• Memasang berbagai
bagian cetakan
• Basis cetakan dapat
dibuat sebagai
keseluruhan unit, yang
mana rongga cetak
dipotong dari pelat A & B
Runner
• Sistem distribusi resin dari saluran sprue ke rongga
cetak
• Karakteristik aliran (viskositas), temperatur dan faktor
lainnya penting dalam penentuan diameter dan panjang
runner
• Jika diameter runner terlalu kecil atau panjangnya terlalu
panjang, resin bisa membeku di runner sebelum cetakan
benar-benar penuh.
• Jika sistem runner terlalu besar, bahan berlebih akan
dikeluarkan dan terlalu banyak sisa-sisa yang terjadi
• Jika resin memiliki viskositas tinggi, runner yang lebih
besar diperlukan dibandingkan dengan resin viskositas
rendah
• Aliran optimum resin melalui sistem runner tergantung
pada bentuk dan diameter saluran
• Saluran bundar memberikan karakteristik aliran terbaik
tapi sulit untuk dimesin
• Biaya pemesinan bisa dikurangi dengan melakukan
proses pemesinan satu sisi pelat cetakan
• Bentuk yang lebih baik dimana kedalaman saluran
paling sedikit dua pertiga ukuran lebar dan sisi-sisinya
meruncing antara 2 sampai 5º.
Bentuk Saluran Runner
Runner Sekunder
• Saluran runner
sekunder digunakan
untuk cetakan
multikavitas
• Aliran ke saluran
sekunder harus
disederhanakan (sudut
dalam arah aliran)
• Bentuk yang ramping
meminimalkan
geseran pada resin
Gates
• Digunakan untuk
membuat komponen
silinder berongga
• Ring Gate menutupi
seluruh bagian atas
komponen silinder
sehingga arus resin
turun ke dinding dari
komponen
Cavities
• Adalah lokasi cetakan sebenarnya
• Resin masuk ke dalam rongga melalui gate,
mengisi rongga, dan mendingin membentuk
padatan. Kemudian komponen-komponennya
dikeluarkan dan selesai
• Rongga cetakan adalah jantung dari proses
pencetakan, dan harus disiapkan dengan
tepat
• Bentuk rongga cetakan menentukan bentuk
komponennya
Bahan & Pemilihan Produk