sumber daya alam pada area Dompak,
analisis. - Sehat secara akal,
c. Pemerintahan yang berfungsi sebagai pelaksana - Memahami rencana pengembangan Pulau
manajemen dari kawasan khusus dan kawasan Dompak , biasanya pemuka, perangkat desa dll.
lindung
d. Pendirian pusat informasi, menara observasi dan Untuk pemerintah, BAPPEDA menjadi dinas yang
penempelan selebaran informasi di kawasan. ditujukan sebagai responden. Jumlah pegawai
tahun 2011 adalah 64 orang sehingga jumlah
responden berikut :

28 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39


𝟔𝟒
n = 𝟔𝟒(𝟎,𝟏)𝟐+𝟏 Menggunakan cara perhitungan yang sama untuk
n = 39 responden menentukan rentang skor setiap aspek, maka
didapat sebagai berikut:
Untuk perencana, diajukan kepada sebuah ((13 x 4) –(13−1))
konsultan dengan estimasi jumlah pegawai Rentang skor = 4
sebanyak 20 orang. Sehingga jumlah responden Rentang Skor = 9,75
berikut. Tabel 2
𝟐𝟎 Kriteria Penilaian Kesesuaian Berdasarkan Aspek
n = 𝟐𝟎(𝟎,𝟏)𝟐+𝟏 Fisik
n = 16 responden NO KRITERIA SKOR
Analisis skoring merupakan analisis dengan
1 Sangat Sesuai 42,26 – 52
memberikan penilaian terukur secara kuantitatif
2 Sesuai 32,51 – 42,25
kepada setiap pilihan variabel. Lalu dengan
memberikan perhitungan dengan menggunakan 3 Kurang Sesuai 22,76 – 32,5
skala untuk dapat menghasilkan rekomendasi 4 Tidak Sesuai 13 – 22,75
terbaik. Pemberian skor pada kuisioner dilakukan
untuk memudahkan dalam melakukan analisis ((𝟔 𝐱 𝟒) –(𝟔−𝟏))
Rentang skor = 𝟒
komparasi pada tahap analisis akhir penelitian.
Adapun skor yang diberikan pada kuisioner ini Rentang Skor = 4,5
adalah nilai 1-4 untuk jenis data ordinal dan
interval. Untuk penentuan rentang skor dilakukan Tabel 3
perhitungan secara keseluruhan dan berdasarkan Kriteria Penilaian Kesesuaian Berdasarkan Aspek Sosial
aspeknya. Jumlah pilihan yang terdiri dari 4 pilihan dan Ekonomi
maka pemberian nilai dan pemberian skoring NO KRITERIA SKOR
menggunakan pendekatan dengan skala Likert. 1 Sangat Sesuai 19,51 - 24
Adapun rumus perhitungan rentang skor adalah 2 Sesuai 15,01 – 19,5
sebagai berikut: 3 Kurang Sesuai 10,51 – 15
4 Tidak Sesuai 6 – 10,5
(𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 – 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡)
Rentang Skor = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐊𝐚𝐭𝐞𝐠𝐨𝐫𝐢
((𝟑 𝐱 𝟒) –(𝟑−𝟏))
Rentang skor =
Berdasarkan perhitungan diatas, dengan membagi 𝟒
kriteria menjadi 4 jenis yaitu sangat sesuai, sesuai, Rentang Skor = 2,25
kurang sesuai dan tidak sesuai maka perhitungan
kriteria secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Tabel 4
Jumlah pertanyaan: 22, yang terdiri dari: Kriteria Penilaian Kesesuaian Berdasarkan Aspek
Kelembagaan
 Fisik = 13 NO KRITERIA SKOR
 Sosial Ekonomi =6 1 Sangat Sesuai 9,76 - 12
 Kelembagaan =3
2 Sesuai 7,51 – 9,75
((𝟐𝟐 𝐱 𝟒) –(𝟐𝟐−𝟏)) 3 Kurang Sesuai 5,26 – 7,5
Rentang skor = 𝟒
Rentang Skor = 16,5 4 Tidak Sesuai 3 – 5,25

Dengan menggunakan batas nilai terendah adalah Analisis Deskriptif. Analisis deskriptif merupakan
22 dan menggunakan batas nilai tertinggi adalah 88, analisis yang digunakan untuk menganalisis data
didapatkan rentang skornya adalah 16,5. dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul
Tabel 1 sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
Kriteria Penilaian Kesesuaian Secara Keseluruhan kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
NO KRITERIA SKOR generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi
1 Sangat Sesuai 71,51 - 88 data dasar dalam bentuk deskripsi semata tanpa
2 Sesuai 55,01 - 71,50 menerangkannya.
3 Kurang Sesuai 38,51 – 55
4 Tidak Sesuai 22 – 38,50
Analisis Komparasi. Analisis komparasi merupakan
teknik analisis statistik yang bertujuan untuk

P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39 29


membandingkan antara kondisi dua buah kelompok Perumahan. Perumahan yang ada di Pulau Dompak
atau lebih. Penggunaan dari teknik analisis terdiri dari 2 yaitu terencana dan tidak terencana.
komparasi ini tergantung pada jenis skala data dan Perumahan tidak terencana merupakan perumahan
banyak sedikitnya kelompok. eksisting yang ada sebelum adanya rencana
pengembangan Pulau Dompak. Bentuk perumahan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ini tidak beraturan dan tidak memiliki pola.
Perumahan jenis ini kebanyakan berada di kawasan
Analisis Kondisi Eksisting Pulau Dompak. Kondisi pesisir Pulau Dompak. Sedangkan perumahan
fisik Pulau Dompak semenjak adanya pembangunan terencana merupakan jenis perumahan yang ada
sekurangnya tujuh tahun lalu (2007) sudah akibat dari adanya rencana pengembangan Pulau
menunjukkan beberapa bangunan pemerintahan Dompak. Perumahan terencana memiliki pola dan
dan bangunan lainnya. Bangunan pemerintahan ini biasanya berbentuk grid. Perumahan jenis ini ada di
adalah bangunan utama yang diprioritaskan daerah Selatan Pulau Dompak, tidak terlalu dekat
pembangunannya mengingat kegiatan utama yang dengan kawasan pesisir. Perumahan baru yang
direncanakan dan diharapkan ada di Pulau Dompak terencana ini diperuntukkan untuk penduduk Pulau
adalah sebagai kawasan pemerintahan Provinsi Dompak sebagai ganti relokasi.
Kepulauan Riau.
Pemerintahan. Beberapa bangunan gedung
Kondisi Sarana. Sarana yang sudah terbangun di pemerintahan telah terbangun. Namun terdapat
Pulau Dompak adalah sarana peribadatan, sarana beberapa bangunan pemerintahan yang dibangun
pendidikan, sarana rekreasi, perumahan dan sarana terlalu mendekati batas air laut. Hal ini cukup
pemerintahan. Masjid yang ada memiliki jangkauan menjadi perhatian mengingat tingginya perubahan
untuk seluruh Pulau Dompak. Sedangkan mushalla iklim yang terjadi akan menyebabkan permasalahan
berada di lingkungan perkampugan yang ada di nantinya.
Pulau Dompak. Mushalla sudah mampu memenuhi
jangkauan pelayanan di Pulau Dompak karena Kondisi Prasarana
berlokasi di tengah kelompok tetangga dan Jaringan jalan yang ada di Pulau Dompak sudah
memenuhi berdasarkan penduduk pendukung yang cukup baik. Jalan yang kebanyakan sudah diaspal
sebesar 250 jiwa. Untuk penduduk jumlah Dompak dan sudah cukup menjangkau hingga bagian
sebesar 559 jiwa dengan 4 buah mushalla dan terujung pulau. Namun masih terdapat beberapa
sebuah masjid berskala kecamatan ini sudah jalan yang belum diaspal pada lokasi tertentu.
terpenuhi sesuai standar SNI. Lokasi ini terutama berada pada perkampungan
penduduk asli Pulau yang kebanyakan berada di
Sarana Pendidikan. Sarana pendidikan yang ada di bagian pesisir pulau sebelah selatan. Jalan utama
Pulau Dompak berupa sebuah universitas dan yang ada di Pulau Dompak memiliki lebar 30 m
sekolah dasar. Universitas ini dibangun sebagai dengan median ditengahnya selebar 2 m.
salah satu rencana pengembangan Pulau Dompak, Sedangkan jalan kelas 2 memiliki lebar 18 m dengan
sedangkan sekolah dasar yang ada merupakan median ditengahnya selebar 1,5 m. Untuk jalan
sarana pendidikan yang memang sudah ada lingkungan memiliki lebar 2 m tanpa median.
keberadaannya semenjak sebelum adanya rencana
pengembangan Pulau Dompak. Penyediaan sarana Jaringan Drainase. Jaringan drainase yang ada di
pendidikan di Pulau Dompak ini sudah memenuhi Pulau Dompak belum dapat mencakup keseluruhan
standar SNI. pulau. Hal ini terlihat dari adanya beberapa saluran
drainase pada beberapa ruas jalan, namun belum
Sarana Rekreasi. Sarana rekreasi yang ada di Pulau terdapat saluran drainase pada beberapa ruas
Dompak mulai berkembang semenjak adanya jalannya. Khususnya ruas jalan yang sudah terdapat
saluran drainase adalah jalan utama sedangkan
rencana pengembangan Pulau Dompak. Adapun jalan yang kelasnya lebih rendah belum terdapat
saran rekreasi yang ada ini berupa wisata pantai saluran drainase. Kedalaman drainase mencapai 50
sebagai wisata utama yang dapat dan masih cm dengan lebar 30 cm. Dengan memperhitungkan
dikelola secara individu oleh masyarakat setempat. intensitas hujan yang ada di Pulau Dompak, ukuran
drainase yang ada sudah cukup untuk menghindari
adanya genangan air. Untuk alur aliran airnya sudah

30 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39


dibuat cukup baik dan sudah cukup menyesuaikan dalam Kecamatan Bukit Bestari, Kota
kontur pulau yang terus merendah ketika menuju Tanjungpinang. Kegiatan ekonomi Pulau Dompak
kawasan pesisirnya. Jaringan listrik yang ada di Tabel 5
Pulau Dompak masih sangat tidak baik. Karena LQ Kota Tanjungpinang
listrik belum dapat menjangkau pulau ini sedangkan TAHUN
kegiatan pemerintahan sudah sangat efektif. SEKTOR LQ
2007 2008 2009 2010 2011
Pertanian 0,357 0,532 1,254 0,411 0,338 0,578
Jaringan Air bersih. Kebutuhan air bersih di pulau ini Pertambangan &
0,069 0,021 0,047 0,042 0,026 0,041
Penggalian
sudah dapat cukup terpenuhi. Untuk masyarakat, Industri
4,406 6,857 8,961 2,817 2,560 5,120
kebutuhan air bersih diperoleh dari sumur-sumur Pengolahan
Listrik, Gas &
yang dibuat secara komunal maupun penulis. Air Bersih
0,116 0,136 0,290 0,065 0,030 0,127
Sedangkan untuk kebutuhan kegiatan lainnya, Bangunan 0,449 1,520 0,908 1,076 0,853 0,961
seperti kegiatan pemerintahan dan perdagangan, Perdagangan,
Hotel & 3,892 0,798 6,767 2,548 2,786 3,358
kebutuhan sumber air bersih masih dipasok dari Restoran
Pulau Bintan (PDAM Kota Tanjungpinang). Pulau Pengankutan &
1,407 1,964 2,114 2,162 1,023 1,734
Komunikasi
Dompak sebenarnya memiliki waduk buatan untuk Keuangan,
menunjang kebutuhan air bersih di Pulau Dompak, Persewaan &
0,834 0,516 1,290 1,402 0,709 0,950
Jasa
namun waduk ini tidak dapat terisi penuh pada Perusahaan
musim hujan dan akan mengering ketika musim Jasa-Jasa 0,650 0,541 0,175 1,346 0,801 0,703
kemarau.
masuk kedalam sektor pertanian, pertambangan
Jaringan Persampahan. Sistem persampahan Pulau dan penggalian, perdagangan, hotel dan restoran,
Dompak belum dapat dikelola secara baik. Untuk dan jasa-jasa. Peningkatan hanya terlihat pada
sampah rumah tangga akan dibakar secara individu. sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada
Sedangkan untuk sampah akibat dari kegiatan sektor ini masih dalam proses pengembangan
pemerintahan sudah diambil oleh dinas kebersihan. sehingga masih dapat tumbuh. Pada sektor
Pembakaran sampah yang dilakukan oleh pertambangan dan penggalian memang terus
masyarakat ini harus dihentikan karena dapat berkurang karena penambangan bauksit yang
memberikan masalah lingkungan nantinya. dilakukan di Pulau Dompak memang sudah
berkurang. Kebanyakan penambangan yang
Jaringan Komunikasi. Jaringan komunikasi di Pulau dilakukan adalah ilegal. Untuk sektor jasa-jasa
Dompak sudah cukup baik. Untuk beberapa masih mengalami penurunan walau Pulau Dompak
provider telepon sudah memiliki jaringan yang merupakan kawsan khusus pelayanan jasa berupa
cukup bagus. Selain itu, sangat sedikit dari kawasan pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau.
masyarakat yang menggunakan jenis telepon kabel Sedangkan untuk sektor pertanian berkurang
dan banyak yang menggunakan telepon genggam. karena beberapa lahan perkebunan di Pulau
Kebutuhan telepon kabel masih digunakan untuk Dompak sudah beralih fungsi menjadi fungsi lain.
kegiatan pemerintahan. Dan tidak terdapat Selain itu, adanya pemanasan global dan perubahan
masalah juga pada jaringan telepon kabel. iklim mempengaruhi hasil pendapatan nelayan.
Tambak ikan yang ada di Pulau Dompak pun banyak
Kondisi Ekonomi dan Sosial. Kondisi perekonomian berkuang jumlahnya seiring dengan rencana
masyarakat Pulau Dompak tidak mengalami pengembangan Pulau Dompak.
perubahan secara signifikan sebagai akibat dari
pengembangan Pulau Dompak ini. Hal ini Kondisi Kelembagaan. Kelembagaan yang
disebabkan karena pekerjaan kebanyakan mengatur perencanaan dan pengembangan Pulau
masyarakatnya sebagai nelayan yang tidak ada Dompak merupakan pemerintah Provinsi
hubungannya secara langsung terhadap kegiatan Kepulauan Riau. Dalam proses perencanaannya,
pemerintahan. Secara keseluruhan perkembangan pemerintah tingkat lokal masyarakat seperti
ekonomi Kota Tanjungpinang meningkat namun hal kelurahan, RW dan RT belum dapat ikut serta dalam
ini tidak berbanding lurus dengan peningkatan menyumbangkan kebutuhan dan aspirasinya
ekonomi di Pulau Dompak. sehingga dapat diakomodir dalam rencana.
Sebaiknya pihak RT, RW dan kelurahan dapat
Dari tabel 5 terlihat pula perkembangan ekonomi mengakomodir masyarakat dalam memberikan
Pulau Dompak karena Pulau Dompak termasuk pendapatnya mengenai rencana pengembangan
kawasan.

P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39 31


Gambar 1. Peta Kesesuaian RTRW dengan Rencana Pengembangan Kawasan Pulau Dompak (Sumber :
Bappeda Provinsi Kepulauan Riau dan Analisis Penulis, 2015)

Berdasarkan hasil overlay antara peta RTRW Kota Analisis Penilaia Implementasi Pengembangan
Tanjungpinang tahun 2005-2015 khususnya Pulau Wilayah Pulau Dompak
Dompak dengan peta rencana pengembangan Sudut Pandang Masyarakat. Hasil pada aspek fisik
kawasan di Pulau Dompak pada tahun 2014 terlihat yang menyatakan sesuai ini disebabkan karena
beberapa ketidaksesuaian. Secara keseluruhan, masyarakat merasakan dampak positif dari adanya
pembangunan fisik yang dilakukan. Adapun dampak
Pulau Dompak direncanakan menjadi kawasan
positif yang dirasakan adalah sebagai berikut.
perkotaan baru. Pada kawasan perkotaan baru  Masyarakat semakin mudah dalam mengakses
memiliki beberapa fungsi didalamnya yang lebih Pulau Dompak baik itu keluar maupun masuk
mengutamakan fungsi jasa/pemerintahan dengan pulau, dan menjangkau kesetiap area terdalam
fungsi pendukung berupa permukiman dan wisata. di Pulau Dompak.
Sehingga secara umum, Pulau Dompak  Dengan adanya pembangunan sarana
direncanakan pengembangannya menjadi kawasan pendidikan perguruan tinggi, masyarakat
pemerintahan dengan fungsi lainnya sebagai fungsi mampu manfaat positif di sosialnya maupun
pendukung kegiatan pemerintahan. ekonominya.
 Pada kawasan yang direncanakan sebagai area  Pembangunan fisik yang dilakukan memicu
kegiatan yang dilakukan masyarakat juga
penghijauan dibangun menjadi salah satu
mengalami peningkatan.
kawasan pemerintahan. Hal ini mengurangi area
penghijauan. Namun masyarakat juga belum mengetahui secara
 Pada kawasan permukiman terdapat beberapa keseluruhan rencana pengembangan Pulau
perubahan yang disesuaikan dengan rencana Dompak. Kebanyakan masyarakat memandang
pengembangan kawasan khusus Pulau Dompak. pembangunan secara general tanpa mengetahui

32 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39


secara mendetail rencana pengembangan Pulau Sudut Pandang Perencana. Hasil yang cukup sesuai
Dompak. Kesesuaian yang diutarakan oleh pada aspek fisik ini disebabkan para perencana dan
masyarakat karena pemerintah dalam pandangan pihak konsultan sebagai pihak ahli yang memahami
masyarakat sudah memiliki kinerja yang baik secara kondisi eksisting dan rencana menyatakan terdapat
kualitas maupun kuantitas walaupun terdapat banyak ketidaksesuaian yang ada di Pulau Dompak.
beberapa hal yang masih kurang di prasarananya. Beberapa ketidaksesuaian antara rencana dan
Berbanding terbalik dengan pandangan masyarakat eksisting ini adalah sebagai berikut.
mengenai kesesuaian antara rencana dan eksisting  Kondisi prasarana eksisting yang masih sangat
pada aspek sosial dan ekonomi. jauh dari harapan pada rencana walaupun sudah
terdapat kegiatan yang berjalan secara aktif di
Tabel 6 Pulau Dompak. Adapaun prasarana ini berupa
Analisis Penilaian Implementasi Pengembangan jaringan listrik yang belum ada sama sekali
Pulau Dompak berdasarkan Pandangan Masyarakat sehingga pemenuhannya dilakukan dengan
ASPEK INDIKATOR SKOR
SKOR
KRITERIA mesin diesel untuk memenuhi kebutuhan listrik
TOTAL
Kondisi Sarana dan
pada kegiatan pemerintahan dan kegiatan lain
Prasarana yang sudah berjalan efektif.
Kesesuaian dengan  Prasarana air bersih yang juga belum berjalan
rencana
Aspek Progres
dengan baik walaupun pembangunan waduk
33,80
Fisik perkembangan fisik sudah selesai. Waduk yang fungsinya sebagai
Pulau Dompak salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan air
Kondisi Topografi,
RTH dan Kelerengan bersih ini tidak dapat direalisasikan
Kondisi Pesisir dilapangannya.
Peningkatan  Sistem persampahan yang belum berjalan
pendapatan/perekon
omian dengan baik karena pengelolaan sampah antara
Tingkat 55 Sesuai masyarakat dan sampah dari kegiatan
kesejahteraan pemerintahan belum dapat tersinkronkan.
Aspek sebelum dan
Sosial sesudah rencana 12,98  Terdapat beberapa bangunan yang dalam
Ekonomi Pengaruh perubahan pembangunannya dilapangan berbeda dengan
iklim dalam kegiatan
perekonomian
rencana yang telah dibuat
Jenis kegiatan yang
sesuai untuk Tabel 7
dikembangkan
Pengelolaan oleh
Analisis Penilaian Implementasi Pengembangan
Aspek Pulau Dompak berdasarkan Pandangan Perencana
pihak pemerintah
Kelemba 8,24
Kebijakan mengenai SKOR
gaan ASPEK INDIKATOR SKOR KRITERIA
Pulau Dompak TOTAL
Kondisi Sarana dan
Prasarana
Dalam hal ini, beberapa penyebab dari Kesesuaian dengan
perekonomian masyarakat yang belum dapat rencana
Progres
meningkat seiring dengan pembangunan yang Aspek Fisik 28,4
perkembangan fisik
dilakukan di Pulau Dompak adalah sebagai berikut. Pulau Dompak
Kondisi Topografi,
 Masyarakat pendatang yang berasal dari dalam RTH dan Kelerengan
maupun luar provinsi yang jumlahnya cukup Kondisi Pesisir
45,19
Cukup
Pengaruh perubahan Sesuai
banyak dan kebanyakan mampu membuka iklim dalam kegiatan
usaha warung makan sehingga kesempatan Aspek Sosial perekonomian
10,13
untuk masyarakat asli membuka usaha Ekonomi Jenis kegiatan yang
sesuai untuk
berkurang. dikembangkan
 Masyarakat asli kekurangan modal dalam Pengelolaan oleh
Aspek pihak pemerintah
berwirausaha karena pekerjaannya yang hanya 6,625
Kelembagaan Kebijakan mengenai
sebagai nelayan. Pulau Dompak

P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39 33


Pembangunan yang terjadi sebagai salah satu instansi sehingga waktu pembangunan belum
penilaian kesesuaian antara kondisi eksisting dan dapat ditentukan secara baik.
rencana secara fisik di Pulau Dompak ini juga  Rencana induk (masterplan) yang sudah pernah
dipengaruhi oleh kinerja kelembagaan yang ada. ada belum memiliki kekuatan hukum sehingga
Sama halnya dengan hasil yang didapat pada aspek masih bisa dilakukan perubahan didalam
kelembagaan. Hasil yang berupa cukup sesuai ini implementasinya.
juga disebabkan karena kinerja pemerintah belum
cukup baik dalam mengelola pembangunan di Pulau Tabel 8
Dompak. Masih terdapatnya beberapa kebijakan Analisis Penilaian Implementasi Pengembangan Pulau
mengenai Pulau Dompak yang tumpang tindih baik Dompak berdasarkan Pandangan Pemerintah
SKOR
itu antara pemerintah kota dengan pemerintah ASPEK INDIKATOR SKOR
TOTAL
KRITERIA
provinsi ataupun antara dinas yang ada Kondisi Sarana dan
mengindikasikan belum adanya sinkronisasi antara Prasarana
Kesesuaian dengan
sesama pemerintah itu sendiri. rencana
Progres
Aspek Fisik 28,1
Sedangkan untuk aspek sosial ekonomi yang perkembangan fisik
Pulau Dompak
mendapatkan hasil tidak sesuai ini disebabkan Kondisi Topografi,
karena pengembangan ekonomi di Pulau Dompak RTH dan Kelerengan
yang belum dapat berjalan sesuai rencana. Kondisi Pesisir
Tingkat
Pengembangan Pulau Dompak sebagai kawasan kesejahteraan
Cukup
pariwisata ini belum terbentuk secara utuh di lokasi. sebelum dan 46,46
Sesuai
sesudah rencana
Pengembangan beberapa spot pariwisata hanya
Pengaruh
dilakukan secara individu oleh masyarakat Aspek Sosial
perubahan iklim
11,7
EKonomi 7
setempat saja dan belum ada campur tangan dalam kegiatan
perekonomian
pemerintah didalamnya. Jenis kegiatan yang
sesuai untuk
Sudut Pandang Pemerintah. Terdapat beberapa dikembangkan
Pengelolaan oleh
faktor yang menyebabkan hasil berupa cukup Aspek pihak pemerintah
sesuai secara fisik. Adapun hal tersebut adalah. 6,59
Kelembagaan Kebijakan mengenai
 Proses pembebasan lahan dari pihak masyarakat Pulau Dompak
ataupun swasta mengalami beberapa
keterlambatan dan permasalahan sehingga Pada aspek sosial dan ekonomi, yang menyebabkan
terdapat beberapa bangunan yang dibangun pemerintah menyatakan cukup sesuai adalah
dilahan yang tidak sesuai dengan rencana karena kondisi fisik Pulau Dompak yang belum selesai atau
lahan tersebut belum dimiliki oleh pemerintah. masih dalam proses pembangunan menjadikannya
 Adanya kepentingan beberapa instansi yang pengembangan ekonomi Pulau Dompak belum
belum diperhitungkan dalam pembuatan dapat dilakukan secara maksimal. Berdasarkan
rencananya seperti Dinas Perbatasan yang ingin faktor penyebab itulah yang menyebabkan terdapat
agar berada dikawasan pesisir namun belum beberapa ketidaksesuaian dan waktu
direncanakan khusus sehingga terjadi pembangunan yang cukup lama. Selain itu, prioritas
ketidaksesuaian antara rencana dan kondisi utama pemerintah dalam pembangunan di Pulau
eksisting. Dompak adalah pembangunan secara fisik.
 Pembangunan dilakukan menyesuaikan jumlah
dan waktu dari dana pembangunan setiap

34 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39


Gambar 2. Kondisi Eksisting Pulau Dompak terhadap Masterplan 2014

Gambar 3. Peta RTRW dengan Kondisi Eksisting Pulau Dompak

35 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39 35


Tabel 9
Analisis Komparatif Penilaian Kesesuaian Rencana dan Kondisi Eksisting Menurut Pandangan Masyarakat,
Perencana dan Pemerintah

Penilaian Aspek Penilaian Indikator


Pandangan
Aspek Pandangan Pandangan Pandangan
Konsultan/ Pandangan Masyarakat Pandangan Pemerintah
Masyarakat Pemerintah Konsultan/Perencana
Perencana
Sesuai Cukup Cukup  Sarana sudah baik  Sarana belum cukup lengkap  Sarana sudah sesuai
Sesuai Sesuai  Prasarana sudah baik kecuali namun untuk yang sudah ada  Prasarana baik kecuali
jaringan lstrik baik kondisinya jaringan listrik, air bersih
 Pembangunan sudah sesuai  Prasarana cukup baik kecuali dan persampahan
dengan rencana jaringan listrik, air bersih dan  Progres dan pembangunan
 Progres perkembangan fisik persampahan sudah sesuai rencana
sudah baik, sesuai dan tepat  Pembangunan masih ada yang  Topografi dan kelerengan
 Kondisi Topografi dan belum sesuai rencana banyak berubah namun
Fisik

kelerengan tidak terlalu banyak  Progres perkembangan fisik sesuai kebutuhan rencana
berubah sesuai dan baik  Kondisi RTH masih kurang
 Kondisi RTH sudah mencukupi  Topografi dan kelerengan sudah karena masih dalam
 Pembangunan tidak sesuai rencana walau banyak pembangunan
mempengaruhi kondisi pesisir yang berubah dari kondisi asli  Kondisi pesisir tidak
 RTH masih kurang mengalami perubahan
 Pembangunan tidak memberi
pengaruh terhadap kondisi
pesisir
Cukup Tidak Cukup  Pendapatan belum secara  Perubahan iklim tidak  Tingkat kesejahteraan
Sesuai Sesuai Sesuai keseluruhan meningkat mempengaruhi kegiatan masyarakat meningkat
Sosial Ekonomi

 Kesejahteraan meningkat ekonomi  Perubahan iklim tidak


 Perubahan iklim tidak  Fungsi kegiatan ekonomi sudah mempengaruhi kegiatan
mempengaruhi kegiatan sesuai ekonomi
ekonomi  Fungsi kegiatan ekonomi
 Fungsi kegiatan ekonomi sudah sudah sesuai
sesuai
Sesuai Cukup Cukup  Pengelolaan pemerintah tingkat  Pengelolaan cukup baik  Pengelolaan pemerintah
Sesuai Sesuai atas tidak sampai kepada  Kebijakan masih ada yang sudah baik
Kelembagaan

pemerintah tingkat rendah dan tumpang tindih  Kebijakan sudah cukup


tidak melibatkan masyarakat terintegrasi dan sangat
lokal, namun pengelolaan sedikit yang masih tumpang
secara keseluruhan cukup baik tindih
 Kebijakan belum banyak
diketahui oleh masyarakat

Aspek kelembagaan sendiri memegang peran pembebasan lahan Selain itu, kebutuhan khusus
penting dalam pengembangan dan pengelolaan di untuk beberapa dinas yang belum dapat
Pulau Dompak. Pemerintah menyadari masih diakomodir oleh rencana pada tahun 2007, 2012
terdapat banyak kekurangan. Diantaranya masih dan 2014. Pola perumahan yang dibentuk menjadi
terdapatnya beberapa kebijakan yang tumpang grid dilakukan untuk efisiensi lahan.
tindih, ketegasan dalam implementasi rencana
dilapangan, pemberian sanksi pada pihak-pihak Komparatif Kondisi Eksisting dan Rencana Tata
yang melakukan kecurangan dan lainnya. Oleh Ruang Wilayah Kota Tanjungpinang. Berdasarkan
karenanya, pemerintah memberikan nilai cukup RTRW Kota Tanjungpinang tahun 2005-2015, Pulau
sesuai untuk kinerjanya sendiri. Dompak direncanakan sebagai kawasan kota baru.
Berdasarkan kondisi eksisting, Pulau Dompak
Komparatif Kondisi Eksisting dan Rencana direncanakan sebagai kota baru dengan fungsi
Pengembangan Pulau Dompak Tahun 2014. utama sebagai pelayanan/jasa yang mengutamakan
Berdasarkan gambar 2, bangunan sudah kegiatannya pada pemerintahan dengan skala
diakomodir dan disesuaikan dalam rencana induk provinsi. Hal ini terlihat dengan bangunan yang
2014. Namun, untuk perumahan masih belum telah dibangun dan yang menjadi prioritas utama
disesuaikan. Ketidaksesuaian antara rencana dan adalah gedung pemerintahan. Walaupun sudah ada
pembangunan gedung pemerintahan yang bangunan lain seperti rumah rakyat, masjid, dan
dibangun diatas lahan ruang terbuka hijau ini beberapa rumah makan, ini semua merupakan
disebabkan karena terkendalanya proses

36 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39


salah satu dampak dari dibangunnya gedung Secara keseluruhan setiap aspek termasuk
pemerintahan. dalam kriteria cukup sesuai. Sehingga perlu
dilakukan perbaikan pada setiap aspek dalam
Terdapat beberapa bangunan yang dibangun tidak perencanaan di Pulau Dompak.
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota  Kriteria yang perlu adanya peningkatan dan
Tanjungpinang tahun 2005-2015. Bangunan dipertahankan adalah aspek yang termasuk
perkantoran gubernur dibangun dikawasan dalam kriteria sesuai dan sangat sesuai. Dalam
penghijauan. Pembangunan gedung ini didasari melakukan implementasi kesesuaian antara
oleh adanya rencana pengembangan kawasan rencaa dan eksisting kedepannya diharapkan
khusus provinsi di Pulau Dompak. Rencana detil kepada pihak yang terkait untuk terus
Pulau Dompak tahun 2014 menjelaskan pada mempertahankan dan menyesuaikan dengan
kawasan penghijauan merupakan kawasan rencana yang telah dibuat sehingga tidak terjadi
perkantoran gubernur. Dengan adanya lagi perubahan dan ketidaksesuaian.
ketidaksesuaian antara kondisi eksisting dan RTRW Berdasarkan hasil komparasi, tidak terdapat
Kota Tanjungpinang yang telah dibuat memberikan aspek yang tergolong kriteria sesuai dan sangat
indikasi adanya ketidak sesuaian implementasi sesuai. Namun perlu adanya kontrol sehingga
dilapangan yang disebabkan adanya tidak terjadi penurunan kualitas hasil lagi
ketidaksesuaian rencana detil kawasan dengan menjadi lebih beruk.
RTRW Kota Tanjungpinang. Selain itu, adanya
perubahan peruntukan pada kawasan pelabuhan 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
menjadi jembatan yang menghubungkan Pulau
Bintan dengan Pulau Dompak juga mengindikasikan Kesimpulan. Pulau Dompak terindikasikan terdapat
adanya ketidaksesuaian. Namun perubahan yang beberapa ketidaksesuaian antara rencana induk
terjadi ini tidak berpengaruh buruk karena baik dan kondisi di lapangan. Berdasarkan kondisi fisik,
pelabuhan atau jembatan merupakan salah satu jumlah sarana peribadatan yang ada di Pulau
jalur masuk dan keluar menuju Pulau Dompak. Dompak sudah cukup sesuai dengan standar
kebutuhan untuk kondisi eksisting. Untuk sarana
Penilaian Antara Masyarakat, Perencana dan pendidikan sudah terdapat sebuah sekolah dasar
Pemerintah. Hasil penilaian komparatif yang dan sebuah universitas. Sarana rekreasi yang ada di
dilakukan pada aspek-aspek yang ada antara sudut Pulau Dompak sudah tersedia namun perlu adanya
pandang masyarakat, konsultan/perencana dan pengelolaan dan pengembangan lebih lanjut agar
pemerintah ini memberikan hasil berupa 2 kriteria dapat berkembang. Namun untuk sarana
yang akan menjadi dasar rekomendasi nantinya. pemerintahan masih perlu adanya penyesuaian
Adapun kriteria tersebut adalah berikut. Pada dengan rencana karena terdapat beberapa gedung
kelompok responden masyarakat menilai pemerintahan yang tidak dibangun pada lokasi yang
berdasarkan hasil yang dicapai dari pengembangan ditetapkan pada rencana. Untuk kondisi prasarana
kawasan. Sedangkan untuk kelompok responden sudah cukup baik hanya saja untuk jaringan listrik
pemerintah dan perencana yang menilai dan air bersih masih perlu adanya peningkatan
berdasarkan proses, data, rencana dan hasil. kualitas lagi karena pada jaringan listrik belum
Pertimbangan yang dipakai inilah yang tersedia sama sekali dan jaringan air bersih masih
membedakan hasil pada setiap kelompok menggunakan sumur.
responden.
 Kriteria yang perlu untuk adanya perbaikan Pembangunan yang dilakukan di Pulau Dompak
adalah aspek yang termasuk dalam kriteria tidak disesuaikan dengan rencana detil kawasan yang
sesuai dan cukup sesuai. Dalam melakukan berpedoman pada RTRW Kota Tanjungpinang.
implementasi kesesuaian rencana dan eksisting Namun, terdapat ketidaksesuaian pada rencana
kedepannya, baik itu masyarakat, detil dengan RTRW Kota Tanjungpinang.
konsultan/perencana dan pemerintahan perlu Ketidaksesuaian ini terjadi pada penentuan
untuk memperbaiki aspek-aspek yang termasuk kawasan penghijauan menjadi kawasan aktif
didalamnya sehingga nantinya akan dicapai berupa perkantoran gubernur.
keberhasilan dan kesesuaian yang diharapkan.

P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39 37


Sesuai dengan hasil analisis berdasarkan kuisioner  Pada kawasan penghijauan yang dibangun
terhadap tiga kelompok responden yaitu menjadi kawasan perkantoran dapat
masyarakat, perencana, dan pemerintah untuk dipertahankan dengan membatasi
mengetahui tingkat pemahaman evaluasi dalam pembangunan dikawasan sekitarnya seperti
implementasi rencana dilapangan. Berdasarkan pembatasan kawasan parkir secara horizontal
pemerintah menyatakan cukup sesuai dalam dan melakukan penghijauan di area sekitarnya
penerapannya. Berdasarkan perencana sehingga fungsi rencana tetap diterapkan dan
menyatakan kesesuaian yang ada di Pulau Dompak bangunan tetap dapat dipertahankan.
masih cukup sesuai. Sedangkan masyarakat  Kawasan pelabuhan yang menjadi jembatan
menyatakan sesuai. Pendapat masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan integrasi
didasarkan pada hasil yang dirasakan oleh diantara keduanya sehingga fungsi pelabuhan
masyarakat. Kebanyakan masyarakat menganggap dapat tetap diakses dan jembatan tetap dapat
sesuai maupun tidaknya implementasi dipertahankan. Karena sebenarnya pelabuhan
perencanaan di Pulau Dompak tidak menjadi tidak berpindah jauh dari lokasi rencana serta
masalah selama masyarakat merasakan dan pelabuhan tetap dibangun pada kawasan yang
mendapatkan keuntungan. Selain itu, masyarakat direncanakan menjadi kawasan aktif kegiatan.
juga belum dapat diikutsertakan dalam proses  Pemberian listrik sebaiknya dilakukan sedini
perencanaan sehingga belum dapat berkontribusi mungkin guna menunjang kegiatan sehari-hari
secara baik dalam proses evaluasi di Pulau Dompak dan selain itu juga dapat meningkatkan kualitas
karena tidak mengetahui secara baik mengenai ekonomi masyarakat yang ada di Pulau Dompak.
perencanaan yang dilakukan di Pulau Dompak. Dengan adanya listrik dapat meningkatkan
kegiatan ekonomi yang dilakukan dan tidak
Berdasarkan hasil komparasi diantara setiap hanya terbatas pada siang hari saja, namun juga
kelompok responden, pada setiap aspek secara dapat dilakukan hingga malam hari. Yang berarti
keseluruhan tergolong cukup sesuai. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
mengindikasikan perlu adanya perbaikan pada
setiap aspek pada proses implementasi rencana di Aspek Sosial dan Ekonomi. Pemberian bimbingan
lapangan. Sehingga, implementasi rencana kepada masyarakat dalam pengembangan ekonomi
pengembangan Pulau Dompak dan RTRW Kota dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada
Tanjungpinang dengan dilapangan banyak terjadi di Pulau Dompak. Adapun kegiatan ekonomi yang
ketidaksesuaian. Ketidaksesuaian antara rencana dapat dikembangkan berupa:
pengembangan Pulau Dompak dengan  Olahan makanan laut yang tahan lama seperti
implementasi dilapangannya akan memberikan kerupuk ikan, kerupuk udang, bakso, dan
dampak terhadap lingkungan, terlebih lagi Dompak lainnya. Kegiatan ini dilakukan karena Pulau
merupakan salah satu pulau kecil yang berhadapan Dompak yang memiliki potensi laut dan
langsung dengan laut terbuka. mayoritaas penduduk yang bekerja sebagai
nelayan. Pengolahan makanan laut ini dapat
Rekomendasi. Perumusan rekomendasi ini dilakukan oleh para istri nelayan yang
diberikan untuk aspek-aspek yang termasuk dalam terintegrasi bersama pemerintah atau pihak lain
kriteria penilaian cukup sesuai dan tidak sesuai. yang dapat memberikan arahan. Kegiatan ini
Perumusan rekomendasi juga diberikan kepada juga dapat bersifat swadaya.
indikator yang dikira tergolong sesuai namun perlu  Pengembangan kawasan pariwisata di Pulau
untuk diberikan perbaikan. Dompak yang melibatkan masyarakat dan
pemerintah dalam pengelolaannya. Kawasan
Aspek Fisik. Pihak perencana yang membuat wisata bahari dapat dikembangkan di Pulau
rencana detil sebaiknya menyesuikan dengan RTRW Dompak dengan pengelolaan oleh masyarakat
Kota Tanjungpinang dalam pembuatannya. Dan yang diawasi dan dibimbing oleh pemerintah
untuk kawasan yang sudah terbangun dan tidak sehingga pengelolaan kawasan dapat terkontrol.
sesuai, sebaiknya dilakukan kondisi dimana  Dengan adanya kawasan pendidikan dapat
kawasan tersebut dapat mempertahankan fungsi menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi dengan
awal dalam rencana tanpa melakukan penggusuran. mengembangkan kawasan pendidikan yang

38 P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39


terencana dan terintegrasi dengan kawasan 6. DAFTAR PUSTAKA
sekitarnya.
Alexander, E. R. (2006). Evaluation in planning:
Aspek Kelembagaan. Perlu dilakukan sistem evolution and prospects: Ashgate
pengolaan khusus pembangunan yang dilakukan di Publishing, Ltd.
Pulau Dompak secara independen agar tidak terjadi Firman, & Sirait, S. M. (1984). Perencanaan dan
bentrokan peraturan mengenai pengelolaan Pulau Evaluasi: Suatu Sistem Untuk Proyek
Dompak. Pembangunan. Jakarta.
 Perlu adanya peraturan dan ketegasan dari Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif
pemerintah dalam mengontrol pembangunan dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
yang dilakukan di Pulau Dompak. Pengontrolan Soumalis, C. G. (1977). Project Evaluation
ini berguna untuk mengurangi adanya Methodologies and Techniques. Paris:
pembangunan yang tidak sesuai dan dengan UNESCO.
pemberian sanksi kepada pihak-pihak yang Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
melakukan pelanggaran. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
 Perlu adanya wadah untuk masyarakat juga ikut Vadineanu, A. (2002). Island of Braila-Integrated
berperan serta dalam proses perencanaan Pulau Management Plan for the "Small island of
Dompak dan dapat melakukan evaluasi terhadap Braila". București, Rumania: University of
pembangunan yang dilakukan di Pulau Dompak. Bucharest.

P. R. Amelia, Mussadun/ JPK Vol. 3 No. 1 (2015) 26 – 39 39

Anda mungkin juga menyukai