Anda di halaman 1dari 13

Bentuk dan perbandingan sistem ekonomi ( 1 )

Mata Kuliah: Sistem Perekonomian Indonesia


Dosen Pengampu : Hj. Khristina Sri Prihatin, SE., M.Si

Oleh : Kelompok 2
Karnala (3101181033)

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWAREGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BANTEN JAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas dan menjelaskan tentang “Sistem Ekonomi
Liberal/Kapitalis dan Sosialis”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Perekonomian Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya
bersifat membangun.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.

Serang, 28 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................

Daftar Isi .............................................................................................................................

BAB 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................................

BAB II. Pembahasan

2.1 Pengertian sistem ekonomi Kapitalis/Liberalis (kebaikan dan keburukan) ............


2.2 Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis/liberalis ………………………………………
2.3 Pengertian Sistem ekonomi Sosialis .......................................................................

BAB III. Penutup

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................


3.2 Saran .......................................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Masalah ekonomi adalah masalah mendasar yang terjadi disemua negara. oleh karena
itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi ditiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara tersebut.Pada
makalah ini, sistem perekonomian, yaitu sistem ekonomi Kapitalis/Liberalis dan Sosialis.
Sistem Ekonomi sendiri dapat diartikan sebagai: keseluruhan cara untuk
mengordinasikan perilaku masyarakat ( para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagaiannya ) dalam menjaankan kegiatan ekonomi ( produksi, distribusi, konsumsi,
investasi, dan sebagaiannya ) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis,
dan kekacauan dapat dihindari.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem Ekonomi Kapitalis/Liberalis ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem Ekonomi Sosialis?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem Ekonomi Kapitalis/Liberalis
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem Ekonomi Sosialis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis/Liberalis


Sistem ekonomi kapitalis/liberalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif dan
faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara
tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba. Sistem
perekonomian/tata ekonomi liberal/kapitalis merupakan sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian
seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian kapitalis/liberalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri
sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan
persaingan bebas.
Sistem ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan
faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara
tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis merupakan sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian
seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai
dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
sebesar- besarnya dan bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.

2.2 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis


Ciri-ciri dari sistem ekonomi kapitalis liberalis antara lain :

1)      Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.

2)      Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.

3)      Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan

masyarakat pekerja (buruh).

4)      Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.

5)      Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.

6)      Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.

7)      Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.


A. Kebaikan Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
1)      Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena
masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2)      Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya
akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3)      Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4)      Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat
antar masyarakat.
5)      Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif
mencari keuntungan.

B.    Keburukan Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis


1)      Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2)      Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3)      Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4)      Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber
daya oleh individu.
5)      Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
Ada lima institusi pokok yang membangun sitem ekonomi liberal/kapitalis, yakni : 
a.       Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal kapitalis adalah hak
kepemilikan swasta/individu (private/individual property), sehingga individu dalam
masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
b.      Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga
merupakan bagian dari ekspresi diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi
manusia untuk bekerja keras dan produktif.
c.       Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme yaitu falsafah hidup yang
mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya selama hidup di dunia.  Tetapi
dalam arti positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya
kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan
jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat liberal
kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
d.      Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang
mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen,
atau baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).
e.       Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal berarti barang
dan jasa tersebut semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal
untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana kekayaan
yang produktif terutama yang dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan
untuk dijual. Adapun tujuan pemilikan secara pribadi yakni untuk memperoleh suatu
keuntungan/laba yang cukup besar dari hasil menggunakan kekayaan yang produktif. Jelas
sekali dan motif mencari keuntungan/ laba, bersama-sama dengan lembaga warisan serta
dipupuk oleh hukum perjanjian sebagai system kapitalisme yang besar.
Ada enam (6) hal yang dapat dilihat sebagai ciri dari sistem ekonomi kapitalis, yakni
sebagai berikut.
1.      Hak milik pribadi
Dalam sistem ekonomi kapitalis alat-alat produksi atau sumber daya ekonomi, seperti
SDA, modal, dan tenaga kerja, dimiliki oleh individu dan lembaga-lembaga swasta.
2.      Kebebasan berusaha dan kebebasan memilih
Dalam sistem ekonomi kapitalis, yang dimaksud dengan kebebasan beruasah adalah
kegiatan produksi dapat dengan bebas dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai inisiatif.
Sedangkan yang dimaksud dengan kebebasan memilih adalah sistem ekonomi kapitalis
adalah menyangkut kedaulatan konsumen dan kebebasan pengusaha untuk memperoleh
sumber daya ekonomi untuk memproduksi suatu produk yang dipilihnya sendiri untuk
dijual dengan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Kebebasan memilih juga
mencakup kebebasan pekerja untuk memilih setiap jenis pekerjaan yang dikehendakinya.
Kebebasan memilih juga termasuk dalam kebebasan membuat berbagai perjanjian.
3.      Motif kepentingan sendiri
Kekuatan utama dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu untuk memenuhi
kepentingan/keuntungaan diri sendiri.
4.      Persaingan
Sistem persaingan bebas merupakan salah satu lembaga penting dari sistem ekonomi
kapitalis. Setiap individu atau pelaku ekonomi swasta, baik pembei maupun penguasha,
dengan motivasi mencari keuntungan yang maksimum bebas bersaing dipasar dengan
kekuatan masing-masing. Setiap pelaku ekonomi swasta bebas memasuki dan
meninggalkan pasar.
5.      Harga di tentukan oleh mekanisme pasar
Segala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan kosumen (pembeli)
dilakukan melalui sistem pasar. Dalam perkataan lain, tingkat harga dan jumlah produksi 
yang terjual ditentukan sepenuhnya oleh kekuataan permintaan dan penawaran.
6.      Perana tebatas pemerintah
Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah masih mempunyai peran yang dapat
membatasi berbagai kebebasan individu, misalnya mengeluarkan peraturan-peraturan yang
melarang praktik-praktik monopoli yang sifatnya non-alamiah dan melindungi hak-hak
konsumen pekerja.
Negara-negara yang menganut sistem ini antar lain, USA, Argentina, Brazil, Perancis,
jerman, Yunani, Korea Selatan, Thailand, Australia, Afrika Selatan dan sebagainya.
2.3Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis
Sejarah lahirkan ekonimi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis
adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik
terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kaum kapitalis atau kaum borjuis mendapat
legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik
sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.
Menurut Marx, tidak ada tempat bagi kapitalisme didalam kehidupan, maka upaya
revolusioner harus dilakuakan untuk menghancurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus
dikuasai oleh Negara guna melindungi rakyat.Kritik Marx atas kapitalisme ini
diimplementasikan oleh Lenin dalam bentuk institusi Negara. Pada awal mulanya Lenin
mengutarakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mensosialisasikan paham baru
kepada masyarakat Rusia setelah jatuhnya pemerintahan lama antara lain:
Pertama,menggunakan propaganda bahwa komunisme adalah partai rakyat. Kedua, adanya
infiltrasi organisasi-organisasi masyarakat, dan Ketiga, kekerasan, hal itu dilakukan untuk
mengembangkan idiologi Lenin dalam masyarakat yang harus dimerdekakan dari penindasan
pasar rusia.

B.   Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)


Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi
sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan
ke komunisme.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
1. Karena adanya revolusi industri
2. Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan manusia dan masyarakat
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum
buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem
ekonomi sosial

C.    Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis


•  Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial,sedang individu-individu fiksi
belaka.
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
•  Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
•  Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat
sosialis)
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat
kapitalis).
Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat
revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak
kasta, tapi tidak pernah terjadi revolusi sosial.
•  Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian
akan berhenti.
•  Tidak ada insentive untuk kerja keras
Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi
mundur.
•  Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi
•  Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme
yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.

D. Perbedaan Sosialisme dan Komunisme Menurut Marx


Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap. Dalam fase
sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup.
Sementara itu dalam fase komunisme penuh produktivitas sudah tinggi, sehingga semua
kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat
memenuhi kebtuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan. Tentang hakikat
manusia sebagai produsen dalam fase sosialisme manusia belum cukup menyesuaikan diri
sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk
bekerja. Pada tahap komunisme, kerja sudah menjadi hakikat. Semua pekerjaan dikerjakan
dengan sukarela, kegembiraan dan efesien tanpa mengharapkan insentif langsung seperti
upah yang merupakan produk sampingan dari kerja.
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme merupakan tahap akhir
perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery
feudalism, capitalism, sosialism dan full communism
.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
1.    Korea Utara
2.     Kuba
3.    Vietnam
4.     RRC (sudah mulai mengendur)

E.    Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis


1.    Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai berikut:
Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik
masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan
produksi tidak diperbolehkan.
2.    Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui
disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan
oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan
masing-masing.
3.    Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi.
Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat
ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa
adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system
sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.

F.    Kebaikan dan Kelebihan  Sistem Ekonomi Sosialis


Adapun kebaikan dan kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah
Disediakannya kebutuhan pokok. Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya,
termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta
tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta
orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
Didasarkan oleh perencanaan Negara. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan
perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan
demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam
System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
Produksi dikelola oleh Negara. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara,
sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan
Negara.
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
- Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
- Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
- Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
- Jarang terjadi krisis ekonomi

G.  Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis


Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut :
1.    Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang
terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya
untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula
masalah harga juga ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian
Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh
mekanisme pasar.
2.    Membatasi kebebasan. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri
sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir
serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system
ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti
mesin.
3.    Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk
mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian,
apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak
diperhatikan lagi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Setiap negara tentunya memiliki kondisi atau ideologi yang berbeda, sama halnya dengan
sistem ekonomi. Sistem ekonomi liberal ini bisa disebut dengan istilah sistem ekonomi pasar.
Dimana yang menjadi peran utama, pilar atau tiang utama adalah mekanisme pasar dan pihak
swasta. Salah satu kebaikan dari sistem ekonomi pasar ini adalah kreativitas masyarakat lebih
berkembang dan lebih efesien dalam memecahkan masalah ekonomi. Sedangkan
keburukannya adalah persaingan yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi bukan
kepentingan rakyat. Negara-negara yang menganut sistem ini antar lain, USA, Argentina,
Brazil, Perancis, jerman, Yunani, Korea Selatan, Thailand, Australia, Afrika Selatan dan
sebagainya.

Saran
Pada pembahasan ini menjelaskan tentang sistem ekonomi kapitalis/liberalis dan
system ekonomi sosialis. Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga apa yang disajikan
memberikan ilmu dan informasi. Selanjutnya kesempurnaan makalah ini penulis mohon saran
dan kritik guna memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://kartikaimut69.blogspot.com/2017/08/,
https://elkace.wordpress.com/2008/12/05/
https://kartikaimut69.blogspot.com/2017/08/

Anda mungkin juga menyukai