Anda di halaman 1dari 6

RIHLAH LEMBAH HIJAU

Satu tahun yang lalu, saat aku duduk di bangku kelas tujuh MTS semester 2. Sekolahku
mengadakan Rihlah. Rihlah berasal dari bahasa arab yang artinya “perjalanan”. Rihlah yang
kami lakukan ialah rihlah ilmiah dimana nantinya akan ada permainan seru yang berkaitan
dengan pelajaran. Lokasi rihlah kami yaitu di bandar lampung tepatnya berada di lembah
hijau.

Sebelum melakukan perjalanan, kami menginap satu malam di sekolah terlebih dahulu. Aku
berangkat ke sekolah sekitar sore hari, dimana saat itu hujan gerimis sedang membasahi
ibukota kalianda. Jarak antara rumahku dan sekolah lumayan jauh, butuh waktu 10 menit
perjalanan untuk sampai di sekolah.

Sesampainya di sekolah, aku menaruh tasku di kelas. Kemudian aku dan kawan-kawanku
makan bersama di aula. Malam harinya, Aku tidur di samping kawanku sekaligus teman
seperjalananku namanya Aisyah nur syifa. Malam itu kami tidur sekitar jam Setengah 11.

Mataku hampir tidak terbuka, Pada pagi hari kami bangun sekitar jam 4 untuk shalat tahajud
dan shalat shubuh. Lucunya, karena sambil menunggu azan shubuh kebanyakan orang di sana
tidur, termaksud aku sih hehe. Yahh, menurutku itu tidak bisa terelakkan, karena memang
pada malam harinya kami mendapat pelajaran malam hingga jam 10 dan pelajaran itu
diakhiri dengan ceramah yang mengundang banyak tangisan.

Pagi harinya, setelah aku mandi. Kami melakukan senam bersama di lapangan. Mungkin
karena mengantuk, aku tidak terlalu aktif dalam senam itu. Kemudian sebelum kami pergi
kami diberi bekal berupa nasi kuning.

Untuk pergi ke lembah hijau, sekolah menyewa bis. Kemudian aku dan teman temanku
menaiki bis untuk memulai perjalanan. Seperti kataku tadi, aku duduk di samping teman
dekatku Syifa. Saat di perjalanan, kepalaku terasa pusing dan perutku terasa mual.
Perjalanan di bis berlangsung sekitar satu jam. Kemudian kami sampai di lembah hijau. Saat
di lembah hijau, aku dan syifa terpisah karena saat itu sekolah membagi kelompok untuk
melakukan permainan.

Setiap kelompok mendapat giliran antrian. Kami disuruh memakai dasi pramuka di atas
kepala kami. Pos pertama dimulai dengan permainan bahasa arab, dimana setiap pemain
membisikkan kalimat ke pemain lainnya secara lengkap. Dan aku dan kelompokku saat itu
salah dan kami dicoret menggunakan kopi di muka kami.

Permainan berlanjut hingga pos seterusnya, dan kelompokku menunggu giliran untuk
bermain di pos 2.
Aku mendapat kelompok di akhir, entah harus bersyukur atau tidak. Aku dan kelompokku
hanya sampai pos 2 karena saat itu hampir saatnya azan dzuhur. Yah, mungkin aku bersyukur
karena aku sudah lelah dan pusing saat itu.
Kemudian kami berenang. Karena aku tidak bisa berenang aku tidak terlalu menikmatinya.
Tapi, melihat teman temanku yang berenang dan bermain di kolam renang saat itu aku ikut
merasa seru. Apalagi saat ada air jatuh di kepala kami bersama sama. Sangat seru rasanya.
Sebelum pulang, aku dan teman temanku mampir ke mall terlebih dahulu. tidak banyak yag
ku beli, hanya makanan yaitu donat dan salad buah saja. Nah saat menunggu bis, aku duduk
di pinggir jalan, saat itu temanku kehilangan ponselnya di dalam mall. Untungnya sebelum
biss jalan, ia sudah menemukan ponselnya.

Yah perjalanan rihlah ini sangat panjang, sangat melelahkan, tetapi sangat asik. Moment yang
kusuka yaitu ketika kami meninap bersama dan shalat bersama. Sebenarnya sangat
menyenangkan ketika permainan dan renang tetapi mungkin karena aku sudah lelah aku tidak
terlalu menikmatinya.

Anda mungkin juga menyukai