Anda di halaman 1dari 6

Quis Kesehatan Ternak

13 April 2021

Kejakan pada lembar soal ini juga.


Waktu mengerjakan tugas 120 menit.

SOAL A
1. Bovine Ephemeral Fever (BEF), jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang
pada jenis ternak?
2. Antrak, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis ternak?
3. Fasciolosis, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis ternak?
4. Aspergillosis, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis ternak?
5. Mastitis, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis ternak?
6. Avian influenza, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis
ternak?
7. Chronic Respiratory Disease (CRD), jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya!
Menyerang pada jenis ternak?
8. Pullorum, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis ternak?
9. Newcastle Disease (ND), jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada
jenis ternak?
10. Marek's Disease (MD), jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis
ternak?
11. Infectious Bursal Disease (IBD), jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang
pada jenis ternak?
12. Infectious Bronchitis (IB), jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada
jenis ternak?
13. Snot, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis ternak?
14. Coccidiosis, jelaskan etiologi, gejala klinis, penanganannya! Menyerang pada jenis ternak?

SOAL B
A. Dalam hal melakukan pemeriksaan fisik ruminansia, hal hal apa yang perlu diperhatikan dan
bagaimana prosedur urutan pemeriksaan. Untuk menjawab pertanyaan ini daapat
digunakan reverensi video pada saat pertemuan kuliah sebelumnya.
B. Sebagai seorang petugas paramedik, prinsip dasar pemeriksaan fisik dan klinis ungas dan
ruminansia berbeda, jelaskan perbedaan metode yang digunakan.
C. Bagaimanan penanganan dan pengiriman sampel atau specimen yang baik dan benar,
terangkan dengan singkat dan jelas.

Kerjakan secara individu semaksimal mungkin dengan waktu yang terbatas, tidak boleh kerjasama.

Jawab :

Soal A

1. ETIOLOGI ... 1. Gejala Klinis. Penyakit Akabane ditandai dengan adanya cacat


tubuh pada keturunan ... Bovine Ephemeral Fever (BEF) adalah suatu penyakit
viral pada sapi yang ... Penyakit ini terdiri dari dua bentuk penyakit,
yakni bovine virus ... Penyakit ini terutama menyerang ternak babi semua umur.
2. Anthraks adalah penyakit infeksi yang menular dari
hewan ternak. ... Gejala anthraks berbeda-beda, tergantung pada jalur
masuknya ... Gejala awal anthraks jenis ini menyerupai gejala penyakit flu,
seperti ... Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput, seperti sapi,
kambing, domba, dan kuda. Pengobatan anthraks lebih efektif jika dilakukan
secepatnya. Dokter akan memberikan kombinasi sejumlah antibiotik, seperti
penisilin, doxycycline, dan ciprofloxacin untuk memaksimalkan pengobatan.
3.Fasciolosis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing Fasciola sp. Spesies
yang umum ditemukan pada ternak di Indonesia adalah Fasciola gigantica.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh cacing hati Fasciola sp. yang hidup di dalam hati dan
saluran empedu serta memakan jaringan hati dan darah.
Ternak Rentan
sapi, kerbau, kambing dan ruminansia lain. Ternak berumur muda lebih rentan
daripada ternak dewasa.
Gejala Klinis
Pada Sapi penderita akan mengalami gangguan pencernaan berupa konstipasi atau
sulit defekasi dengan tinja yang kering. Pada keadaan infeksi yang berat sering kali
terjadi mencret, ternak terhambat pertumbuhannya dan terjadi penurunan
produktivitas.
Pencegahan   
Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memberantas vektor
penyakit yaitu memberantas siput secara biologik, misalnya dengan pemeliharaan
itik/bebek, ternak jangan digembalakan di dekat selokan (genangan air), rumput
jangan diambil dari daerah sekitar selokan.
4. Aspergillosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
jamur Aspergillus. ... Gejala aspergillosis jenis ini tergantung pada organ yang
terdampak.
Penularan aspergillosis terjadi melalui udara, debu dan bahan ternak seperti ...
Dalam bentuk akut, aspergillosis menyebabkan hewan tidak mau makan.
5. Mastitis merupakan penyakit radang pada ambing bagian dalam yang ... Mastitis
menyerang sapi perah ada dua macam, yaitu mastitis klinis dan ... dari jumlah sapi
laktasi (produksi), sedangkan mastitis klinis, 2-5 persen.
Pengobatan mastitis sebaiknya
menggunakan, Lincomycin, Erytromycin, dan Chloramphenicol. Disinfeksi puting
dengan alkohol dan infuse antibiotik intra mamaria bisa mengatasi mastitis.
6. Avian influenza (AI) merupakan penyakit viral akut pada unggas yang ... Semua
unggas dapat terserang virus influenza A, tetapi wabah AI sering menyerang ...
B. ETIOLOGI ... Jenis hewan yang tertular adalah ayam layer di peternakan, Gejala
klinis yang terlihat pada ayam penderita HPAI antara lain adalah, jengger, pial,
kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak ditumbuhi bulu terlihat berwarna biru
keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintik-bintik merah (ptekhie) atau
biasa disebut kerokan kaki. Keluarnya cairan dari mata dan hidung, pembengkakan
pada muka dan kepala, diare, batuk, bersin dan ngorok. Nafsu makan menurun,
penurunan produksi telur, kerabang telur lembek. Adanya gangguan syaraf, tortikolis,
lumpuh dan gemetaran. Kematian terjadi dengan cepat. Sementara itu pada LPAI,
kadang gejala klinis tidak terlihat dengan jelas. Belum ditemukan obat yang dapat
menyembuhkan Avian Influenza. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat
kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan
memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta mencegah infeksi sekunder
dengan pemberian antibiotik. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan pada
kandang.
7. Penyakit CRD (chronic respiratory disease) atau yang lebih dikenal dengan
ngorok adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan ayam dan bersifat
kronis. ... gejala klinis yang muncul pada ayam umur muda di antaranya ayam.
Pengobatan :  Doksisiklin, Erythromycin, Kakamycin, Enrofloksasin, ciprofloksasin
8. Pullorum atau berak kapur merupakan penyakit menular yang ...
Memiliki bentuk batang dengan lebar 0,3-0,5 mikron dan panjang 1-2,5 ... Kematian
yang sanagt tinggi terutama pada anak ayam. Gejala yang ditimbulkan penyakit
pullorum ini yaitu :

1. Nafsu makan menjadi menurun.


2. Ayam bergerombol disatu tempat.
3. Ayam terlihat mengantuk dan diare berwarna putih

Sejauh ini belum ada obat yang efektif dalam pengobatan penyakit Pullorum. Akan
tetapi bisa diberikan antibiotik  yang dimana ini hanya efektif untuk pencegahan
kematian anak ayam, tetapi tidak dapat menghilangkan penyakit tersebut.
9. Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit menular akut
yang menyerang ayam dan jenis unggas lainnya dengan gejala klinis berupa
gangguan pernafasan, ... B. ETIOLOGI ... Virus ND dapat tumbuh pada telur ayam
berembrio (TAB) umur 9-12.
10.  Penyakit Mareks adalah penyakit menular pada ayam yang disebabkan oleh ...
B. ETIOLOGI ... menit, dan 60°C selama 10 menit. ... galur virus, dosis dan jalur
infeksi, umur, jenis kelamin, status kekebalan, enyakit Marek tidak dapat diobati
dengan efektif baik secara individual maupun pada flok secara keseluruhan, namun
demikian kejadian penyakit Marek dapat dicegah dengan melakukan berbagai cara,
antara lain: vaksinasi, pemilihan galur ayam yang lebih resisten terhadap Marek serta
sistem manajemen untuk meningkatkan sanitasi dan biosekurita.
11. Infectious bursal disease (IBD) atau Gumboro, merupakan
penyakit pada ... Gejala klinis yang ditimbulkan adalah: lesu, sayap menggantung
dan ada ... ekonomis karena menyerang organ pertahanan
ayam ... peternakan telah rutin dilaksanakan vaksinasi namun ...
Gm 11 IBDV pada ayam SPF dengan cara tetes mata.
12.  Infectious Bronchitis (IB) merupakan penyakit saluran pernafasan pada ayam
yang ... ditandai dengan gejala klinis seperti sesak nafas, bersin dan ngorok pada ...
dengan penurunan kualitas telur berupa bentuk telur tidak teratur,
kerabang ... IB dapat merugikan industri peternakan baik ayam petelur maupun
pedaging.
13. Gejala-gejala klinis penyakit ini ditandai dengan keluarnya eksudat dari hidung,
muka bengkak karena edema di bawah kulit, konjungtivitis, anoreksia,
dilakukan penanganan dan pengobatan dengan prosedur yang benar, ...
diketahui pada saat ternak masih hudup dinamakan gejala
klinis. Gejala ... menyerang sapi, kambing, babi dan sekunder berbagai jenis
ternak.
14. Coccidiosis atau sering disebut berak darah adalah penyakit parasiter yang
menimbulkan gangguan terutama pada saluran pencernaan bagian aboral, angka
kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90% (Retno, et al, 1998). Gejala klinis
kosidiosis bervariasi menurut spesies Eimeria yang menginfeksi ayam. Spesies
Eimeria yang kurang patogenik biasanya menyebabkan gejala klinis yang ringan atau
tanpa gejala. Spesies eimeria yang lebih patogenik dapat menyebabkan diare yang
bersifat mukoid atau hemoragik. Gejala diare biasanya akan diikuti oleh dehidrasi,
bulu berdiri, anemia, lesu, lemah, menekuk kepala dan leher serta mengantuk (Tabbu,
2002). Kerugian akibat koksidiosisi adalah berat badan menurun, masa bertelur
terlambat, penurunan produksi telur, konversi ransum menjadi jelek

Soal B :

A. Ternak sebaiknya diperiksa kesehatannya setiap hari. Cari ternak yang


memperlihatkan tanda-tanda terkena penyakit (lihat landasan teori). Jika kita
mendapatkan ternak demikian maka lakukan pemeriksaan secara teliti. Jika perlu
ada catatan atau recording yang teratur. Pengamatan dapat dilakukan dengan
cara melihat atau memandang bagaimana kondisi umum ternak tersebut apakah
lesu,nafsu makan turun atau rendah berjalan wajar, aktif atau ada tanda-tanda
kesakitan dan perubahan tubuh atau sebagian tubuhnya. Langkah selanjutnya
adalah dengan mengamati fisiologik ternak tersebut (frekuensi nafas, temperatur,
denyut nadi, frekuensi rumen dll) apakah normal atau tidak. Perhatikan cermin
hidung, kering atau tidak, adakah cairan atau lendir, feses yang abnormal dll.
Amati kelopak mata atau bibir mulut, untuk mengamati selaput dan karakter
selaput lendirnya misalnya untuk mengetahui adanya keradangan , anemia dll.
Rabalah kalau-kalau ada benjolan atau daerah yang mengalami keradangan,
abses dll. Perhatikan adanya gangguan suara, gemeretak gigi. Jika perlu gunakan
stetoskop untuk mengetahui suara aneh di rongga dada dan perut. Periksa mata
terhadap kemungkinan penyakit pada mata. Periksa terhadap kemungkinan
kembung perut.Periksa semua lubang tubuh untuk melihat kemungkinan diare,
ingusan dll. Pada sapi perah amati anatomi ambing, sifat fisik air susu dll,
Pemeriksaan fisik pada ternak dilakukan guna mengetahui
kondisi/diagnosa ternak.
B. Pengetahuan penyakit-penyakit pada ternak akan sangat membantu mengetahui
perbedaan-perbedaan gejala klinis dan perubahan-perubahan patologi yang terjadi
pada ternak. Pengetahuan tersebut akan sangat membantu untuk menggali informasi
sejarah penyakit secara eksploratif dan efektif, mengamati dengan baik perubahan
fisik, postur, fisiologis serta melakukan pemeriksaan fisik dengan baik dan benar
sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup guna menegakkan diagnosis,
Pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan frekuensi nafas, pulsus dan gerak
rumen ... pemeriksaan klinis standar pada umur 1-3 hari, 14-16 hari, 28-33 hari, 56-
60 hari dan 84-90 hari. ... sapi, domba dan babi ditemukan adanya frekuensi.
C. Koleksi specimen adalah pengumpulan, penanganan dan pengiriman
spesimen ... Gunakan peralatan dan bahan di laboratorium dengan benar dan hati-
hati. Tahap pra analitik meliputi permintaan pemeriksaan oleh klinisi, persiapan
pasien, pengambilan spesimen dan transportasi spesimen. Tahap pra analitik, Tata
Cara Pengiriman/Penanganan Contoh · Data Hasil Pemeriksaan ...
Semua spesimen harus diberi label/etiket yang jelas pada ... Dalam pengiriman
spesimen ke laboratorium hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut : ...
diterima di laboratorium dalam waktu singkat dan dalam keadaan baik.
 

NAMA : MOHAMMAD HAIDAR BRILLIANTAMA


ABSEN ; 21
NIRM ; 030320126
PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESRAWAN

Anda mungkin juga menyukai