Data
Data
1.1 Proses/metode konversi energi panas bumi menjadi energi yang bisa
digunakan
Hampir semua pembangkit listrik membutuhkan uap untuk membangkitkan listrik.
Entah itu pembangkit listrik yang menggunakan gas alam, batu bara, ataupun yang
menggunakan nuklir sekalipun, semuanya digunakan untuk memanaskan air pada boiler
sehingga terbentuk uap. Selajutnya uap ini digunakan untuk memutar turbin. Turbin akan
memutar generator dan dari generator listrik akan dibangkitkan.
Lalu bagaimana dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi ? Pembangkit listrik
tenaga panas bumi berbeda dengan pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik
panas bumi meminjam panas dari bumi. Pembangkit listrik panas bumi menggunakan uap
dari sumber panas di dalam bumi. Selajutnya sama seperti pembangkit listrik pada umumnya,
uap dari dalam bumi ini digunakan untuk memutar turbin yang akan mengaktifkan generator,
sehingga listrik bisa dihasilkan.
Bagaimana kita bisa mengetahui suatu daerah yang bisa menghasilkan panas bumi
yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik ? Bagian dalam bumi memiliki suhu
tinggi. Di Amerika serikat, daerah potensi panas bumi terbesar didunia terdapat di The
Geysers,ladang panas bumi di California. Ladang panas inilah yang bisa dimanfaatkan oleh
Amerika serikat untuk pembangkit listik tenaga panas bumi,tetapi pemerintah Amerika
Serikat berusaha mencari daerah-daerah yang relatif dangkal. Daerah yang dangkal lebih
mudah diambil panasnya secara teknologi. Selain itu juga lebih murah tentunya dalam hal
investasi. Keberadaan sumber panas bumi yang relatif dangkal ini ditandai dengan
munculnya sumber air panas, fumarol, kolam air panas, dan lain sebagainya.
Gambar 1.1 Proses konversi energi panas bumi menjadi energi listrik
Gambar 1.2 The Geysers Geothermal Field, California, Amerika Serikat
Bagaimana cara kerja pembangkit listrik panas bumi ? Di daerah yang berprospek
menghasilkan panas bumi seperti The Geysers, dibuat sumur pemboran. Dari sumur-sumur
produksi ini akan menghasilkan uap. Uap selanjutnya akan dialirkan menuju separator untuk
memisahkan uap dengan air. Umumnya lapangan panas bumi ini menghasilkan fluida 2 fasa,
yaitu uap dan air. Setelah bersih, uap ini akan dialirkan ke turbin, turbin selanjutnya akan
memutar generator. Dan generator inilah yang akan mengubah energi kinetik menjadi energi
listrik.
Uap yang keluar dari turbin selajutnya akan masuk ke kondensor untuk
dikondensasikan. Uap akan berubah wujudnya menjadi cair yang disebut dengan kondensat.
Kondensat ini kemudian dialirkan ke menara pendingin untuk mendinginkan suhunya. Lalu
air yang sudah relatif dingin ini diinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur injeksi.
Inilah yang menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan.
Menurut laporan yang dirilis pada akhir Mei 2019 oleh Departemen Energi Amerika
Serikat menunjukkan bahwa kapasitas tenaga panas bumi di Amerika dapat meningkat lebih
dari dua puluh enam kali pada tahun 2050, mencapai total kapasitas yang terpasang sebesar
60 GW, berkat percepatan pengembangan dan adopsi teknologi. Laporan ini juga
menunjukkan manfaat dari energi panas bumi untuk pemanasan perumahan dan industri.
Sekretaris Energi Amerika Serikat, Rick Perry mengumumkan bahwa Departemennya telah
menyediakan dana untuk fasilitas penelitian senilai $ 140 juta di Universitas Utah pada energi
panas bumi buatan manusia. Dengan kapasitas panas bumi yang terpasang sebesar 3.979
MW, Amerika Serikat akan tetap menjadi pemimpin dunia dengan 25% dari total kapasitas
panas bumi. Prospek masa depan untuk perluasan produksi dari sistem panas bumi
konvensional yang akan ditingkatkan berkemungkinan besar terwujud karena teknologi baru
yang menjanjikan serta peningkatan pertumbuhan di lokasi yang sebelumnya belum
dipertimbangkan.
Gambar 1.4 Saat ini 2.542 MW telah terproduksi di Amerika. Power plant panas bumi terdapat di California,
Nevada, Utah dan Hawaii dengan wilayah yang terinstalasi di Alaska, Idaho, New Mexico, Oregon, dan Wyoming.
California salah satu yang terbesar dengan lapangan produksi The Geysers dan Imperial Valley.
Menurut status, kapasitas panas bumi yang diinstal dalam megawatt (MW) oleh Amerika
Serikat adalah sebagai berikut :
Negara Bagian AS Kapasitas (MW) Pangsa Total AS
California 2,732.2 71,9%
Nevada 517.5 15,3%
Utah 48.1 1,4%
Hawai 38.0 1,1%
Oregon 33.3 1,0%
Idaho 15.8 0,5%
New Mexico 4,0 0,1%
Alaska 0,7 <0,1%
Wyoming 0,3 <0,1%
Total 3,389,9 100%
(ii). Pemanfaatan
Energi geotermal di Amerika serikat dapat dimanfaatkan secara tidak langsung dan
langsung. Pemanfaatan tidak langsung sebagai energi listrik, sedangkan secara langsung
dalam wujud pemanfaatan energi panas untuk berbagai keperluan seperti pemanasan kolam
renang, pengeringan hasil pertanian, perkebunan, pemanasan (penghangatan) budi daya ikan,
dan pemanfaatan panas untuk keperluan yang lain. Pemanfaatan secara langsung ini dapat
terus berkembang dan bervariasi tergantung inovasi yang dibuat.
Pengembangan energi geotermal untuk pemanfaatan langsung di Amerika Serikat
dilakukan untuk agroindustri, proses industri, dan pariwisata. Beberapa contoh pemanfaatan
langsung di negeri Paman sam ini : tercatat untuk pemandian air panas, pengeringan kopra,
pengeringan teh, budidaya jamur, budidaya kentang, kegiatan proses Industri, dan
pengilangan minyak.
Penggunaan energi geotermal mengeluarkan emisi rendah, karena setelah energi
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik atau pemanfaatan secara langsung. Dalam sistem
pembangkit geotermal, fluida yang telah mendingin kemudian direinjeksi ke bawah
permukaan bumi menuju ke reservoir sehingga tidak ada fluida yang dibuang yang
mencemari lingkungan. Dengan demikian, terjadi siklus pemanasan, pemanfaatan, dan
reinjeksi kembali fluida di dalam reservoir.
(iv). Perbandingan energi panas bumi dengan energi jenis lain di Amerika Serikat
Tidak seperti beberapa sumber daya terbarukan lainnya seperti angin dan matahari.
Energi panas bumi (atau energi geothermal) adalah sumber energi yang relatif ramah
lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh
manusia atau sebab-sebab alami (seperti hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam
bentuk uap, yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi
energi listrik. Biaya eksplorasi dan juga biaya modal pembangkit listrik geotermal cenderung
lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik lain yang menggunakan
bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai beroperasi, biaya produksinya akan rendah bila
dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik lainnya. Menurut Administrasi
Informasi Energi Amerika Serika (EIA), dari semua jenis pembangkit listrik yang baru,
energi panas bumi (geotermal) memiliki faktor kapasitas tertinggi, dibandingkan dengan
energi terbarukan lainnya. IEA menilai pembangkit listrik tenaga panas bumi memiliki faktor
kapasitas (92%), sebanding dengan energi nuklir (90%), lebih tinggi dari gas (87%), atau
batubara (85%), dan jauh lebih tinggi daripada sumber-sumber berselang seperti pembangkit
listrik tenaga angin (34%) atau energi surya (25%). Di samping menghasilkan listrik, energi
geotermal juga bisa digunakan untuk pompa pemanas, alat mandi, pemanas ruangan, rumah
kaca untuk tanaman, dan proses-proses industri. Oleh sebab itu, energi panas bumi
(geothermal) dinilai lebih ramah lingkungan daripada dengan energi terbarukan lainnya.
1.3 Teknologi dan Kebijakan terkait energi panas bumi yang diberlakukan di
Amerika Serikat
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal menjadi tenaga
listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants lain yang bukan
berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat
exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini Amerika Serikat menggunakan tiga
macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power plants) yang dapat
mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan
binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang
berbeda-beda.
i). Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam)
langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik.
Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui
injection well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada
1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power
masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California. PLTP sistem dry steam mengambil
sumber uap panas dari bawah permukaan. Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan
melalui sumur produksi berupa fasa uap. Uap tersebut yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak
yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik.