Anda di halaman 1dari 9

DATA-DATA PEMBAHASAN

ENERGI PANAS BUMI DI AMERIKA SERIKAT


Oleh Kelompok 5 (ME2)

1.1 Proses/metode konversi energi panas bumi menjadi energi yang bisa
digunakan
Hampir semua pembangkit listrik membutuhkan uap untuk membangkitkan listrik.
Entah itu pembangkit listrik yang menggunakan gas alam, batu bara, ataupun yang
menggunakan nuklir sekalipun, semuanya digunakan untuk memanaskan air pada boiler
sehingga terbentuk uap. Selajutnya uap ini digunakan untuk memutar turbin. Turbin akan
memutar generator dan dari generator listrik akan dibangkitkan.
Lalu bagaimana dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi ? Pembangkit listrik
tenaga panas bumi berbeda dengan pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik
panas bumi meminjam panas dari bumi. Pembangkit listrik panas bumi menggunakan uap
dari sumber panas di dalam bumi. Selajutnya sama seperti pembangkit listrik pada umumnya,
uap dari dalam bumi ini digunakan untuk memutar turbin yang akan mengaktifkan generator,
sehingga listrik bisa dihasilkan.
Bagaimana kita bisa mengetahui suatu daerah yang bisa menghasilkan panas bumi
yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik ? Bagian dalam bumi memiliki suhu
tinggi. Di Amerika serikat, daerah potensi panas bumi terbesar didunia terdapat di The
Geysers,ladang panas bumi di California. Ladang panas inilah yang bisa dimanfaatkan oleh
Amerika serikat untuk pembangkit listik tenaga panas bumi,tetapi pemerintah Amerika
Serikat berusaha mencari daerah-daerah yang relatif dangkal. Daerah yang dangkal lebih
mudah diambil panasnya secara teknologi. Selain itu juga lebih murah tentunya dalam hal
investasi. Keberadaan sumber panas bumi yang relatif dangkal ini ditandai dengan
munculnya sumber air panas, fumarol, kolam air panas, dan lain sebagainya.

Gambar 1.1 Proses konversi energi panas bumi menjadi energi listrik
Gambar 1.2 The Geysers Geothermal Field, California, Amerika Serikat

Bagaimana cara kerja pembangkit listrik panas bumi ? Di daerah yang berprospek
menghasilkan panas bumi seperti The Geysers, dibuat sumur pemboran. Dari sumur-sumur
produksi ini akan menghasilkan uap. Uap selanjutnya akan dialirkan menuju separator untuk
memisahkan uap dengan air. Umumnya lapangan panas bumi ini menghasilkan fluida 2 fasa,
yaitu uap dan air. Setelah bersih, uap ini akan dialirkan ke turbin, turbin selanjutnya akan
memutar generator. Dan generator inilah yang akan mengubah energi kinetik menjadi energi
listrik.
Uap yang keluar dari turbin selajutnya akan masuk ke kondensor untuk
dikondensasikan. Uap akan berubah wujudnya menjadi cair yang disebut dengan kondensat.
Kondensat ini kemudian dialirkan ke menara pendingin untuk mendinginkan suhunya. Lalu
air yang sudah relatif dingin ini diinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur injeksi.
Inilah yang menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan.

1.2 Data potensi,pemanfaatan,ekspor dan impor energi panas bumi di


Amerika Serikat dan Perbandingan energi jenis lain di negara Amerika
Serikat
(i). Data Potensi energi Panas Bumi di AS
Pada Agustus 2008, sekitar 103 proyek baru sedang berlangsung di 13 negara bagian
AS. Ketika dikembangkan, proyek-proyek ini berpotensi memasok hingga 3,979 MW daya,
memenuhi kebutuhan sekitar 4 juta rumah. Pada tingkat perkembangan ini, produksi panas
bumi di Amerika Serikat dapat melebihi 15.000 MW pada tahun 2025.
Gambar 1.3 Perkiraan suhu di bawah tanah Amerika Serikat pada kedalaman 6 kilometer

Menurut laporan yang dirilis pada akhir Mei 2019 oleh Departemen Energi Amerika
Serikat menunjukkan bahwa kapasitas tenaga panas bumi di Amerika dapat meningkat lebih
dari dua puluh enam kali pada tahun 2050, mencapai total kapasitas yang terpasang sebesar
60 GW, berkat percepatan pengembangan dan adopsi teknologi. Laporan ini juga
menunjukkan manfaat dari energi panas bumi untuk pemanasan perumahan dan industri.
Sekretaris Energi Amerika Serikat, Rick Perry mengumumkan bahwa Departemennya telah
menyediakan dana untuk fasilitas penelitian senilai $ 140 juta di Universitas Utah pada energi
panas bumi buatan manusia. Dengan kapasitas panas bumi yang terpasang sebesar 3.979
MW, Amerika Serikat akan tetap menjadi pemimpin dunia dengan 25% dari total kapasitas
panas bumi. Prospek masa depan untuk perluasan produksi dari sistem panas bumi
konvensional yang akan ditingkatkan berkemungkinan besar terwujud karena teknologi baru
yang menjanjikan serta peningkatan pertumbuhan di lokasi yang sebelumnya belum
dipertimbangkan.

Gambar 1.4 Saat ini 2.542 MW telah terproduksi di Amerika. Power plant panas bumi terdapat di California,
Nevada, Utah dan Hawaii dengan wilayah yang terinstalasi di Alaska, Idaho, New Mexico, Oregon, dan Wyoming.
California salah satu yang terbesar dengan lapangan produksi The Geysers dan Imperial Valley.

Menurut status, kapasitas panas bumi yang diinstal dalam megawatt (MW) oleh Amerika
Serikat adalah sebagai berikut :
Negara Bagian AS Kapasitas (MW) Pangsa Total AS
California 2,732.2 71,9%
Nevada 517.5 15,3%
Utah 48.1 1,4%
Hawai 38.0 1,1%
Oregon 33.3 1,0%
Idaho 15.8 0,5%
New Mexico 4,0 0,1%
Alaska 0,7 <0,1%
Wyoming 0,3 <0,1%
Total 3,389,9 100%

(ii). Pemanfaatan
Energi geotermal di Amerika serikat dapat dimanfaatkan secara tidak langsung dan
langsung. Pemanfaatan tidak langsung sebagai energi listrik, sedangkan secara langsung
dalam wujud pemanfaatan energi panas untuk berbagai keperluan seperti pemanasan kolam
renang, pengeringan hasil pertanian, perkebunan, pemanasan (penghangatan) budi daya ikan,
dan pemanfaatan panas untuk keperluan yang lain. Pemanfaatan secara langsung ini dapat
terus berkembang dan bervariasi tergantung inovasi yang dibuat.
Pengembangan energi geotermal untuk pemanfaatan langsung di Amerika Serikat
dilakukan untuk agroindustri, proses industri, dan pariwisata. Beberapa contoh pemanfaatan
langsung di negeri Paman sam ini : tercatat untuk pemandian air panas, pengeringan kopra,
pengeringan teh, budidaya jamur, budidaya kentang, kegiatan proses Industri, dan
pengilangan minyak.
Penggunaan energi geotermal mengeluarkan emisi rendah, karena setelah energi
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik atau pemanfaatan secara langsung. Dalam sistem
pembangkit geotermal, fluida yang telah mendingin kemudian direinjeksi ke bawah
permukaan bumi menuju ke reservoir sehingga tidak ada fluida yang dibuang yang
mencemari lingkungan. Dengan demikian, terjadi siklus pemanasan, pemanfaatan, dan
reinjeksi kembali fluida di dalam reservoir.

(iii). Kegiatan Ekspor dan Impor di Amerika Serikat


Pada tahun 2018, Amerika Serikat (AS) mengirimkan barang senilai US $1,664 triliun
ke seluruh dunia. Angka tersebut mencerminkan kenaikan senilai 7,6% dari 2017 hingga
2018 dan kenaikan senilai 2,7% sejak 2014.
Dalam perspektif benua, sekitar sepertiga (33,9%) dari ekspor AS berdasarkan nilai
dikirim ke negara-negara Amerika Utara sementara 31,4% dijual kepada importir di Asia.
Senilai 21,6% dikirim ke Eropa. Selain itu, persentase yang lebih kecil ditujukan ke Amerika
Latin senilai 9,7% tidak termasuk Meksiko. Di antaranya yakni Karibia, Oceania (1,8%)
dipimpin oleh Australia dan Selandia Baru serta Afrika (1,6%).
Berikut data yang diambil dari berbagai sumber mengenai perekonomian di AS:
 Upah minimum: 7,25 USD per jam (2019) Populer
 Produk domestik bruto: 19,39 triliun USD (2017) Bank Dunia
 PDB per kapita: 59.531,66 USD (2017) Bank Dunia
 Tingkat pengangguran: 3,6% (Apr 2019)
 Mata uang: Dolar Amerika Serikat
 Tingkat pertumbuhan PDB: 2,3% perubahan tahunan (2017) Bank Dunia
 GNI per kapita: 60.200 dolar PPP (2017) Bank Dunia
Berikut ini kelompok produk ekspor yang mewakili nilai dolar tertinggi dalam pengiriman
global Amerika selama tahun 2018.
1. Machinery including computers: US$213.1 billion (12.8% of total exports)
2. Geothermal energy,Mineral fuels including oil: $189.9 billion (11.4%)
3. Electrical machinery, equipment: $176.1 billion (10.6%)
4. Aircraft, spacecraft: $139.1 billion (8.4%)
5. Vehicles: $130.6 billion (7.8%)
6. Optical, technical, medical apparatus: $89.6 billion (5.4%)
7. Plastics, plastic articles: $66.5 billion (4%)
8. Gems, precious metals: $63.8 billion (3.8%)
9. Pharmaceuticals: $48.4 billion (2.9%)
10. Organic chemicals: $40.2 billion (2.4%)
Komoditas ekspor Amerika di atas menyumbang lebih dari dua pertiga (69,5%) dari nilai
keseluruhan pengiriman globalnya. Energi panas Bumi dan bahan bakar mineral termasuk
minyak adalah pengiriman Amerika Serikat yang tumbuh paling cepat melalui kenaikan nilai
36,6% darii 2017 hingga 2018.Selain itu, di posisi kedua untuk meningkatkan penjualan
ekspor adalah bahan kimia organic yang naik sebesar 10,7%.
Pada tahun 2018, Amerika Serikat mengimpor barang senilai US $2,614 triliun dari
seluruh dunia. Angkat tersebut mencerminkan kenaikan senilai 8,4% sejak tahun 2014 dan
kenaikan senilai 8,5% dari tahun 2017 hingga tahun 2018. Dalam perspektif kontinental,
sebanyak 45,4% dari total impor AS dibeli dari penyedia di Asia (berdasarkan nilai pada
tahun 2018). Rekan mitra dagang Amerika Utara memasok senilai 25,8% dari penjualan
imppor ke AS. Sementara 21,9% berasal dari Eropa. Sebanyak 4,9% pemasok dari Amerika
Latin, tidak termasuk Meksiko.
1. Machinery including computers: US$386.4 billion (14.8% of total imports)
2. Electrical machinery, equipment: $367.1 billion (14%)
3. Vehicles: $306.7 billion (11.7%)
4. Geothermal energy,Mineral fuels including oil: $241.4 billion (9.2%)
5. Pharmaceuticals: $116.3 billion (4.5%)
6. Optical, technical, medical apparatus: $93.4 billion (3.6%)
7. Furniture, bedding, lighting, signs, prefab buildings: $72.1 billion (2.8%)
8. Plastics, plastic articles: $61.9 billion (2.4%)
9. Gems, precious metals: $60.8 billion (2.3%)
10. Organic chemicals: $54.6 billion (2.1%)
Di antara 10 kategori impor teratas, impor obat-obatan memiliki peningkatan nilai yang
tumbuh paling cepat, yaknni naik 20,5% dari 2017 hingga 2018. Pada posisi kedua, untuk
memperluas pembelian impor adalah mesin termasuk computer melalui uptick sebesar
18,6%.
Sementara pada posisi ketiga, impor bahan bakar mineral di AS menghasilkan
peningkatan tercepat. Hal ini berkat kenaikan 18,3% didorong oleh pembelian minyak
mentah dan minyak olahan yang lebih tinggi di Amerika Serikat.

(iv). Perbandingan energi panas bumi dengan energi jenis lain di Amerika Serikat
Tidak seperti beberapa sumber daya terbarukan lainnya seperti angin dan matahari.
Energi panas bumi (atau energi geothermal) adalah sumber energi yang relatif ramah
lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh
manusia atau sebab-sebab alami (seperti hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam
bentuk uap, yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi
energi listrik. Biaya eksplorasi dan juga biaya modal pembangkit listrik geotermal cenderung
lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik lain yang menggunakan
bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai beroperasi, biaya produksinya akan rendah bila
dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik lainnya. Menurut Administrasi
Informasi Energi Amerika Serika (EIA), dari semua jenis pembangkit listrik yang baru,
energi panas bumi (geotermal) memiliki faktor kapasitas tertinggi, dibandingkan dengan
energi terbarukan lainnya. IEA menilai pembangkit listrik tenaga panas bumi memiliki faktor
kapasitas (92%), sebanding dengan energi nuklir (90%), lebih tinggi dari gas (87%), atau
batubara (85%), dan jauh lebih tinggi daripada sumber-sumber berselang seperti pembangkit
listrik tenaga angin (34%) atau energi surya (25%). Di samping menghasilkan listrik, energi
geotermal juga bisa digunakan untuk pompa pemanas, alat mandi, pemanas ruangan, rumah
kaca untuk tanaman, dan proses-proses industri. Oleh sebab itu, energi panas bumi
(geothermal) dinilai lebih ramah lingkungan daripada dengan energi terbarukan lainnya.

1.3 Teknologi dan Kebijakan terkait energi panas bumi yang diberlakukan di
Amerika Serikat
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal menjadi tenaga
listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants lain yang bukan
berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat
exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini Amerika Serikat menggunakan tiga
macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power plants) yang dapat
mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan
binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang
berbeda-beda.
i). Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam)
langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik.
Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui
injection well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada
1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power
masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California. PLTP sistem dry steam mengambil
sumber uap panas dari bawah permukaan. Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan
melalui sumur produksi berupa fasa uap. Uap tersebut yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak
yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik.

ii). Flash Steam Power Plants


PLTP sistem Flash Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan.
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan temperatur
lebih besar dari 82°C. Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui pipa sumur
produksi dengan tekanannya sendiri. Karena mengalir keatas, tekanannya menurun dan
beberapa bagian dari air menjadi uap. Uap ini kemudian dipisahkan dari air dan dialirkan
untuk memutar turbin. Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian disuntikkan kembali
melalui sumur injeksi ke dalam reservoir, yang memungkinkan sumber energi ini
berkesinambungan dan terbarukan. Contoh dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy
Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, Amerika Serikat.
iii). Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya
yaitu dry steam dan flash steam. PLTP sistem Binary Cycle dioperasikan dengan air pada
temperatur lebih rendah yaitu antara 107°-182°C. Pada BCPP, air panas atau uap panas yang
berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi
digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid (biasanya senyawa
organik seperti isobutana, yang mempunyai titik didih rendah) pada heat exchanger. Working
fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di
heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan
generator untuk menghasilkan sumberdaya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat
exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants
ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 900 – 1.7500C.
Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal
Power Plants di Casa Diablo geothermal field, Amerika Serikat. Banyak kalangan
memerkirakan bahwa pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan
di masa yang akan datang.
Gambar 1.5 a). Dry Steam Power Plant. b). Flash Steam Power Plant c). Binary Cycle

Untuk kebijakan Energi Panas Bumi (geothermal) ditentukan oleh badan


federal,negara bagian, dan lokal di Amerika Serikat, yang menangani masalah
produksi,distribusi dan konsumsi energi,seperti kode bangunan dan standar jarak tempuh gas.
Kebijakan energi dapat mencakup undang-undang perjanjian internasional,subsidi,dan
insentif terhadap investasi,pedoman untuk konversi energi,perpajakan dan teknik kebijakan
lainnya.
Katalis paling penting di balik aktivitas industri baru energi panas bumi adalah
Undang-Undang tentang Kebijakan Energi tahun 2005 . Undang-undang ini membuat
pembangkit panas bumi baru yang memenuhi syarat untuk kredit pajak produksi penuh
federal, yang sebelumnya hanya tersedia untuk proyek pembangkit tenaga angin dan
beberapa jenis biomassa. Kebijakan ini juga mengesahkan dan mengarahkan peningkatan
pendanaan untuk penelitian oleh Departemen Energi , dan memungkinkan Biro Manajemen
Tanah untuk mengatasi simpanan sewa dan izin panas bumi.

Kekurangan dan Kelebihan pemanfaatan energi panas


bumi di Amerika Serikat
Sebagai sebuah sumber energi alternatif dan sumber energi terbarukan, energi
geothermal di Amerika Serikat memiliki kelebihan dan kekurangan. Layaknya energi lainnya,
keunggulan (kelebihan) dan kelemahan (kekurangan) energi geothermal (panas bumi), karena
tidak ada sumber energi yang benar-benar sempurna. Berikut adalah kekurangan dan
keunggulan dari pemanfaatan energi panas bumi di Amerika Serikat :
(i). Keunggulan
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih.
Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimbulkan polusi atau emisi gas
rumah kaca.Oleh karena itu, Pemerintah Amerika berencana akan menambah
kapasitas dari energi panas bumi di daerah yang berpotensi seperti Nevada, Utah dan
Hawaii dengan wilayah yang terinstalasi di Alaska, Idaho, New Mexico, Oregon, dan
Wyoming
2. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya
seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu
energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan
energi (energy storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
3. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal,
tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan
banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan
seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya
sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
4. Energi Geothermal dinilai oleh warga Amerika serikat sebagai energi terbarukan yang
ramah lingkungan karena tidak menyebabkan pencemaran (baik pencemaran udara,
pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan
gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
(ii). Kekurangan
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal di Amerika
Serikat memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan.Contoh nya seperti lapangan panas bumi The Geyser di California.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan
tanah di area sekitarnya.
4. Injeksi air dalam sistem panas bumi yang meningkat dapat menyebabkan kegempaan.
Gempa bumi di lapangan panas bumi Geyser di California pernah terjadi dengan
magnitudo gempa sebesar 4,6 SR.

Anda mungkin juga menyukai