Bab Iv
Bab Iv
IMPLEMENTASI
Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun
secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah
dianggap fix. Pada tahap Implementasi ini , kami menyusun rencana Karantina wilayah
sebagai bentuk meminimalisir dampak dari penularan COVID-19 di Indonesia. Kebijakan ini
akan diterapkan mulai bulan Maret hingga pertengahan bulan April medatang. Harapannya,
dengan diterapkannya kebijakan ini,masyarakat diharapkan untuk tetap berada dirumah
selama kebijakan karantina ini berlangsung agar penularan dari virus COVID-19 itu sendiri
bisa berkurang dan dapat dihindari.
Tabel 4.1 Gantt Chartt Karantina wilayah sebagai bentuk meminimalisir penyebaran
COVID-19 di Indonesia
Aktivitas Minggu
1 2 3 4 5 6
Menerbitkan
Undang-Undang
No 6 tahun 2018
tentang
kekarantinaan
Kesehatan
Survei lokasi
Membatasi
penduduk dalam
suatu wilayah
(Melarang Mudik)
Mengadakan
Operasi penertiban
usaha yang
mengumpulkan
banyak orang
Pengawasan daerah
Evaluasi
Pada tabel 4.1. Dapat kita lihat bahwa pelaksanaan operasi penertiban dan pengawasan
daerah membutuhkan waktu yang lebih lama yakni sekitar 5 minggu ketimbang dengan
aktivitas lainnya,seperti Pembatasan penduduk yang membutuhkan waktu 2 minggu dan juga
kedua aktivitas yang membutuhkan waktu 1 minggu seperti penerbitan undang-undang dan
survey lokasi.Selain ke enam aktivitas tersebut,ada pula tahap evaluasi disetiap akhir aktivitas
dimana kita dapat mencari apa saja yang harus diperbaiki setelah aktivitas tersebut
diberlakukan.
Pada Tabel 4.2 Tim dari Pemerintah terdiri dari 5 divisi, yaitu Pimpinan divisi (ketua tim)
yang bertugas sebagai pengatur jalannya kebijakan,Divisi Survei sebagai bagian pemeriksaan
atau peneliti suatu kegiatan,Divisi Pengadaan sebagai pelaksana tugas dukungan terhadap
penyelenggaraan karantina wilayah,Divisi Pengawasan Lapangan sebagai penjagaan
pembatasan terhadap suatu daerah dan Divisi Keamanan sebagai keamanan daerah. Masing-
masing divisi memegang peran penting untuk menyukseskan kebijakan karantina wilayah.
4.3 Bujet
Hal yang penting dalam perencanaan adalah membuat budgeting atau alokasi dana.Hal yang
perlu dilakukan dalam budgeting adalah angka yang realistis dan detail sesuai dengan
kebutuhan perencanaan (khususnya untuk perencanaan karantina wilayah). Bujet pada
pelaksanaan karantina wilayah ini dibuat dengan memperhatikan kondisi kebutuhan hidup
masyarakat ketika karantina wilayah ini diberlakukan.
Tabel 4.3 Bujet Karantina Karantina wilayah sebagai bentuk meminimalisir
penyebaran COVID-19 di Indonesia
Kebutuhan Jumlah Satuan Harga per satuan Harga Total
(Rp) (Rp)
Kebutuhan bahan 8,4 Juta Orang ±1.000.000 ±8,4 Triliyun
Pokok masyarakat
Distribusi pakan 8,4 Juta Orang ±500.000 ±4,2 Triliyun
Honor Personil 500 Orang ±1.000.000 500.000.000
Biaya 5 Unit 350.000.000 1.750.000.000
pembangunan
Rumah sakit
darurat
Bantuan iuran 3,48 Juta Orang ±500.000 ±1,6 Triliyun
(PBI) BPJS
Kesehatan
TOTAL ±14,5 Triliyun
Pada tabel 4,3 Kami memperkirakan jumlah penduduk yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijakan karantina wilayah adalah 8,4 juta penduduk.Kebutuhan hidup masyarakat sangatlah
penting mengingat bahwa tujuan dari terlaksananya kebijakan karantina wilayah adalah
mengimbau masyarakat untuk tetap berada dirumah agar meminimalisir terjadinya penularan
virus Corona,oleh karena itu masyarakat dilarang untuk keluar rumah selama karantina ini
berlangsung,tentu perekonomian masyarakat akan melemah. Untuk itu, pemerintah
mengalokasikan dana terhadap masyarakat seperti memberikan beberapa bantuan untuk
memenuhi kehidupan mereka,seperti contoh harga Kebutuhan bahan pokok,diperkirakan
dana bantuan untuk mencukupi kebutuhan pokok masyarakat sebesar Rp ±1.000.000 untuk
harga per satuan. Jadi jika total penduduk yang terlibat 8,4 juta dikalikan dengan harga per
satuan dari kebutuhan pokok tersebut,maka harga total dana yang didapat adalah senilai Rp
±8,4 Triliyun.Begitu juga dengan kebutuhan lainnya seperti distribusi pakan,Honor
personil,dan lain-lain,jumlah dari orang yang terlibat dikalikan dengan harga per satuan yang
diperkirakan.
4.4 Prototipe
Prototipe atau Purwarupa adalah sampel atau model yang mewakili keseluruhan produk atau
sistem. Pembuatan prototipe pun harus dimasukan ke dalam bujet,yang kemudian perlu
dievaluasi dengan meminta saran dan kritik dari klien maupun masyarakat terkait.Pada
bagian prototipe ini, kami menggunakan prototipe solusi tidak berwujud dalam bentuk
flowchart kegiatan yang kemudian dapat disimulasikan pada saat kegiatan karantina wilayah
ini berlangsung.
Memastikan kesiapan
Menutup akses utama
tenaga kesehatan di
keluar masuk wilayah
daerah
Memastikan distribusi
Mendirikan pos-pos
Logistik dan pagan aman
penjagaan
di seluruh wilayah