TOKOVEDIA
Disusun untuk memenuhi tugas pengganti ujian tengah semester Pelayanan Kesehatan Kerja
Perusahaan
Disusun oleh:
Alliya Azmi Naranti Putri R0218007
Kelas A
PT. Tokovedia merupakan perusahaan teknologi yang berdiri di Indonesia sejak tahun
2019 dengan misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Dalam mencapai misi tersebut,
Tokovedia menyediakan dua bisnis utama bagi para penggunanya. Bisnis pertama Tokovedia
adalah marketplace, kemudian Tokovedia juga menyediakan produk digital seperti pulsa,
pembayaran BPJS, listrik dan air, tagihan telepon dan lain sebagainya. Terdapat juga produk
seperti tiket pesawat, tiket kereta, video-game dan produk digital lainnya. Untuk mendukung
tercapainya misi dan keberjalanan bisnis, sekitar 750 karyawan dipekerjakan di Tokovedia
Tower, kantor pusat Tokovedia, yang terletak di Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.
- Posisi kerja tidak ergonomis, karena sebagian besar pekerja melakukan pekerjaan
dengan posisi kerja duduk dan menatap layar monitor dalam jangka waktu yang lama,
sehingga tiap pekerja memiliki risiko mengalami gangguan muskulo-skeletal sebagai
akibat dari posisi kerja yang tidak ergonomis tersebut.
- Stasiun kerja yang tidak ergonomis, dimensi; desain; penempatan peralatan dari
fasilitas yang digunakan untuk mendukung pekerjaan serta luas dan layout tempat kerja
dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan memungkinkan timbulnya gangguan
muskulo-skeletal pada pekerja.
- Stress kerja, sebagian besar dialami oleh pekerja bagian layanan pelanggan (customer
service) karena dalam kesehariannya, para pekerja
bagian layanan pelanggan ini menerima keluhan dari
pelanggan dan tidak jarang keluhan yang dilontarkan
pelanggan bersifat keras dan kasar sehingga dapat
menambah beban dan pikiran pada pekerja. Beban
kerja yang berlebih juga tidak jarang dialami oleh
pekerja lain karena tuntutan tugas dalam jangka waktu
yang singkat, kurangnya pekerjaan, ketidakpuasan kerja dan kurangnya dukungan dari
atasan ataupun rekan kerja yang juga dapat meningkatkan risiko stress kerja pada pekerja.
- Terlalu lama menatap layar komputer, sebagian
besar pekerjaan yang dilakukan di kantor pusat PT.
Tokovedia ialah dengan menatap layar monitor. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan seperti Computer Vision Syndrome (CVS) dengan gejala seperti mata tegang,
sakit kepala, penglihatan kabur, penglihatan ganda, iritasi mata, nyeri pada bagian tubuh,
sensitif terhadap cahaya dan rabun jauh. Terlalu lama menatap layar komputer juga dapat
menambah risiko pekerja mengalami stress kerja.
- Gizi pekerja tidak terpenuhi secara sempurna,
PT.Tokovedia tidak menyediakan catering untuk
karyawannya, melainkan hanya pemberian uang
makan setiap harinya. Hal ini menyebabkan banyak
pekerja yang membeli makanan secara asal karena
mengirit dan menyimpan uang sisa dari pembelian
makan tersebut.
Upaya Promotif
Upaya Preventif
- Program medical check-up, program ini akan rutin dilaksanakan satu kali dalam setahun
untuk mengatahui kondisi kesehatan para karyawan dan
mencegah keparahan gangguan kesehatan. Program
medical check-up ini juga dilaksanakan Ketika PT.
Tokovedia merekrut karyawan baru, sehingga perusahaan
mengetahui kondisi kesehatan pekerja awal serta
perusahaan dapat menempatkan pekerja di departemen
yang sesuai dan memberikan beban pekerjaan yang sesuai
dengan kondisi kesehatan.
- Melakukan hazard risk assessment, departemen HSE akan melakukan penilaian risiko
bahaya di Tokovedia Tower untuk mengetahui faktor bahaya apa saja yang dapat
mengancam pekerja sehingga dapat dilakukan pencegahan dan pengendalian, termasuk
salah satunya penilaian stasiun kerja dan postur kerja karyawan.
- Program imunisasi, karyawan di PT.Traveloka akan melakukan imunisasi dalam bentuk
suntik vitamin C untuk meningkatkan sistem imun tubuh setiap tiga bulan sekali. Vitamin
booster juga akan disediakan perusahaan di tempat kerja setiap harinya untuk membantu
menyeimbangkan gizi para pekerja
- Pencegahan keracunan makanan, program ini menjadi satu kesatuan dengan program
perbaikan gizi kerja. Alokasi uang makan para pekerja dan pemilihan catering yang
sudah profesional akan mengurangi risiko keracunan makanan yang dialami karyawan.
Upaya Kuratif
- Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), yang dilakukan oleh tim
P3K perusahaan dengan tujuan memberikan pertolongan pertama dan mencegah cedera
menjadi lebih parah sebelum korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan yang lebin intensif.
- Pengobatan dan Perawatan, upaya ini akan dilakukan pihak ketiga yang akan
memberikan perawatan dan pengobatan untuk pekerja yang mengalami gangguan
kesehatan sampai dinyatakan sembuh dan dapat bekerja Kembali
Upaya Rehabilitatif
- Konsultasi Psikologis, upaya ini akan fokus ke pekerja bagian layanan pelanggan
(customer service) dan akan dilaksanakan rutin setiap bulan.
- Fisioterapi, upaya rehabilitatif ini akan membantu pekerja yang mengalami gangguan
kesehatan untuk kembali ko kondisi normalnya. Biasanya dilakukan untuk pekerja yang
mengalami cedera ataupun kecelakaan.
- P e n e m p a t
untuk pekerja yang mengalami cedera atau kecelakaan yang
kondisinya tidak dapat kembali ke kondisi normal, perusahaan akan
menempatkan pekerja tersebut di departemen yang sesuai dengan
kondisi kesehatan pekerja.