Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“DASAR HUKUM DALAM ISLAM”

Disusun oleh :
Kelompok 02
Alfiana Yulita Rizky Permatasari
Aprilia Eka Yunita
Aulia Wulandhari

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAYOR JENDRAL SUNGKONO
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur akan selalu tercurah limpahkan kepada Tuhan semesta alam, Allah
Swt. dimana atas rahmat, izin dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok
yang berbentuk makalah yang berjudul “Dasar Hukum Dalam Islam” dengan usaha yang
optimal. Semoga makalah ini bisa menjadi perantara kami untuk mendapatkan nilai yang
sesuai.

Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kami selaku penyusun, serta bagi
para pembaca untuk menambah wawasan dalam hal pengetahuan agama Islam khususnya.

Demikian makalah ini kami susun, apabila ada materi yang kurang tepat atau tidak
tersampaikan, kami selaku penyusun makalah mohon maaf sebesar-besarnya, karena disini
kami masih terus belajar guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Dan kami
selaku penyusun makalah akan sangat berterimakasih apabila ada kritik dan saran untuk
makalah kami ini.

Salam Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Hukum....................................................................................2


B. Sumber Hukum Dalam Islam................................................................................2
C. Macam-macam Hukum Dalam Islam....................................................................5
D. Mengenal Imam-imam Mujtahid...........................................................................7
E. Hukum Islam Dalam Kehidupan Sehari-hari........................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat menjamin
terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Petunjuk-petunjuk agama
mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya,
Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan agung.
Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran
melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi
kebutuhan material dan spiritual, senantiasa mengembangkan kepedulian sosial, menghargai
waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, mencintai kebersihan,
mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan bersikap positif lainnya.

B. Rumusan Masalah

Apa itu sumber hukum islam?

Apa saja sumber hukum islam?

Bagaimana hukum islam ditu?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai sarana pembelajaran untuk lebih
memahami sumber-sumber hukum islam. Melalui makalah ini diharapkan dapat menjadi
penambah wawasan agar lebih mengetahui apa saja sumber hukum islam itu. Selain itu
penulisan makalah ini ditujukan pula untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam (PAI).

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Hukum Islam

Hukum menurut bahasa berarti menetapkan sesuatu atau tidakmenetapkannya. Sedangkan


menurut istilah ahli usul fikih, hukum adalah perintahAllah SWT yang menuntut mukalaf
untuk memilih atau mengerjakan dan tidakmengerjakan, atau menjadikan sesuatu sebagai
sebab, syarat atau penghalang bagiadanya yang lain, sah, batal rukhsah, dan azimah. Maksud
sumber hukum adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang
mempunyai kekuatan,yang bersifat mengikat, yang apabila dilanggar akan
menimbulkansanksi yang tegas dan nyata.Hukum islam adalah hukum yang bersumber dan
menjadi bagian dari agamaislam. Dalam konsep hukum islam, dasar dan kerangka hukumnya
ditetapkan olehAllah. Yang diatur tidak hanya hubungan manusia dengan manusia lain
dalammasyarakat termasuk dirinya sendiri dan benda serta alam semesta, tetapi jugahubungan
manusia dengan tuhan.Dengan demikian sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang
dijadikan dasar, acuan atau pedoman syari‟at islam Pada umumnya ulama fikih sependapat
bahwa sumber utama hukum Islam adalah al Qur‟an dan Hadis. Rasulullah SAW bersabda: “
aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akantersesat selama-lamanya,
selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitab Allah (al Qur’an) dan sunahku (Hadis).

B. Sumber Hukum dalam Islam

1. Al Quran

Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Tulisannya
berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat Jibril.

Al Quran juga merupakan hujjah atau argumentasi kuat bagi Nabi Muhammad SAW dalam
menyampaikan risalah kerasulan dan pedoman hidup bagi manusia serta hukum-hukum yang
wajib dilaksanakan. Hal ini untuk mewujudkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat serta
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2
Al Quran sebagai kalam Allah SWT dapat dibuktikan dengan ketidaksanggupan atau
kelemahan yang dimiliki oleh manusia untuk membuatnya sebagai tandingan, walaupun
manusia itu adalah orang pintar.

Dalam surat Al Isra ayat 88, Allah berfirman:

‫ْض ظَ ِه ْيرًا‬ ُ ‫ت ااْل ِ ْنسُ َو ْال ِج ُّن ع َٰلٓى اَ ْن يَّأْتُوْ ا بِ ِم ْث ِل ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ِن اَل يَأْتُوْ نَ بِ ِم ْثلِ ٖه َولَوْ َكانَ بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬ ِ ‫ ِن اجْ تَ َم َع‬pِ‫قُلْ لَّ ِٕٕى‬

Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
(dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun
mereka saling membantu satu sama lain."

2. Hadits

Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat serta mengakui bahwa sabda, perbuatan
dan persetujuam Rasulullah Muhammad SAW tersebut adalah sumber hukum Islam yang
kedua sesudah Al Quran. Banyak ayat-ayat di dalam Al Quran yang memerintahkan untuk
mentaati Rasulullah SAW seperti firman Allah SWT dalam Q.S Ali Imran ayat 32:

٣٢ - َ‫قُلْ اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َوال َّرسُوْ َل ۚ فَا ِ ْن تَ َولَّوْ ا فَا ِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ٰكفِ ِر ْين‬

Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa
Allah tidak menyukai orang-orang kafir."

Al Hadits sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi sebagai penguat, sebagai pemberi
keterangan, sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat hukum baru yang ketentuannya
tidak ada di dalam Al Quran. Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah Muhammad
SAW ada kalanya atas petunjuk (ilham) dari Allah SWT, dan adakalanya berasal dari ijtihad.

3
3. Ijma

Imam Syafi'i memandang ijma sebagai sumber hukum setelah Al Quran dan sunah Rasul.
Dalam moraref atau portal akademik Kementerian Agama bertajuk Pandangan Imam Syafi'i
tentang Ijma sebagai Sumber Penetapan Hukum Islam dan Relevansinya dengan
perkembangan Hukum Islam Dewasa Ini karya Sitty Fauzia Tunai, Ijma' adalah salah satu
metode dalam menetapkan hukum atas segala permasalahan yang tidak didapatkan di dalam
Al-Quran dan Sunnah. Sumber hukum Islam ini melihat berbagai masalah yang timbul di era
globalisasi dan teknologi modern.

Jumhur ulama ushul fiqh yang lain seperti Abu Zahra dan Wahab Khallaf, merumuskan ijma
dengan kesepakatan atau konsensus para mujtahid dari umat Muhammad pada suatu masa
setelah wafatnya Rasulullah SAW terhadap suatu hukum syara' mengenai suatu kasus atau
peristiwa.

Ijma dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu ijma sharih dan ijma sukuti. Ijma sharih atau
lafzhi adalah kesepakatan para mujtahid baik melalui pendapat maupun perbuatan terhadap
hukum masalah tertentu. Ijma sharih ini juga sangat langka terjadi, bahkan jangankan yang
dilakukan dalam suatu majelis, pertemuan tidak dalam forum pun sulit dilakukan.

Bentuk ijma yang kedua dalah ijma sukuti yaitu kesepakatan ulama melalui cara seorang
mujtahid atau lebih mengemukakan pendapatanya tentang hukum satu masalah dalam masa
tertentu kemudian pendapat itu tersebar luas serta diketahui orang banyak. Tidak ada
seorangpun di antara mujtahid lain yang menggungkapkan perbedaan pendapat atau
menyanggah pendapat itu setelah meneliti pendapat itu.

4. Qiyas

Sumber hukum Islam selanjutnya yakni qiyas (analogi). Qiyas adalah bentuk sistematis dan
yang telah berkembang fari ra'yu yang memainkan peran yang amat penting. Sebelumnya
dalam kerangka teori hukum Islam Al- Syafi'i, qiyas menduduki tempat terakhir karena ia
memandang qiyas lebih lemah dari pada ijma.

4
C. Macam-macam Hukum Islam

Agama Islam merupakan agama yang mengatur segala sesuatu di dalamnya. Sebagai agama
yang dirahmati oleh Allah SWT, Islam juga memiliki hukum hukum Islam sendiri yang harus
dianut oleh muslim.

Pengertian hukum Islam merupakan keseluruhan ketentuan perintah Allah yang wajib diturut
oleh muslim, yang berhubungan dengan aqidah (kepercayaan) dan hukum hukum amaliyah
(perbuatan).

Secara umum, terdapat lima jenis hukum Islam yang mengatur tiap tiap perkaran dan
perbuatan. Lima hukum Islam tersebut yaitu wajib/fardhu, sunnah, makruh, mubah dan
haram. Berikut akan ditampilkan mengenai penjelasan macam macam hukum Islam beserta
contoh contoh perkaranya.

1. Wajib (Fardhu)

Wajib atau fardhu merupakan status hukum yang harus dilakukan oleh mereka yang
memenuhi syarat-syarat wajibnya. Syarat wajib yang dimaksud adalah orang yang sudah
mukallaf, yaitu seorang muslim yang sudah dewasa dan berakal sehat.

Jika kita mengerjakan perkara yang wajib, maka akan mendapat pahala. Namun bila
ditinggalkan maka akan mendapat dosa. Beberapa contoh ibadah yang diwajibkan bagi umat
Islam adalah shalat 5 waktu dan puasa Ramadhan.

Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum wajib, yaitu:

Fardhu ‘ain : yaitu hal yang harus dilakukan oleh semua orang muslim yang sudah memenuhi
syarat tanpa terkecuali
Fardhu kifayah : yaitu hal yang harus dilakukan oleh muslim mukallaf, namun jika sudah ada
yang melakukannya, maka tidak menjadi wajib lagi bagi yang lain. Contohnya adalah shalat
jenazah.

5
2. Sunnah

Sunnah atau sunnat adalah perkara yang dianjurkan bagi umat Islam. Artinya, jika dikerjakan
maka akan mendapatkan pahala, namun jika tidak dikerjakan tidak apa-apa.

Sebagai muslim, kita sangat dinajurkan untuk mengerjakan amalan ibadah sunnah yang
jumlahnya sangat banyak sekali agar kita bisa mendapatkan pahala. Contoh amalan sunnah
yaitu sholat sunnah, puasa Senin Kamis dan lain-lain.

Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum sunnah, yaitu :
Sunnah mu’akad : yaitu perkara amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad
SAW
Sunnah ghairu mu’akad : yaitu perkara amalan sunnah yang hanya dianjurkan saja

3. Mubah

Mubah artinya adalah boleh. Dalam Islam, mubah merupakan sebuah hukum dimana seorang
muslim boleh mengerjakan suatu perkara, tanpa mendapat pahala dan dosa. Hal ini lebih
condong pada aktivitas dan kegiatan duniawi. Contoh perkara mubah antara lain adalah
makan, minum dan lain-lain.

4. Makruh

Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan. Jika dilakukan tidak
berdosa namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

Artinya, makruh adalah perbuatan yang sebaiknya dihindari meski jika dilakukan tidak
mendapat dosa, namun sebaiknya tidak dilakukan. Contoh perbuatan makruh adalah makan
sambil berdiri atau berkumur saat sedang berpuasa.

5. Haram

6
Haram adalah suatu hal yang dilarang dan tidak boleh dilakukan oleh umat Islam. Haram
termasuk status hukum dimana sebuah perkara tidak boleh dikerjakan. Jika dilakukan maka
akan mendapat dosa.

Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita menjauhi hal hal dan perbuatan yang haram
karena bisa mendekatkan kita dengan siksa api neraka. Beberapa contoh perbuatan haram
adalah perbuatan maksiat seperti zina, main judi, fitnah, makan dading babi, mencuri dan lain-
lain yang harus kita hindari.

Nah, itu tadi sedikit info mengenai macam macam hukum Islam beserta definisi dan
penjelasannya serta contoh contoh perkaranya. Sebagai muslim, hendaknya kita mengerjakan
amalan ibadah wajib dan juga mulai memperbanyak amalan sunnah kita.

Selain itu lebih baik kita menjauhi perkara perkara makruh dan tentu saja tidak melakukan hal
hal yang diharamkan dalam Islam. Semoga info tersebut bermanfaat dan mohon maaf bila ada
kesalahan.

D. Imam-imam Mujtahid

Ada dua gelar sering disandingkan dibelakang nama para imam mujtahid, pertama; Mujtahid
Mutlak ( ‫د المطلق‬pp‫) المجته‬, artinya ulama mujtahid pendiri madzhab atau peletak pemikiran
pertama, biasanya penamaan madzhabnya sesuai nama pendirinya, seperti madzhab Imam
Syafi’i. Kedua; Mujtahid Madzhab ( ‫) المجتهد المذهب‬, yaitu murid atau pengikut madzhab yang
mengembangkan pola pikir madzhab pendahulunya, pengikutnya dinamakan madzhab al-
Syafi’iyah.Diantara tokoh-tokoh mujtahid mutlak yang terkenal, diantaranya;

1.Madzab Hanafiah. Imamnya Abu Hanifah (80-150 H);


2.Mazhab Malikiyah. Imamnya Malik ibn Anas (93-179 H);
3.Madzhab Syafi’iyah. Imamnya Muhammad ibn Idris al-Syafi’i (150-204);
4.Madzhab Hanabilah. Imamnya Ahmad ibn Hanbal (164-241 H);
5.Madzhab Zhahiri. Imamnya Dawud ibn Ali al-Asbahani (202-270 H)
6.Madzhab Zaidiyah. Imamnya Zaid ibn Ali Zainul Abidin (80-122 H);
7.Madzhab Ja’fariah. Imamnya Ja’far al-Shadiq (80-122 H);

7
Diantara ketujuh nama madzhab dan tokoh pendirinya, ada yang memiliki murid dan pengikut
yang mengembangkannya dan menyebar luaskan madzhabnya. Sehingga dikenal hingga
sekarang dan mendapat banyak pengikut. Seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Syafi’i,
dan Imam Ahmad ibn Hanbal.

E. Hukum Islam Dalam Sehari-hari

Dengan ini kita semua mengerti bahwa islam mencakup keseluruhan termasuk dalam
kehidupan sehari-hari segala perbuatan kita harus bersandar pada hukum-hukum islam, baik
itu dari hubungan kita dengan Allah (Habluminallah), dengan diri sendiri, maupun orang lain
(Habluminannas).

1. Habluminallah

- Sholat

Sholat adalah salah satu ibadah wajib yang diperintahkan oleh Allah. Perintah Sholat
disebutkan berkali-kali di Al Qur’an mulai dari Surat Al Baqarah ayat 3, 43, 45, 83, 110, 153,
177, 238, 277, Surat Annisa ayat 43, 102, 103, 162, dsb, dan masih banyak lagi. Begitu
pentingnya Sholat sehingga kelak Sholat adalah ibadah pertama yang diperiksa dalam
perhitungan amal di akherat dan menjadi tolok ukur seluruh amal ibadah lainnya. Bila
sholatnya baik maka seluruh amal ibadahnya baik, begitu juga sebaliknya bila sholatnya jelek
(atau tidak pernah sholat) maka jeleklah seluruh amal lainnya.

- Membaca Al Qurán

Semua orang tahu bahwa kitab suci umat Islam adalah Al Qurán. Di dalamnya terdapat
hukum, aturan, dan pedoman dan harus dipatuhi oleh umat Islam. Terdapat juga ilmu
pengetahuan dan sejarah (cerita) bisa dijadikan hikmah bagi umat manusia. Al Qurán harus
dibaca dan dipelajari untuk dilaksanakan dan dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari.
Bila umat Islam selalu bersandar kepada Al Qurán (dan Hadits) maka akan menjadi umat
yang kuat.

2. Hubungan dengan dirinya sendiri

8
Berakhlak terhadap jasmani.

Menjaga kebersihan dirinya. Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Ia


menekankan kebersihan secara menyeluruh meliputi pakaian dan juga tubuh badan.
Rasulullah memerintahkan sahabat-sahabatnya supaya memakai pakaian yang bersih, baik
dan rapi terutamanya pada hari Jum’at, memakai wewangian dan selalu bersugi.
Menjaga makan minumnya. Bersederhanalah dalam makan minum, berlebihan atau
melampau di tegah dalam Islam. Sebaiknya sepertiga dari perut dikhaskan untuk makanan,
satu pertiga untuk minuman, dan satu pertiga untuk bernafas.

Perlu disucikan selalu, begitu juga dengan jiwa. Pembersihan jiwa beda dengan pembersihan
jasad. Ada beberapa cara membersihkan jiwa dari kotorannya, antaranya:

1. Bertaubat
2. Bermuqarabah
3. Bermuhasabah
4. Bermujahadah
5. Memperbanyak ibadah
6. Menghadiri majlis Iman

3. Habluminannas

Allah memerintahkan manusia untuk saling menyayangi dan berbuat baik satu dengan yang
lainya. Allah mengatur masalah hubungan yang baik sesama manusia antara lain tentang :

Mendahulukan kepentingan orang lain yang lebih penting (QS 2:177, 59:9),
Berbuat baik adalah merupakan sebaik-baik amalan (QS 3:92, 3:134),
Menyempurnakan takaran dan timbangan, serta tidak merugikan orang lain (QS 7:85, 11:84,
11:85, 17:35, 26:181, dsb) – mengurangi takaran termasuk korupsi kecil-kecilan.
Berinfak atau memberikan sebagian rizki kepada orang lain yang membutuhkan (QS 2:254,
3:92, 14:31, 32:16, 35:29, 42:38, dsb)
Tolong menolong dan kasih sayang (QS 5:2, 48:29, 24:22, 90:17)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sumber hukum
Islam yang disepakati oleh 'ulama, yaitu berupa Al-Qur'an, Al-Hadist, ljma dan Qiyas. Al-
Qur'an merupakan kalam Allah SWT. yang diturunkan kepada Rasulullah SWT. dan sebagai
sumber hukum Islam yang pertama dan utama dalam menentukan hukum fiqih. As-Hadist
merupakan perbuatan maupun perkataan Rasulullah SAW dan sebagai sumber hukum kedua
setelah Al-Qur'an. ljma merupakan kesepakatan seluruh para mujtahid di kalangan umat Islam
pada suatu masa ketika Rasulullah SAW, wafat atas hukum syara' mengenaisuatu keja dian
dan sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur'an dan Al-Hadist.

B. Saran

Makalah yang kami buat ini masih kurang dan mungkin masih banyak kesalahan
didalamnya. Mohon untuk diberi masukan bagaimana tentang makalah kami agar kami dapat
memperbaiki lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita/d-5216687/4-sumber-hukum-islam-yang-disepakati-ulama#

Sumber: muslimklopedia.blogspot.co.id

https://www.tongkronganislami.net/biografi-tokoh-mujtahid-4-imam-mazhab/
Adi jati kusuma "PENERAPAN AJARAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI -HARI
"http://belajar-kuyy.blogspot.com/2017/10/penerapan-ajaran-islam-dalam kehidupan.html?
m=1

11

Anda mungkin juga menyukai