ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
1. AFIFAH INAYATUL
2. DYAH AYU LESTARI
3. ERZA RAMADHANI
4. EVI PUTRI ARDIYANI
5. NADIA AL ISLAMIYAH
6. RIFA NADIA BENIYARTI
7. SARAH NUR AULIA
BEKASI 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap syukur kehadirat Allah SWT. yang hanya dengan rahmat serta
petunjuk-nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Jiwa Pada Pasien Dengan Defisit Perawatan Diri” Untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kapada yang terhormat dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas dan
kesempatan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini. Serta semua
pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta nasehat hingga
tersusunnya makalah ini hingga akhir.
Disusun
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................2
A. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri..................................................2
1. Definisi..........................................................................................2
2. Jenis-Jenis Defisit Perawatan Diri................................................2
3. Proses Terjadinya Masalah...........................................................3
4. Tanda dan Gejala..........................................................................4
B. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Defisit Perawatan Diri....5
1. Pengkajian.....................................................................................5
2. Diagnosis Keperawatan Defisit Perawatan Diri...........................6
3. Tindakan Keperawatan Defisit Perawatan Diri............................7
4. Evaluasi Kemampuan Pasien Dan Keluarga Dalam Defisit
Perawatan Diri.............................................................................10
C. Strategi Pelaksanaan...........................................................................11
1. Proses Keperawatan......................................................................11
2. Intervensi......................................................................................12
3. Strategi Komunikasi Keperawatan Dalam Tindakan...................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................15
B. Saran...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam Melakukan/melewati aktivitas
perawatan diri secara mandiri.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat dapat memenuhi
kebutuhan personal hygienenya sendiri.
Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau
keadaan emosional klien. Selain itu,beragam faktor pribadi dan sosial budaya
mempengaruhi praktik hygiene klien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksut Defisit Perawatan Diri ?
2. Apa Penyebab Defisit Perawatan Diri ?
3. Apa Akibat Dari Defisit Perawatan Diri ?
4. Apa Penatalaksanaan Defisit Perawatan Diri ?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri ?
C. Tujuan
1. Tujuan Secara Umum
Mengerti tentang defisit perawatan diri dan memahami apa yang harus di
lakukan seorang perawat untuk menangani defisit perawatan diri pada
gangguan jiwa.
2. Tujuan secara khusus
Mengetahui definisi, penyebab, jenis-jenis, akibat defisit perawatan diri,
penatalaksanaan, pohon masalah, dan asuhan keperawatan.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
d. Kurang perawatan diri : toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri. (Nurjannah :
2004,77-79 ).
3
4. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala defisit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan pasien
tentang kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum,
BAB dan BAK dan didukung dengan data hasil observasi
a. Data Subjektif
1) Pasien mengatakan tentang
2) Malas mandi
3) Tidak mau menyisir rambut
4) Tidak mau memotong kuku
5) Tidak mau berhias/berdandan
6) Tidak bisa/ tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
7) Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
8) BAB dan BAK sembarangan
9) Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB
dan BAK
10) Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
b. Data Objektif
1) Badan, bau, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang
2) Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak
mandi dengan benar
3) Rambu kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapih serta tidak
mampu berdandan
4) Pakaian tidak rapih, tidak mampu memilih, mengambil, memakai,
mengencangkan dan memindahkan pakaian, tidak memakai sepatu,
tidak mengancingkan baju atau celana
5) Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian,
memakai pakaian berlapis-lapis, penggunaan pakaian yang tidak
sesuai. Melepas barang-barang yang perlu dalam berpakaian
misalnya telanjang.
6) Makan dan minum sembarangan serta berceceran tidak
menggunakan alat makan, tidak mamp (menyiapkan makanan,
4
memindahkan makanan ke alat makan dari panci ke piring atau
mangkok, tidak mampu menggunakan sendok dan tidak mengetahui
fungsi alat-alat makan) memegang alat makan, membawa makanan
dari piring ke mulut, mengunyah, menelan makanan secara aman
dan menghabiskan makanan).
BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah
BAB dan BAK tidak mampu menjaga kebersihan toilet dan menyiram
toilet setelah BAB atau BAK.
5
k. Tanyakan mengenai pengetahuan pasien mengenai cara perawatan
diri yang benar
Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan melalui
observasi adalah sebagai berikut :
a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidak mampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakaian kotor dan tidak rapih, pakaian tidak sesuai, pada
pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien perempuan tidak
berdandan.
c. Ketidak mampuan makan dan minum secara mandiri, ditandai
dengan ketidakmampuan mengambil makanan dan minum sendiri,
mkanan berceceran dan makan tidak pada tempatnya.
d. Ketidak mampuan BAB dan BAK secara mandiri, ditandai dengan
BAB atau BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri
dengan baik setelah BAB dan BAK.
Data hasil observasi dan wawancara didokumentasikan pada kartu
status pasien di contoh pendokumentasian hasil pengkajian sebagai
berikut :
6
Defisit perawatan diri : Kebersihan diri, berdandan, makan dan
minum, BAB dan BAK
7
1) Membina hubungan saling percaya dengan cara:
Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama
panggilan yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasien
Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
Buat kontrak asuhan: apa yang akan dilakukan bersama
pasien, berapa lama akan dikerjakan dan tempatnya di
mana.
Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri , perawat
dapat melakukan tahapan tindakan yang meliputi:
Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri.
3) Melatih pasien berdandan/berhias
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi Berpakaian, menyisir
rambut dan bercukur Untuk pasien wanita, latihannya meliputi
berpakaian, menyisir rambut dan berhias
4) Melatih pasien makan dan minum secara mandiri
Untuk melatih makan dan minum pasien, perawat dapat
melakukan tahapan sebagai berikut:
Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa
2000-2200 kalori (untuk perempuan) dan untuk laki-laki
antara 2400-2800 kalori setiap hari makan minum 8 gelas
(2500 ml setiag hara dap s makan dan minum a dan
8
Menjelaskan cara makan dan minum yang tertib
Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan dan minum
setelah makan dan minum
Mempraktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
5) Mengajarkan pasien melakukan BAB dan BAK secara mandiri
Perawat dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri
sesuai tahapan berikut:
• Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
• Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
• Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
• Mempraktikkan BAB dan BAK dengan baik
9
6) Mendiskusikan tAnda dan gejala kekambuhan yang
memerlukan rujukan segera ke fasilitas kesehatan.
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur.
10
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1) Proses Keperawatan
a. Kondisi klien
a. Data Subyektif :
Klien mengatakan sudah tidak mandi selama 7 hari.
Klien mengatakan malas untuk mandi
b. Data Obyektif :
Baju kotor
Rambut acak acakan
Badan bau
Kulit kotor
Menggaruk tubuh
b. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
c. Tindakan Keperawatan
Tujuan Sp1:
Mengidentifikasi penyebab defisit perawatan diri pasien
Berdiskusi dengan pasien tentang pentingnya kebersihan diri
Berdiskusi dengan pasien tentang cara menjaga kebersihan diri
Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
Menganjurkan pasien memasukan kegiatan perawatan diri di kegiatan
harian
2) Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan
agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat.
Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan
saling percaya adalah:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berjabat tangan
c) Menjelaskan tujuan interaksi
Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien.
11
2. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku malas untuk melakukan
perawatan diri
3. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
a) Kaji pengetahuan klien tentang kebersihan diri
b) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan ketika
tidak melakukan perawatan diri
c) Diskusikan kepada klien tentang pentingnya kebersihan untuk diri
d) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaanya tentang perawatan diri
4. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
a) Menjelaskan berapa kali sehari mandi
b) Menjelaskan cara eliminasi yang benar
c) Menjelaskan cara menggosok gigi yang benar
d) Menjelaskan cara berhias diri
5. Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
a) Mempraktekkan cara gosok gigi yang benar
b) Mempraktekkan cara berhias diri
6. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
a) Diskusikan bersama klien tentang aktivitas yang akan dilakukan setiap
hari sesuai kemampuan klien
3) Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan
1. Orientasi
a. Salam Kenal
“Assalamualaikum”…..selamat pagi pak?Perkenalkan nama
saya Mariyani, biasa dipanggil yani.saya mahasiswi stikes yarsi
pontianak yang akan praktek di ruang 5 ini, selama dua minggu,
yang nantinya saya akan membantu menyelesaikan atau
mengurangi masalah yang bapak rasakan, bapak namanya siapa?
Senang dipanggil apa?Asalnya dari mana pak?
b. Evaluasi/validasi
12
“Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apa ada keluhan atau masalah
selama tinggal disini? Apa bapak sudah makan?Sudah mandi??
c. Kontrak :
1) Topik
“Pak, mari kita berbincang-bincang tentang mengapa bapak
tidak mau melaskukan perawatan diri….selain itu juga kita akan
berdiskusi tentang bagaimana manfaat jika bapak melakukan
perawatan diri, Dan kegiatan ini akan kita masukan dikegiatan
harian bapak.
2) Waktu
“Baiklah pak, berapa lama kita akan berbincang-bincang?
3) Tempat
“bapak maunya kita berbincang-bincang dimana? Disini atau
dimana?
2. Kerja (Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan)
“Berapa kai B mandi dalam sehari ?”
“ Apakah B sudah mandi hari ini ?”
“menurut B apa kegunaan mandi ?”
“Apa alasan B sehingga tidak biasa merawat diri ?
“ Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik
seperti apa ? badan gatal, mulut bau, apa agi.. ? kalau kita tidak
teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut B yang bias
muncul ? betul ada kudis, kutu.
Bagaimana kalau kita sekarang k kamar mandi, saya akan
membimbing bapak A melakukannya. Bagus sekali, sekarang buka
pakaian dan gantung. Sekarang bapak B siram seluruh tubuh bapak
B termasuk rambut lalu ambil sampo gosokkan pada kepala bapak
B sampai berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali.
Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata
lalu siram dengan air bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol..
gosok seluruh gigi bapak B mulai dari depan sampai belakang, atas
dan bawah. Bagus lalu kumur-kumur sampai bersih.. terakhir siram
13
lagi seluruh tubuh bapak B sampai bersih lalu keringkan dengan
handuk. Bagus sekali melakukannya. Selanjutnya bapak B pakai
baju yang bersih, bagus sekali, mari kita ke kaca dan sisir
rambutnya, nah bapak B rapi dan bersih.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien subjektif
Bagaimana perasaan B setelah mandi dan mengganti pakaian ?
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
Coba sebutkan lagi, apa saja cara mandi yang baik yang sudah B
ketahui ?
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
Bagaimana kalau latihan ini kita memasukkan dalam jadwal
kegiatan sehari-hari?
Untuk selanjutnya saya berharap bapak dapat melakukan cara-cara
pasien berhias.
c. Kontrak yang akan datang
Topik :
Baik pak sekarang bincang bincangnya sudah selesai, bagai
mana kalau besok jam 8 saya kembali lagi untuk latihan
berhias?
Waktu :
Waktunya berapa lama pak ? baiklah 5 menit saja
Tempat:
Kita akan melakukan di kamar , bagaimana menurut bapak ?
Apakah bapak setuju ? atau ganti di tempat lain ?
BAB III
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan diri merupakan suatu hal yang penting bagi setiap individu,
karena dengan melakukan perawatan diri pada tubuh kita dapat menciptakan
suatu pola hidup yang sehat dan memberikan kepedulian pada diri suatu
individu. Perawatan diri merupakan suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Ketidakmampuan individu
yang melakukan perawatan diri itu hampir 90 %, dialami oleh orang yang
mengalami gangguan jiwa. Defisit perawatan diri yang sering dialami yaitu
mengenai mandi, makan, berhias diri, dan eliminasi. Oleh sebab itu peran
perawatan sangat penting bagi klien yang mengalami defisit perawatan diri,
agar dapat memberikan motivasi dan mengajarkan klien agar dapat melakukan
perawatan diri secara individu sesuai dengan asuhan keperawatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kelompok mengambil saran dalam
rangka meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan. Saran-saran adalah
sebagai berikut
1. Untuk Keluarga
Apabila sudah mengetahui dan memahami akibat yang akan dilakukan oleh
klien yang mengalami defisit perawatan diri, maka sebagai orang terdekat /
keluarga harus memberikan motivasi dan nasehat agar pasien dapat
melakukan perawatan diri secara individu.
2. Untuk Perawat
Bagi seorang perawat sebaiknya harus memahami dan mengerti baik secara
teoritis maupun praktek tentang defisit perawatan diri agar dapat
memberikan nasehat, motivasi, dorongan pada klien yang mengalami
defisit perawatan diri agar dapat melakukan perawatan diri pada dirinya
15
dan dapat memberikan asuhan keperawatan defisit perawatan diri dengan
baik.
3. Untuk Rumah Sakit
Bagi rumah sakit agar dapat memfasilitasi klien dalam melakukan
perawatan dirinya secara individu, agar dapat memberikan atau
membiasakan klien dalam melakukan perawatan diri secara individu.
16
DAFTAR PUSTAKA
17