PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
lainnya yang erat kaitannya dengan sub sektor peternakan, karena peternakan
sub sektor lain yang terkait. Pembaharuan skala usaha peternakan yang
kandang saja mulai dari awal pembelian ternak hingga di jual/panen , semua
hewani yang masih rendah di Negara Indonesia, peternakan menjadi salah satu
sumber unggulan dalam pelaksanaan pemenuhan nutrisi dan gizi yang begitu
1
Mendukung hal-hal diatas mahasiswa menjadi pilar dalam pelaksanaan
secara teori keilmuan dan juga pelaksanaan praktek. Khususnya pada dunia
tinggi negeri ataupun swasta dengan para pelaku usaha atau pemilik
perusahaan komersil sekali pun, sebagai bentuk kerja sama serta mitra kerja
magang untuk para peserta didik yaitu mahasiswa/i di tempatkan pada salah
satu perusahaan atau lembaga yang memiliki badan hukum resmi. Tempat
tersebut menjadi wahana belajar bagi mahasiswa/i dengan jangka waktu yang
swasta.
lebih baik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pakan
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu
Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi
dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada
pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet,
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang
dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun
kesehatan ternak.(Anonim,2009).
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik
yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan
3
terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan
Bahan pakan non konvensional yang berasal dari bahan yang belum
banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industri agro atau
2.3 Ransum
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada ternak yang disusun
dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya
2. Pellet adalah ransum yang berasal dari berbagai bahan pakan dengan
4
3. Ransum berbentuk pellet yang dipecah menjadi 2-3 bagian untuk
berbentuk pellet adalah distribusi bahan pakan lebih merata sehingga loss
nutrisi mudah dicegah dan tidak tercecer pada waktu dikonsumsi ternak.
2.4 Kosentrat
sebagai sumber protein apabila kandungan protein lebih dari 18%, Total
Ada konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari
hewan mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P
lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya :
tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan
mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat kasar lebih dari 2,5%.
bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll.
18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak,
2.5 Hijauan
Hijauan pakan ternak adalah semua bentuk bahan pakan berasal dari
tanaman atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum dipotong maupun
5
BAB III
POTENSI WILAYAH
3.1 Sejarah Singkat Peternakan Sholeh Farm
Usaha Peternakan Sholeh Farm merupakan salah satu Unit Usaha yang di
miliki oleh seorang Pengusaha Muda yang berada di Tanah Air, nama dari
pemilik usaha ini adalah Epo Bayu Ari Anggara telah menjalani bisnisnya
dengan nama Usaha Peternakan Sholeh Farm, berlokasi di Jalan Swadaya Gg.
Ajang Ambe No 1A belakang Pinang Baris Kec. Medan Sunggal Kota Madya
Medan Provinsi Sumatera Utara. Usaha ini memiliki luas lahan sebesar ± 1800
meter2 . Pada akhir tahun 2009, Usaha Peternakan Sholeh Farm ini mulai
ekor domba lokal, satu unit Gudang pakan, satu bangunan semi permanen
Catatan:
6
Direktur /Pemilik
Epo Bayu Ari Anggara
Abdurahman Solin
7
3.3 Visi dan Misi
a. Visi
b. Misi
berkualitas.
tepat guna.
8
infrastruktur pemeliharaan dan penggemukan domba, menambah daya
9
BAB IV
METODE DAN RENCANA KEGIATAN
Medan
tanggal 20 Januari s/d 20 Pebruari 2020 seperti yang dilihat pada tabel 1.
Pelaksanaan (Minggu)
No. Kegiatan Magang
I II III IV V
1. Pengenalan Lapangan
2. Pembersihan Kandang
10
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
ternak domba yang baik dan benar. Bersama sholeh farm mahasiswa magang
mempelajari jenis – jenis bahan pakan, kandungan nutrisi pakan yang baik untuk
5.2 Pembahasan
domba yang dipelihara didalam kandang (intensif) berupa konsentrat dan hijauan.
antara lain : kulit ubi, bungkil sawit, abu jagung, ampas kedelai, molases, ampas
a. Kulit Singkong
11
Kulit singkong sering kali dianggap limbah yang tidak berguna oleh
sebagian industri berbahan baku singkong. Oleh karena itu, bahan ini masih
belum banyak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja dan umumnya hanya
bernilai ekonomis tinggi, antara lain diolah menjadi tepung mocaf. Persentase
kulit singkong kurang lebih 20% dari umbinya sehingga per kg umbi singkong
daging umbi yakni 3-5 kali lebih besar, tergantung rasanya yang manis atau pahit.
Jika rasanya manis,kandungan asam birunya rendah sedangkan jika rasanya pahit,
Kulit singkong memiliki kandungan HCN yang sangat tinggi yaitu sebesar
18,0 – 309,4 ppm untuk per 100 gram kulit singkong(Nur Richana,2013). HCN
atau asam sianida merupakan zat yang bersifat racun baik dalam bentuk bebas
metillinamarin/lotaustrain.
Jumlah asam sianida (HCN) sangat bervariasi mulai dari dosis yang tidak
berbahaya (<50 ppm) sampai yang mematikan (>250 ppm). Asam sianida ini
Jika dikonsumsi terus-menerus dengan dosis ambang batas ini maka akan
pada saraf mata dan pendengaran, meningkatkan kadar tiosianat dalam darah serta
12
Namun,asam sianida ini mudah hilang selama kulit singkong diproses
Singkong.
berikut:Bungkil inti kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami
proses ekstraksi dan pengeringan. Selain itu bungkil inti kelapa sawit dapat
digunakan sebagai makanan ternak. Bungkil kelapa sawit ini termasuk dalam jenis
pakan konsentrat atau pakan penguat. Yang mana mempunyai manfaat sebagai
Potensi kelapa sawit (Elae is guineensis Jacq.) di dunia cukup besar, yaitu
sebesar 4 milyar ton. Di Indonesia, komoditas kelapa sawit cukup besar sehingga
akan mendukung potensi bungkil inti sawit (BIS) yang merupakan hasil
13
sampingan dari proses pembuatan minyak inti sawit. Devendra (1977)
inti.
daging buah inti sawit atau palm kernel. Proses pemerasan minyak secara mekanis
menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal masih cukup banyak (sekitar 9,6%).
Hal ini menyebabkan bungkil inti kelapa sawit cepat tengik akibat oksidasi lemak
yang masih cukup tinggi tersebut. Bungkil inti kelapa sawit biasanya
terkontaminasi dengan pecahan cangkang sawit dengan jumlah sekitar 9,1 hingga
22,8%. BIKS mengandung protein 14,9%, metionin 0,14%, lisin 0,49%, dan
energi metabolis 2087 kkal/kg. Pecahan cangkang mempunyai tekstur yang keras
dan tajam. Hal ini menyebabkan bahan ini kurang disukai ternak dan
dapat digunakan untuk pakan ternak sebagai sumber energi atau protein. Namun,
penggunaannya untuk pakan unggas terbatas karena tingginya kadar serat kasar
kadar dan kecernaan asam amino. Batas penggunaan bungkil inti sawit dalam 8
campuran pakan unggas bervariasi, yaitu antara 5-10% pada ransum ayam broiler
Untuk pemanfaatan bungkil inti sawit dalam ransum unggas, ada beberapa
minyak dalam bungkil inti sawit tergantung dari proses ektraksi minyaknya.
14
Dalam hal ini penggunaan mesin ekspeller cenderung menghasilkan produk
Kontaminasi tempurung kelapa sawit akan menekan nilai gizi bahan pakan ini.
2. Asam amino bungkil inti sawit sangat tidak seimbang. Kandungan lysine dan
3. Nilai kecernaan bungkil inti sawit cukup rendah baik kecernaan bahan kering,
maupun protein dan asam amino. Karena itu ketika menggunakan bungkil inti
sawit dalam jumlah tinggi, misalnya 20%, maka penyusunan ransum harus
selain tongkol dan merupakan bagian pangkal dari biji jagung. Limbah
15
pembuatan hay dan juga silase. Teknologi tersebut selain menambah nutrisi
dijadikan pakan hijauan ketika musim kemarau (Umiyasih dan Wina, 2008).
d. Ampas Kedelai
Ampas kedelai merupakan hasil sampingan dari pengolahan tahu dan susu
sari kedelai, kemudian di olah menjadi tahu dan susu kedelai serta ampas. Ampas
kedelai jumlahnya banyak, seiring dengan meningkatnya jumlah tahu dan susu
kedelai yang di buat. Ampas kedelai yang dihasilkan 1,5-2 kali berat bahan baku
kedelai kering. Pada tahun 1998 dilaporkan bahwa ampas tahu yang dihasilkan
dari seluruh industri tahu di Indonesia sebesar 13,988,864 kg per hari (BPS1998).
Selama ini ampas kedelai hanya digunakan untuk pakan ternak dengan harga jual
Gizi yang terkandung dalam ampas kedelai masih cukup tinggi, terutama
protein dan serat. Hasil penelitian Sulistiani (2004) menunjukan bahwa ampas
tahu mengandung air 89,9%, protein 1,3%, lemak 2,2%, abu 0,3%, karbohidrat
6,3%, serat pangan tidak larut 1,0% dan serat larut 4,7%.
e. Molases
berbentuk cair. Molases adalah limbah utama industri pemurnian gula. Molases
Oleh karena itu, molases memilikikandungan nutrisi atau zat gizi yang cukup
baik. Sumber molases sendiri didapatkan dari dua macam. Pertama dari tebu dan
16
kedua dari bit. Dari kedua sumber sumber tersebut akan didapatkan molases yang
pada limbah akhir yang diperoleh dari kristalisasi nira. Jumlah molases yang
diperoleh dan kualitas molases memberikan informasi tentang sifat dari nira dan
Rerata
Komponen Komponen Jumlah (mg/L)
(%)
Air 20 COD 200.000 – 1.500.000
Sukrosa 35 N 2500
Glukosa 7 P 350
Fruktosa 9 Sulfat 25.000
Gula Pereduksi 3 Fosfat 400-600
Karbohidrat lain 4 CI 35.000
Abu 12 ZN 5.0-8.0
Nitrogen 4.5 K 15.000
Asam nir-nitrogen 5 CA 8.000
Lilin, steroid,fosfolipid 0.4 - -
Sumber : Sistem Informasi Pakan Dan Nutrisi (BPTP Jawa Barat)
f. Probiotik Starbio
sapi, berfungsi membantu penguraian stuktur jaringan pakan yang sulit terurai.
Starbio telah banyak di gunakan oleh peternak atau peneliti sejak tahun 90-an
Probiotik starbio terdiri dari 9 koloni mikrobia yang berasal lambung ternak
ruminansia dan di kemas dalam campuran tanah dan akar rumput serta daun-
17
daunan yang telah membusuk . Probiotik starbio dipasarkan dalam bentu serbuk
untuk memecah karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, dan lignin) dan protein serta
lemak. Manfaat probiotik starbio dalam ransum ternak adalah meningkatkan daya
cerna, penyerapan zat nutrisi dan efesiensi penggunaan ransum (Lembah Hijau
Multifarm, 2015).
g. Ampas Sagu
dipisahkan dari sari sagu), Serat kasar 18,8% (pertnian.go.id dan Kasmirah D).
18
untuk sistem bulky pada rumen sekaligus pemenuhan serat dan kosentrat sebagai
Cara ini dilakukan berguna untuk daya serap pakan yang baik pada ternak
tersebut, Air minum yang terus menerus tersedia dengan baik. Pola kesehatan juga dijaga
sanitasi lingkungan dan pemberian obat-obatan pada ternak yang sakit dan pemberian
Adalah rumput berukuran besar bernutrisi tinggi, tumbuh tegak lurus, merumpun
lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang tebal dan keras, daun
panjang. Kandungan gizi rumput gajah terdiridari 19,9% bahan kering; 10,2%
protein kasar; 1,6% lemak; 34% serat kasar; 11,7% abu dan 42,2% bahan ekstrak
tanpa nitrogen.
BAB VI
MASALAH DAN PEMECAHAN
6.1 Masalah
3. Pakan yang dibuat atau diracik sendiri oleh sholeh farm belum di uji
19
6.2 Pemecahan Masalah
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
molases, ampas sagu dan starbio. Dan mengolahnya sendiri, sehingga kita
2. Manajemen dan sistem pemiliharaan yang baik dan benar telah di terapkan
di CV. Sholeh Farm, sehingga kenaikan bobot badat dapat tercapai dengan
baik.
3. CV. Sholeh Farm juga menerima pesanan pasar, berubapa hewan akikah.
20
7.2 Saran
bermanfaat bagi CV. Sholeh Farm. Adapun saran yang dapat penulis berikan:
DAFTAR PUSTAKA
21
Lembagah Hijau Multifarn, 2015. Tugas Akhir. Agustina Astri Wulandari.
Fakultas Ilmu Budaya. Surakarta.2015.
Wina, 2005. Mikroba Yang Dimanfaatkan Sebagai Suplemen Pakan Dapat
Berasal Dari Bakteri, Jamur, Khamir Atau Campurannya.
Sinurat, 2012. Penggunaan Bungkil Inti Sawit (Teknologi Pemanfaatan Hasil
Samping Industri Sawit Untuk Meningkatkan Ketersediaan Bahan
PakanUnggas Nasional).
Salim, 2011. Mengolah Singkong Menjadi Tepung MOCAF. Yogyakarta: Andi
Offset.
Nur Richana, 2013. Mengenai Potensi Ubi Kayu Dan Ubi Jalar.
www.Pertanian.go.id. Kementrian Pertanian RI.
akoso, 1996. Kesehatan Sapi Kanisius; Yogyakarta.
Olbrich, 2015. Penetapan Kadar Abu Sulfat Molases.
Blogaset.Blogspot.com.akses 20 Pebruari 2020.
Sulistiani, 2004. Pemanfaatan Ampas Tahu Dalam Pembuatan Tepung Tinggi
Serat Dan Protein Sebagai Alternatif Bahan Baku Pangan Fungsional. E-
jurnal.uajy.ac.id. akses 20 Pebruari 2020
LAMPIRAN
22
Lampiran 2. Pemberian Hijauan Pakan Ternak
23
Lampiran 3. Penjemuran Ampas Sagu
24
Lampiran 4. Kunjungan Dosen Pembimbing
25