Anda di halaman 1dari 111
: DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL - DEPARTMENT OF NATIONAL EDUCATION POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG (| DJ BANDUNG POLYTECHNIC FOR MANUFACTURING (POLITEKNIK MEKANIK SWISS - SWISS POLYTECHNIC FOR MECHANICS) PERANCANGAN PERALATAN PENCETAK dasar — dasar perancangan cetakan injeksi plastik KOMPLEK KANAYAKAN DAGO (JL.IR.H. JUANDA) TROMOL POS 851 BANDUNG 40008 INDONESIA Polm. PHONE (022) 2500241 (HUNTING), FAK: (22) 2502849 AN - panner in excelent HD www poiman.com Exmall'polman@melsa ned INJECTION MOULD TRAINEE DE DASAR — DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK Kata Pengantar Modul dasar-dasar perancangan cetakan injeksi plastik ini merupakan teori dasar tentang cetakan injeksi plastik, yang memberikan pengenalan dan pemahaman yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan peralatan pencetak plastik untuk jenis cetakan injeksi. {si materi dalam modul ini menjelaskan tentang berbagai elemen/unsur yang perlu diperhatikan dalam perancangan cetakan dan tahapan yang harus dilakukan. Disamping pembahasan secara teori, diktat ini juga membahas beberapa perhitungan praktis yang diperlukan dalam perancangan cetakan menyangkut penentuan jumlah kaviti, penyusutan dan faktor yang mempengaruhi, perencanaan pendinginan, cacat Produk akibat injeksi dan solusi yang perlu dillakukan, pemillhan mekanisme penyentak dan pembuka serta cara kerjanya, pemilihan jenis material cetakan serta pertimbangan pemilinannya. Modul ini juga memuat tabel-tabel specifikasi bahan plastik, yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan serta aspek penting yang berkaitan dengan pemilihannya. Modul ini diperuntukan sebagai buku pegangan peserta didik dalam pelaksanaan Program belajar mengajar atau pelatihan sebagai penuntun belajar secara mandir untuk pengajaran teori maupun praktik, Modul ini juga merupakan revisi dari modul. _ Sebelumnya dengan menambahkan beberapa hal yang disesuaikan dengan -kebutuhan, dan hanya dipergunakan di POLMAN Bandung. ‘Sebagai bahan penulisan, isi materi dalam modul ini diambil dari beberapa buku feferensi yang ada dan ditambah dengan pengalaman penyusun selama bekerja di Politeknik Manufaktur Bandung sebagai tenaga perancang cetakan injeksi plastik Adapun susunan isi materi, disusun sedemikian rupa dan disesuaikan dengan tahapan pembelajaran yang perlu didapat / disampaikan kepada peserta didik untuk memudahkan pemahaman dan tujuan pembelajaran cetakan injeksi plastik Diharapkar¥ modu! ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan {nendukung keterampitan dalam pekerjaan perancangan cetakan injeksi plastik. Juni, 2002 Penyusun Budiarto —_ INJECTION MOULD TRAINEE oe polman DASAR — DASAR CETAKAN INJEKS! PLASTIK 4. MODUL |, Maret 1998 acne ww Dadan Heryada 2. MODUL II (Revisi 1), Juni 2002 «2. ..eseseesseenetesstes se Budiarto Daftar Isi Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii |. PENDAHULUAN 4 1 PERENCANAAN PLASTIK MOULD 1 | 1.2 KOMPONEN PROSES 2 | 13 ELEMEN PERANCANGAN, 4 | 4 BENTUK DASAR DAN CARA KERJA CETAKAN 4 115 PERHITUNGAN CYCLE TIME. 6 Il PERANCANGAN PRODUK 7 It KETEBALAN DINDING MERATA 7 I.2 MENGHINDARKAN BAGIAN BERSUDUT TAJAM 9 1.3 DRAFT ANGLE 4 11.4 PENGUAT DINDING (REINFORCEMENT) 12 1.4.1 Bentuk bertingkat 12 11.4.2 Bentuk tonjotan 2 | 11.4.3 Perancangan rib 13 1.5 BATAS PEMISAH 14 IL6 TATA LETAK (LAY OUT) KAVITI 14 Il, JENIS CETAKAN INJEKSI 415 1 CETAKAN DUA PELAT (TWO PLATE) 6 2 CETAKAN TIGA PELAT (THREE PLATE) 7 IIL3 CETAKAN BERSLIDER 20 lIL4 CETAKAN SETANGKUP (SPLIT MOULD) 22 ILS CETAKAN BERULIR (UNSCREWING) 26 IV. PERENCANAAN KAVITI 2 1V.1 PERHITUNGAN JUMLAH KAVITI a7 1V.2 TATA LETAK (LAY OUT) KAVITI 28 V. KAPASITAS MESIN & PARAMETER INJEKSI. ~ 32 V.1 KAPASITAS MESIN 22 V.2 TEMPERATUR INJEKSI 33 V.3 WAKTU PENGISIAN KAVITI 4 \V.4 TEKANAN INJEKSI a4 V.5 GAYA CEKAM MESIN xu V.6 KECEPATAN INJEKSI 6 V.7 WAKTU PENDINGINAN 36 \V.8 WAKTU PEMADATAN 37 VI. PERENCANAAN RUNNER = Vit PERENCANAAN SALURAN UTAMA 38 VL2 PEMILIHAN BENTUK DAN UKURAN RUNNER 39 V1.3 KAPASITAS ALIR PADA RUNNER 42 fet i eg INJECTION MOULD TRAINEE DASAR — DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK Vil. PERENCANAAN GATE Vil.) PERENCANAAN DIMENSI GATE ViL2 PEMILIHAN BENTUK DAN UKURAN GATE STANDAR ‘VIL2.1 Full Gate VIL.2.2 Gate putus VIL2.3 Fan Gates VIL2.4 Disk Gate = VIL2.5 Ring Gate VIL2.6 Diaphragma Gate VIL2.7.Tab Gate VIL2.8. Gate HDPE VIL3 BALANCING GATE ‘VIL3.1 Multi Kaviti untuk Produk Sama ‘VIL3.2 Multi Kaviti untuk Produk Berbeda SVLSVLVSS sRRE Vill. PENYUSUTAN PRODUK 69 VIIl.1 PENYUSUTAN (SHRINKAGE) 69 IX, PERENCANAAN PENDINGINAN 72 1X1 TUJUAN DAN FUNGS! PENDINGINAN 72 1X2 SISTEM PENDINGINAN 72 1X.2.1 Sistem Cooling untuk produk datar 73 1X.2.2 Cooling pada core 75 IX.3 JARAK SALURAN PENDINGIN 78 X PEMILIHAN BAHAN 73 XI PEMILIHAN BAHAN 73 X.2 PEMASANGAN SISIPAN KAVITI DAN INTI CETAKAN 82 XI SISTEM EJEKS! 84 X11 EJEKSI GERAKAN TUNGGAL a4 XI.41.1 Pin Ejektor 84 XI.1.2 Ejektor Sleeve 88 XI.1.3 Ejektor Pelat 89 XI.1.4 Ejektor Ring 90 XI.1.5 Ejektor Udara 1 XII. CACAT PRODUK DAN SOLUS! 92 XIL1 PERTEMUAN DINGIN 92 XII. SINK MARK 93. ~ XIL3 UDARA TERJEBAK 94 XIL4 WARPAGE 95 XII.5 BERCAK PERAK (SPLAY) 95 XI6 OVER SHRINKAGE 96 XIL.7 DISTORSI PRODUK DAN SOLUSINYA 97 XIL8 VOIDS. . 101 INJECTION MOULD TRAINEE DASAR — DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK |. PENDAHULUAN 1.1 PERENCANAAN PLASTIC MOULD (CETAKAN PLASTIK) Mould adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan produk, yang salah satu diantaranya adalah pembentukan produk dari bahan plastik dan dilakukan pada jenis mesin injeksi. Untuk menghasilkan sebuah mould secara tepat, tentunya banyak faktor yang harus dipertimbangkan, sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang diinginkan secara optimal baik dari kepresisian dimensi, kompleksitas geometri ,maupun efisiensi proses Pada dasarnya untuk merencanakan pembuatan mould yang optimal, banyak melibatkan unsur- unsur proses yang diperlukan meliputi proses disain/ perancangan, proses manufaktur, maupun + proses pencetakannya. Oleh karenanya sangat diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip dasar teknik disain cetakan, proses manufaktur, proses injeksi, dan parameter lain yang berpengaruh terhadap perancangan mould dan produk hasil cetakannya Faktor tuntutan yang seringkali muncul dan menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan, serta berpengaruh terhadap aspek ekonomis produksi mould umumnya ditinjau dari + Efisiensi proses manufaktur, * Efektivitas cetakan, + Life time / ketahanan tool, + Biaya pembuatan, + Waktu pembuatan. Bentuk geometri suatu produk akan berpengaruh langsung terhadap proses pengerjaan cetakan Iproses , terutama dalam penentuan / pemilihan metoda pengerjaan yang memungkinkan dapat dilakukan secara mudah, cepat, tepat dan murah. Ketidak tepatan penentuan metoda kerja dan Penyimpangan proses yang terjadi, dapat berpengaruh terhadap kegagalan pembuatan cetakan atau performance produk yang dihasilkan tidak sesuai tuntutan yang diminta. Umumnya performance produk yang dihasilkan dari suatu cetakan dan kecepatan produksinya, bergantung pada perancangan sistem cetakan.dan penentuan jumlah kaviti yang dapat dibuat. Penempatan saluran masuk plastik kedalam rongga cetak merupakan elemen perancangan Produk yang menjamin hasil produk yang optimal. Ketidak tepatan dalam penentuan bentuk dan Penempatan saluran, dapat membuat performance produk terganggu, aliran kurang baik, area cetakan tidak maksimal, memerlukan kerja tambahan, dan siklus waktu produksi menjadi lambat yang pada akhimya berpengaruh terhadap efektivitas cetakan. Hal fain yang berpengaruh adalah pemilihan material cetakan yang sesuai dengan sifat bahan plastik. Kesesuaian bahan dan Perlakuan (treatment) cetakan akan berpengaruh terhadap ketahanan dan umur mold. INJECTION MOULD TRAINEE DASAR - DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK 1.2 KOMPONEN PROSES Dalam proses pencetakan produk plastik, Kebutuhan untuk mendapatkan produk yang optimal, balk dari sisi tampilan produk, efisiensi proses dan waktu berproduksi, banyak dipengaruhi berbagai unsur, selain yang bersumber pada proses pembuatan/proses manufaktur, dan proses pencetakannya, faktor yang sangat dominan adalah pada disain produk, dan disain cetakan. Kelayakan suatu produk plastik untuk dapat dihasilkan dari salah satu jenis cetakan injeksi dan kelayakan proses manufaktur, sangat bergantung pada disain geometri produk, specifikasi bahan plastik, dan penempatan posisi saluran. “ Hubungan unsur-unsur tersebut dapat digambarkan seperti diagram berikut Pembuatan Pembuatan 1 i i i i Disain & Spec. Produk Efektjvitas | __p i i i i 1 PRQDUK i Produktivitas Proses Manufactur Proses Pencetakan Utiljsasi mepin/ Metoda Kapasitas Efisiensi Gambar 1. Diagram Korelasi Dari diagram diatas dapat dilhat hubungan 5 Komponen utama perencanaan mould yang berpengaruh terhadap pembentukan produk. {3 polman INJECTION MOULD TRAINEE DASAR - DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK Unsur | - Unsur Il — Unsur Ill- Unsur IV — ‘Unsur V - Disain produk sebagai langkah awal dalam perancangan cetakan, akan berpengaruh terhadap bentuk dan posisi parting line serta arah parting line.Disamping itu juga akan mempengaruhi pengaturan sistem saluran (gate dan runner), sistem pendinginan, dan sistem ejeksi produk.Pada perancangan cetakan, unsur ini akan berpengaruh terhadap efektifitas kerja cetakan yang dihasilkan dari proses pendisainan / konstruksi dan sistem cetakan yang direncanakan Disain cetakan sebagai langkah berikutnya merupakan bagian awal dalam proses pembuatan cetakan. Penentuan lay out, sistem cetakan dan konstruksi yang dibuat akan berpengaruh terhadap proses berikutnya, ‘Dasar pertimbangannya akan diperhitungkan terhadap penampilan produk, efisiensi dan efektifitas sistem serta nilai produktivitasnya. Penentuan jenis dan konstruksi cetakan yang dirancang seringkali berpengaruh terhadap capabilitas proses manufaktur dalam menentukan metoda yang tepat , jenis dan kapasitas mesin yang akan digunakan. Penentuan parting line, sistem cooling, runner dan gate serta bentuk kaviti / inti cetakan sangat berpengaruh tethadap penurunan metoda pengerjaan yang tepat, efektif, efisien dan berbiaya murah. Pada pelaksanaan pembuatan cetakan, seringkali proses yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi permesinan dan kapasitas mesin yang ada, sehingga “penerapan strategi pengerjaan dilakukan dengan penerapan metoda yang memungkinkan, penyesuaian/pengaturan kapasitas mesin, dan alat potong serta pengaturan waktu kerja. Pada intinya bahwa penurunan metoda dan strategi pengerjaan akan berpengaruh terhadap efisiensi sebuah cétakan yang dihasilkan. Selain dari parameter disain dan pembuatan cetakan, maka optimalisasi hasil dan produktivitasnya juga akan ditentukan oleh kapasitas mesin dan pengaturan parameter injeksi. Penyusutan; masa jenis, berat produk, dan cacat produk, umumnya dipengaruhi oleh pengaturan parameter injeksi INJECTION MOULD TRAINEE te polman DE DASAR — DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK. 3 ELEMEN PERANCANGAN Dalam tekrik perancangan cetakan, unsur yang berpengaruh terhadap konstruksi cetakan dapat diklasifikasikan dalam 4 elemen. 1. Disain Produk - Geometri produk - - Bahan produk - Jumlah kaviti 2. Proses pencetakan / Spesifikasi Mesin _ - -Data kapasitas mesin = Jenis proses - Sistem cetakan 3. Perencanaan cetakan Lay out kaviti - Dimensi cetakan / mold base = Perencanaan konstruksi part aktif (insert atau non insert) - Bahan cetakan / part aktif cetakan 4. Disain cetakan ~ Penentuan parting line - Sistem saluran (gate dan runner) = Sistem pendinginan - Sistem ejeksi 1.4 BENTUK DASAR DAN CARA KERJA CETAKAN Pada intinya peralatan pencetak / mould tediri dari dua sub bagian utama, yaitu sub bagian inti cetakan dan sub bagian kaviti cetakan (rongga cetak) yang satu sama lain dapat terbuka sebagai tempat pengeluaran produk. Kedua sub bagian tersebut dibedakan menurut pemasangannya pada mesin injeksi sebagai 4, Sisi tetap ( fixed side ) 2. Sisi bergerak (moving side) Pada sisi tetap terdapat komponen pemasukan cairan plastik (sprue) yang menghubungkan aliran material plastik yang dinjeksikan dari nozzle mesin pada saluran (runner) yang akan mengisi rongga cetak melalui gate. Sedangkan pada sisi bergeraknya terdapat mekanisme pengeluaran produk (ejektor) yang akan menendang produk dari inti cetakan setelah tahap pembentukan selesai dilakukan dengan sempura dalam rongga cetak (gambar 1.1). INJECTION MOULD TRAINEE DASAR — DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK [Hats | MOVING SIDE FIXED SIDE | CEJEKTOR Vesna 7 UxavITl | serve NGARAH BUSH Gambar 1. 2. Bentuk Dasar Konstruksi Mould Kedua sub bagian tersebut dipasang pada kedua pelat mesin dengan pengikatan baut. Hubungan kedua sub bagian tersebut diarahkan dengan pena pengarah / pilar yang umumnya terdapat pada bagian sisi bergeraknya sebagai penepat bagian inti terhadap kaviti cetakan. Setelah rongga yang terbentuk antara permukaan kaviti dan inti cetakan terisi cairan plastik yang diinjeksikan melalui nozzle , dan tahap pemadatan selesai dilakukan, bagian sisi bergeraknyaakan membuka terhadap sisi tetapnya, dan mekanisme penendang akan bekerja mengeluarkan produk, Kemudian akan menutup kembali. Gerakan menutup, membuka dan mengeluarkan produk yang kemudian menutup kembali, merupakan satu sikius waktu (cicle time) yang diukur berdasarkan lamanya waktu terpakai. Siklus waktu dihitung dari jumlah waktu yang dibutuhkan dalam satu kali proses injeksi sebagai berikut : INJECTION MOULD TRAINEE (6) polman DASAR - DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK 1.8 PERHITUNGAN CYCLE TIME Kasus 1 | \ T= taut te + ty + tu t tro t—+—_}—+| we te Kasus 2 THtettytt Gambar 1. 3 Siklus Waktu Injeksi [NN Injecton Mauksing ~ Pocket ~ Pocketbook, 6 ih. edon 1218/1000, Mannesman Demag Kunsistortachik) tau. = waktu mesin bergerak tk = waktu set cooling te = waktu injeksi k _=waktu efektif cooling tw aktu holding pressure ta = waktu istirahat tp = waktu plasticing Selain lama waktu gerakan mesin, ada beberapa parameter injeksi yang berpengaruh terhadap pembentukan produk sehingga mempengaruhi perubahan cicle time. INJECTION MOULD TRAINEE (Gi polman DASAR - DASAR CETAKAN INJEKSI PLASTIK ll. PERANCANGAN PRODUK Perencanaan dan perancangan produk merupaken tahapan awal yang harus dilakukan, dan akan memuat banyak informasi penting yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan parameter disain dan injeksi . Bentuk / geometri poduk, berat, dan specifikasi material plastik sangat berpengaruh terhadap penentuan shrinkage, sistem gate, parting line, pemilihan material cetakan, dan sistem pengeluaran produk / sistem ejektor. 1 KETEBALAN DINDING MERATA Pada saat material plastik dalam cetakan mendingin, maka material akan menyusut kesegala arah terutama pada arah tebalnya. Pendinginan dan pengerasan yang tidak merata pada seluruh dinding akan berpengaruh terhadap perilaku produk itu sendiri. Pengaruh yang terjadi bermacam-macam tergantung dari kasusnya, diantaranya dapat berupa lekukan (sink), lentingan (warpage), berpori (voids) atau cacat lainnya yang tampak dan mengganggu performance produk. Oleh karenanya dinding produk perlu dibuat dengan ketebalan yang relatif merata, sehingga diperlukan disain produk yang dapat mencegah kemungkinan terjadinya salah satu bentuk cacat. Daerah sink

Anda mungkin juga menyukai