Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC)

PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN UK. 10 MINGGU PADA “NY. J” G2P0A0H1
DENGAN USIA KEHAMILAN 10 MINGGU UMUR 26 TAHUN DENGAN KEHAMILAN
NORMAL. DI DUSUN PEKOJO DESA TUNGGALPAGER KEC. PUNGGING

Dosen Pembimbing :

Lida Khalimatus S, S.SiT. M.Keb

Disusun Oleh :

Heni Sri Wulandari


NIM: 201802019

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum (Helen,Varney, 2007). Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
bersinambung dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010)
2. Proses Kehamilan
Proses kehamilan menurut Marjati, dkk (2010) terdapat beberapa proses kehamilan yaitu:
a. Fertilisasi
Bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling
sering adalah didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3
fase yaitu:
b. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
c. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat
mampu menembus oosit.
d. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44
autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY
untuk laki - laki)
e. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari).
Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk
kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar
sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut
blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut
trofoblas. Zona pellusida  akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat
lanjut.
f. Nidasi / implantasi
Penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam dinding
uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase
sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi
menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio menurut Marjati, dkk (2010) terdapat
beberapa tahap yaitu:
a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses pembelahan
sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan
utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam
bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali
disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
c. Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
1) Minggu ke-12: Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat refleks
menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis kelaminnya.
2) Minggu ke 16     : Panjang badan   16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut mulai
tumbuh pada tubuh.
3) Minggu ke 20     : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah
nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna.
Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X  kelenjar minyak telah aktif dan
verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah
kehamilan minggu ke 18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17 ml
urine dikeluarkan setiap 24 jam.
4) Minggu ke 24     : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.
5) Minggu ke 28     : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan
baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan
menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
6) Minggu ke 32     : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.
7) Minggu ke 36     : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada minggu ke
36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku jari tangan dan
kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat
abdomen.
8) Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir.
Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan
tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.

4. Tanda dan Gejala Kehamilan


a. Tanda presumtif kehamilan
1) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff
dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
4) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan
lebih dari 16 minggu.
5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.

8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10)Pigmentasi (Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas)
Pipi: Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
Perut: Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payudara: hipepigmentasi areola mamae
Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta payudara.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
2) Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
3) Tanda Goodel
Pelunakan serviks
4) Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
5) Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu
(pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
c. Tanda Pasti (Positive Sign)
1) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya doppler)
3) Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki)
dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
4) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati dkk,
2010)
5. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan
hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis
di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu
biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua
warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
6. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh
maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya
mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan
dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain
apa yang dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat
libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami
penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut ibu
pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu
mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri.
Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu –
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut kalu –
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif
untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah
bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama unutk bayi mereka (Marjati dkk, 2010).
7. Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan
a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari.
Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan hormon
selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak makan
sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal), lambung yang terlalu
penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi yang lain.puncak nausea dan
muntah pada wanita hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu dan menghilang
antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan:
1) Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
2) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari
3) Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi refleks gag.
4) Istirahat
5) Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya: hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda kurang
gizi
b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan berat
pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar)
menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya tekananlangsung
pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada trimester  ketiga sering
dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian
presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung
pada kandung kemih.
Cara meringankan:
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria

c. Sakit punggung Atas dan Bawah


Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang
semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap
badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan
perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat
menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal,  gunakan mekanisme
tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
d. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen.
Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan meningkatkan
karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi
pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu
diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan
Cara penanganan :
1) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
2) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
3) Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara berkala
dan mengambil nafas dalam
4) Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat sedang
berdiri.
e. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat duduk/
berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang
menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena
preeklamsi.
Cara penanganan :
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki secara teratur setiap hari
3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring
4) Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-vena
panggul
f. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga
trimester III.
Penyebab :
1) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
2) Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang
kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus
3) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan
oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
1) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi terlalu
penuh
2) Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung
untuk menjalankan fungsinya
3) Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi
asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
4) Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan.
g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus besar
ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
1) Asupan cairan yang adekuat
2) Istirahat cukup
3) Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi
peristaltik
4) Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
5) Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
6) Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang bai,
mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur
h. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator dalam
perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
1) Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya ( dorsofleksikan
kakinya )
2) Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan mekanisme
tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
3) Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
4) Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi bahu
terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran
lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara penanganan :
1) Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
2) Berbaring rileks (Helen Varney, 2007).
8. Kebutuhan Ibu Hamil
a. Kebutuhan Fisik ibu Hamil
1) Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak 20%. Hal ini
disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat menekan diafragma
sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-paru berkurang
5%).
2) Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan seimbang yang
harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi karbohidrat, protein,
(60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
3) Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan mulut
,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4) Kebutuhan eliminasi
Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan trimester III karena
adannya penekanan kandung kemih.
Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada kehamilan dan serta karena
adannya aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik usus.
5) Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan trimester III
sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6) Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko cidera bagi
ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan berjalan-berjalan.
Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7) Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-11 jan
pada malam hari.
8) Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik / fisiologis,
persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat melahirkan, persiapan
transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.
b. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
 Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat ikatan keluarga.
Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu untuk membantu ia
dalam menyesuaikan diri dan menghadapi masalah selama kehamilannya karena
sering kali merasa ketergantungan atau butuh pantauan orang-orang di sekitarnya.
 Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu hamil,
membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta
menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga berperan
dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan dalam
mewujudkan kesehatan yang optimal.
 Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk membantu
menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami para calon orang tua.
 Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan untuk
memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan terhadap
kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru (Bobak, 2004).
9. Penerapan 10 T pada ANC Terpadu
Pengertian penerapan adalah perbuatan penerapan. Sedangkan menurut para ahli
berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori,
metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk seuatu kepentingan ysng
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun
sebelumnya (KBBI, 2016). Penerapan 10 T sesuai standar pada pemeriksaan Antenatal
Care meliputi :
a. Pengukuran Tinggi Badan dan penimbangan Berat Badan (T1) Pengukuran
tinggi badan cukup sekali dilakukan pada saat ANC ini dilakukan untuk
mengetahui ukuran panggul ibu hamil. Hal ini sangat penting dilakukan untuk
mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan
keadaan rongga panggul. Penimbangan berat badan dilakukan setiap kali pada
saat melakukan kunjungan ANC. Ini dilakukan untuk mengetahui faktor
resiko dari kelebihan berat badan pada saat kehamilan dapat meningkatkan
resiko komplikasi selama hamil dan saat persalinan seperti tekanan darah
tinggi saat hamil (hipertensi gestasional), (diabetes gestasional) bayi besar,
dan kelahiran cesar adapun ibu hamil dengan berat badan kurang selama
kehamilan dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur (kelahiran kurang
dari 37 minggu) dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), oleh karena itu
usahakan berat badan berada pada kisaran normal selama kehamilan
(Mandriwati, 2011).
b. Pengukuran Tekanan Darah (T2) Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap
kali melakukan kunjungan dengan normal 120/80 mmHg. Hal ini dilakukan
untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal atau tidak, tekanan darah
yang tinggi yang mencapai 180/100 mmHg dapat membuat ibu mengalami
keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat bahkan sampai kejangkejang.
Sementara tekanan darah yang rendah juga menyebabkan pusing dan lemah
(Mandriwati, 2011).
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILa) (T3) Pengukuran lingkar lengan atas
dilakukan cukup sekali diawal kunjungan ANC ini dilakukan untuk
mengetahui status gizi ibu hamil (skrining KEK) dengan normal 23 cm, jika
didapati kurang dari 23,5 cm cm maka perlu perhatian khusus tentang asupan
gizi selama kehamilan. Bila ibu hamil kurang gizi maka daya tahan tubuh
untuk melawan kuman akan melemah dan mudah sakit maupun infeksi,
keadaan ini tidak baik bagi pertumbuhan janin yang dikandungnya dan juga
dapat menyebabkan anemia yang berakibat buruk pada proses persalinan yang
akan memicu terjadinya perdarahan (Mandriwati, 2011).
d. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) (T4) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
(TFU) dilakukan pada saat usia kehamilan masuk 22-24 minggu dengan
menggunakan alat ukur capiler, dan bisa juga menggunakan pita ukur, ini
dilakukan bertujuan mengetahui usia kehamilan dan tafsiran berat badan janin
dan agar terhindar dari resiko persalinan lewat waktu yang berakibat pada
gawat janin (Mandriwati, 2009).
e. Pengukuran Persentasi Janin dan Detak Jantung Janin (DJJ) (T5) Menentukan
persentasi janin dilakukan pada akhir trimester III untuk menentukan pada
bagian terbawah janin kepala , atau kepala janin belum masuk panggul berarti
ada kelainan letak panggul sempit atau ada masalah lain. Pengukuran detak
jantung janin dilakukan menggunakan stetoskop monoaural atau doppler
sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin khususnya denyut
jantung janin dalam rahim dengan detak jantung janin yang normal nya 120x /
menit dilakukan pada ibu hamil pada akhir minggu ke 20 (Mandriwati, 2011).
f. Melakukan Skrining TT (Tetanus Toksoid) (T6) Skrining TT (Tetanus
Toksoid) menanyakan kepada ibu hamil jumlah vaksin yang telah diperoleh
dan sejauh mana ibu sudah mendapatkan imunisasi TT, secara idealnya WUS
(Wanita Usia Subur) mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali (long life)
mulai dari TT1 sampai TT5. Dengan selang waktu meliputi :

Antigen interval Lama %perlindungan


Perlindungan
TT1 Pada kunjungan - -
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun 80%
TT 1
TT 3 6 bulan setelah 5 tahun 95%
TT 2
TT 4 1 tahun setelah 10 tahun 99%
TT 3
TT 5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99%
TT 4 hidup

g. Pemberian Tablet Fe (T7)


Zat besi adalah unsur pembentukan sel darah merah dibutuhkan oleh ibu
hamil guna mencegah terjadinya anemia atau kurang darah selama
kehamilan.Pemberian tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) diberikan
pada ibu hamil sebanyak satu tablet (60mg) setiap hari berturu-turut selama 90
hari selama masa kehamilan, sebaiknya memasuki bulan kelima kehamilan.
TTD mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 ml besi elemental dan
0,25 mg asam folat baik diminum dengan air jeruk yang mengandung vitamin
C untuk mempermudah penyerapan (Depkes RI, 2010).
h. Pemeriksaan Laboratorium (rutin dan khusus) (T8)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan intuk mencegah hal-hal buruk yang
bisa mengancam janin. Hal ini bertujuan untuk skrining/mendeteksi jika
terdapat kelainan yang perlu dilakukan lebih lanjut berikut bentuk
pemeriksaannya :
1) Pemeriksaan golongan darah, Pemeriksaan golongan darah pada ibu
hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu
melainkan juga untukmempersiapkan calon pendonor darah yang
sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb) Pemeriksaan kadar
hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester
pertama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui ibu hamil tersebutmenderita anemia atau tidak
selama kehamilannya karena kondisianemia dapat mempengaruhi
proses tumbuh kembang janin dalamkandungan.
3) Pemeriksaan protein dalam urin Pemeriksaan protein dalam urin pada
ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas indikasi.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada
ibu hamil. Proteinuriamerupakan salah satu indikator terjadinya
preeklampsia pada ibu hamil.
4) Pemeriksaan kadar gula darah. Ibu hamil yang dicurigai menderita
Diabetes Melitus harus dilakukan pemeriksaan gula darah selama
kehamilannya minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada
trimester kedua, dan sekali pada trimester ketiga terutama ada akhir
trimester ketiga.
5) Pemeriksaan darah malaria Semua ibu hamil di daerah endemis
malaria dilakukan pemeriksaan darah malaria dalam rangka skrining
pada kontak pertama. Ibu hamil di daerah non endemis malaria
dilakukan pemeriksaan darah malaria apabila ada indikasi.
6) Pemeriksaan tes Sifilis Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah
dengan risiko tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan
Sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.
7) Pemeriksaan HIV Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan
risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV.
Tes HIV pada Ibu hamil disertai dengan konseling sebelum dan
sesudah tes serta menanda tangani informed consent
8) PemeriksaanBTA Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang
menderita batuk berdahaklebih dari 2 minggu (dicurigai menderita
Tuberkulosis) sebagai upayapenapisan infeksi TB
i. Tatalaksana atau penanaganan khusus (T9) Berdasarkan hasil pemeriksaan di
atas dan hasil pemeriksaan laboratorium, atau setiap kelainan yang ditemukan
pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar kewenangan tenaga
kesehatan.Kasuskasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem
rujukan.
j. Temu wicara (Konseling) (T10)
Menurut Depkes (2013) Temu wicara atau konseling dilakukan pada setiap
kunjungan antenatal meliputi :
1) Kesehatan ibu hamil, dengan beristirahat yang cukup selama
kehamilanya (sekitar 9-10 jam per har) dan tidak bekerja berat.
2) Prilaku hidup bersih dan sehat, dengan menjaga kebersihan badan
selama kehamilanya misalnya mencucu tangan sebelum makan, mandi
dua kali sehari menggukakan sabun dan menjaga personal hygiene agar
tetap bersih dan terhindar dari suasana lembab serta melakukan olah
raga ringan.
3) Peran suami / keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
dengan memberi dukungan mental serta menyiapkan biaya persalinan
dan kebutuhan bayi lainya serta transportasi rujukan dan donor darah.
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
DENGAN UK. 12 MINGGU PADA “NY. J” G2P0A0H1 DENGAN USIA KEHAMILAN 10
MINGGU UMUR 26 TAHUN DENGAN KEHAMILAN NORMAL. DI DUSUN PEKOJO
DESA TUNGGALPAGER KEC. PUNGGING

Tanggal pengkajian : 17 maret 2021, 16.30 WIB

Tempat : Dsn. Pekojo, Desa. Tunggalpager Kec. Pungging

I. PENGKAJIAN DATA / SUBJEKTIF

IDENTITAS

1. Nama Ibu : Ny. J Nama Suami : Tn. D


Umur : 26 tahun Umur : 32 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Agama : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dsn. Pekojo Ds. TunggalPager Kec. Pungging

A. ANAMNESA
1. Kunjungan Ke : -
2. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama : Tidak ada keluhan
4. Riwayat Psikososial :
a. Kehamilan ini : (V) Direncanakan (V) Diterima
( ) Tidak Direncanakan ( ) Tidak Diterima
b. Emosi saat ini : Stabil
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Sah
e. Lama Perkawinan : 7 tahun
5. Riwayat Obstetri
Menarch : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3-4 pembalut di hari pertama hingga hari ke 3, 2-3 pembalut setelah hari
ke-3
Teratur/tidak : Teratur
Lamanya : 7-8 hari
Sifat Darah : Kental berwarna merah kehitaman di hari pertama hingga ke 3,
Selanjutnya warna merah darah normal
Desminorea : Ada dan tidak sering muncul
Flour Albus : Ada jika kelelahan dan konsumsi mentimun
6. Riwayat Kehamilan
HPHT : 7-01-2021
TP : 14-10-2021
Keluhan :
Trimester 1 : Tidak Ada keluhan
Trimester II : -
Trimester III: -
Pergerakan janin didalam selama 24 jam: tidak dilakukan perhitungan
7. Riwayat Kehamilan
Hamil Ke-1 :
Tanggal Lahir : 26-10-2013
Usia Kehamilan : 39 minggu
BB : 3300 gram
TB : 50 cm
Jenis Kelamin : Perempuan
Penolong : Bidan Wiji
8. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan sudah imunisasi TT lengkap
9. Riwayat KB
Jenis Kontrasepsi : IUD
Waktu Pemasangan : 40 hari setelah melahirkan
Lama Penggunaan : 7 tahun
Keluhan : Tidak ada
10. Riwayat Kesehatan
Penyakit menurun : Ibu mengatakan memiliki riwayat penyakit menurun yakni
Diabetes
Penyakit menular : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular
Alergi : Ibu mengatakan tidak memiliki allergy
Konsumsi Obat : Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat jenis apapun ataupun
jamu jenis apapun
11. Riwayat Kebiasaan
1. Pola Nutrisi
Makan : 3x sehari namun hanya mengkonsumsi nasi sebanyak 1x lainnya
hanya mengkonsumsi buah sayuran dan camilan lainnya
Minum : 8 gelas/hari
2. Pola Eliminasi
BAB : Selama 3 hari ini mengeluhkan tidak bisa BAB
BAK : >6x/hari
3. Pola Istirahat tidur
Siang : 1-2 jam/hari
Malam : 6-7 jam/hari
4. Personal hygine
Mandi : 2-3x/hari
5. Pola Seksual
1x seminggu
6. Pola aktifitas sehari-hari
Memasak, bersih-bersih, dan aktifitas rumah lainnya
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Composmentis
Kesadaran : Baik
TTV :
TD : 90/70 mmHg
N : 78x/menit
S : 36 ◦C
RR : 21x/menit
BB : 62 kg
TB : 147 cm
LILa : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : Hitam, tidak ada ketombe, tidak ada kutu, bersih
Mata : konjungtiva merah muda, seklera putih, tidak ada secret, simetris
Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut : bersih, tidak ada caries
Lidah : bersih, tidak pecah-pecah, warna merah muda
Gusi : warna kemerahan, tidak ada oedema
Bibir : warna merah muda, kering, tidak pecah-pecah
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen
b. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, tidak ada pembengkakan
kelenjar limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis
c. Dada : simetris, tidak ada benjolan, tidak terdengan ronchi, tidak terdengar
wezzing, pernafasan teratur
d. Payudara : tidak ada benjolan , adanya hiperpigmentasi di are areola, bentuk
payudara bulat, putting susu menonjol.
e. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada linea nigra
Palpasi :
TFU : setinggi simpisis pubic
Leopod I : -
Leopod II : -
Leopod III: -
Leopod IV: -
TBBJ : -
DJJ : tidak dilakukan
UK : 10 minggu
f. Genetalia : tidak dilakukan
g. Anus : tidak dilakukan
h. Ekstermitas
Atas : Tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polidaktili, tidak ada
sindaktili, lengkap
Bawah : Tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, lengkap
3. Pemeriksaan Penunjang :
Belum melakukan ANC Terpadu
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa kebidanan
- Ny. J umur 26 tahun G2P1A10001 Usia Kehamilan 10 minggu dengan fisiologis.
- Janin hidup, tunggal, intrauterine

Data Dasar :

- Ibu mengatakana kehamilan anak kedua, sudah pernah melahirkan anak pertama
sekarang usia 7 tahun dari anak ke dua atau saat ini, belum pernah mengalami
keguguran
- HPHT ibu pada tanggan 7 januari 2021, UK 10 minggu, TP 14-10-2021
- Janin tunggal di dalam Rahim
- Fundus uteri setinggi simpisis pubis
- DJJ masih belum terdengar
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak Ada
V. INTERVENSI
- beritahu ibu hasil pemeriksaan
- berikan ibu penjelasan tentang nutrisi dan kebutuhan ibu pada ibu hamil trimester 1
- berikan ibu tablet FE untuk meningkatkan Hb
- beritahu ibu agar tetap konsumsi nasi dan makanan yang mengandung karbohidrat
untuk menstabilkan BB nya
- ingatkan ibu untuk melakukan control ulang 1 bulan sekali
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal/Pukul : 17 Maret 2021, 16. 45 WIB
- Memberikan hasil pemeriksaan
Hasil : Ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan
- Memberikan penjelasan tentang nutrisi dan tetap konsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat untuk menstabilkan BBnya
Hasil : Ibu mengetahui dan mengerti penjelasan petugas serta mau melaksanakan
perintah dari petugas
- Memberika ibu tablet FE
Hasil : Ibu mengerti dan menerima tablet FE
- Mengingatkan ibu untuk melakukan control ulang 1 bulan sekali
Hasil : Ibu mengetahui dan mau melaksanakan control ulang
VII. EVALUASI
Tangal/Pukul : 17 maret 2021, 16.48 WIB
S :Ibu mengatakan merasa lega dan senang setelah mendengar kondisi ibu dan
janin normal.
O :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 62 kg
TB : 147 cm
Lila : 26 cm
TFU : Tidak teraba (Setinggi simpisis pubic)
TD : 90/70 mmHg
N : 78x/menit
S : 36 ◦C
RR : 21x/menit
DJJ : Belum terasa
A : Masalah teratasi
P : Lakukan intervensi nomer 2,3,4 dan 5
- berikan ibu penjelasan tentang nutrisi dan kebutuhan ibu pada ibu hamil
trimester 1
- berikan ibu tablet FE untuk meningkatkan Hb
- beritahu ibu agar tetap konsumsi nasi dan makanan yang mengandung
karbohidrat untuk menstabilkan BB nya
- ingatkan ibu untuk melakukan control ulang 1 bulan sekali

Anda mungkin juga menyukai