Anda di halaman 1dari 8

Syamsul Effendi

RIBA DAN DAMPAKNYA DALAM MASYARAKAT DAN EKONOMI

Syamsul Effendi
Universitas Islam Sumatera Utara
Email: syamsul.effendi08@gmail.com

Abstrak

Riba menurut pengertian bahasa berarti tambahan (az-ziyadah), berkembang,(an-numuw),


meningkat (al-irtifa ) dan membesar (al-uluw). Dengan kata lain, riba adalah penambahan,
perkembangan, peningkatan,dan pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima pemberi
pinjaman dari peminjam sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari
sebagian modalnya selama periode waktu tertentu. Riba terbagi kepada beberapa
macam,yaitu Riba Nasi,ah, Riba Yadh, Riba Qardhi dan Riba Fadhal. Riba Nasi`ah adalah
tambahan yang diambil karena penundaan pembayaran utang untuk dibayarkan pada tempo
yang baru, sama saja apakah tambahan itu merupakan sanksi atas keterlambatan
pembayaran hutang, atau sebagai tambahan hutang baru. Riba Yadh adalah jual beli yang
dilakukan seseorang sebelum menerima barang yang dibelinya dari sipenjual dan tidak
boleh menjualnya lagi kepada siapapun, sebab barang yang dibeli belum diterima dan
masih dalam ikatan jual beli yang pertama. Dengan kata lain, kedua belah pihak yang
melakukan pertukaran uang atau barang telah berpisah dari tempat aqad sebelum diadakan
serah terima. Riba fadhal adalah riba yang diambil dari kelebihan pertukaran barang yang
sejenis yang barangnya sama, tetapi jumlahnya berbeda. Riba qardhi adalah meminjam
uang kepada seseorang dengan syarat ada kelebihan atau keuntungan yang harus diberikan
oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Riba itu dilarang berdasarkan al-Qur,an dan
Hadits, yaitu surat al-Baqarah ayat 278-279, surat al-Imran ayat 130, surat an-Nisa, ayat
160-161 dan surat ar-Ruum ayat 39. Sedangkan dalam hadits Rasulullah Saw bersabda : ”
Jabirberkata,bahwaRasulullahSaw melaknat pemakan riba,wakilya,penulisnya,dua orang
saksinya, dan Rasul mengatakan mereka sama saja”.( HR.Muslim). Riba sangat berdampak
di tengah-tengah masyarakat tidak saja berpengaruh dalam kehidupan ekonomi, tetapi
dalam seluruh aspek kehidupan manusia,adapun dampaknya adalah sebagai berikut:
(1).Riba dapat menimbulkan permusuhan antara pribadi dan mengurangi semangat
kerjasama/saling menolong dengan sesama manusia. Dengan mengenakan tambahan
kepada peminjam akan menimbulkan perasaan bahwa peminjam tidak tahu kesulitan dan
tidak mau tahu kesulitan orang lain; (2).Menimbulkan tumbuhnya mental pemboros dan
pemalas. Dengan membungakan uang, kreditur bisa mendapatkan tambahan penghasilan
dari waktu kewaktu. Keadaan ini menimbulkan anggapan bahwa dalam jangka waktu yang
tidak terbatas ia mendapatkan tambahan pendapatan rutin, sehingga menurunkan
dinamisasi, inovasi dan kreativitas dalam bekerja; (3).Riba merupakan salah satu bentuk
penjajahan. Kreditur yang meminjamkan modal dengan menuntut pembayaran lebih kepada
peminjam dengan nilai yang telah disepakati bersama; (4).Menjadikan kreditur mempunyai
legitimasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak baik untuk menuntut kesepakatan
tersebut. Karena dalam kesepakatan, kreditur telah memperhitungkan keuntungan yang
diperoleh dari kelebihan bunga yang akan diperoleh, dan itu sebenarnya hanya berupa
pengharapan dan belum terwujud.

Kata Kunci : Riba, Masyarakat, Ekonomi

PENDAHULUAN dalam undang-undang Raja Bukhares,


Latar Belakang Masalah keluarga ke-24 dari raja-raja zaman Firaun
Muamalah ribawiyah sesungguhnya yang menentukan bahwa besarnya riba
telah dikenal dikalangan bangsa-bangsa tidak boleh melebihi besarnya pokok harta
kuno, seperti bangsa Mesir kuno,bangsa yang dipinjamkan, bagaimanapun
Yunani,bangsa Romawi dan bagsa Yahudi. panjangnya jangka waktu pinjaman.
Di kalangan bangsa Mesir kuno, terdapat

67
Syamsul Effendi

Di kalangan bangsa Yunani dan sallam , berlanjut pada masa Khulafaur


Romawi, riba merupakan kebiasaan yang Rasyidin, masa Dinasti Umawiyah dan
merata, dan besarnya tidak terbatas, Dinasti Abbasiyah; dimana wilayah Islam
tergantung kepada keinginan orang yang terbentang dari ujung Cina sampai
meminjamkan uang. Bahkan, di kalangan Spanyol. Umat Islam ketika itu jauh dari
bangsa Romawi,orang yang meminjamkan praktek riba padahal kaum kafir telah
uang berhak memperbudak orang yang mempraktekkannya sejak dulu kala.
berhutang, bila ia tidak dapat memenuhi Namun, ketika iman umat Islam melemah
utangnya. dan jauh dari ajaran Islam yang murni;
Dalam kehidupan sehari-hari, jika masuklah berbagai pemikiran kafir dan
kita membuka mata,telinga dan tentu hati diterima oleh umat Islam diantaranya
nurani, begitu banyak fakta menyedihkan praktek riba yang dilegalkan dengan nama
dimana si miskin makin prihatin dan si bank. Akibatnya, kemunduran demi
kaya makin berjaya. Orang yang terjerat kemunduran terus dialami umat Islam
riba tentulah orang yang membutuhkan, sampai hari ini dan entah kapan akan
bahkan mungkin fakir. Sedangkan si kaya berakhir.Hal lainnya yang perlu kita
tanpa peluh sedikitpun, menikmati ketahui bahwa praktek riba yang bersifat
keuntungan dari uang yang dipinjamkan, produktif dan saling menguntungkan sudah
tak perduli si peminjam itu rugi, bangkrut ada sejak dahulu dan nyatanya Allah dan
atau terpuruk sekalipun yang penting uang Rasul-Nya tetap mengharamkan riba
dan bunganya kembali. secara umum, baik yang bersifat konsumtif
Tidak sedikit ekonom yang maupun produktif.
menyatakan, perekonomian dunia tengah Riba merupakan pendapatan yang di
merayap menuju kehancuran. Krisis di peroleh secara tidak adil. Riba telah
berbagai Negara membumbung silih berkembang sejak zaman jahiliyah hingga
berganti.Lucunya, selama krisis itu lagi- sekarang ini. Sejak itu banyaknya masalah-
lagi diatasi dengan peminjaman berbunga. masalah ekonomi yang terjadi di
Akhirnya, usai krisis berakhir, persoalan masyarakat dan telah menjadi tradisi
selanjutnya yang harus diatasi adalah bangsa arab terhadap jual beli maupun
pinjaman yang jumlahnya terus-menerus pinjam-meminjam barang dan jasa.
membengkak seiring pertumbuhan Sehingga sudah mendarah daging, bangsa
waktu.Praktek riba terjadi secara jelas di arab memberikan pinjaman kepada
berbagai bank, baik dalam bunga seseorang dan memungut biaya jauh di atas
tabungan, pemberian kredit, dan dari pinjaman awal yang di berikan kepada
sebagainya. Namun, bank sudah terlanjur peminjam akibatnya banyaknya orang lupa
dianggap sebagai sebuah pondasi penting akan larangan riba.Sejak datangnya Islam
dari sistem ekonomi modern. Bahkan ada di masa Rasullullah Saw. Islam telah
yang berujar bahwa tidak akan kuat melarang adanya riba. Karena sudah
ekonomi suatu negeri kecuali dengan peran mendarah daging, Allah Swt melarang riba
bank dan tidak ada bank kecuali pasti secara bertahap. Allah Swt melaknat
mengandung unsur riba. Yang lain berkata hamba-hambanya bagi yang melakukan
bahwa praktek riba yang ada di sistem perbuatan riba. Perlu adanya pemahaman
perbankan adalah suatu kondisi darurat yang luas, agar tidak terjerumus dalam
yang mau tidak mau kita terpaksa riba. Karena riba menyebabkan tidak
melakukannya. terwujudnya kesejahteraan masyarakat
Ada pula yang mengatakan bahwa secara menyeluruh.
riba yang haram adalah riba konsumsi Berdasarkan latar belakang
dimana salah satu pihak dirugikan; adapun tersebut, maka dikemukakan rumusan
riba yang bersifat produktif/untuk masalah sebagai berikut:
pengembangan usaha dan saling 1. Apa yang dimaksud dengan riba, dan
menguntungkanmakatidaklahharam.Dan apa dasar hukum dilaranganya riba ?
masih banyak alasan – alasan lain yang 2. Apa saja macam-macam riba ?
berujuan 3. Apa dampak riba bagi masyarakatdan
menghalalkanpraktekribayangterjadiberbag ekonomi ?
aibank.Satu hal penting disini bahwa
sejarah mencatat kejayaan Islam sejak
zaman rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

68
Syamsul Effendi

METODE PENULISAN satu barang yang diminta sebagai


Tulisan ini merupakan suatu kajian penukaran satu barang yang sama.
dan perenungan terhadap beberapa Menurut Abdurrahman al-Jaiziri,
literature yang terkait dengan riba dan yang dimaksud dengan riba adalah aqad
dampaknya dalam masyarakat. Maka yang terjadi dengan penukaran tertentu,
artikel ini merupakan kajian pustaka tidak diketahui sama atau tidak menurut
dengan menghimpun beberapa data dari aturan syara, atau terlambat salah
berbagai sumber informasi seperti satunya.Syaikh Muhammad Abduh
buku,majalah,koran,bulletin dan internet berpendapat, bahwa yang dimaksud
terkait dengan topik pembahasan, bahkan dengan riba adalah penambahan-
lebih lanjut data juga diperoleh dari penambahan yang di syaratkan oleh orang
sumber dan dasar hukum islam seperti yang memiliki harta kepada orang yang
Qur,an, Hadits dan pendapat para alim meminjam hartanya ( uangnya ),karena
ulama yang disebut dengan ijtihad. pengunduran janji pembayaran oleh
peminjaman dari waktu yang telah
HASIL DAN PEMBAHASAN ditentukan.
Pengertian Riba dan Dasar Hukum Ada beberapa perbedaan definisi riba
Larangan Riba dikalanggan ulama, tetapi perbedaan ini
Riba menurut pengertian bahasa lebih dipengaruhi penafsiran atas
berarti tambahan (az-ziyadah), pengalaman masing-masing ulama
berkembang, ( an-numuw), meningkat ( al- mengenai riba di dalam konteks hidupnya.
irtifa) dan membesar ( al-uluw ). Dengan Sehingga, walaupun terdapat perbedaan
kata lain, riba adalah penambahan, dalam pendefinisiannya, tetapi substansi
perkembangan, peningkatan,dan dari definisi tersebut sama . Secara umum
pembesaran atas pinjaman pokok yang ekonommuslim tersebut menegaskan
diterima pemberi pinjaman dari peminjam bahwa riba adalah pengambilan tambahan
sebagai imbalan karena menangguhkan yang harus dibayarkan, baik dalam
atau berpisah dari sebagian modalnya transaksi jual beli maupun pinjam
selama periode waktu tertentu. meminjam yang bertentangan dengan
Dalam hal ini, Muhammad ibnu prinsip syariah.
Abdullah ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Dasar Hukum Larangan Riba
kitab Ahkam al-Qur,an mengatakan bahwa Al-Quran dan Sunnah telah
tambahan yang termasuk riba adalah menjelaskan keharaman riba dalam
tambahan yang diambil tanpa ada suatu berbagai bentuknya dan seberapun banyak
iwad (penyeimbang/pengganti) yang ia dipungut.
dibenarkan syariah. Demikian juga, Imam Larangan Riba dalam Al Quran
Sarakhi dalam kitab Al-Mabsut Larangan riba yang terdapat dalam
menyebutkan bahwa tambahan yang Al-Quran tidak diturunkan sekaligus,
termasuk riba adalah tambahan yang melainkan diturunkan dalam empat tahap.
disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa Tahap pertama, menolak anggapan bahwa
adanya iwad yang dibenarkan syariat atas pinjaman riba yang pada zahirnya seolah-
penambahan tersebut. Sementara Badr ad- olah menolong mereka yang memerlukan
Dien al-Ayni dalam kitab Umdatul Qari sebagai suatu perbuatan mendekati atau
mengatakan bahwa tambahan yang taqarrub kepada Allah.Allah SWT
termasuk riba adalah tambahan atas harta berfirman yang
pokok tanpa adanya transaksi bisnis riil.
Artinya : “Dan sesuatu riba(tambahan)
Menurut Sayyid Sabiq dalam kitab
yang kamu berikan agar dia menambah
Fiqih Sunah, yang dimaksud riba adalah
pada harta manusia, maka riba itu tidak
tambahan atas modal baik penambahan itu
menambah pada sisi Allah. Dan, apa yang
sedikit atau banyak. Demikian juga
kamu berikan berupa zakat yang kamu
menurut Ibn Hajar Askalani, riba adalah
maksudkan untuk mencapai keridhaan
kelebihan, baik dalam bentuk barang
Allah, maka (yang berbuat demikian)
maupun uang. Sedangkan menurut Allama
itulah orang-orang yang melipat-
Mahmud Al-Hasan Taunki, riba adalah
gandakan (pahalanya)” (Q.S ar-Ruum:
kelebihan atau pertambahan dan jika dalam
39)
suatu kontrak penukaran barang lebih dari

69
Syamsul Effendi

Tahap kedua, riba digambarkan sebagai sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu
suatu yang buruk. Allah SWT mengancam orang-orang yang beriman. Maka, jika
akan memberi balasan yang keras kepada kamu tidak mengerjakan(meninggalkan
orang Yahudi yang memakan riba, sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah
sebagaimana Firman Allah Swt. dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan,
jika kamu bertobat (dari pengambilan
Artinya :“ Maka, disebabkan kezaliman riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu
orang-orang Yahudi, kami haramkan atas tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.
mereka(memakan makanan) yang baik- “ (Q.S al-Baqarah: 278-279)
baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi
mereka, dan karena mereka banyak Ayat ini baru akan sempurna kita
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, pahami jika kita cermati bersama asbabun
dan disebabkan mereka memakan riba, nuzulnya. Abu Ja’far Muhammad bin Jariri
padahal sesungguhnya mereka telah ath-Thabari meriwayatkan,
dilarang darinya, dan karena mereka
memakan harta orang dengan jalan yang “Kaum Tsaqif, penduduk kota Thaif, telah
batil. Kami telah menyediakan untuk membuat suatu kesepakatan dengan
orang-orang yang kafir diantara mereka Rasulullah saw. Bahwa semua utang
itu siksa yang pedih. “ (an-Nisa: 160-161) mereka, demikian juga piutang (tagihan
mereka, yang berdasarkan riba agar
Tahap ketiga, riba diharamkan dengan dibekukan dan dikembalikan hanya pokok-
dikaitkan kepada suatu tambahan yang nya saja. Setelah Fathul Makkah,
berlipat ganda. Para ahli tafsir berpendapat Rasulullah menunjuk Itab bin Usaid
bahwa pengambilan bunga dengan tingkat sebagai Gubernur Makkah yang juga
yang cukup tinggi merupakan fenomena meliputi kawasan Thaif sebagai daerah
yang banyak dipraktikkan pada masa administrasinya. Bani Amr bin Umair bin
tersebut. Allah SWT berfirman: Auf adalah orang yang senantiasa
meminjamkan uang secara riba kepada
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, Bani Mughirah dan sejak zaman jahiliyah
janganlah kamu memakan riba dengan Bani Mughirah senantiasa membayarnya
rara berlipat ganda dan bertakwalah kamu dengan tambahan riba.
kepada Allah supaya kamu mendapat Setelah kedatangan Islam, mereka
keberuntungan. “(Q.S Ali-Imran: 130) tetap memiliki kekayaan dan aset yang
banyak. Karenanya, datanglah Bani Amr
Ayat ini turun pada tahun ke-3 untuk menagih utang dengan tambahan
Hijriyah. Secara umum, ayat ini harus (riba) dari bani Mughirah seperti
dipahami bahwa kriteria berlipat ganda sediakala, tetapi Bani Mughirah setelah
bukanlah merupakan syarat dari terjadinya memeluk Islam menolak untuk memberikan
riba (jikalau berlipat ganda maka riba, tambahan (riba) tersebut. Dilaporkanlah
tetapi jikalau kecil bukan riba), tetapi ini masalah tersebut kepada Gubernur Itab
merupakan sifat umum dari praktik bin Usaid. Menanggapi masalah ini,
pembungaan uang pada saat itu. Gubernur Itab langsung menulis surat
Tahap terakhir, Allah SWT dengan kepada Rasulullah saw. Dan turunlah ayat
jelas dan tegas mengharamkan apapun di atas. Rasulullah saw. lantas menulis
jenis tambahan yang diambil dari surat balasan kepada Gubernur Itab, ‘Jika
pinjaman. Ini adalah ayat terakhir yang mereka ridha atas ketentuan Allah di atas
diturunkan menyangkut riba.Allah SWT maka itu baik, tetapi jika mereka
berfirman : menolaknya maka kumandangkanlah
ultimatum perang kepada mereka.
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan
B. Larang riba dalam hadits

ً‫دِرْ ھَ ُﻢ ِرﺑَﺎ ﯾَﺄْ ُﻛﻠُﮫُ اﻟ ﱠﺮ ُﺟ ُﻞ َوھُ َﻮ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ أَ َﺷ ﱡﺪ ﻣِﻦْ ِﺳﺖﱟ َوﺛ ََﻼﺛِﯿْﻦَ ِز ْﻧﯿَﺔ‬

70
Syamsul Effendi

Artinya:“ Satu dirham uang riba yang dimakan seseorang, sedangkan orang tersebut
mengetahuinya dosa perbuatan tersebut lebih berat dari pada dosa tiga puluh enan kali zina”. (
HR.Ahmad ).

‫ ھُ ْﻢ َﺳﻮَا ٌء‬:‫ َوﻗَﺎ َل‬,‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ آ ِﻛ َﻞ اﻟﺮﱢﺑﺎ َ َوﻣُﻮْ ِﻛﻠَﮫُ َوﻛَﺎﺗِﺒَﮫُ َوﺷَﺎ ِھ َﺪ ْﯾ ِﮫ‬
َ ِ‫ﻟَﻌَﻦَ َرﺳُﻮْ ُل ﷲ‬

” Jabirberkata,bahwa Rasulullah Saw melaknat pemakan riba,wakilya, penulisnya, dua orang


saksinya, dan Rasul mengatakan mereka sama saja”.( HR.Muslim)

‫ َوإِنﱠ أَرْ ﺑَﻰ اﻟ ﱢﺮﺑَﺎ ﻋَﺮْ ضُ اﻟ ﱠﺮ ُﺟ ِﻞ ا ْﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ َﻢ‬,ُ‫اﻟ ِﺮﺑَﺎ ﺛَﻼﺛَﺔٌ َو َﺳ ْﺒﻌُﻮْ نَ ﺑَﺎﺑًﺎ أَ ْﯾ َﺴ ُﺮھَﺎ ِﻣ ْﺜ ُﻞ أَنْ ﯾَ ْﻨ ِﻜ َﺢ اﻟ ﱠﺮ ُﺟ ُﻞ أُ ﱠﻣﮫ‬

Artinya:“Riba itu mempunyai 73 ( tujuh puluh tiga ) pintu, sedang yang paling ringan seperti
seorang laki-laki yang menzinai ibunya, dan sejahat-jahatnya riba adalah mengganggu
kehormatan seorang muslim”. (HR Ibnu Majah). (Antonio,2001:54).

Macam-Macam Riba 2009), maka si B wajib membayar


Riba terbagi menjadi empat macam tambahan atas keterlambatannya; misalnya
yaitu riba nasi,ah (riba jahiliyyah), riba 10 % dari total hutang. Tambahan
fadhal, riba qardhi, dan riba yadh. pembayaran di sini bisa saja sebagai bentuk
Riba Nasi`ah sanksi atas keterlambatan si B dalam
Riba Nasi`ah adalah tambahan yang melunasi hutangnya, atau sebagai tambahan
diambil karena penundaan pembayaran hutang baru karena pemberian tenggang
utang untuk dibayarkan pada tempo yang waktu baru oleh si A kepada si B.
baru, sama saja apakah tambahan itu Tambahan inilah yang disebut dengan riba
merupakan sanksi atas keterlambatan nasi’ah.
pembayaran hutang, atau sebagai tambahan Riba Fadhal
hutang baru. Misalnya, si A meminjamkan Riba fadhal adalah riba yang diambil
uang sebanyak 200 juta kepada si B; dari kelebihan pertukaran barang yang
dengan perjanjian si B harus sejenis yang barangnya sama, tetapi
mengembalikan hutang tersebut pada jumlahnya berbeda. Dalil pelarangannya
tanggal 1 Januari 2009; dan jika si B adalah hadits yang dituturkan oleh Imam
menunda pembayaran hutangnya dari Muslim.
waktu yang telah ditentukan (1 Januari

Dalil pelarangannya adalah hadits yang dituturkan oleh Imam muslim.

‫ﺢ ِﻣﺜ ًْﻼ ﺑِ ِﻤ ْﺜ ٍﻞ َﺳﻮَا ًء ﺑِ َﺴﻮَا ٍء ﯾَﺪًا ﺑِﯿَ ٍﺪ ﻓَﺈِذَا‬


ِ ‫ﻀ ِﺔ وَا ْﻟﺒ ُﺮﱡ ﺑِﺎ ْﻟﺒُ ﱢﺮ وَاﻟ ﱠﺸﻌِﯿ ُﺮ ﺑِﺎﻟ ﱠﺸﻌِﯿ ِﺮ وَاﻟﺘﱠ ْﻤ ُﺮ ﺑِﺎﻟﺘﱠ ْﻤ ِﺮ وَا ْﻟ ِﻤ ْﻠ ُﺢ ﺑِﺎ ْﻟ ِﻤ ْﻠ‬
‫ﻀﺔُ ﺑِﺎ ْﻟﻔِ ﱠ‬
‫ﺐ وَا ْﻟﻔِ ﱠ‬
ِ َ‫اﻟ ﱠﺬھَﺐُ ﺑِﺎﻟ ﱠﺬھ‬
‫اﺧْ ﺘَﻠَﻔَﺖْ ھَ ِﺬ ِه ْاﻷَﺻْ ﻨَﺎفُ ﻓَﺒِﯿﻌُﻮا َﻛﯿْﻒَ ِﺷ ْﺌﺘُ ْﻢ إِذَا ﻛَﺎنَ ﯾَﺪًا ﺑِﯿَﺪ‬

Artinya : ”Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan
sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, semisal, setara, dan kontan. Apabila
jenisnya berbeda, juallah sesuka hatimu jika dilakukan dengan kontan”.( HR Muslim dari
Ubadah bin Shamit ra).

Riba al-Yadh Artinya : “ Emas dengan emas riba kecuali


Riba Yadh adalah jual beli yang dengan dibayarkan kontan, gandum
dilakukan seseorang sebelum menerima dengan gandum riba kecuali dengan
barang yang dibelinya dari sipenjual dan dibayarkan kontan; kurma dengan kurma
tidak boleh menjualnya lagi kepada riba kecuali dengan dibayarkan kontan;
siapapun, sebab barang yang dibeli belum kismis dengan kismis riba, kecuali dengan
diterima dan masih dalam ikatan jual beli dibayarkan kontan (HR al-Bukhari dari
yang pertama. Dengan kata lain, kedua Umar bin al-Khathab)
belah pihak yang melakukan pertukaran Riba Qardhi
uang atau barang telah berpisah dari Riba qardi adalah meminjam uang
tempat aqad sebelum diadakan serah kepada seseorang dengan syarat ada
terima. Larangan riba yad ditetapkan kelebihan atau keuntungan yang harus
berdasarkan hadits. diberikan oleh peminjam kepada pemberi

71
Syamsul Effendi

pinjaman. Riba semacam ini dilarang di mengurangi semangat kerjasama/


dalam Islam berdasarkan hadits-hadits saling menolong dengan sesama
berikut ini: manusia. Dengan mengenakan
tambahan kepada peminjam akan
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah menimbulkan perasaan bahwa
hadits dari Abu Burdah bin Musa; ia peminjam tidak tahu kesulitan dan
berkata, “Suatu ketika, aku mengunjungi tidak mau tahu kesulitan orang lain.
Madinah. Lalu aku berjumpa dengan 2). Menimbulkan tumbuhnya mental
Abdullah bin Salam. Lantas orang ini pemboros dan pemalas. Dengan
berkata kepadaku: ‘Sesungguhnya engkau membungakan uang, kreditur bisa
berada di suatu tempat yang di sana mendapatkan tambahan penghasilan
praktek riba telah merajalela. Apabila dari waktu kewaktu. Keadaan ini
engkau memberikan pinjaman kepada menimbulkan anggapan bahwa dalam
seseorang lalu ia memberikan hadiah jangka waktu yang tidak terbatas ia
kepadamu berupa rumput kering, gandum mendapatkan tambahan pendapatan
atau makanan ternak, maka janganlah rutin, sehingga menurunkan
diterima. Sebab, pemberian tersebut dinamisasi, inovasi dan kreativitas
adalah riba”. [HR. Imam Bukhari] dalam bekerja.
3). Riba merupakan salah satu bentuk
Juga, Imam Bukhari dalam “Kitab penjajahan. Kreditur yang
Tarikhnya, meriwayatkan sebuah Hadits meminjamkan modal dengan
dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW telah menuntut pembayaran lebih kepada
bersabda, peminjam dengan nilai yang telah
disepakati bersama.
“Bila ada yang memberikan pinjaman 4). Menjadikan kreditur mempunyai
(uang maupun barang), maka janganlah ia legitimasi untuk melakukan tindakan-
menerima hadiah (dari yang tindakan yang tidak baik untuk
meminjamkannya)”.( HR. Imam Bukhari ) menuntut kesepakatan tersebut.
Karena dalam kesepakatan, kreditur
Hadits di atas menunjukkan bahwa telah memperhitungkan keuntungan
peminjam tidak boleh memberikan hadiah yang diperoleh dari kelebihan bunga
kepada pemberi pinjaman dalam bentuk yang akan diperoleh, dan itu
apapun, lebih-lebih lagi jika si peminjam sebenarnya hanya berupa
menetapkan adanya tambahan atas pengharapan dan belum terwujud.
pinjamannya. Tentunya ini lebih dilarang Imam al-Razi seorang mufassir
lagi. Pelarangan riba qardi juga sejalan telah memberikan peringatan yang cukup
dengan kaedah ushul fiqh, “Kullu qardi keras tentang dampak negatif yang
jarra manfa’atan fahuwa riba”. ( Setiap ditimbulkan dari praktek riba.Setidaknya
pinjaman yang menarik keuntungan atau ada empat keburukan riba.
membuahkan bunga) adalah riba”. 1. Merampas kekayaan orang lain.
Praktek-praktek riba yang sering dilakukan Transaksi yang melibatkan bunga
oleh bank adalah riba nasi’ah, dan riba sama halnya dengan merampas harta
qardi, dan kadang-kadang dalam transaksi- orang lain. Dalam transaksi satu
transaksi lainnya, terjadi riba yadd maupun rupiah ditukar dengan dua rupiah,baik
riba fadhli. Seorang Muslim wajib secara kredit ataupun tunai. Salah satu
menjauhi sejauh-jauhnya praktek riba, pihak menerima kelebihan tanpa
apapun jenis riba itu, dan berapapun mengeluarkan apa-apa. Jenis transaksi
kuantitas riba yang diambilnya. ini tidak adil dan sewenang-wenang
Seluruhnya adalah haram dilakukan oleh dan peminjam menjadi tereksploitasi.
seorang Muslim. 2. Merusak Moralitas.
Dampak Dari Pada Praktek Riba Hati nurani merupakan cerminan jiwa
Dampak adanya riba di tengah- yang paling murni dan utuh.
tengah masyarakat tidak saja berpengaruh Ketulusan seseorang akan runtuh bila
dalam kehidupan ekonomi, tetapi dalam egoisme pembungaan uang sudah
seluruh aspek kehidupan manusia : merasuk kedalam hatinya. Dia
1). Riba dapat menimbulkan menjadi sangat tega untuk mermpas
permusuhhan antara pribadi dan apa saja yang dimiliki sipeminjam

72
Syamsul Effendi

untuk mengembalikan bayaran bunga yang menentukan kemaslahatan dunia.


yang mungkin sudah berlipat-lipat Karena orang yang sudah terbiasa
dari pokok pinjaman. menyulap uang satu dirham menjadi
3. Melahirkan benih kebencian dan dua dirham, bagaimana mungkin akan
permusuhan. mampu menahan kesulitannya berjual
Bila egoisme dan perampasan harta beli dan memeras keringat.
sipeminjam sudah dihalalkan, maka
tidak mustahil akan timbul benih KESIMPULAN
kebencian dan permusuhan antara Praktek riba pada masa pra islam
sikaya dengan simiskin,sipemilik berkecendrungan menyebabkan pihak yang
modal dengan si peminjam. berhutang ( debitur ) menambah beban
4. Yang kaya semakin kaya, dan hutangnya. Situasi seperti ini sangatlah
simiskin semakin miskin. berbahaya,yang menyeret pihak yang
Pada saat resesi ekonomi dan tigh berhutang ( debitur )terjerat oleh beban
money policy atau kebijakan uang hutangnya.Oleh karenanya, sangatlah tidak
ketat, sikaya akan memperoleh suku mungkinuntuk dapat melunasinya, yang
bunga yang cukup tinggi. Sementara konsekuensinya menimbulkan
biaya modal menjadi sangat mahal, perbudakan.Sebagaimana telah dijelaskan
simiskin menjadi tidak mampu dimuka tentang pembahasan riba, bahwa
meminjam dan tidak dapat berusaha, tujuan utama dilarangnya riba adalah untuk
akibatnya dia akan semakin jauh melindungi kehidupan sosial ekonomi
tertinggal. masyarakat dari dampak yang sangat
Al-Allamah Ibnu Hajar Al- merugikan mereka.
HaitsamiRahimahullah dalam kitab Az- Al-Qur,an sejak masa awal
Zawajir menyebutkan hikmah diharamkan diturunkan telah menekankan perhatian
riba sebagai berikut: yang mendalam terhadap sosial ekonomi
1).Merampas kehormatan harta seorang dalam suatu masyarakat,
muslim dengan diambil secara lebih berusahamelindungi lapisan masyarakat
tanpa ganti. lemah dengan menghilangkan upaya
2).Membahayakan orang miskin karena eksploitasi dari pihak yang kuat. Dalam
kebanyakan yang terjadi, bahwa konteks ini al-Qur,an mengutuk praktek
pemberi hutang adalah orang kaya, riba yang esensinya menambah beban
sementara yangg berhutang adalah tanggungan debitur yang mengalami
oarang miskin. Kalau sikaya diberi problem dalam melunasi hutangnya yang
kesempatan mengambil harta lebih dari selanjutnya turut meningkatkan
yang dihutangkan, tentu akan kesengsaraan hidup debitur, akibatnya
membahayakn si miskin. hutangnya tersebut menjadi berlipat ganda
3).Terputusnya kebajikan dan amal shalih setelah melampaui batas waktu yang
dalam memberikan pinjaman. Karena ditentukan.).Riba dapat menimbulkan
kalau satu dirham harus dibayar dengan permusuhhan antara pribadi dan
dua dirham, tidak mungkin orang lain mengurangi semangat kerjasama/saling
bisa memberikan satu dirham saja. menolong dengan sesama manusia.
4).Terputusnya mata pencaharian,
perniagaan, industri dan perusahaan

DAFTAR PUSTAKA Sahrani, Sohari dan Abdullah, Ru, fah,


Fiqih Muamalah, Ghalia Indonesia,
Saeed, Abdullah, Bank Islam Dan Bunga, Bogor, 2011.
Studi Kritis Dan Intepretasi
Marthon, Said Sa, ad, Ekonomi Islam,
Kontemporer Riba Dan Bunga,
Zikrul Hakim, Jakarta Timur, 2004.
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004.
Al-Mushlih, Abdullah dan Ash-Shawi,
Al-Qardhawi,Yusuf, Bunga Bank Haram,
Shalah, Bunga Bank Haram, Darul
Media Eka Sarana, Jakarta, 2001
Haq, Jakarta,2003.
Al-Maududi, Abul A, la, Bicara Tentang
Bunga Dan Riba, Pustaka Qalani,
Jakarta Timur, 2003.

73
Syamsul Effendi

74

Anda mungkin juga menyukai