Anda di halaman 1dari 4

Einstein Indonesia: Wujud Kontribusi Generasi Muda dalam Bidang Pendidikan Guna

Mendukung Terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) pada Tahun 2030


Oleh: Indah Sukma Ningsih
Jurusan Biologi, Universitas Lampung
Sukmaindah1712@gmail.com

Majunya suatu negera tergantung generasi mudanya. Sedangkan Nelson Mandela


mengatakan pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
Berdasarkan data (Irhamsyah, 2019) Sustainable Development Goals (SDGs) adalah suatu
program dunia yang telah disetujui oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada 25
September 2015 yang memiliki 17 tujuan salah satunya adalah pendidikan berkualitas dan
diharapkan terwujud pada tahun 2030. Akan tetapi, kenyataanya saat ini pendidikan di
Indonesia belum merata. Tingkat generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan relatif
rendah dibandingkan jumlah usia produktif pemuda Indonesia. Hal ini sesuai dengan data
(Shaleh, 2020) kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-70 dari 79 negara
yang tergabung dalam Program For International Student (PISA) pada tahun 2018. Selain
itu, ketidak merataan pendidikan di Indonesia disebabkan beberapa hal yaitu mahalnya biaya
pendidikan, rendahnya sarana fisik, serta kurangnya pemerataan pedidikan ke pelosok negeri.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia diperburuk dengan situasi pandemi.


Berbagai program dibuat Mentri Pendidikan Indonesia untuk mengatasi masalah ini. Akan
tetapi untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu negara perlu peran semua rakyat
Indonesia yaitu pemerintah, masyarakat, maupun mahasiswa. Mahasiswa adalah agent of
change untuk kemajuan Indonesia, hal ini dikarenakan mahasiswa sebagai insan
berintelektual yang peka terhadap berbagai permasalahan bangsa salah satunya adalah
pendidikan.

Generasi muda Indonesia sangat menyukai kegiatan volunteer, hai ini sesuai data
(Iswara, 2019) menyatakan bahwa negara Indonesia memiliki persentase sebesar 53%
relawan dari seluruh dunia. Element Inspirator Kebaikan Indonesia (Einstein Indonesia)
adalah sebuah komunitas yang mewadahi wujud kontribusi nyata generasi muda dalam
bidang pendidikan untuk membantu mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)
pada tahun 2030. Einstein Indonesia didirikan dengan tujuan mengajak seluruh generasi
muda Indonesia peduli terhadap pendidikan Indonesia melalui berbagai kegiatan positif
ataupun sosial project. Komunitas ini memiliki 3 program kerja utama yaitu Jendela Kampus,
Saku Beasiswaku, dan Rumah Pintar.

Jendela Kampus
Jendela kampus adalah program Einstein Indonesia yang dilaksanakan dalam bentuk
sosialisasi tips dan trik masuk kampus dengan target sasarannya adalah sekolah yang
berlokasi di desa dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Jendela kampus
dilaksaakan oleh para volunteer Einstein Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.
Program ini bertujuan agar seluruh informasi Perguruan Tinggi (PT) sampai ke pelosok
negeri. Selain sosialisasi tips dan trik masuk PTN, jendela kampus juga memiliki program
Kuy kuliah yaitu kegiatan coaching trik masuk PTN berkelanjutan kepada calon-calon
mahasiswa baru secara online di berbagai daerah hingga mereka berhasil masuk ke
universitas. Diharapkan melalui program ini tidak ada lagi generasi muda Indonesia yang
kurang motivasi dan informasi.

Gambar 1. Sosialisasi masuk PTN Gambar 2. Coaching Kuy kuliah

Saku Beasiswaku
Saku beasiswaku adalah salah satu program einstein di bidang sosial project penyebar
luasan informasi beasiswa. Dana Saku Beasiswaku diperoleh dari dua sumber yaitu hasil dari
kegaiatan danus atau dana usaha Einstein Indonesia dan sponsorship. Einstein Indonesia akan
mendapatkan feed back berupa penggalangan dana pendidikan di acara organisasi atau
lembaga yang telah bekerja sama dengan Einstein Indonesia (sponsorship.). Dana yang
diperoleh akan dijadika Saku Beasiswa kepada mahasiswa baru yang kesulitan dalam hal
finansial serta sebagian akan dialokasikan ke progja Rumah Pintar.

Gambar 3. Program Saku Beasiswaku

Rumah Pintar
Rumah pintar adalah salah satu program Einstein Indonesia yang dilaksanakan dengan
membuat taman baca. Program Rumah Pintar dilatar belakangi karena rendahnya tingkat
literasi generasi muda Indonesia. Sarana Buku di Rumah Pintar didapatkan dari dana Saku
Beasiswaku dan donasi para donatur. Rumah Pintar Terdiri dari 2 kegiatan yaitu Membaca
Santai dan Ayok Belajar. Membaca santai yaitu kegiatan membaca bagi para pengunjung
Rumah Pintar, sedangkan Ayok Belajar adalah program bimbingan belajar setiap 2 minggu
sekali bagi para pelajar TK maupun SD. Diharapkan melalui program Rumah Pintar Ini
tingkat literasi generasi muda Indonesia meningkat.

Gambar 4. Program Rumah Pintar


Melalui pemaksimalan potensi generasi muda untuk ikut berkontribusi di berbagai
program Einstein Indonesia yaitu jendela kampus yang bertujuan membantu
menyebarluaskan informasi perguruan tinggi ke pelosok negeri, Saku Beasiswaku bagi para
generasi muda berprestasi yang terhalang ekonomi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,
serta Rumah Pintar sebagai taman baca peningkat minat literasi anak bangsa diharapkan
mampu mendukung terwujudnya poin ke 4 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu
Quality Education.

Anda mungkin juga menyukai