Gastrula
EMBRIOLOGI
1. Ektoderm
berkembang menjadi epitel kulit dengan adneksanya, dan neuroektoderm, sel
otak dan syaraf. Tumor ganas dari ektoderm disebut karsinoma
2. Endoderm
berkembang menjadi epitel mukosa, kelenjar, parenchim organ visceral.
Keganasan berasal dari endoderm disebut karsinoma
3. Mesoderm
berkembang menjadi jaringan lunak, jaringan ikat, tulang, otot, jantung, selaput
saraf, pembuluh darah dan limfe. Tumor ganas berasal dari mesoderm disebut
sarkoma
NOMENKLATUR
MDACC 1960-2003
ETIOLOGI
Sebagian besar kasus belum diketahui etiologinya
Faktor Resiko
2. Bahan Kimia
Dioxin, phenoxyacetic acids, agent orange, vinyl chloride, arsenic
3. Virus
• HSV-8, KSHV- Kaposi’s Sarcoma
5. Lymphedema
• Stuart-Treves Syndrome: angiosarcoma
7. Sindrom Genetik
• Neurofibromatosis – malignant schwannoma
• Gardner syndrome – fibromatosis, desmoids
• Li-Fraumeni syndrome - soft tissue sarcoma
• Osler-Weber-Rendu syndrome - telangiectasia
I. DIAGNOSIS
ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIS
IMAGING
HISTOPATOLOGI
ANAMNESIS
STS pada umumnya asimptomatik
Manifestasi klinis tergantung lokasi tumor
Gejala biasanya berupa benjolan
Gejala akibat desakan tumor pada jaringan sekitar
Gejala akibat metastasis
Soft tissue tumor curiga ganas :
• Onset : Peningkatan ukuran cepat
• Ukuran lebih dari 5 cm
• Letak dalam
ANAMNESIS
Faktor Resiko
Riwayat Trauma
Metastasis Jauh
UKURAN TUMOR
ISTILAH
Zona Reaktif
Satelite Lesion
Reactive Zone Pertumbuhan tumor yang merobek pseudokapsul
Skip Metastasis
dan membentuk lesi daerah zona reaktif
Skip Metastasis
Elizabeth H. Baldini MD, MPH, Associate Professor of Radiation Oncology Harvard Medical School
METASTASIS
Penyebaran Soft Tissue Sarkoma :
Hematogen
STS ekstremitas dan badan paru
STS retroperitoneum dan intra abdomen hepar
Metastasis Tulang Jarang
Perkontinuitatum
Intrafascia, perineural
Limfogen
Jarang (5% - 10 %)
Tipe histologik tertentu : Synovial Sarcoma, Epitheloid
Sarcoma, Rhabdomyosarcoma embrional dan MFH
IMAGING
Imaging sangat penting dalam menentukan letak dan
ukuran tumor, staging, guiding biopsy, dan diagnosis.
X-ray
• Menilai infiltrasi ke tulang
• Metastasis pada paru
• Gambaran metastasis paru : coin lession soliter besar
USG
• Guiding Biopsi
• Metastasis Hepar
CT Scan
• Untuk mengevaluasi STS pada retroperitonial dan abdominal
IMAGING
MRI
• Memberikan gambaran batas yang baik antara otot, tumor dan
pembuluh darah
• Terutama untuk STS di ekstremitas
Angiografi
• Untuk mengevaluasi keterlibatan pembuluh darah, feeding arteri
PET Scan
• Membantu menentukan stadium lanjut vs dini
• Membantu mendeteksi kasus rekurens
PATOLOGI ANATOMI
FNA
FNA tidak direkomendasikan untuk diagnostik, dapat dilakukan
untuk kasus rekuren atau metastasis
Core-needle biopsy
Akurasi lebih baik dari FNA
Dapat dibimbing dengan CT Scan atau USG
Biopsi insisi
STS dengan ukuran lebih dari 3 cm
Biopsi eksisi
STS ektremitas atau badan dengan ukuran kurang dari 3 cm
Insisi kulit harus longitudinal
Harus dilakukan hemostasis yang baik
HISTOPATOLOGI
Lebih dari 70 tipe histopatologi yang berbeda
Jenis Operasi
OPERASI
OPERASI
Eksisi longitudinal sejajar sumbu panjang tulang
Eksisi harus mengikutsertakan skar operasi sebelumnya
RADIOTERAPI
Indikasi Radioterapi
Positive margins
High grade
Tidak diperlukan radiasi
Ukuran kecil
Stadium I
Low grade
Wide eksisi dengan batas 2 cm
Memperbaiki kontrol lokal, tidak mempengaruhi survival
Radiasi pre-op meningkatkan komplikasi luka
Pre-op vs post-op radiotherapy
Local Control ; Radiation
Radiation
No Radiation
Local Control ; Brachytherapy
Brachytherapy
No Brachytherapy
KEMOTERAPI
• Diberikan pada stadium lanjut
Metastasis
Penangan untuk metastasis adalah dengan kemoterapi
Bila lesi metastasis tunggal masih operabel / resektabel dapat dilakukan
tindakan eksisi.
Kemoterapi:
Doxorubicin sebagai obat tunggal
Obat-obat kombinasi
Doxorubicin + Ifosfamide
Doxorubicin + Dacarbazine
CyVADIC
Doxorubicin + Ifosfamide – Mesna + Dacarbazine
RINGKASAN