Anda di halaman 1dari 11

PAPER

KESEHATAN LINGKUNGAN DAN GIZI PASCA BENCANA


ANALISIS DUA BENCANA TERBESAR DI INDONESIA DAN LUAR NEGERI
(AMERIKA)

OLEH
LIA INDRIATI TONDOWANA
P101 19 188
KESMAS C

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
DESKRIPSI DUA BENCANA TERBESAR BERDASARKAN 5W+1H
1. Bencana di Indonesia (Letusan Gunung Krakatau 1883 dan Tsunami di
sekitaran Selat Sunda)

Gambar letusan gunung Krakatau 1883 Gambar Tsunami disekitar Selat Sunda
Letusan Krakatau 26-27 Agustus 1883 merupakan salah satu letusan gunung
berapi terdahsyat pada abad ke-19 setelah Gunung Tambora dan berdampak tsunami
di Lampung dan Bnaten. Krakatau merupakan salah satu gunung berapi paling aktif
di Indonesia dan terletak di Selat Sunda, di antara dua pulau besar di nusantara, yaitu
Jawa dan Sumatera. Pada letusan 1883, dua wilayah di Selat Sunda, yaitu Banten dan
Lampung adalah dua wilayah yang mengalami dampak letusan paling parah.
Apa Bencana tersebut terjadi Karena indonesia Berada dalam ring of fire antara
lempeng Asia dan Indo-Asia juga Pasifik menciptakan negeri Indonesia kaya akan
gunung berapi dan juga gempa tektonik. Sebagian besar gunung berapi yang ada di
Indonesia adalah gunung berapi yang memiliki letusan yang besar dan eksplosif dan
tsunami di Lampung dan Banten .
Siapa Besarnya material yang dimuntahkan oleh Krakatau, seperti magma yang
terbawa oleh ombak tsunami, memberi gambaran tentang bahaya gunung berapi di
wilayah laut. Tsunami telah menerjang pantai-pantai di sekitar Selat Sunda, seperti
menghantam pantai di daerah Lampung, Banten dan sekitarnya yang mengakibatkan
hancurnya banyak segi kehidupan komunitas di sana. Tsunami yang diiringi oleh
energi magma dan batuan panas telah menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Letusan
Krakatau 1883 menarik perhatian para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu hingga
saat ini, misalnya saja dari bidang geologi, hidrologi, meteorologi, dan oseanografi,
yang memberikan kontribusi bagi wahana pemahaman peristiwa-peristiwa bencana
(Simkin & Fiske 1983: 15) dan wawasan baru dalam ilmu pengetahuan ke depan.
Kapan Letusan besar Gunung Krakatau terjadi pada 26 dan 27 Agustus 1883. Saat
itu, Krakatau yang mengeluarkan jutaan ton batu, debu, dan magma, materialnya
menutupi wilayah seluas 827.000 km². Pada hari kedua, letusan Krakatau diikuti oleh
gelombang besar tsunami yang membawa material vulkanik berupa magma dan batu
panas menghantam pesisir Lampung dan Banten. pada tahun 1883 dihuni oleh
128.939 penduduk asli, 70 orang Eropa, 255 keturunan Cina, dan 154 keturunan
Arab (Furneaux, 1964: 50-51).
Dimana tempat terjadinya bencana tersebut di Selat Sunda yaitu Lampung, Banten
dan sekirarnya dan berdampak pada berubahan suhu di wilayah Eropa, Jepang,dan
Amerika Serikat.
Mengapa Berada dalam ring of fire antara lempeng Asia dan Indo-Asia juga Pasifik
menciptakan negeri Indonesia kaya akan gunung berapi dan juga gempa tektonik.
Sebagian besar gunung berapi yang ada di Indonesia adalah gunung berapi yang
memiliki letusan yang besar dan eksplosif. Oleh karenanya, pada radius 10 hingga 20
kilometer dari gunung berapi menjadi kawasan yang sangat berbahaya dan patut
dihindari bagi pemukiman penduduk. Namun begitu, wilayah inilah yang paling
subur dan selalu menarik masyarakat untuk datang bercocok tanam dan bertempat
tinggal.
Bagaimana Letusan gunung berapi diartikan sebagai terbukanya lapisan atas bumi
yang mengeluarkan lelehan atau batu yang mencair, debu, gas, dan berbagai batuan
lainnya. Cairan batuan panas (magma) ini akan mengalir jauh ke dataran yang lebih
rendah (Woods & Woods, 2005: 6) dan menghancurkan apa saja yang dilewatinya.
Efek letusan gunung berapi yang besar dapat berbahaya dan menimbulkan kerusakan
besar pula bagi mahkluk hidup, lingkungan, bangunan, dan sebagainya. Kerusakan
dan perubahan lingkungan yang ditimbulkannya juga akan membutuhkan usaha,
dana, dan waktu pemulihan yang cukup banyak. Namun, bahaya bagi manusialah
yang paling besar, bahkan bagi yang selamat pun membutuhkan pemulihan dari segi
psikologi, seperti kejiwaan karena kesedihan, ketakutan atau trauma yang
dialaminya, maupun fisik, seperti masalah kesehatan.
2. Bencana di Luar Negeri (Amerika)

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus
dengan permukaan tanah. Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam
atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer
sebelum menghilang.
Apa Penyebab utama adanya badai adalah tingginya suhu permukaan laut.
Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan badai. Adanya energi penggerak
badai berasal dari proses kondensasi yakni mengembunnya kandungan uap air pada
udara lembab yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses
kondensasi, uap air akan melepas energipanas kandungannya. Energi panas yang
dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai. Selain
udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya
gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-
unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang
laut tinggi hujan deras dan banjir yang mengikuti dan nantinya akan terbentuk badai.
Siapa Tornado St. Louis menewaskan sedikitnya 255 orang, melukai lebih dari
seribu lainnya, dan menyebabkan kerusakan lebih dari 10 juta (setara dengan 307
juta pada 2019). Lebih dari 5.000 orang kehilangan tempat tinggal dan kehilangan
semua harta benda mereka. Area kota yang paling terpukul adalah kawasan Lafayette
Square dan Compton Heights yang modis, serta Lembah Mill Creek yang lebih
miskin. Itu tetap menjadi tornado paling mematikan ketiga dalam sejarah Amerika
Serikat.
Kapan The 1896 St Louis-East St. Louis tornado adalah bersejarah tornado yang
menyebabkan kerusakan parah ke pusat kota St Louis, Missouri , East St. Louis,
Illinois , dan sekitarnya pada Rabu, 27 Mei 1896. Salah satu yang paling mematikan
dan tornado paling merusak dalam sejarah AS, tornado ini adalah yang paling
terkenal dari wabah tornado besar di seluruh Amerika Serikat bagian tengah yang
menghasilkan beberapa tornado besar, jalur panjang, dan kekerasan dan berlanjut ke
seluruh Amerika Serikat bagian timur keesokan harinya.
Dimana Tornado penting pertama hari itu terbentuk di dekat Bellflower, Missouri ,
dan menewaskan satu orang, seorang wanita. Tiga siswa meninggal dan 16 lainnya
luka-luka ketika Sekolah Dye di Audrain County dilanda sekitar pukul 18:15.
Tornado yang sama menewaskan seorang siswa dan melukai 19 lainnya di sekolah
Bean Creek beberapa menit kemudian. Pada pukul 18.30, dua badai supercell
menghasilkan dua tornado tambahan. Satu pertanian hancur di New Minden ,
Hoyleton , Richview , dan Irvington, Illinois . Dua puluh tujuh orang lagi tewas
dalam tornado Illinois lainnya akibat wabah ini.
Mengapa karena adanya bentrokan antara udara hangat yang lembap dengan udara
dingin yang kering. Udara dingin yang lebih padat didorong oleh udara hangat,
biasanya menghasilkan badai petir dan sering terjadi di Amerika Serikat.
Bagaimana Para peramal cuaca pada saat itu kekurangan teknologi yang cukup
untuk memprediksi tornado (kemudian biasa disebut “siklon”) sebesar ini, tetapi
mereka mampu memprediksi sistem badai yang kuat secara umum. Hari itu dimulai
dengan tenang, dengan orang-orang melakukan kegiatan sehari-hari; cuaca di pagi
hari tidak menunjukkan adanya peristiwa cuaca buruk. Biro cuaca setempat
memperkirakan akan terjadi badai, tetapi tidak ada yang lebih serius. Sekitar tengah
hari, awan mulai tampak lebih tidak menyenangkan dan tekanan barometrik turun,
mengkhawatirkan mereka yang mengetahui bahwa ini adalah indikasi tornado.
Hingga sore hari, langit terus menggelap, tetapi Observatorium Biro Cuaca tidak
terlalu khawatir. Banyak penduduk, bagaimanapun, melarikan diri ke rumah mereka,
mengantisipasi cuaca buruk. Pada pukul 16.30 waktu setempat, suhu turun dengan
cepat dan awan hitam dan kehijauan mendekati kota; mendekati pukul 17.00, langit
dilaporkan menjadi gelap seperti tengah malam. Saat badai mendekati St. Louis,
bagian barat kota terkena dampaknya. Kecepatan angin awalnya sekitar 60 km / jam,
tetapi dengan cepat meningkat menjadi hampir 80 mil per jam (130 km / jam).
BAB 1
PENDAHULUAN
Analisis Berdasarkan Faktor Kerentanan
1. Indonesia
Efek letusan gunung berapi yang besar dapat berbahaya dan menimbulkan kerusakan
besar pula bagi mahkluk hidup, lingkungan, bangunan, dan sebagainya. Kerusakan
dan perubahan lingkungan yang ditimbulkannya juga akan membutuhkan usaha,
dana, dan waktu pemulihan yang cukup banyak. Namun, bahaya bagi manusialah
yang paling besar, bahkan bagi yang selamat pun membutuhkan pemulihan dari segi
psikologi, seperti kejiwaan karena kesedihan, ketakutan atau trauma yang dialaminya,
maupun fisik, seperti masalah kesehatan. Letusan Krakatau juga menyebabkan
perubahan suhu udara dan iklim dunia, misalnya saja perubahan iklim terjadi di
wilayah Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Dengan demikian, Tom Simkin dan
Richard S. Fiske pun menyebutkan bahwa letusan Krakatau bisa dikategorikan
sebagai peristiwa letusan bersejarah paling terkenal di dunia (Simkin dan Fiske, 1983:
18).
Efek tsunami dari letusan menyebabkan Gunung Krakatau menjadi sangat berbahaya
dan mematikan. Setelah letusan Krakatau, luas Pulau Krakatau menjadi tinggal 10,5
km² dan meninggalkan kaldera berdiameter 5 km di atas permukaan laut. Tsunami
telah menerjang pantai-pantai di sekitar Selat Sunda, seperti menghantam pantai di
daerah Lampung, Banten dan sekitarnya yang mengakibatkan hancurnya banyak segi
kehidupan komunitas di sana.
Letusan Krakatau 1883 telah memberikan dampak pasca bencana yang cukup besar
pada lingkungan dengan habitat manusia, hewan, dan tumbuhannya. Beberapa hal
yang menjadi dampak letusan Krakatau 1883 bagi lingkungan dan masyarakat di
Banten yang juga berkaitan dengan gerakan sosial di sana Setelah letusan besar
Krakatau, atmosfer menjadi gelap karena tertutup debu vulkanik. Sebagian besar sinar
matahari tidak dapat menembus lapisan atmosfer untuk mencapai bumi. Akibatnya,
suhu bumi turun dan merubah iklim secara drastis pada saat itu, di mana musim
dingin lebih panjang dari pada musim panas.
2. Amerika
Kerentanan bencana badai tornado ini disusun berdasarkan 3 komponen kerentanan
yaitu kerentanan sosial, fisik, dan ekonomi. Parameter kerentanan berhubungan
dengan manusia, semakin banyak manusia yang menempati daerah yang bahaya maka
tingkat kerentanannya sangat tinggi dan sebaliknya. Seperti contohnya semakin
daerah itu penduduknya padat dan masuk dalam zona sangat bahaya maka,
kerentanan pada daerah tersebut sangat tinggi. Faktor ekonomi seperti penduduk
miskin akan jauh lebih rentan daripada penduduk kaya karena ketika terdampak
bencana penduduk miskin sulit untuk memulihkan keadaannya karena tidak memiliki
aset untuk mencukupi kehidupannya. Kapasitas bencana menunjukan kemampuan
daerah dan masyarakat untuk melakukan tindakan pengurangan tingkat ancaman dan
tingkat kerentanan akibat bencana yang dapat terjadi. Indikator yang digunakan untuk
peta kapasitas terdiri dari adanya aturan dan kelembagaan penanggulangan bencana,
tersedianya peringatan dini dan kajian risiko bencana, terlaksananya pendidikan
kebencanaan, terdapatnya pengurangan faktor risiko dasar, dan adanya pembangunan
kesiapsiagaan pada seluruh lini di setiap wilayah. Asumsi yang digunakan semakin
tinggi tingkat kapasitas, maka semakin baik pula ketahanan daerah tersebut dalam
menghadapi suatu bencana, demikian pula sebaliknya.
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Lingkungan Yang Timbul Akibat Pasca Bencana
1. Indonesia
Efek letusan gunung berapi dan dampaknya terhadap perubahan iklim banyak
dijelaskan dalam beberapa artikel berskala nasional dan internasional dan umumnya
dalam ranah sains. Sejumlah material, berupa debu, gas, dan tetesan erosol (partikel-
partikel halus yang tersebar di atmosfer bumi) menyembur hingga lapisan langit
stratosfer kemudian abu ini jatuh dengan cepat dari stratosfer dalam beberapa hari.
Namun, gas vulkanik berupa sulfur dioksida yang berperan besar menyebabkan
perubahan iklim, berupa pendinginan secara global, dibandingkan karbondioksida
vulkanik (gas ruang kaca) yang menyebabkan pemanasan secara global (USGS,
Volcanic Gases and Climate Change Overview,2012).
Pasca letusan Krakatau ini, kegagalan panen akibat perubahan cuaca yang drastis
berdampak pada menurunnya pasokan pangan, terutama bagi para korban bencana.
Pasokan makanan dari Batavia tidak mencukupi bagi seluruh korban di Banten dan
Lampung, terutama bagi penduduk asli daerah tersebut. Kelaparan melanda wilayah-
wilayah yang tertimpa bencana, bahkan wilayah yang jauh juga terkena dampak
terbatasnya pangan akibat perubahan iklim. Banyak korban yang selamat harus
berbagi-bagi makanan dengan korban lainnya karena jatah bantuan makanan dari
pemerintah Batavia sangat terbatas. Bahkan ada sebagian masyarakat harus meminta-
minta hingga jauh ke Pulau Jawa atau ke Batavia dengan menumpang kapal-kapal
barang.
2. Amerika
Dampak buruk dari badai tornado, dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas
5-10 kilometer. Dalam hal ini rumah serta banyak tanaman akan hancur serta
tumbang akibat diterjang oleh angin puting beliung. Bukan hanya itu namun makhluk
hidup juga bisa mati akibat terlempar atau terbentur oleh benda-benda keras yang ikut
masuk dalam pusaran angin dan merusak fasilitas serta toko-toko yang ada di sekitar
tempat kejadian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Letusan Krakatau 26-27 Agustus 1883 merupakan salah satu letusan gunung
berapi terdahsyat pada abad ke-19 setelah Gunung Tambora dan berdampak tsunami
di Lampung dan Bnaten. Krakatau merupakan salah satu gunung berapi paling aktif
di Indonesia dan terletak di Selat Sunda, di antara dua pulau besar di nusantara, yaitu
Jawa dan Sumatera. Pada letusan 1883, dua wilayah di Selat Sunda, yaitu Banten dan
Lampung adalah dua wilayah yang mengalami dampak letusan paling parah.
Tsunami yang diiringi oleh energi magma dan batuan panas telah menewaskan
sekitar 36.000 jiwa. Letusan Krakatau 1883 menarik perhatian para ilmuwan dari
berbagai disiplin ilmu hingga saat ini, misalnya saja dari bidang geologi, hidrologi,
meteorologi, dan oseanografi, yang memberikan kontribusi bagi wahana pemahaman
peristiwa-peristiwa bencana (Simkin & Fiske 1983: 15) dan wawasan baru dalam
ilmu pengetahuan ke depan.
Badai Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk
hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan
cumulus dengan permukaan tanah. Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177
km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa
kilometer sebelum menghilang.
Tornado St. Louis menewaskan sedikitnya 255 orang, melukai lebih dari seribu
lainnya, dan menyebabkan kerusakan lebih dari 10 juta (setara dengan 307 juta pada
2019). Lebih dari 5.000 orang kehilangan tempat tinggal dan kehilangan semua harta
benda mereka.
B. Saran
Melalui uraian di atas, dapat diketahui perlunya sistem penanganan pascabencana
yang teratur dan efektif terutama pada persoalan lingkungan dan manusia beserta
sendi-sendi penompangnya untuk menghindari tekanan psikologis korban bencana
yang lebih serius. Keresahan dan kondisi yang kurang menguntungkan pasca
bencana dapat menjadi media bagi pihak-pihak tertentu yang memililki kekuatan
politik, sosial, dan ekonomi untuk mobilisasi masyarakat dalam menentang atau
mengganggu norma-norma yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
LETUSAN KRAKATAU 1883: PENGARUHNYA TERHADAP GERAKAN SOSIAL
BANTEN 1888 THE KRAKATAU EXPLOSION (1883): THE IMPACTS ON 1888
SOCIAL MOVEMENT IN BANTEN Erlita Tantri Pusat Penelitian Sumber Daya
Regional (PSDR-LIPI). erlita_tantri13@yahoo.com Jurnal Masyarakat & Budaya,
Volume 16 No. 1 Tahun 2014
Tornado Signifikan 1680–1991: Kronologi dan Analisis Peristiwa . St. Johnsbury, Vermont:
Proyek Tornado dari Film Lingkungan. ISBN 1-879362-03-1.

Anda mungkin juga menyukai