NIM : 1308620070
Jurusan/Prodi : Biologi
Kelompok : Kelompok 8
TAHUN 2020
A. TUJUAN
1. Memahami sifat elastik bahan dibawah pengaruh pelenturan
2. Memahami hubungan antara lenturan dengan beban
3. Dapat menentukan Modulus Young dari pelenturan
4. Memahami pengertian dan jenis-jenis deflaksi
5. Mengetahui hal-hal yang menyebabkan deflaksi
C. TEORI DASAR
Gambar 1 menunjukan batang logam yang dijepit salah satu ujungnya, dan
ujung lain B diberi gaya W. Unsur-unsur yang berada diatas garis pertengahan (sumbu
netral) mengalami peregangan, sedangkan yang berada dibawah garis itu mengalami
perapatan Dengan mengabaikan berat batang disebelah kanan P, momen pelenturan
(MP) di P dapat dihitung sebagai:
MP = W (L – x)
Jadi,
terhadap sumbu netral. Besaran ini disebut juga sebagai momen luar W (L – x).
karena { }
= dan dy/dx sangat kecil
Jadi,
Integralkan
Konstanta integrasi = 0
Karena dy/dx = 0 = pada x = 0
Integralkan lagi,
Karena batang ditopang oleh dua pisau dan dimuati ditengahnya, maka gaya W
yang bekerja pada setengah batang adalah Mg/2, dan karena E = MgL3/48IS. Untuk
penampang batang empat persegi panjang I = bd3/12 , dan grafik diatas M/s = OB/AB,
Maka,
Materi elastisitas dan hukum Hooke sangat berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari, terlihat dari subkonsep elastisitas dan hukum Hooke yaitu susunan pegas
seri dan paralel yang aplikasinya digunakan dalam shockbreaker (suspensi), spring
bed, dan lain-lain. Beberapa subkonsep lagi banyak berisi notasi matematis yang
berasal dari fenomena pegas.1
Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan
(dibebaskan). Berdasarkan sifat elastis ini, benda-bendakertas dan tanah liat disebut
sebagai benda yang tidak elastis. dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu benda
elastis dan benda plastis (tak elastis). Benda-benda seperti busa spons, karet gelang,
dan pegas baja disebut sebagai benda yang elastis. Hooke merumuskan suatu hukum
tentang gaya pegas yang dapat dinyatakan sebagai berikut: ”Besarnya gaya yang
diberikan pada pegas sebanding dengan tetapan pegas (k) dan perubahan panjangnya
(x)”.2
Konsep elastisitas merupakan konsep yang penting dalam kurikulum pelajaran
fisika. Meskipun konsep ini telah dipelajari sejak di sekolah menengah pertama, tapi
1
Maike Sepnila Nurdiyana, I Ketut Mahardika, Alex Harijanto, "Keterbacaan Dan Kelayakan Isi Modul Elastisitas Dan Hukum Hooke
Berbasis Multipresentasi Untuk SLTA Kelas X", (Seminar Nasional Pendidikan 2016), Hal. 204
2
L. A. Kharida, A. Rusilowati, K. Pratiknyo, "Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan", 2015, Hal. 84
kenyataannya banyak siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan konsep
elastisitas dan hukum Hooke dalam berbagai permasalahan. Siswa mengalami
kesulitan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan elastisitas dan
hukum Hooke di dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini terjadi karena siswa menerima
konsep elastisitas dan hukum Hooke dengan mendengarkan atau mencatat hukum-
hukum yang berlaku yang diberikan oleh guru tanpa keterlibatan siswa secara
langsung dalam menemukan hukum-hukum tersebut.3
Hukum Hooke, Percobaan yang kita lakukan pada dasarnya adalah untuk
mengetahui hubungan kuantitatif antara gaya yang dikerjakan pada pegas dengan
pertambahan panjangnya. Jika dibuat grafik gaya tarik terhadap perubahan panjang,
maka akan anda dapatkan grafik membentuk sebuah garis linear. Hukum Hooke
sendiri berbunyi, “jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka
pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Pertanyaan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang ditugaskan
membangun kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran pada
tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Hooke. Hukum
Hooke dapat dirumuskan sebagai berikut:
3
Ikhwanul Muslim, A. Halim, Rini Safitri, "Penerapan Model Pembelajaran PBL Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Elastisitas Dan Hukum Hooke Di SMA Negeri Unggul Harapan Persada", (Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No 02, 2015), Hal. 39
Dimana, A= Luas penampang (m2), E= Modulus elastis bahan (N/m2), L= Panjang
bebas benda sebelum ditarik4
Dimana L0 adalah panjang awal benda, A adalah luas penampang lintang, dan
ΔL merupakan perubahan panjang yang disebabkan gaya F yang diberikan. E adalah
konstanta pembanding yang disebut sebagai modulus elastik, atau modulus Young,
dan nilainya hanya hanya bergantung pada materi. Karena E merupakan sifat dari
materi dan tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda.5
4
Budiawan Sulaeman, "Modulus Elastisitas Berbagai Jenis Material", (Pena Teknik : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, Vol. 3, No. 2,
September 2018), Hal. 132-133
5
Brillianti Asfiyani Romadhona, Skripsi : "Identifikasi Penguasaan Konsep Elastisitas Dalam Pembelajaran Fisika Kelas XI SMA Di
Jember" (Jember: Unej, 2018), Hal. 9-10
D. CARA KERJA
1. Mengukur lebar dan tebal batang pada beberapa tempat yang berbeda sebanyak 10 kali
pengukuran (pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup)
4. Meletakkan perangkat beban pada titik tengah batang dan pasang perangkat baca pada
meja (lihat gambar).
6. Memasang beban berturut-turut dengan beban yang tersedia. Pada saat penambahan
satu keping beban, menunggu beberapa saat kemudian catat penurunan titik tengah
batang pada perangkat baca.
7. Setelah semua beban yang tersedia digunakan, mengurangi beban tersebut berturut –
turut. Setiap pengurangan satu keping beban, menunggu beberapa saat kemudian
membaca kenaikan titik tengah batang pada perangkat baca.
9. Membaca kedudukan titik tengah batang dilakukan sebanyak lima kali pengukuran
Ditanya: m?
Jawab:
⁄
) )
2. Pelat baja sepanjang 2,0 m diletakan mendatar, dan ditopang pada kedua
ujungnya sedang titik tengahnya dibebani massa 1 kg. Berapakah penurunan
titik tengah tersebut? Diketahui modulus Young baja bemilai ,
tebal plat 0,5 cm sedang lebarnya 8 cm,
Diketahui: L=2m
Ditanya: penurunan?
Jawab:
)
F. TABEL HASIL PERCOBAAN
Lembar Kerja
Elastisitas Batang
60 cm
Jumlah kotak pada millimeter blok (kotak)
Massa (kg)
Kenaikan Penurunan
0 0 2
1 0,5 1,5
2 1 1
3 1,5 0,5
4 2 0
70 cm
Jumlah kotak pada millimeter blok (kotak)
Massa (kg)
Kenaikan Penurunan
0 0 4
1 1 3
2 2 2
3 3 1
4 4 0
80 cm
Jumlah kotak pada millimeter blok (kotak)
Massa (kg)
Kenaikan Penurunan
0 0 6
1 1,5 4,5
2 3 3
3 4,5 1,5
4 6 0
G. PENGOLAHAN DATA
a) Data Tunggal
1. Massa benda 1
)
) )
2. Massa benda 2
)
(2AP)
) )
3. Massa benda 3
)
(2AP)
) )
4. Massa benda 4
)
(2AP)
) )
5. Massa benda 5
)
(2AP)
) )
6. Massa penopang beban
)
(2AP)
) )
(4AP)
) )
(4AP)
) )
(4AP)
) )
b) Data Majemuk
Maka, )
(2AP) )
2. Saat L = 70 cm
Massa
) )
(kg) )
√
0 0 0
)
√
1 1 1
2 2 4 √
3 3 9
√
4 4 16
10 30
Maka, )
(2AP) )
3. Saat L = 80 cm
Massa
) )
(kg)
0 0 0 √
)
1 1,5 2,25
)
2 3 9 √
3 4,5 20,25
√
4 6 36
15 67,5
√
Maka, )
(2AP) )
Maka, )
(2AP) )
2. Saat L = 70 cm
Massa
) )
(kg)
0 4 16 √
)
1 3 9
)
2 2 4 √
3 1 1
√
4 0 0
10 30
√
Maka, )
(2AP) )
3. Saat L = 80 cm
Massa
) )
(kg)
)
√
0 6 36
1 4,5 20,25 )
√
2 3 9
3 1,5 2,25 √
4 0 0
15 67,5 √
Maka, )
(2AP) )
H. PERHITUNGAN
1. Pada L = 60 cm
Kenaikan
X = massa
Y = kenaikan kotak pada millimeter blok
No.
1 0 0 0 0
2 1 0,5 1 0,5
3 2 1 4 2
4 3 1,5 9 4,5
5 4 2 16 8
10 5 30 15
) )
) )
)
Penurunan
X = massa
Y = penurunan kotak pada millimeter blok
No.
1 0 2 0 0
2 1 1,5 1 1,5
3 2 1 4 2
4 3 0,5 9 1,5
5 4 0 16 0
10 5 30 5
) )
) )
2
1,5
1
0,5
0
0 1 2 3 4
massa (kg) kenaikan
penurunan
2. Pada L = 70 cm
Kenaikan
X = massa
Y = kenaikan kotak pada millimeter blok
No.
1 0 0 0 0
2 1 1 1 1
3 2 2 4 4
4 3 3 9 9
5 4 4 16 16
10 10 30 30
) )
) )
Penurunan
X = massa
Y = kenaikan kotak pada millimeter blok
No.
1 0 4 0 0
2 1 3 1 3
3 2 2 4 4
4 3 1 9 3
5 4 0 16 0
10 10 30 10
) )
) )
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0 1 2 3 4
kenaikan
massa (kg)
penurunan
3. Pada L = 80 cm
Kenaikan
X = massa
Y = kenaikan kotak pada millimeter blok
No.
1 0 0 0 0
2 1 1,5 1 1,5
3 2 3 4 6
4 3 4,5 9 13,5
5 4 6 16 24
10 15 30 45
) )
) )
Penurunan
X = massa
Y = kenaikan kotak pada millimeter blok
No.
1 0 6 0 0
2 1 4,5 1 4,5
3 2 3 4 6
4 3 1,5 9 4,5
5 4 0 16 0
10 15 30 15
) )
) )
5
4
3
2
1
0
kenaikan
0 1 2 3 4
Series 2
massa (kg)
Menghitung Modulus Young
1) Saat L = 60 cm
L = 60 cm = 0,6 m
M = 0 kg
OB = 2
Ab = 0
L = 60 cm = 0,6 m
M = 1 kg
OB = 1,5
Ab = 0,5
L = 60 cm = 0,6 m
M = 2 kg
OB = 1
Ab = 1
⁄
L = 60 cm = 0,6 m
M = 3 kg
OB = 0,5
Ab = 1,5
L = 60 cm = 0,6 m
M = 4 kg
OB = 0
Ab = 2
2) Saat L = 70 cm
L = 70 cm = 0,7 m
M = 0 kg
OB = 4
Ab = 0
L = 70 cm = 0,7 m
M = 1 kg
OB = 3
Ab = 1
L = 70 cm = 0,7 m
M = 2 kg
OB = 2
Ab = 2
L = 70 cm = 0,7 m
M = 3 kg
OB = 1
Ab = 3
⁄
L = 70 cm = 0,7 m
M = 4 kg
OB = 0
Ab = 4
3) Saat L = 80 cm
L = 80 cm = 0,8 m
M = 0 kg
OB = 6
Ab = 0
L = 80 cm = 0,8 m
M = 1 kg
OB = 4,5
Ab = 1,5
⁄
L = 80 cm = 0,8 m
M = 2 kg
OB = 3
Ab = 3
L = 80 cm = 0,8 m
M = 3 kg
OB = 1,5
Ab = 4,5
L = 80 cm = 0,8 m
M = 4 kg
OB = 0
Ab = 6
I. ANALISIS
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui sifat elastic dari suatu benda
dibawah pelenturan, memahami hubungan antara kelenturan dengan beban.
Pada saat beban ditambahkan atau dikurang, pada titik tengah batang terjadi
penurunan dan kenaikan titik tengah batang. Penurunan titik tengah dipengaruhi oleh
seberapa banyak beban yang ditambahkan, semakin banyak beban maka semakin
besar penurunan. Pada kenaikan titik tengah batang, hal yang terjadi juga serupa.
Semakin beban dikurangkan semakin besar titik kenaikan tengah batang. Dengan
demikian kenaikan titik tengah batang sebanding dengan pengurangan beban.
Hasil yang didapat pada percobaan sebagai berikut:
L = 60 cm
Jumlah kotak pada millimeter blok (kotak)
Massa (kg)
Kenaikan Penurunan
0 0 2
1 0,5 1,5
2 1 1
3 1,5 0,5
4 2 0
L = 70 cm
Jumlah kotak pada millimeter blok (kotak)
Massa (kg)
Kenaikan Penurunan
0 0 4
1 1 3
2 2 2
3 3 1
4 4 0
L = 80 cm
Jumlah kotak pada millimeter blok (kotak)
Massa (kg)
Kenaikan Penurunan
0 0 6
1 1,5 4,5
2 3 3
3 4,5 1,5
4 6 0
Berdasarkan hasil studi literatur, Modulus Young pelat kayu pada teori yaitu
⁄ . Hal ini berbeda dengan hasil yang kami dapatkan. Perbedaan
mungkin terjadi karena kesalahan praktikan dalam melakukan praktikum, seperti
kesalahan dalam pengukuran, perhtiungan, dan lainnya.
J. KESIMPULAN
Kharida, L. A., Rusilowati, A., & Pratiknyo, K. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5, 84.
Muslim, I., Halim, A., & Safitri, R. (2015). Penerapan Model Pembelajaran PBL Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Elastisitas Dan
Hukum Hooke Di SMA Negeri Unggul Harapan Persada. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia,
Vol. 03, No. 02, 39.
Nurdiyana, M. S., Mahardika, I. K., & Harijanto, A. (2016). Keterbacaan Dan Kelayakan Isi Modul
Elastisitas Dan Hukum Hooke Berbasis Multipresentasi Untuk SLTA Kelas X. Seminar
Nasional Pendidikan, 204.
Sulaeman, B. (2018). Modulus Elastisitas Berbagai Jenis Material. Pena Teknik : Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Teknik, Vol. 3, No. 2, 132-133.