BAHAN-BAHAN PITU/KATUP
1) Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan
untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang
merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk
2) Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Unsur paduan
lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom
karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan kandungan karbon dan unsur
paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan
karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya
(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya
3) Baja karbon
metode penguatannya dengan “Cold Working” ìstruktur mikronya terdiri ferit dan
perlit
murah
martensit
martensit
paling keras, paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya
tahan aus
aplikasi :pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi, rel kereta api,perkakas
potong, dies
4) Baja anti karat ( stainless steel ) adalah baja campuran yang memiliki kandungan Chrome
Bronze adalah metal campuran dengan bahan dasar Copper (Cu ). Bahan campuran
Standar material yang umum digunakan dalam mendesain pintu/katup masih banyak
menggunakan standar asing (JIS, DIN, ASTM) khusus bahan pintu air/katup. Hal ini karena di
Indonesia belum ada standar bahan khusus pintu seperti yang dikeluarkan oleh Jepang. Namun
Sebagai referensi dapat dilihat dalam tabel berikut ini yang berisi nama bahan, satandar dan
` Seal karet adalah bahan perapat yang pling luas pemakaiannya dalam pekerjaan pintu air. Seal
karet dibuat dari bahan camapuran (70 – 80 % )karet alam dan sisanya dari bahan sintetis. Seal karet
SIFAT NILAI
2
Tegangan tarik 210 kg/cm
Ultimit Elongation 450 % minimum
Durometer hardness ( shore tipe A ) 60 to 70
Specifik gravity 1.1 – 1.3
0
Water absorbtion (70 C for 48 hours) 5 % max by weight
1) Proses korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
atau
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian
mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai
katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan
logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
1. Kelembaban udara
2. Elektrolit
4. Adanya O2
3) Mencegah Korosi
1. Dicat
4. Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi /baja
Pada kebanyakan struktur engineering, titik yang paling lemah adalah kurangnya
yang baik untuk meminimumkan masalah korosi telah ada sejak lama. Dalam merancang
peralatan konstruksi besi/baja dalam hal ini pintu/katup, harus mempertimbangkan kodisi
lingkungan dan air yang dapat mempengaruhi /bisa mengakibatkan terjadinya dan atau
mempercepat proses korosi pada bahan. Dalam perancangan pintu air yang perlu
ada sel-sel aerrasi maka karena karakteristik dua logam tadi dengan adanya
kantong aerasi maka proses korosi akan terjadi. Dua logam yang satu menjadi
anode dan yang lain menjadi katode sedangkan dalam kantong aerasi adaa
air/udara sebagai elektrolit masuk ke bagian sambungan dua logam maka akan
Diatas telah dijelaskan bahwa adanya sel/kantong aerasi dapat menampung air
atau udara yang dapat mempercepat proses korosi. Oleh sebab itu, segala upaya
yan cukup lama. Semua bagian yang dapat memerangkap embun atau air perlu
dengan air harus dilindungi dengan cat atau sistim proteksi katodik.
landasan roda atau seal karet, as sheave , seat & face katup) dan bronze untuk
salah satu cara /tindakan dalam melindungi konstuksi baja dari proses karat. Kualitas
perlindungan yang berhasil baik sangat tergantung dari jenis cat/spsifikasi, proses
Permukaan yang akan dicat terlebih dahulu dibersihakan agar lapisan dapat menempel
secara kuat pada permukaan besi/baja. Bahan yang disemprotkan bisa dipakai pasir
kwarsa yang kering dan bersih dari kandungan air alut/garam. Penggunaan pasir sebagai
bahan pembersih hanya dapat dipakai sekali semprot karena pasir yang disemprotkan
telah menjadi halus sehingga penggunaan berikutnya akan tidak tajam lagi dan hasil
Bahan yang lebih baik adalah butiran besi (steel grit) yang dapat dipakai berulang ,
beberapa kali semprot. Pengunaan butiran besi secara beulang harus tetap dalam keadaan
bersih dari debu dan kering. Permukaan yang bersih setelah disemptrot kekasarannya min
suatu tidak bisa dibersihkan dengan cara semprot, dapat digunakan peralatn seperti sikat
kawat baja, atau mesin pembersih . Pembersihan kampuh las sangat penting agar bagian-
bagian kampuh las dapat dicat dengan baik. Kampuh las merupakan bagian yang sangat
bahan peltur cair untuk membersihkan dari debu atau kotoran-kotoran lain yang
menmpel.
Untuk pengecatan pintu air yang kontak langsung dengan air permukaan didarat maka jenis
cat yang umum digunakan dan yangsesuai dengan lapisan cat yng ditentukan adalah sebagai
tabel berikut:
Semua daun pintu dan permukaan gauide frame yang tiadak tertanam dipier beton
Primer Shop Zinc-rich epoxcy Grey Airless Spray 20 Min16 hours SD Zinc Pimer ZE
Thiner
Primer (Organic)
1st Coat Shop Coaltar epoxcy Black & Airless Spray 150 Min.6 hours Eposeal Thinner
resin Brown
2nd Coat Shop Coaltar epoxcy Black & Airless Spray 150 Min.6 hours Eposeal Thinner
resin Brown
3rd Coat Shop Coaltar epoxcy Black & Airless Spray 150 Min.6 hours Eposeal Thinner
resin Brown
Semua permukaan kecuali yang disebutkan didalam Sisti A ( Alat angkat , Guide
Frame yang terletak diatas pier beton).
Process Place Paint Name Color Coating D.F.T Coating Interval Thiner
Method
(microns) (name &
ratio)
Primer Shop Zinc-rich epoxcy Grey Airless Spray 20 Min16 hours ZE Thiner
Primer (Organic)
1st Coat Shop Chlorinated rubber Blue Airless Spray 35 Min.16 hours Rabamari
paint ne Thiner
(under coat)
2nd Coat Shop Chlorinated rubber Blue Airless Spray 35 Min.16 hours Rabamari
(under coat) paint ne Thiner
3rd Coat Shop Chlorinated rubber Blue Airless Spray 35 Min.16 hours Rabamari
(intermidiate paint ne Thiner
coat)
4th Coat Shop Chlorinated rubber Blue Airless Spray 35 Min.16 hours Rabamari
(finish coat) paint ne Thiner