Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Oleh :

NAMA : ZAIDAN IRFAN SIREGAR

NIM : 7203144029

KELAS : ADP REGULER-A 2020

DOSEN PENGAMPU : Dra. NASRIAH, M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN –


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya
kepada saya dalam menyelesaikan tugas rutin indivudu ini, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Terimakasih saya ucapkan kepada Dra. NASRIAH, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah membimbing kami.
Dalam makalah ini saya membahas dan menjelaskan mengenai tugas critical journal review
dengan judul jurnal . Selaku manusia biasa, saya menyadari bahwa dalam hasil makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya pada mata kuliah Psikologi Pendidikan Jurusan Pendidikan Administrasi
PERKANTORAN di Universitas Negeri Medan.

Medan, Februari 2021

Zaidan Irfan Siregar


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................4

B. Tujuan Penulisan ........................................................................................................4

C. Manfaat Penulisan......................................................................................................5

BAB II. RINGKASAN BUKU

2.1 Identitas Jurnal ..........................................................................................................6

2.2 Ringkasan Jurnal........................................................................................................6

BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan Jurnal......................................................................................................8

3.2 Kelemahan Jurnal.......................................................................................................8

3.3 Implikasi terhadap Perkembangan Pendidikan..........................................................9

3.4 Kajian Teori................................................................................................................9

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................12

B. Saran ..........................................................................................................................12

Daftar Pustaka
BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran dalam periode tertentu yang dapat diukur menggunakan instrumen yang
relevan. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, ada yang dari dalam diri
(internal) dan ada yang dari luar diri (eksternal). Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:
138), prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor 2 yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang berasal dari diri
sendiri (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri (eksternal). Faktor internal yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi faktor jasmaniah, psikologi, dan faktor
kematangan fisik maupun psikis. Faktor jasmaniah antara lain panca indera yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan
tingkah laku.

Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor budaya
meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Faktor lingkungan fisik
seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. Fasilitas belajar meliputi ruang belajar, meja,
kursi

penerangan, alat tulis, dan buku-buku pelajaran. Faktor tersebut saling berinteraksi baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang tua dengan prestasi
belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di Surabaya yang tinggal dengan
kedua orangtuanya dan memiliki IQ total pada range rata-rata. Tipe penelitian ini termasuk
penelitian penjelasan atau explanatory research dengan menggunakan metode penelitian yaitu
metode korelasional. Pengambilan sampel secara random sampling serta pengambilan data
berupa metode kuisioner dan studi dokumentasi.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Report (CJR)

Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu
yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik pada
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di Universitas Negeri Medan.

C. Manfaat Penulisan Critical Journal Report (CJR)

• Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jurnal
atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.

• Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.

• Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.

• Mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.

• Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi jurnal.
BAB II

RINGKASAN

2.1 Identitas Jurnal

Judul : Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Dukungan Sosial


Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya

Penulis : Fitri Kumala Arum Sari dan M.M.W. Tairas

Jenis Jurnal : Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan

Website : journal.unair.ac.id/filerPDF/110610161_Ringkasan.pdf

Volume dan Nomor : Vol. 1 No. 03

Jumlah Halaman :5

Tahun Terbit : 2012

2.2 Ringkasan Jurnal

Prestasi belajar siswa SMA di Surabaya dapat dikatakan masih belum memuaskan.
Hal ini dapat diketahui berdasarkan data peringkat 10 besar UN SMA se-Jawa Timur
2010/2011, Surabaya tidak masuk peringkat 10 besar. Suryabrata (2007:233)
mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri atas dua yakni
faktor internal (fisiologis dan psikologis) dan eksternal (sosial dan non-sosial). Pada faktor
eksternal, Hawadi (2001:90) menambahkan bahwa ia membedakan menjadi tiga macam,
meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang tua dengan prestasi
belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di Surabaya yang tinggal dengan
kedua orangtuanya dan memiliki IQ total pada range rata-rata. Tipe penelitian ini termasuk
penelitian penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan metode penelitian yaitu
metode korelasional. Pengambilan sampel secara random sampling serta pengambilan data
berupa metode kuisioner dan studi dokumentasi.
Lingkungan terkecil dari siswa adalah lingkungan keluarga. Orang tua harus mampu
menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap. Namun kenyataannya banyak orang tua yang
belum mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap dikarenakan oleh banyak faktor
salah satunya yaitu keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 88), bahwa keadaan ekonomi keluarga akan
mempengaruhi

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel secara random sampling
sebanyak 251 sampel. Lalu peneliti mengukur intelegensi sampel yang dilakukan biro
psikologi Exensia, guna untuk menjaga kesamaan alat tes yang digunakan. Pengambilan data
dengan metode kuisioner dengan jumlah sebanyak item 103 dengan pilihan respon sangat
setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS dan studi dokumentasi.
Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan korelasi spearman dengan bantuan SPSS.
Maka diperoleh nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua
dengan prestasi belajar sebesar r = 0,130, hal ini berarti arah korelasi nihil. Dan probabilitas p
= 0,064, jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak. Kedua variabel tersebut secara nyata
tidak berkorelasi sehingga Ha ditolak berarti tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa
terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA di Surabaya.

Hasil yang didapatkan peneliti menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi
siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA di Surabaya.
Hal ini dapat disebabkan karena :

1) Responden cenderung menunjukkan jawaban yang positif


2) Ada kemungkinan responden menjawab dengan tidak jujur dan tidak terbuka
3) Kondisi responden pada saat melakukan pengisian kuisioner dapat mempengaruhi
jawaban-jawaban yang diberikan
4) Instrumen/alat ukur yang dibuat kurang baik sehingga kurang mencerminkan atribut
yang akan diukur.

Kurangnya pendekatan yang dilakukan peneliti kepada responden mengakibatkan


penolakan untuk menjadi responden.
BAB III.

PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan Jurnal

Penulisan judul sudah benar, dicetak dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal (bold) tidak
melebihi jumlah kata maksimum 15. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama penulis
ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali dengan huruf kapital, tanpa
diawali dengan kata ”oleh”, urutan penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis kedua,
ketiga dan seterusnya. Nama perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis ditulis
di bawah nama penulis.

Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan gambaran
menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap
Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya serta
menjelaskan latar belakang jurnal penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat dan jelas.
Dalam penulisan jurnal jenis huruf yang digunakan sama, penggunaan sistem penomoran
(numbering) juga tersusun dengan baik.

Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Ditambah lagi peneliti dalam
membuat item pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori di sebuah buku. Seluruh
kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.

3.2 Kelemahan Jurnal

Pada metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil data dengan kuisioner tapi
juga dengan studi dokumentasi. Namun peneliti tidak menjelaskan bagaimana studi
dokumentasi yang ia lakukan, hasil studi dokumentasi juga tidak dibahas oleh peneliti.

Kuisioner yang dibuat peneliti sebagai instrumen penelitian berjumlah 103 item,
dalam jurnal peneliti tidak menyebutkan apakah instrumen tersebut telah valid atau belum.
Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian. Jumlah item yang
digunakan peneliti pada alat instrumen penelitian terlalu banyak, yaitu 103 item. Responden
akan merasa jenuh untuk menjawab 103 item tersebut.

Subjek penelitian yang digunakan responden berjumlah 251 siswa SMA, peneliti
tidak membatasi apakah sampel yang digunakan siswa kelas X, XI atau XII. Tentu ketiga
tingkatan tersebut memiliki karakter emosional dan sosial yang berbeda. Akibatnya hasil
penelitian kurang valid dan tidak sesuai dengan harapan peneliti.

3.3 Implikasi terhadap Perkembangan Pendidikan

Johnson & Johnson (Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari, 2011: 20) menyatakan
bahwa ada empat manfaat dukungan sosial, yaitu:

Meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan;


Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan memberikan rasa
memiliki;
Memperjelas identitas diri, menambah harga diri, dan mengurangi stress;
Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap stress &
tekanan.

Dukungan sosial dapat membuat individu merasa nyaman dan mengurangi stress yang
dirasakan. Kenyamanan yang dirasakan indvidu akan meningkatkan kesejahteraan psikologis
dan dapat meningkatkan produktifitas kerja.

Menurut Ni Made Sintya Noviana Utami (2013: 14), ada beberapa manfaat dari
dukungan sosial, antara lain yaitu: individu mampu menghadapi masalah dengan lebih baik;
membantu meningkatkan kompetensi dan rasa percaya diri; mengurangi kecemasan dan
stress; dan membuat individu lebih berpikir positif dalam menghadapi permasalahan. Dengan
dukungan dari orang lain, individu akan terbantu dalam menghadapi masalah sehingga dapat
mengurangi tekanan dan stress yang dirasakan. Hasil penelitian Dubow & Tisak (Tina Afiatin
& Budi Andayani, 1998: 39) menyatakan bahwa siswa sekolah dasar yang cukup mendapat
dukungan sosial dan memiliki ketrampilan pemecahan masalah, memiliki penyesuaian diri
yang baik. Dukungan sosial yang dirasakan anak akan membuat anak percaya diri dan lebih
dapat menyesuaikan diri dengan baik.

Disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki banyak manfaat, yaitu khususnya


dalam membantu siswa menyelesaikan masalah dengan baik sehingga mengurangi stress,
memelihara kesehatan fisik dan meningkatkan kesejahteraan psikologis individu sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.4 Kajian Teori

Pembentukan kemandirian belajar pada siswa (Biemiller, 1998) ditentukan oleh 2 hal.
Pertama adalah sumber sosial, yaitu orang dewasa yang berada di lingkungan siswa seperti
orangtua, pelatih, anggota keluarga dan guru. Orang dewasa ini dapat mengkomunikasikan
nilai kemandirian belajar dengan modelling, memberikan arah dan mengatur perilaku yang
akan dimunculkan. Sumber yang kedua adalah mempunyai kesempatan untuk melatih
kemandirian belajar. Siswa yang secara konstan selalu diatur secara langsung oleh orangtua
dan guru tidak dapat membangun ketrampilannya untuk dapat belajar secara mandiri karena
lemahnya kesempatan yang mereka punya.

Menurut Johnson (2009), kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa melibatkan
studi akademik dalam kehidupan sehari – hari yang diterapkan dengan berbagai cara untuk
mencapai tujuan. Hal ini melibatkan kerja sama dengan orang lain. Kerja sama ini meliputi
kerjasama antara individu dengan individu lain, baik sesama siswa, siswa dengan guru dan
siswa dengan keluarganya.

Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam
membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam lingkungan rumah
adalah bersumber dari orang tua. Orangtua diharapkan dapat memberikan kesempatan pada
anak agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, belajar mengambil inisiatif,
mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Hal ini dapat membentuk anak mengalami
perubahan dari keadaan yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi mandiri.

Apabila diberikan suasana yang penuh perlindungan, penghargaan, cukup kasih


sayang dan perhatian orang tua, jauh dari perasaan iri, cemburu, tersaingi, maka hal ini akan
mendorong dan memberikan anak untuk bersifat lebih mandiri, mempunyai keberanian untuk
melatih dirinya berinisiatif, bertanggung jawab, serta dapat menyelesaikan masalahnya
sendiri, baik dalam bidang akademis maupun non akademis (Shochib, 1998). Sears (2004),
mengungkapkan bahwa orangtua hendaknya memberi dukungan yang bersifat positif dan
menghargai anak, serta memelihara dan tidak memberi stimulus-stimulus palsu bagi putra-
putri mereka.

Dalam mengembangkan motivasi pada diri siswa, peran orangtua merupakan hal yang
penting. Persepsi anak terhadap dukungan orangtua dan harapan anak terhadap orangtua
dapat berfungsi sebagai motivator positif bagi pelajar (Ethington, 1991). Rasa percaya
orangtua terhadap kemampuan akademis anak, mengarahkan anak agar mandiri, memberikan
penguat bagi perilaku berprestasi, serta keterlibatan di dalam pembelajaran anak dapat
memunculkan persepsi diri positif dan motivasi akademis (Eccles, Wigfiled &, 1998 ;
Gonzalez-DeHass, Wiwms, & Holbein, 2005).

Monks, dkk (1998) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan dan


kemandirian perlu didukung oleh disiplin, dan ketelitian, karena tidak ada sesuatu
pengetahuan dan keterampilan yang dapat berkembang dengan baik tanpa diiringi oleh
kedisiplinan, serta didukung oleh sikap yang terbuka, dalam konteks menumbuhkan rasa
kedisiplinan ini peran dan dukungan sosial orangtua sangat diperlukan.

Menurut Sarafino (2002), dukungan sosial adalah berbagai macam dukungan yang diterima
oleh seseorang dari orang lain, dapat berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan
atau harga diri, dukungan instrumental, dukungan informasi atau dukungan dari kelompok.
Menurut Canavan dan Dolan (2000), dukungan sosial dapat diaplikasikan ke dalam
lingkungan keluarga, seperti orang tua. Jadi dukungan sosial orang tua adalah dukungan yang
diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik secara emosional, penghargaan, instrumental,
informasi ataupun kelompok.

Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang terpenting di masa


remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya, dukungan orangtua
berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang positif, harga diri,
percaya diri, motivasi dan kesehatan mental. Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan
prestasi sekolah dan emosional serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corviile-
Smith, Ryan, Adam & Dalicandro, 1998; Greenwood & Miller, 1995 ; Seidman et al., 1999).
Menurut Lee & Detels (2007), dukungan sosial orangtua dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu
dukungan yang bersifat positif dan dukungan yang bersifat negatif. Dukungan positif adalah
perilaku positif yang ditunjukkan oleh orangtua. Sedangkan dukungan yang bersifat negatif
adalah perilaku yang dinilai negatif yang dapat mengarahkan pada perilaku negatif anak.
Dukungan keluarga bersifat optimal ketika dukungan tersebut sesuai dengan harapan umur
anak sehingga anak dapat mencapai kemandirian dan kedekatan.
BAB VI.

PENUTUP

a) Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA
di Surabaya.

Menurut saya, secara keseluruhan jurnal tersebut masih kurang baik, karena perlu
diperbaiki dibeberapa bagian seperti metode penelitian yang digunakan, kuesioner yang
dibuat, jumlah item yang digunakan peneliti pada alat instrumen penelitian, dan subjek
penelitian yang digunakan responden.

b) Saran

Sebaiknya peneliti dalam melakukan metode penelitian, peneliti tidak hanya


mengambil data dengan kuisioner tapi juga dengan studi dokumentasi, menjelaskan
bagaimana studi dokumentasi serta hasil studi yang didapat.

Sebaiknya peneliti menyebutkan apakah instrumen kuesioner yang dibuat telah valid
atau belum. Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian. Dan sebaiknya
peneliti tidak membuat terlalu banyak alat instrumen yaitu 103 item. Danebaiknya peneliti
memberikan batasan sampel yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Milfayetty, Sri., Yus, Anita., dkk. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan: Unimed Press

Sumadi Suryabrata. 1986. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

www.academia.edu/.../PERSEPSI_SISWA_TERHADAP_DUKUNGAN_SOSIAL_OR...

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30170/5/Chapter%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai