Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MIKROTEKNIK

Disusun oleh:

Nama : Samuel Prakoso Sejati

NIM : K4319075

Kelas :C

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Laporan Resmi Praktikum
Mikroteknik

I. Judul : Preparasi Jaringan Segar (Hands Free


Section)
II. Tujuan :
1. Membuat preparat basah/segar dengan metode irisan tipis.
2. Membuat preparat anatomi stomata dengan teknik replika/cetakan.
III. Alat dan Bahan :
A. Alat
1. Mikroskop stereo
2. Mikroskop elektrik
3. Cutter/Silet
4. Kaca Arloji
5. Kuas
6. Pipet tetes
7. Object Glass
8. Cover Glass
9. Jarum Pentul
10. Bekker Glass
11. Pinset
B. Bahan
1. Solasi bening
2. Kutek bening
3. Tissue
4. Akar, Batang, dan Daun Amaranthus spinosus
5. Akar, Batang, dan Daun Zea mays
6. Daun Cattleya
IV. Skema Langkah Kerja :
Teknik Replikasi Anatomi Stomata

Membersihkan sampel
Mengaplikasikan kutek
adaksial dan abaksial (tisu
di 2 permukaan
basah)

Setengah kering, tutup


Tempelkan pada objek
(isolasi), tarik dengan
glass, amati
kuat dan cepat

Preparasi Akar, Batang, dan Daun

Sayat organ dengan


Membersihkan organ (tisu
cutter/silet (melintang
basah)
atau membujur)

Memindahkan sayatan ke Meletakkan hasil sayatan


objek glass (kuas) tutup kedalam cawan patri yang
(cover glass) sudah diberi air

Amati preparat
(Mikroskop)
V. Hasil Pembahasan
1. Hasil

N Hasil Pengamatan Keterangan


o
1 Daun abaksial Cattleya 1. Stomata
. 2. Sel Penjaga
3. Celah Stomata
1
2

2 Daun adaksial Zea mays 1. Trikoma


.

3 Sayatan Melintang akar 1. Epidermis


Amaranthus spinosus
. 2. Korteks
3. Stele
1

3
4 Sayatan Melintang Batang Bayam 1. Epidermis
. 2. Korteks

5 Sayatan Melintang Akar Bayam 1. Epidermis


. 2. Korteks

6 Sayatan Membujur daun Cattleya 1. Epidermis


.

2. Pembahasan
a. Teknik Handling Bahan
Teknik handling bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
Hands Free Section. Hand Free Section merupakan suatu metode
yang digunakan untuk membuat preparat dengan objek berupa
organ sampel yang besar dan tebal, sehingga mendapatkan jaringan
dan sel-sel yang dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.
b. Pelaksanaan Penggunaan Teknik
1. Teknik Replikasi Anatomi
Teknik ini merupakan teknik yang digunakan untuk
mengamati stomata dengan menggunakan cat kuku transparan
sebagai alat pencetak, penggunaan cat kuku ini untuk mencetak
bagian dermaldermal. Bagian dermal akan tercetak dengan
meletakkan cat kuku pada bagian abaksial epidermis dan melihat
kupasannya (hasil yang tercetak pada plester bening) dan diamati
dengan mikroskop (Sari, D.P., & Harlita. 2018)
2. Preparasi Akar, Batang, dan Daun
Pertama-tama bersihkan sampel yang akan diamati.
Selanjutnya lakukan sayatan pada setiap bagian sampel organ
secara membujur atau melintang setipis mungkin. Setelah itu,
simpan hasil sayatan pada cawan petri yang sudah diberi air. Lalu,
pilih sayatan yang paling tipis dan terbaik untuk diamati dibawah
mikroskop, pindahkan sayatan dengan menggunakan kuas ke
objek glass, lalu beri tetesan air, setelah itu tutup dengan cover
glass. Penutupan dengan cover glass dengan cara menyamping,
yaitu perlahan dari satu sisi dengan membentuk sudut 45̊̊ lalu
gunakan bantuan jarum pentul pada salah satu sisi tersebut.
Mengamati dibawah mikroskop cahaya dan cari perbesaran yang
sesuai lalu dokumentasikan hasil pengamatan (Jayanti, E.T. 2017)
c. Alasan Penggunaan Teknik
1. Teknik Replikasi Stomata
Karena teknik ini merupakan teknik yang paling mudah dan
tidak membutuhkan keterampilan yang tinggi. Selain itu bahan
yang dibutuhkan juga sangat sederhana (Sari, D.P & Harlita.
2016)
2. Preparasi Akar, Batang, dan Daun
Karena dalam teknik ini hanya menggunakan air, untuk
mencegah kekeringan pada preparat yang diamati (Tüzün, C. Y.,
Toker, M. C., & Toker, G. 2015)
d. Alasan Penggunaan Kemikalia
Pada praktikum ini tidak digunakan kemikalia sama sekali.
e. Kendala Selama Praktikum
1. Permukaan adaksial daun Zea mays yang tidak rata menyebabkan
hasil replika tidak bagus, saat diulang 3 kali hanya terlihat
trikoma saja.
2. Pemotongan akar bayam terlalu tipis dan tidak proporsi.
3. Dibutuhkan ketelitian disaat mengoles kutek dan proses penarikan
dengan menggunakan isolasi bening.
f. Analisis Hasil Praktikum
1. Daun abaksial Cattleya
Pada preparat ini terlihat jelas stomata, celah stomata, dan sel
penjaga. Stomata merupakan kumpulan dari stoma yang
digunakan sebagai organ respirasi (Campbell, N.A., Reece, J.B.,
& Mitchel, L.G. 2003)
2. Daun adaksial Zea mays
Pada preparat ini hanya menampilkan trikoma saja karena
disaat melakukan penarikan kurang cepat dan daun Zea mays
memiliki permukaan daun adaksial yang tidak rata.
3. Sayatan Melintang Akar Zea mays
Pada kedua preparat ini memiliki hasil yang berbeda preparat
pertama mendapatkan hasil yang cukup bagus karena dapat
terlihat epidermis, korteks, dan stele dengan cukup jelas
sedangkan preparat kedua kurang bagus karena hasil potongan
sampel hanya separuh sehingga hanya tampak epidermis dan
korteks. Namun menurut saya pemotongan yang dilakukan masih
kurang tipis.
4. Sayatan Melintang Batang
Pada sayatan ini hanya menampilkan epidermis dan korteks.
Namun, hasil yang diberikan kurang bagus karena potongan
batangnya masih terlalu tebal.
5. Sayatan Membujur Daun Cattleya
Pada preparat ini terdapat epidermis saja dan tidak
menampilkan stomata karena kurang tipis saat proses pemotongan
daun. Dan terdapat gelembung udara pada preparat ini.
VI. Kesimpulan

Hands Free Section merupakan metode dalam pembuatan preparat


segar. Teknik ini terbagi menjadi dua yaitu teknik sayatan tipis dan
teknik replika. Teknik sayatan merupakan teknik yang digunakan untuk
mengamati organ tumbuhan. Sedangkan, teknik replika merupakan
teknik yang digunakan untuk mengamati stomata pada daun. Tahapan
teknik sayatan yaitu Bersihkan organ tumbuhan yang akan diamati.
Lalu buat sayatan setipis mungkin dengan menggunakan silet
atau cutter yang tajam. Letakkan hasil sayatan pada cawan petri yang
berisi air. Lalu pindahkan ke kaca objek dengan bantuan kuas. Tetesi
sayatan preparat yang telah diletakkan di atas kaca objek dengan air
menggunakan pipet sebanyak satu tetes. Setelah ditetesi air, tutup
sayatan objek dengan kaca penutup. Caranya, siapkan kaca penutup
dalam posisi menyamping 45̊ dengan menahannya menggunakan jarum
pentul, lalu perlahan-lahan rebahkan kaca penutup dengan
menggerakkan jarum pentul yang menahannya, sampai kaca penutup
menutupi sayatan objek tadi. Jika air yang diberikan kurang maka
dapat ditambahi dengan bantuan pipet, namun jika berlebihan bisa
menggunakan kapas. Setelah tertutup rapat, preparat sudah jadi dan
siap diamati. Sedangkan untuk langkah teknik replika yaitu bersihkan
bagian daun menggunakan tisu yang sudah dibasahi.Setelah itu
aplikasikan kutek transparan ke permukaan daun. Selanjutnya saat
sudah setengah kering tutup dengan isolasi bening. Setelah itu lakukan
penarikan solasi bening. Lalu tempel isolasi bening ke objek glass.
Lalu amati preparat dibawah mikroskop.
VII. Daftar Pustaka
1. Campbell, N.A., & Reece, J.B. (2012). Biologi Edisi 8 Jilid 2.
Jakarta : Penerbit Erlangga
2. Jayanti, E. T. (2017). Profil anatomi batang kacang komak (Lablab
purpureus (L.) Sweet) lokal Pulau Lombok. Biota, 10(2), 151-164.
3. Sari, D.P dan Harlita.(2016) Penuntun Praktikum Mikroteknik 2016.
Modul Praktikum. Laboratorium Struktur dan perkembangan Prodi
Pendidikan Biologi FKIP UNS
4. Sari, D. P., & Harlita, H. Preparasi Hands Free Section dengan
Teknik Replika untuk Identifikasi Stomata. In Proceeding Biology
Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and
Learning (Vol. 15, No. 1, pp. 660-664).
5. Tüzün, C. Y., Toker, M. C., & Toker, G. (2015). Anatomical
investigations on root, stem, and leaf of Gentiana olivieri
Griseb. Pharmacognosy magazine, 7(25), 9.
VIII. Lampiran
a. Foto ACC Logbook
b. Tangkapan layer Abstract Jurnal
c. Dokumentasi Praktikum

IX. Lembar Pengesahan

Surakarta, 19 November 2020


Asisten, Praktikan

______________ ______________
NIM. NIM. K4319075
A. Foto ACC Logbook
B. SS Abstrak Jurnal
C. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai