Jika Anda penasaran penjelasan lebih lengkapnya, jangan beranjak dari artikel
ini ya. Sebab di sini, kami akan jelaskan lengkap pengertian DNS dan
fungsinya, bagian-bagian dari DNS, cara kerja DNS, dan cara melakukan setting
DNS domain.
DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda
tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS
kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang
komputer pahami.
Fungsi DNS
Dari penjelasan apa itu DNS, Anda pasti sudah bisa mengira-ngira bagaimana
sebetulnya DNS berfungsi. Namun, supaya lebih jelas, berikut kami jabarkan
tiga fungsi DNS:
Itulah ketiga fungsi DNS yang bekerja secara otomatis ketika anda sedang
mengakses internet.
Nah, sebelum masuk ke penjelasan cara kerja DNS, Anda tentu bertanya kenapa
harus menggunakan DNS?
Kelebihan DNS
Berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan DNS dalam aktivitas
berinternet:
Setelah mengetahui kelebihannya, mari belajar lebih lanjut tentang bagian dari
DNS.
Bagian-Bagian DNS
Prinsip dasar cara kerja DNS adalah dengan cara mencocokkan nama komponen
URL dengan komponen IP Address. Setiap URL dan IP Address memiliki
bagian-bagian yang saling menjelaskan satu dengan yang lain.
Jika Anda sulit membayangkan teknisnya, anggap saja ini seperti kegiatan
mencari buku di perpustakaan. Ketika Anda mencari buku di perpustakaan,
biasanya Anda akan diberi kode yang menjelaskan letak buku tersebut.
Kira-kira prinsip yang sama diterapkan dalam DNS. Untuk memahaminya lebih
dalam, Anda perlu mengetahui bagian-bagian URL yang tersusun dalam
hierarki DNS. Sama seperti kode buku perpustakaan, setiap bagiannya
menjelaskan bagian domain.
Satu perbedaan kentara ialah kode perpustakaan mulai dari depan. Di sisi lain,
kode yang berlaku pada DNS diurutkan dari belakang. Maka dari itu, kita akan
runut bagian-bagian DNS ini dari belakang. Berikut penjelasan lengkapnya:
Root-Level Domain merupakan bagian tertinggi dari hirarki DNS.
Biasanya ia berwujud tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah
URL.
Top-Level Domain adalah ekstensi yang berada di bagian depan root-
level domain. Terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai. Keduanya,
yaitu Generic Top-Level Domain (GTLD) dan Country Code Top-Level
Domain (CCLTD).
Tanpa perlu basa-basi lagi, berikut adalah penjelasan soal cara kerja DNS.
Semuanya diurutkan tahap per tahap.
DNS Query
DNS Query merupakan istilah teknis untuk meminta informasi soal IP Address.
Tahapan ini dimulai ketika Anda mengetikkan URL ke address bar.
DNS server kemudian mencari informasi di filehosts. Jika informasi yang dicari
tidak ditemukan, server akan berusaha mencari kepingan informasi atau rekam
informasi yang pernah tercatat di sistem (cache).
Dalam tahapan awal ini sendiri, terdapat tiga jenis DNS Query. Ketiganya
adalah recursive query, iterative query, dan non-recursive query. Di bawah ini,
Anda bisa temukan pengertiannya:
Recursive query
User memberikan hostname yang mana kemudian DNS Resolver harus berikan
jawaban. Ada dua kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, DNS akan
menyediakan informasi relevan setelah mencari di Root Server ataupun
Authoritative Name Server. Kedua, browser akan menampilkan pesan error
karena informasi tak bisa ditemukan.
Iterative query
User memasukkan hostname. DNS resolver akan mencari cache yang relevan di
memori. Jika tidak berhasil, DNS resolver akan mencari informasi di Root
Server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dan relevan dengan
DNS zone.
Non-recursive query
Ini merupakan proses pencarian informasi yang tercepat. Tipe ini tidak
memerlukan pencarian di Root Server atau Authoritative Name Server karena
data yang dicari tersimpan dalam cache.
Katakanlah informasi yang Anda cari tak bisa ditemukan di ISP. Maka
kemudian, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name
server.
Akan tetapi, server ini bisa meneruskan permintaan informasi ke pihak yang
lebih mengetahui. Di dunia ini, terdapat 13 root server yang bekerja. Root server
tersebut diurutkan secara alfabetis dari A sampai M.
Root server semacam ini dikelola organisasi seperti Internet Systems
Consortium, Verisign, ICANN, the University of Maryland, and the U.S. Army
Research Lab.
Dari root name server, sistem akan membaca jenis informasi yang dicari dari
top-level domain. Setiap TLD seperti .COM, .ORG, .EDU, .ID, .AU, dan
sebagainya memiliki server yang spesifik.
Setelah menemukan klu di mana server yang diinginkan, sampailah kita pada
authoritative name server. Jenis server satu ini memiliki semua informasi
lengkap soal situs web yang dituju.
Ketika informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, maka browser akan
menampilkan situs web atau halaman yang Anda minta di awal. Tentu saja hasil
pencarian ini memiliki masa waktu tertentu.
Macam-Macam DNS
Informasi yang diminta user dalam sistem DNS disebut dengan DNS record.
Ada beberapa jenis informasi yang bisa diminta dalam sistem DNS. Berikut
adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai:
TXT Record ─ membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca
oleh mesin.
SOA Record ─ bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian
yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi
lengkap sebuah domain.
1. Login ke cPanel.
2. Cari bagian Domains.
3. Klik Zone Editor.
4. Pilih domain dan klik Manage.
5. Tambahkan record sesuai yang dibutuhkan (A, AAAA, CAA, CNAME,
MX, SRV, atau TXT)
6. Simpan record.
7. Tunggu waktu propagasi hingga 1×24 jam.
8. Setting DNS selesai dilakukan.
Baca panduan lebih lengkap di artikel → Cara Setting DNS di cPanel dengan
Mudah
Di artikel ini, Anda juga belajar apa saja fungsi DNS dan bagian-bagian di
dalamnya. Tak kalah penting, Anda jadi paham bagaimana DNS dan internet
bekerja. Semua proses di atas bisa berjalan dalam waktu sepersekian milidetik.
Ajaib, bukan?