Noise A Physical Hazard in The Workplace (Bahaya Fisik) Muhamad Sabili
Noise A Physical Hazard in The Workplace (Bahaya Fisik) Muhamad Sabili
Kebisingan
Kebisingan adalah salah satu bahaya fisik paling umum yang ada di lingkungan
kerja. Tergantung pada frekuensi, amplitudo (volume) dan durasi pemaparan, pelindung
pendengaran mungkin diperlukan. Pelindung pendengaran yang tidak memadai atau
paparan yang terlalu lama terhadap kebisingan dapat menyebabkan gangguan
pendengaran sementara atau permanen.Mesin dan peralatan kemungkinan besar
merupakan sumber kebisingan berbahaya di tempat kerja
Masalah kebisingan tidak hanya merupakan masalah di tempat kerja saja, tetapi juga
di sekitar kita seperti suara pesawat terbang, suara senapan, dll. Pengertian kebisingan
adalah bunyi atau suara yang timbul yang tidak dikehendaki yang sifatnya mengganngu
dan menurunkan daya dengar seseorang (WHS, 1993).
Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke
gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang
memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.Getaran suara yang dihantarkan dari
tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan
bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan respon
terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang
saraf.Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang
akan membawanya ke otak.Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh
tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela oval.
Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20
Hz sampai 20.000 Hz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva
responsnya.
Suara yang sangat keras menyebabkan kerusakan pada sel rambut, karena sel rambut
yang rusak tidak dapat tumbuh lagi maka bisa terjadi kerusakan sel rambut progresif
dan berkurangnya pendengaran
Jenis Kebisingan
1. Bising kontinu (terus menerus) seperti suara mesin, kipas angin, dll.
2. Bising intermitten (terputus putus) yang terjadi tidak terus menerus seperti suara lalu
lintas, suara pesawat terbang
3. Bising Impulsif yang memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu
yang cepat sehingga mengejutkan pendengarnya seperti suara senapan, mercon, dll
4. Bising impulsif berulang yang terjadi secara berulang-ulang pada periode yang sama
seperti suara mesin tempa.
sumber Kebisingan
Pengukuran kebisingan
Pengendalian Kebisingan