Anda di halaman 1dari 11

Volume 10 No.

02 Desember 2019

PEMODELAN DESAIN PIT BATUBARA


DENGAN MENGGUNAKANSOFTWARE MINESCAPE 4.119

MODELING COAL PIT DESIGN USING THE MINESCPAE 4.119 SOFTWARE

M.A.J. Martadinata 1), Sepriadi2)


1
Alumni Program Studi Teknik Pertambangan Batubara Politeknik Akamigas Palembang, 30257, Indonesia
2
Program Studi Teknik Pertambangan Batubara Politeknik Akamigas Palembang, 30257, Indonesia
Corresponding Author E-mail: martadinataboy@gmail.com dan sepri@pap.ac.id

Abstract: Mine design modeling is the process of achieving the ultimate pit limit in a certain period safely
profitaably, monthly/annual mining sequence, production schedulling and waste dump. The purpose of design modeling
is to simplify production scheduling both annual, monthly and weekly/daily. Before making the pit design, bench width,
height and slope, haul road width as well as situation map are neede. The stages of making pit design begin from
making boundary pit, project and offsets, triangles, pit design intersection with situation maps, clip world, cross
sections, plotting and reserves calculation. The coal production in the West Pit in April 2019 was 264.000,000 tons and
using Minescape 4.119 software was 298.240,390 tons and the SR obtained was 5:1 which meant 5 volumes of
overburden and 1 volume of coal tonnage.
Keywords: pit design, design making, production target

Abstrak: Pemodelan desain tambang ialah proses untuk mencapai (ultimate pit limit) dalam jangka waktu tertentu
secara aman dan menguntungkan, urutan penambangan bulanan/tahunan, penjadwalan produksi dan waste dump.
Tujuan pemodelan desain ialah untuk mempermudah penjadwalan produksi baik tahunan, bulanan hingga
mingguan/harian. Sebelum pembuatan desain pit yang diperlukan adalah lebar bench,tinggi bench, kemiringan bench,
lebar jalan angkut, serta peta situasi. Tahapan pembuatan desain pit diawali dari pembuatan boundary pit, pembuatan
project and offset, pembuatan triangles, pembuatan intersection pit design dengan peta situasi, pembuatan clip world,
pembuatan cross section, pembuatan plotting, serta perhitungan reserves. Produksi batubara pada pit Barat bulan
April 2019 sebesar 264.000,000 ton serta dengan menggunakan software Minescape 4.119 sebesar 298.240,390 ton
dan SR yang didapat 5:1 yang artinya 5 volume overburden dan 1 volume tonase batubara.
Kata Kunci : desain pit, pembuatan desain, target produksi

1. PENDAHULUAN Tambang Banko Tengah Blok B. Menurut


Badan Standarisasi Nasional Indonesia (1999),
1.1. Latar Belakang endapan batubara adalah endapan yang
PT Bukit Asam, Tbk. atau yang biasa mengandung hasil akumulasi material organik
disebut dengan PT BA merupakan salah satu yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah
perusahaan tambang batubara di Indonesia, PT melalui proses litifikasi untuk membetuk lapisan
Bukit Asam, Tbk. menerapkan sistem batubara. Tambang terbuka (surface mining)
penambangan terbuka dengan bahan galian yang membutuhkan perencanaan rinci mulai dari
ditambang adalah batubara. Metode tahapan awal sampai penutupan tambang (mine
penambangan yang digunakan oleh PT Bukit closure).
Asam, Tbk. adalah metode continous mining dan Bentuk dari perencanaan tambang salah
conventional mining. Metode continous mining satunya adalah desain bentuk penambangan.
menggunakan Bucket Wheel Excavator (BWE) Desain berperan sebagai penentu persyaratan,
yang merupakan satu sistem yang saling spesifikasi, dan kriteria teknik untuk mencapai
berkesinambungan. Sedangkan metode sasaran serta urutan teknis pengerjaannya. Salah
conventional mining menggunakan alat gali satu hasil desain pada perencanaan tambang
muat dan alat angkut. PT Bukit Asam, Tbk. adalah batas akhir penambangan (pit limit).
memiliki beberapa lokasi penambangan yang Target produksi PT Bukit Asam, Tbk.
masih melakukan operasi, diantaranya Tambang 264.000,000 ton pada bulan April 2019, PT
Air Laya (TAL), Tambang Muara Tiga Besar Bukit Asam, Tbk. menginginkan sebuah desain
(MTB), Tambang Banko Tengah Blok A, dan pit yang melebihi dari target produksi. Hal
76
Volume 10 No. 02 Desember 2019

tersebut menjadi dasar alasan untuk melakukan penambangan dan kontruksi prasarana dan
penelitian ini mengenai pemodelan desain pit sarana penambangan, kesehatan dan
batubara guna melebihi target produksi pada keselamatan kerja (K3), pengelolaan dan
bulan April 2019. pemantauan lingkungan hidup.
1.2. Rumusan Masalah Rancangan (design) adalah penentu,
Penelitian ini dilakukan untuk persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik
perencanaan desain pit dan sequence yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan
penambangan batubara berdasarkan produksi dan sasaran kegiatan serta urutan teknik
dari ketersedian alokasi alat. pelaksanaannya. Di industri pertambangan
1.3. Batasan Masalah juga dikenal rancangan tambang (mine design)
Penelitian tugas akhir ini berlokasi di yang mencakup pula kegiatan-kegiatan seperti
tambang site Barat MTB pada bulan April yang ada pada perencanaan tambang, tetapi
2019. Pembuatan desain pit hanya berdasarkan semua data dan informasinya sudah rinci.
parameter teknis yang telah ditetapkan oleh PT Macam-macam perencanaan tambang adalah
Bukit Asam, Tbk., yaitu lebar bench 10 m, 1. Perencanaan jangka panjang (yearly), yaitu
tinggi bench 9 m, dengan kemiringan bench suatu pemodelan rencana kegiatan yang jangka
45°. waktunya lebih dari 1 tahun secara
1.4. Tujuan Penelitian berkesinambungan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam 2. Perencanaan jangka menengah (quarterly),
Penelitian ini adalah membuat pemodelan yaitu suatu pemodelan rencana kerja untuk
desain pit galian di site Barat tambang Muara jangka waktu 3 bulanan.
Tiga Besar PT Bukit Asam, Tbk.. 3. Perencanaan jangka pendek (daily/weekly),
1.5. Manfaat Penelitian yaitu suatu pemodelan rencana aktifitas untuk
Manfaat dari penelitian ini adalah jangka waktu harian/mingguan.
dapat mengetahui hasil pemodelan desain pit Salah satu aspek terpenting dalam perencanaan
dengan menggunakan software Minescape tambang adalah desain pit tambang dimana
4.119. tahapan ini dilakukan setelah tahap eksplorasi
dan studi konseptual diadakan. Faktor teknis
2. TEORI DASAR merupakan hal yang harus diperhatikan dalam
2.1. Perencanaan Tambang proses perencanaan agar suatu rencana dapat
Dalam perencanaan tambang ini akan berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
dibahas pengertian perencanaan tambang, yang diinginkan. Dapat disimpulkan bahwa
fungsi perencanaan, tujuan perencanaan faktor tersebut berkaitan dengan batas akhir
tambang, masalah perencanaan tambang, dan penambangan (ultimate pit limit), geometri
ruang lingkup perencanaan tambang. jalan, dan dimensi jenjang, serta striping ratio
2.1.1 Pengertian Perencanaan Tambang (SR).
Perencanaan (planning) adalah penentuan 2.1.2 Fungsi Perencanaan
persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan Fungsi perencanaan tergantung dari
sasaran kegiatan yang sangat penting serta jenis perencanaan yang digunakan dalam
urutan teknis pelaksanaannya. Oleh sebab itu, sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi
perencanaan merupakan gagasan pada saat perencanaan antara lain :
awal kegiatan untuk menetapkan apa dan a. Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi
mengapa harus dikerjakan, oleh siapa, kapan, pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian
dimana dan bagaimana melaksanakannya. tujuan.
Perencanaan tambang (mine planning) dapat b. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan,
mencakup kegiatan-kegiatan prospeksi, kemampuan, harapan, hambatan, dan
eksplorasi, studi kelayakan (feasibility study) kegagalan yang mungkin terjadi.
yang dilengkapi dengan analisis mengenai c. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian.
dampak lingkungan (AMDAL), persiapan

77
Volume 10 No. 02 Desember 2019

d. Kesempatan untuk memilih kemungkinan tambang berserta penentuan batas


terbaik. penambangan antara lain:
e. Penyusunan urutan kepentingan tujuan. 1. Layout dan desain tambang terdiri dari :
f. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam a. Desain Pit,
pengawasan dan penilaian. b. Desain jalan (ramp),
g. Cara penggunaan dan penempatan sumber c. Desain jenjang (bench), dan lain-lain.
daya secara berdaya guna dan berhasil 2. Penentuan batas penambangan terdiri
guna. dari :
2.1.3 Tujuan Perencanaan a. Optimum stripping ratio,
Tujuan dari pekerjaan perencanaan b. Batas tambang,
tambang adalah membuat suatu rencana c. Batas lain: sungai, jalan, dan lain-lain.
produksi tambang untuk satu cebakan bijih 2. Perencanaan tambang berdasarkan
yang akan : urutan waktu
a. Menghasilkan tonase bijih pada tingkat Dengan menggunakan sasaran jadwal
produksi yang telah ditentukan dengan produksi, gambar atau peta-peta rencana
biaya-biaya yang semurah mungkin. penambangan dibuat untuk setiap periode
b. Menghasilkan aliran kas (cash-flow) yang waktu (biasanya per tahun). Peta-peta ini
akan memaksimalkan beberapa kriteria menunjukkan dari bagian mana di dalam
ekonomi, seperti rate of return (ROR) atau tambang datangnya bijih dan waste untuk
net present value (NPV). lahan tersebut. Rencana penambangan tahunan
2.1.4 Masalah Perencanaan Tambang ini sudah cukup rinci, didalamnya sudah
Masalah perencanaan tambang termasuk pula jalan angkut dan ruang kerja
merupakan masalah yang kompleks, karena alat, sedemikian rupa sehingga merupakan
merupakan problem geometri tiga dimensi bentuk yang dapat ditambang. Peta rencana
yang selalu berubah dengan waktu. Geometri pembuangan lapisan tanah penutup (disposal)
tambang bukan satu-satunya parameter yang dibuat pula untuk periode waktu yang sama
berubah dengan waktu. sehingga gambaran keseluruhan dari kegiatan
Parameter-parameter ekonomi penting penambangan dapat terlihat.
yang lainpun seringkali merupakan fungsi 3. Pemilihan alat
waktu juga. Berdasarkan peta-peta rencana
2.1.5 Ruang Lingkup Perencanaan penambangan dan penimbunan lapisan
Tambang penutup dibuat profil jalan angkut untuk setiap
Agar perencanaan tambang dapat periode waktu, dengan mengukur profil jalan
dilakukan dengan lebih mudah, masalah ini angkut ini, kebutuhan armada alat gali-muat
biasanya dibagi menjadi tugas-tugas yaitu dapat dihitung untuk setiap periode (setiap
pembuatan desain pit dan penentuan pit limit, bulan), serta alat-alat bantu lainnya seperti
perencanaan tambang berdasarkan urutan dozer, grader, excavator, dan lain-lain.
waktu, pemilihan alat. Parameter pemilihan alat antara lain :
1. Pembuatan desain pit dan penentuan pit 1. Kondisi tanah dan batuan,
limit 2. Target produksi,
Menentukan batas akhir dari kegiatan 3. Produktivitas,
penambangan (ultimate pit limit) untuk 4. Jumlah alat,
suatu jebakan bijih. Ini berarti menentukan 5. Karakteristik material,
berapa besar cadangan bijih yang akan 6. Tebalan dan kemiringan coal/ore,
ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan 7. Jam kerja,
memaksimalkan nilai bersih total dari 8. Shift kerja,
cebakan bijih tersebut. Dalam penentuan 9. Jarak angkut,
batas akhir dari pit, nilai waktu dari uang 10. Topografi, dan
belum diperhitungkan. Layout dan desain 11. Cuaca.

78
Volume 10 No. 02 Desember 2019

2.2 Pertimbangan Dasar Perencanaan adalah sudut antara garis horizontal dan
Pemodelan Design Tambang garis muka jenjang, biasanya dinyatakan
Pertimbangan dasar yang harus dalam derajat.
diperhatikan pada saat merencanakan suatu Untuk menambah kestabilan lereng pit dan
pemodelan desain tambang adalah dengan alasan keselamatan, dibuat berm.
pertimbangan teknis, dalam hal ini yang Berm adalah lebar horizontal di batas lereng
termasuk data pertimbangan teknis adalah : akhir. Interval, sudut lereng, dan lebar berm
1. Ultimate pit limit ditentukan berdasar aturan geoteknik. Berm
Ultimate pit limit adalah batas akhir atau disebut pula dengan jenjang penangkap.
paling luar dari suatu tambang terbuka yang Overall pit slope angle (sudut kemiringan
masih diperbolehkan dengan kemiringan lereng keseluruhan) adalah sudut dimana
lereng yang masih aman. Metode untuk lereng tambang terbuka dapat bertahan,
merancang sebuah batas tambang terbuka diukur antara garis horizontal dengan garis
(ultimate open pit) dibedakan oleh ukuran imajiner yang menghubungkan crest teratas
deposit, kuantitas dan kualitas data, dan toe terbawah. Angle of repose atau
kemampuan analisis, dan asumsi dari angle of rest adalah kemiringan maksimum
seorang engineer tersebut. Batas tersebut dimana material lepas tetap bertahan tanpa
menunjukkan jumlah bahan galian yang mengalami longsoran. Suboutcrop depth
dapat ditambang dan jumlah overburden adalah kedalaman material pengotor yang
yang harus dipindahkan selama operasi harus dipindahkan sebelum bahan galian
penambangan berlangsung. tersingkap ke permukaan, atau dikenal
Dengan demikian, maka faktor-faktor yang dengan istilah pengupasan praproduksi.
mempengaruhi kemiringan lereng suatu 4. Kondisi geometri jalan
tambang adalah : Kondisi geometri jalan terdiri dari beberapa
a. Struktur geologi yang meliputi kekar parameter antara lain lebar jalan,
(joint), patahan (sesar), lipatan (fold) dan kemiringan jalan, jumlah jalur,
lain-lain superelevasi, cross slope, dan jarak terdekat
b. Kadar air, merupakan kandungan air yang dapat dilalui jalan angkut.
tanah di dalam lapisan-lapisan batuan 2.3 Penjadwalan Produksi
c. Unsur waktu Penjadwalan produksi adalah bagian
2. Stripping ratio (SR) yang sangat penting dalam proses
Stripping ratio adalah perbandingan antara penambangan, dimana target dari penjadwalan
jumlah material penutup (overburden) yang produksi adalah menentukan keuntungan yang
harus dikupas terhadap jumlah bahan galian paling optimal dengan menentukan pengaturan
yang akan dapat ditambang. SR maksimal produksi per periode waktu tertentu.
yang digunakan ialah 9:1, dengan batubara Penjadwalan produksi dilakukan secara
4600–5000 kalori. konvensional dengan coba-coba, membuat
3. Dimensi jenjang berbagai skenario produksi dan menentukan
Jenjang (bench) didefinisikan sebagai skenario yang paling menguntungkan
undakan di antara level tunggal di mana berdasarkan nilai uang sekarang. Secara
bahan galian dan pengotornya ditambang mudah adalah semakin cepat menghasilkan
pada muka jenjang (bench face). Beberapa untung maka nilai uang akan semakin baik,
jenjang dapat dikerjakan secara bersamaan maka penjadwalan produksi akan mengarah
pada elevasi berbeda. Tinggi jenjang adalah bagaimana cara mendapatkan bahan galian
jarak vertikal antara titik tertinggi (crest) secepat mungkin.
dan terendah (toe). Tinggi jenjang biasanya Suatu penjadwalan produksi tambang
menyesuaikan dengan spesifikasi alat yang menyatakan ton bahan galian, kadar, dan
beroperasi, misalnya alat bor dan alat gali- pemindahan material total yang akan
muat. Kemiringan jenjang (bench slope) dihasilkan oleh tambang tersebut dalam

79
Volume 10 No. 02 Desember 2019

periode waktu (tahun atau bulan). Data digunakan oleh semua profesional tambang
masukan dasar penjadwalan produksi adalah termasuk surveyor, geologist dan mine
tonase dari tahap-tahap penambangan, yaitu engineer. Fleksibilitas yang dimiliki oleh
tabulasi ton dan kadar per jenjang dari material Minescape memastikan bahwa software
yang akan ditambang untuk tiap tahapan. tersebut dapat digunakan dalam perencanaan
Fokus dalam perencanaan jangka panjang tambang jangka pendek dan jangka panjang
adalah menyusun jadwal produksi dan untuk tambang batubara dan bijih.
menentukan kebutuhan peralatan untuk Minescape memiliki interface intuitif
mengoperasikan jadwal tersebut. Selama yang disebut graphical task interface (GTI).
proses penjadwalan, evaluasi beberapa Interface tersebut menjadikan pekerjaan lebih
alternatif sering dilakukan (Arif dan Adisoma, mudah dikerjakan sehingga lebih efisien dan
2002 : 1). mengurangi kebutuhan pelatihan. \
Asumsi awal yang diperlukan untuk Bagian-bagian penting yang terdapat
mengembangkan suatu jadwal : pada menu program Minescape antara lain
a. Tingkat produksi bijih atau batubara untuk sebagai berikut :
tiap periode waktu, dapat ditentukan 1. Project, dan
dengan studi perbandingan tingkat 2. Aplikasi-aplikasi Minescape
produksi, dan tingkat produksi dapat 3. Komponen-komponen Interface
berubah atau meningkat dengan waktu. a. GTI Window
b. Cut off grade (COG) untuk tiap periode GTI window merupakan front-end sistem
waktu, beberapa jadwal sering dibuat untuk Minescape yang menyediakan manajemen
mengevaluasi strategi cut-off grade yang interface yang kaya akan gambar-gambar
berbeda. dan secara visual berbeda dari environment
c. Dua butir di atas hingga tingkat tertentu minescape. GTI merupakan kependekan
akan mempengaruhi jadwal pengupasan dari graphical task interface yang terdiri
tanah/material penutup (Arif dan Adisoma, dari base window dan berisi sejumlah page
2002 : 1-2). yang dapat dikonfigurasikan untuk
Pada saat penjadwalan produski sangat kebutuhan pemakai yang ditampilkan
bergantung pada ketersedian alat yang ada di sebagai tab-tab dalam tab-deck.
suatu perusahaan dengan cara menghitung b. Page
produktivitas alat tersebut selama 1 bulan Page merupakan accumulate windows yang
kemudian dikaitkan dengan hasil design pit menjalankan fungsi-fungsi khusus dan
limit yang mana sudah didapat jumlah ditampilkan di dalam GTI window. Hingga
cadangan batubara dan overburden. 32 page dapat ditampilkan secara bersama-
2.4 Software Minescape sama dalam GTI window, tergantung pada
Minescape merupakan software kemampuan RAM, dan sebagainya. Secara
perencanaan tambang terpadu yang dirancang umum, page ada dua macam, yaitu
khusus untuk industri pertambangan mencakup Minescape page dan monitor page :
semua aspek informasi teknis tambang, mulai Minescape page menyediakan fungsi-fungsi
dari data eksplorasi hingga penjadwal produksi Minescape (misalnya: mine modelling).
tambang. Hal mendasar dari Minescape adalah Pagework sentral dari suatu page mampu
fitur sistem terbuka dan kemampuan untuk menampilkan grafik CAD dalam satu atau
dikembangkan. Proses Minescape mendukung lebih CAD windows. Sarana Minescape
berbagai macam software aplikasi khusus yang lainnya dapat juga ditampilkan dalam area
memungkinkan secara interaktif membuat dan ini. Setiap produk yang dilisensikan
mengolah model-model geologi tiga dimensi memiliki page yang sesuai sehingga fungsi
serta desain tambang. Sistem grafik CAD 3D produk tersebut dapat diakses.
yang handal dan dinamis merupakan inti dari Monitor page menyediakan layanan
sistem Minescape. Minescape dirancang untuk pemantauan dan kontrol terhadap modul-

80
Volume 10 No. 02 Desember 2019

modul yang dijalankan selama session kompleks. Modul tersebut dijalankan untuk
Minescape dan mengkomunikasikan memproses data-data yang kompleks dan
langsung dengan server modul Minescape. memerlukan banyak memori seperti
Pagework sentral dari Monitor page modelling, pembuatan contour dan
menampilkan modul-modul menurut batch penghitungan volume. Secara eksternal
yang ingin dijalankan. Informasi lengkap semua model dijalankan dari interface
untuk setiap modul dapat diperoleh dengan Minescape GTI baik di dalam foreground
mudah. Page tersebut juga meliputi ataupun background melalui modul server
kontrol-kontrol untuk melihat, jeda, yang tersedia. Dengan menjalankan modul-
mengakhiri dan memulai eksekusi modul modul tersebut dalam background, anda
dan berinteraksi dengan modul server. dapat terus menggunakan interface grafis
c. CAD Window secara bebas dari berbagai overhead yang
CAD window menampilkan grafis 3D CAD berhubungan.
dari minescape (computer aided design). g. Libraries and tools
Subsistem CAD GTI memadukan bahasa Minelib adalah suatu mining yang
pemograman dengan arsitektur client/server berorientasi pada kegunaan library dan
sehingga dapat menyediakan fasilitas edit menyediakan sebuah API untuk manajemen
dan management data grafis secara data surface, management data grid,
menyeluruh. management data tabel dan editing spread
d. Form sheet, database mining block, coordinat
Form merupakan window tersendiri yang geometry dan graphics output (COGO)
menampilkan parameter dan data yang tools.
relevan untuk mengoperasikan Minescape h. Produk-produk Minescape
secara khusus serta memungkinkan anda Produk adalah plug-in perangkat lunak
untuk melihat, memanipulasi parameter khusus yang dipadukan dengan aplikasi
secara interaktif dan menyerahkan modul- Minescape. Produk-produk plug-in
modul tersebut untuk dijalankan. memberikan kehandalan dalam aplikasi dan
e. Bahasa pemrograman fungsi-fungsi tambahan yang khusus pada
Minescape programming language atau operasi-operasi tertentu.
MPL merupakan bahasa pemrograman Produk-produk yang tersedia dalam
aplikasi tingkat tinggi untuk program- Minescape untuk release ini meliputi:
program penulisan (dikenal dengan user 1. Drill Hole Database (GDB),
commands) yang berinteraksi dengan data 2. Stratigraphic Modelling,
dan modul-modul Minescape. MPL terdiri 3. Block Modelling,
dari fungsi spesialis yang secara internal 4. Open Cut Planning,
dikenal dengan MPL verbs. 5. Underground Planning,
Action MPL merupakan kemasan gambar 6. Schedulling,
derivatif dari MPL standar yang 7. Mine Surveying,
memungkinkan program-program (yang 8. Haul Road Design,
dikenal sebagai action) ditulis dengan 9. Drill and Blast, dan
menghubungkan interface Minescape dan 10.Dragline Modelling.
fungsionalitas dasar. Action MPL verbs 2.5 Parameter - parameter Rancangan
dapat direferensikan di dalam program (Design) Tambang
sehingga memberikan kemudahan akses 1. Informasi topografi permukaan detil
terhadap banyak feature minescape. Informasi ini dapat dalam bentuk kontur
f. Modules hasil digitasi yang tersimpan dalam file
Modules merupakan program khusus komputer, atau berupa file survey titik-titik
Minescape untuk membuat, mengimpor, ketinggian, termasuk drillhole collars.
mengekspor dan menampilkan data yang Alternatif lain yaitu memodelkan

81
Volume 10 No. 02 Desember 2019

permukaan dari data titik-titik ketinggian jangka panjang. Kemiringan lereng dapat
menggunakan Digital Terrain Modelling ditentukan dan dicapai dengan pemilihan
(DTM) yang dibangun secara efektif alat yang tepat. Menurut Walton &
dengan metode triangulasi. Atkinson (1978), loading shovel dapat
2. Kemiringan jenjang (batter) membentuk lereng dengan kemiringan 60º-
Pada awalnya sebuah desain pit dibuat 80º, hydraulic shovel excavator untuk 45º-
dengan overall slope sebesar 45º dan 90º kemiringan, sedang hydraulic backhoe
kemudian dimodifikasi berdasarkan dapat membentuk 30º-90º dan front and
informasi geoteknik dari material yang ada loaders untuk lereng 30º-80º. Sebuah
dalam pit tersebut. Batter dapat diatur pada desain pit atau quarry terdiri dari kontur-
kemiringan 30º - 35º untuk overburden, kontur yang menggambarkan crest dan toe
meningkat hingga 35º - 40º untuk batuan dari tiap lerengnya.
yang lapuk, dan hingga 55º untuk batuan 5. Lebar berm
fresh. Menurut Robert, Hook dan Fish Lebar jenjang disesuaikan dengan ultimate
(1972) sebaiknya kemiringan lereng kurang slope dan single slope pada ketinggian yang
dari 60º pada kedalaman 65 meter dan ditentukan. Namun, jika pit semakin dalam,
kurang dari 40º pada kedalaman 300 meter. maka lebar jenjang juga semakin lebar.
3. Tinggi jenjang Berm dapat pula merefleksikan ukuran ore
Ketinggian jenjang berbeda-beda untuk deposit. Misalnya berm yang lebar untuk
setiap pit. Tergantung pada peralatan yang tembaga porfiri dan berm yang lebih kecil
digunakan, kedalaman pit dan pada geologi untuk urat emas. Lebar dari jalan angkut
lokal atau derajat iklimnya. Lereng pada yang umumnya mengikuti berm, ditentukan
overburden yang lemah atau tak oleh ukuran truk yang digunakan, yang
terkonsolidasi, atau pada tanah yang relatif terhadap ukuran ore body dan
terekpos relatif lebih tipis, kurang lebih 2-5 kapasitas produksi yang diharapkan.
meter. Sebuah survey yang dilakukan 6. Kedalaman pit bottom
Canadian Mining Journal (1988) Penentuan pit bottom (dasar pit) sangat
menunjukkan bahwa untuk range yang tergantung pada banyak faktor seperti
lebar dari beberapa badan bijih, lereng- perubahan stripping ratio, naiknya biaya
lereng bervariasi tingginya dari 6-20 meter. produksi dan pengangkutan, nilai mineral
Pada operasi tambang yang besar, yang yang ditambang, ukuran (jumlah) deposit,
berproduksi 10.000 ton/hari penambangan serta kapasitas mill dan produksi. Batas
dapat dioperasikan pada lereng dengan kedalaman penambangan dapat dioptimisasi
ketinggian 9 meter. Pada Continental Pit, menggunakan prosedur-prosedur optimisasi
Butte, Montana, terdapat lereng design seperti Lerchs and Grossman.
berketinggian 12 meter pada alluvium 7. Jalan angkut (haul road)
hingga 24 meter pada batuan kompeten. Faktor ini biasanya mengikuti proses design
Operasi-operasi tambang yang lebih kecil setelah kedalaman pit bottom didefinisikan.
biasanya menggunakan lereng dengan Jalan angkut dirancang pada jenjang dasar
ketinggian 6-8 meter. kemudian mengikuti naiknya jenjang ke
4. Permukaan lereng (berm face) arah permukaan dengan gradien
Kemiringan dari lereng dapat dibedakan (kemiringan) berkisar antara 8-12%. Ramp
menurut jenis dari lereng tersebut. Misalnya ini dapat berupa jalan lingkar yang
sebuah lereng aktif atau lereng kerja melingkar keatas melalui dinding pit atau
(working bench) dapat menggunakan switchback yang hanya melalui salah satu
pedoman stabilitas jangka pendek, yaitu dinding pit (kemungkinan keberadaannya
lereng dapat dibuat relatif lebih terjal. dikarenakan kekuatan material pada
Namun untuk lereng permanen, dinding tersebut atau kapasitas muat
pertimbangan utama yang digunakan adalah angkutnya yang cukup baik).

82
Volume 10 No. 02 Desember 2019

2.6 Pengelompokan Tambang Terbuka Pengambilan data tergantung dari jenis data
Pada prinsipnya tambang terbuka dapat yang dibutuhkan, yaitu
digolongkan ke dalam empat golongan : a. Data sekunder, antara lain: Peta situasi,
1. Open pit / open mine / open cut / open cast Rencana produksi, Peta sekuen, Peta
adalah tambang terbuka yang diterapkan stratigrafi dan litologi, dan Peta
pada penambangan ore (bijih). Misalnya kesampaian daerah MTB.
nikel, tembaga, batubara dan lain-lain. b. Data primer, antara lain: lebar jalan
2. Strip mine penerapan khusus endapan yang angkut batubara, dan data jarak angkut
mendatar. Contoh tambang batubara di dari front ke stockpile BWE 203.
Tanjung Enim. 4. Pengolahan data
3. Quarry adalah tambang terbuka yang Data-data yang telah diperoleh kemudian
diterapkan pada endapan mineral industri. diklasifikasikan berdasarkan jenis data
Contoh tambang batu pualan di Tulung kemudian dilakukan analisis serta
Agung. perhitungan sesuai dengan kebutuhan dan
4. Alluvial mining dapat dikatakan sebagai tujuan dari penelitian tugas akhir ini.
“placer mining” ataupun di Australia Pada pengolahan data ini, Microsoft Excel
disebut “Bench mine”, yaitu cara berguna sebagai software pendukung yang
penambangan untuk endapan placer atau berfungsi untuk menghitung selisih
alluvial. Contoh tambang Cassiterite di produksi hasil software Minescape 4.119
Pulau Bangka Belitung dan sekitarnya. dengan produksi aktual. Selanjutnya,
software Paint yang berguna untuk
3. METODOLOGI PENELITIAN mengubah format file EMF menjadi JPEG.
3.1 Jenis Penelitian Pada pengolahan data menggunakan
Jenis penelitian yang dilakukan pada Microsoft Excel untuk mendapatkan SR
adalah penelitian kuantitatif dengan proses dari hasil volume yang didapatkan dari
penelitiannya langsung melakukan observasi software Minescape dengan cara, yaitu :
ke lapangan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian SR =
Kegiatan yang dilakukan untuk
penelitian ini dilaksanakan di PT Bukit Asam,
Tbk. yang berlokasi di Jalan Parigi No.1 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanjung Enim 31716 Propinsi Sumatera 4.1 Tahapan-Tahapan Pembuatan Desain
Selatan. Waktu pelaksanaannya pada tanggal 1 Pit
April sampai dengan 16 Mei 2019. Tahapan-tahapan pembuatan desain pit
3.3 Metode Penelitian secara manual menggunakan parameter
Masalah-masalah yang dibahas pada rancangan yang telah ditetapkan oleh
penelitian ini, dapat menggunakan beberapa geoteknik. Pembuatan desain pit yang
metode penyelesaiannya sebagai berikut : direncanakan oleh perusahaan sebesar
1. Studi literatur 264.000,000 ton pada bulan April tahun 2019.
Studi literatur dilakukan dengan mencari Asumsi Parameter yang diperlukan dalam
informasi serta teori yang berhubungan merancang desain pit pada site barat adalah
dengan kondisi jalan angkut berdasarkan dengan lebar bench 10 meter, tinggi bench 9
referensi dari handbook, dan dari sumber meter, kemiringan bench 45°, lebar jalan
referensi lainnya. angkut batubara 25 meter dan grade jalan 8%.
2. Observasi Dengan metode penambangan convensional
Observasi lapangan dilakukan dengan mining menggunakan alat gali muat dan alat
mengamati desain pit yang ada di PT Bukit angkut.
Asam, Tbk..
3. Pengambilan data

83
Volume 10 No. 02 Desember 2019

Tabel 4.1 Parameter Geoteknik perusahaan dengan asumsi parameter karena


Parameter Geoteknik Keterangan adanya beda tinggi bench, sebelumnya tinggi
Lebar Bench 10 meter bench 8 meter dan dengan asumsi dibuat tinggi
Tinggi Bench 8 meter bench 9 meter.
Kemiringan Bench 45°
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Reserves Excel
Total Volume Massa
Seam Burden
(BCM) (ton)
C ACUAN APRIL 799.126,772 0
C RESOURCE 229.414,983 298.240,390
C UNDERBURDEN 141.669,309 0
UNASSIGNED ACUAN APRIL 383.771,696 0
Total 1.553.982,760 298.240,390

Tabel di atas merupakan hasil reserves


dari software Minescape 4.119 dengan total
volume overburden sebesar 1.553.982,760
bcm dan total volume batubara 298.240,390
ton.

4.2 Perbedaan Hasil Produksi Batubara


Hasil produksi batubara yang terdapat
pada bulan April 2019 menghasilkan batubara
sebanyak 264.000,000 ton, sedangkan pada
hasil produksi menggunakan software
Minescape 4.119 menghasilkan batubara
sebanyak 298.240.390 ton. Selisih produksi
Gambar 4.1 Desain Pit Setelah Cross Section batubara pada bulan April 2019 dengan
produksi batubara menggunakan software
Minescape 4.119 sebesar 34.240,390 ton dan
SR yang didapat 5:1.
4.2.1 Jumlah Alat Gali dan Muat Batubara
Jumlah Alat Gali dan Muat Batubara
berdasarkan produksi bulan April dapat dilihat
pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jumlah Alat Gali dan Muat


Batubara
Jumlah Alat Gali dan Muat Batubara :

Jumlah
Batubara Jenis Alat
Gambar 4.2 Hasil Plotting Desain Pit Galian (unit)

Hasil produksi batubara yang terdapat PC 400 1


pada bulan April Tahun 2019 menghasilkan PC 400 1
batubara sebanyak 264.000,000 ton dengan Pemuatan
desain yang dibuat oleh perusahaan, PC 400 1
sedangkan pada hasil produksi menggunakan
software Minescape 4.119 menghasilkan Total 3
batubara sebanyak 298.240.390 ton dengan
Pengangkutan DT 30 ton 5
asumsi parameter yang dibuat. Perbedaan
antara hasil desain yang dibuat pihak

84
Volume 10 No. 02 Desember 2019

Jumlah Alat Gali dan Muat Batubara :

Jumlah
Batubara Jenis Alat
(unit)

DT 30 ton 5

DT 30 ton 5

Total 15

Jenis alat muat batubara menggunakan


Excavator PC 400 dengan total ada 3 unit alat,
sedangkan untuk alat angkut batubara
menggunakan dump truck Hino 500 FM 320
TI kapasitas 30 ton dengan total ada 15 unit
alat.
Faktor yang mempengaruhi hasil
produksi di lapangan diantaranya :
1. Pengawasan,
2. Kinerja operator,
3. Kondisi alat, dan
4. Kondisi jalan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka
kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:
pemodelan desain pit pada site barat di
wilayah Muara Tiga Besar menggunakan
software Minescape 4.119 didapat volume
batubara sebesar 298.240,390 ton, sedangkan
realisasi volume batubara pada bulan April
Tahun 2019 MTBU sebesar 264.000,000 ton.

DAFTAR PUSTAKA
Irwandi, Arif dan Gatut Adisoma. 2002.
Perencanaan Tambang. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.

Sudrajat, N. 2013. Pertambangan Indonesia.


Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

PT Bukit Asam. 2019. Parameter Geoteknik.


Tanjung Enim : Satuan Kerja Eksplorasi Rinci.

85
Volume 10 No. 02 Desember 2019

86

Anda mungkin juga menyukai