Kep. Gerontik Laili Hikmawati

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA


DIMASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Disusn guna memenuhi tugas mata kuliah keperawatan gerintik
Dosen pengampu : Sugiharto, PhD

DISUSN OLEH :
Nama : Laili Hikmawati
NIM : 17.1340.S
Kelas : 4.A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2020
A. Inovasi perawatan lanisa di era new normal
Lansia rentan terinfeksi COVID-19 karena masalah kesehatan termasuk
penyakit dan disabilitas. Hipertensi adalah penyakit bawaan yang paling banyak
ditemukan pada penderita Covid-19 diikuti dengan DM, penyakit jantung dan
penyakit paru obstruktif kronis.
a. Strategi penangan Covid-19 di masyarakat oleh WHO, 2020 :
1. Kenali tanda dan gejala non spesifik COVID-19 pada lansia
2. Jangkaulah lansia yang memiliki risiko berkembangnya penyakit parah ke
COVID-19
3. Anjurkan lansia untuk dirumah saja jika mungkin, setidaknya selama 2
minggu
4. Diskusikan rencana perawatan lanjutan dan kemungkinan perawatan paliatif,
termasuk perawatan akhir hayat
5. Hubungilansia melalui telepon atau kunjungan rumah jika lansia tidak bisa
datang untuk berobat.
6. Harap diketahui bahwa lansia, khususnya mereka yang terisolasi dan dengan
gangguan dapat menjadi lebih cemas, marah dan stress
7. Sesuaikan komunikasi dengan lansia yang memiliki keterbatasan sehingga
informasi dapat diakses dan dipahami dengan jelas
8. Berikan saran praktis secara yang jelas, singkat bermartabat dan tenang, serta
ulangi lagi dengan sederhana sesering yang diperlukan. Dll.
b. Pelayanan kesehatan lanjut usia paa era pandemik Covid-19. Kemenkes 2020 :
Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di pelayanan
kesehatan dan masyarakat, serta langkah- langkah pencegahan yang paling efektif
di masyarakat meliputi :
1. Menjauhi kerumunan dan keramain
2. Menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir dan atau menggunakan hand sanitizer
3. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut
4. Menerapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan
lengan
5. Memakai masker medis dika memiliki gejala pernapasan
6. Menjaga jarak minimal 1 meter dari orang yang mengalami gejala gangguan
pernapasan.

c. Dampak Covid -19 dan masalah pada lansia


1. Dampaknya pada kesehatan lansia berdasarkan status sosial ekonomi
2. Kesehatan mental terkait dengan jarak fisik maupun sosial yang amat
dibutuhkan mereka terutama yang mengalami disabilitas dan demensia
3. Berdasarkan gender lansia perempuan lebih rentan
4. Berdasarkan pola tinggal lansia yang tinggal sendiri paling menderita
5. Angka kematian paling tinggi dibandingkan dengan usia kelompok lain
6. Sering terjadi abuse atau perlakuan kasar terhadap lansia apalagi kalau mereka
terkena Covid 19 kekerasan bisa semakin tinggi
7. Banyak lansia yang masih bekerja dan merawat anggota keluarga, masyarakat
bahkan sesama lansia.
d. Perilaku ketaatan:
Keluarga menjadi salah satu factor penentu atau salah satu factor yang
bisa mempengaruhi suatu ketaatan lansia terhadap suatu kondisi. Tugas keluarga
memberikan edukasi pada anak dan remaja agar meningkatkna pengetahuan, sikap
dan praktek ( kognitif, afektif dan psikomotorik) dalam ketaatan berperilaku
positif. Semakin tinggi usia responden, semakin taat responden dalam berperilaku
memenuhi himbauan ( memakai masker, cuci tangan, physical distancing, dll).
Hal ini di duga karena semakin tinggi usia responden semakin tinggi kekhawatiran
terhadap dampak pandemi pada dirinya.
e. Survey Kecemasan Pada Lanjut Usia Di Era Pandemi Covid 19
Sebagian besar lansia mengalami Ketakutan dan kekhawatiran terhadap
pandemik. 89% lansia mengatakan bahwa mereka takut tertular, dan 54% lansia
menyatakan bahwa mereka khawatir dengan pandemi. 82% lansia melakukan
pencegahan penularan covid 19 dengan memakai masker, mencuci tangan,
berjemur, minum jamu dan minum vitamin, dan upaya menearapkan sosial
distancing. Lansia memilih menghabiskan waktu dengan bercengkrama dengan
keluarga, 15% berkomunikasi dengan teman di media sosial, 12% menonton tv dan
3% melakukan ibadah mendekatkan diri kepada Tuhan.
f. Solusi Perawatan Bagi Lansia Di Era New Normal
1. Tugas dan fungsi keluarga bagi lansia
 Pendamping
 Fasilitator
 Konselor
 Komunikator
 Sahabat.
2. New Normal untuk Lansia
 Menggunakan masker saat keluar rumah
 Istirahat yang cukup dan makan dengan gizi seimbang
 Lakukan latihan fisik dan mental dan hindari stress
 Hindari krumunan, jaga jarak 1 meter
 Tetap terhubung dengan teman maupun keluarga
 Lakukan adaptasi kebiasaan hidup sehat
g. Peran Perawat Dalam Perawatan Lansia Di Era New Normal
1. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sering memberikan kegiatan
dimasyarakat untuk masalah hipertensi
2. Memonitor kesehatan lansia yang pada umumnnya masih tinggal bersama
keluarga
3. Mendampingi, memberi supervise kepada keluarga untuk memperoleh
sumber-sumber informasi dan layanan yang berkaitan dengan pengelolaan
penyakit kronik, kader posbindu, kelompok posbindu.
h. Tujuh Dimensi Kesehatan
1. Dimensi Spiritual
Perawat memberikan edukasi kepada keluarga/caregiver memberikan
keyakinan dan dukungan
 Covid 19 adalah ketetapan yang harusa diterima dengna ikhlas, berpikir
positif, rasa syukur
 Pendamping spiritual tergantung pada kondisi lansia
 Adakalanya lansia memerlukan teman dekat yang bukan anggota keluarga
untuk pemenuhan kehidupan spirituaalnya.
2. Dimensi Emosional
Perawat memberi dukungan berupa :
 Menjaga kondisi emosional agar tetap stabil dan terhindar dari stress
 Mengungkapkan cinta kasih antar anak dan orang tua serta kerabat
 Informasi positif terkait kasus covvid 19 menenangkan agar lansia
terhindar dari kecemasan berlebihan.
3. Dimensi Sosial Kemasyarakatan dan Ekonomi
Perawat dapat berperan dalam tim untuk mendukung
 Berkomunikasi daring, dengan teman sebaya maupun keluara bisa
menguatkan satu sama lain
 Bagi yang mengalami dampak ekonomi, keluarga menjadi fasilitator
untuk memperoleh akses bantuan ekonomi
 Bagi yang masih berinteraksi sosial sesuai dengan tingkat ketergantungan
dan kemandiriannya tetap diberi kesempatan.
4. Dimensi fisik sesuai dengan kondisinya
Perawat secara aktif dapat berperan dalam memantau kondisi fisik lansia serta
memberikan edukasi baik langsung maupun secara online.
5. Dimensi Intelektual
Perawat dapat berperan dalam pemberikan edukasi secara langsung atau
online.
 Mengikuti forum-forum nelajar dan seminar aatau diskusi online dari pada
ahli
 Tetap membaca atentang keagamaan, ilmu pengetahuan dll
 Olahraga, stimulasi otak.
6. Dimensi Profesional Vokasional
Perawat berperan dalam tim untuk memberi dukungan
 Bagi lansia bekerja bukan sekedar untuk pemenuhan nafkah, namun
sebagai bentuk aktualisasi diri dan bermanfaat bagi orang lain
 Lansia diberi kesempatan untuk menjadi penasihat, mengajar, dll
 Berikan dukungan agar lansia tetap bisa menjalankan aktifitasnya dari
rumah, dengan membantu memasarkan produk atau keahliannya.
7. Dimensi Lingkungan
Perawat dapat berperan dalan tim untuk mewujudkan lingkungan yang
kondusif
 Lingkungan fisik yang nyaman, sehat
 Akses internet
 Grub wa yang positif
i. 7 Dimensi Lansia aktif selama pandemi Covid 19 yang dilakuakn oleh Indonesia
ramah Lansia, diantarannya:
 Mengaji
 Latihan olah raga
 Bakti sosial, memberikan bantuan dan sumbangan kepada lansia yang kurang
mampu
 Memberikan pembelajaran melalui zoominar
 Bercocok tanam
 Membuat sekolah lansia
j. Digital health di Indonesia( SMART – HEALTHCARE)
 My Nurse
 Mediku
 Alodokter
 KamiRawat.id
Kesimpulan
1. Kasus covid 19 didunia terus meningkat khususnya di Indonesia sendiri
2. Angka kesakitan maupun kematian tertinggi pada lanjut usia
3. Hipertensi adalah penyakit yang banyak ditemukan penderita Covid 19
4. Kecemasan lansia terhadap covid 19 cukup tinggi
5. Dampak covid 19 terhadap perekonomian keluarga
6. Kecemasan lansia dan peran keluarga merupakan acuan untuk penanganan di era new
normal.
7. Pendekatan new normal untuk lansia harus benar-benar dilaksanakan dengan protocol
Kesehatan yang benar dan ketat.
Materi II
FAMILLY & CASE CONFRENCE GERIATRIC PATIENT

Untuk marawat geriatric kita merupkan satu kesinambungan, dimana perawatan dari
masyarakat yang baik diharapkan lansia jadi sehat dan lansia yang sakit pelayanan kesehatan
siap untuk merawat lansia dengan segala kompleksitas permasalahan penyakit dari berbagai
dimensi. Adanya kolaborasi.
A. Perawatan geriatric melibatkan (pemenuhan kebutuhan dasar):
1. Pasien, yang disebut geriatric adalah pasien yang umurnya 60 tahun, sakitnya lebih
dari satu penyakit atau usia 70 tahun dengan 1 penyakit.
2. Dalam perawatannya melibatkan Cargiver ( keluarga, relawan, kader)
3. Yankes
4. Masyarakat.
B. Tim geriatric terpadu
1. Sosio medic
2. Gizi
3. Rehabilitasi
4. Dokter
5. Psikolog/ psikiater
6. Farmasi
7. Ulama/agama
8. Keluarga
C. Case conference
1. Salah satu upaya untuk menyatukan semua pendapat agar menjadi satu kesatuan
tujuan
2. Salah satu multidisiplin dari berbagai professional pemberi asuhan.
3. Menginformasikan dan mendiskusikan rencana untuk kesembuhan pasien
D. Yang didiskusikan case conrence
1. Riwayat pasien
2. Mengidentifikasi kebutuhan perawatan multidisiplin pasien
3. Mengidentifikasi hasil yang ingin dicapai oleh setiap anggota tim
4. Mengidentifikasi tugas yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil, mengalokasikan
tugas tersebut kepada anggota tim konfrence
5. Menilai apakah hsil yang diidentifikasi sebelumnya.

E. Kapan di lakukan conference


1. Kasus perawatan kompleks
2. Melibatkan lebih dari 2 PPA
3. Terminal illness
F. Family Confrence
Pertemuan keluarga pasien dengan PPA untuk mendiskusikan permasalahan pasien,
tujuannya:
1. Mendiskusikan kebutuan dan harapan mereka untuk paien
2. Untuk memungkinkan tim perawatan kesehatan memberikan gambaran besar kepada
keluarga.
G. Manfaat family conference
1. Peningkatan pemahaman keluarga
2. Peningkatan kepuasan pelanggan
3. Mendukung pengendalian program
4. Terjalin hubungan terapeutik
5. Peningkatan kolaborasi
6. Komunikasi dua arah
7. Keterlibatan decision marker
8. Peningkatan support system
9. Apersepsi.
H. Peserta family conference
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. DPJP terkait
4. Perawat
5. Konselor
6. Petugas social
7. Rohaniawan
8. Pengacara pasien.
I. Tehnik pelaksanaan
1. Lakukan kesepakatan goal pasien antar PPA
2. Buat kesepakatan waktu
3. Persiapkan tempat
4. Buat garis besar pertemuan
5. Kesimpulan
6. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai