Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN TINGKAT STRES PERAWAT DI RUANGAN

ICU (INTENSIVE CARE UNIT) DAN ICCU


(INTENSIVE CARDIAC CARE UNIT)
RSUD Dr. SOEDARSO
PONTIANAK

Selly Malisa*, Argitya Righo **, Faisal Kholid Fahdi ***

*Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura, **Program Studi Farmasi Universitas Tanjungpura,
***Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura

Skripsi, Januari 2018


Selly Malisa
CXXV + 53 Halaman + 3 Tabel + 2 Gambar + 7 Lampiran
ASBSTRA
Latar Belakang : Stres muncul apabila sesorang mengalami beban kerja atau tugas berat yang tidak mampu
diatasi. Stres yang terjadi pada perawat diakibatkan beban kerja yang berlebihan dan kurangnya istirahat terlebih
perawat yang bekerja di Intensive Care Unit dan Intensive Cardiag Care Unit yang beban kerjanya lebih tinggi
dari ruangan-ruangan lain.
Tujuan : Mengetahui gambaran tingkat stres perawat yang bekerja di ruangan Intensive Care Unit dan Intensive
Cardiag Care Unit di RSUD Dr. Soedarso Pontianak
Metode : Kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif, penelitian ini menggambarkan
fenomena yang terjadi pada responden penelitian. Penelitian ini diambil dalam satu waktu sehinnga
menggunakan pendekatan cross sectional.
Hasil : Hasl univariat menunjukkan bahwa rentang usia terbanyak ialah 23 – 33 (55,6%), jenis kelamin
terbanyak perempuan (72,2%), lama bekerja terbanyak 4 – 13 tahun (44,4), dan pendidikan terkahir terbanyak
ialah DIII (86,1%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan hasil gambaran tingkat stres perawat ICU dan ICCU dengan
rentang usia 23 – 33 tahun terbanyak 14 responden mengalami tingkat stres normal, tingkat stres menurut
karakteristik jenis kelamin terbanyak perempuan dengan 16 responden yang memiliki tingkat normal, sedangkan
untuk pendidikan terbanyak DIII dengan 19 responden dengan tingkat stres normal dan lama bekerja terbanyak
4 – 13 tahun dengan 6 responden yang mengalami stres normal.
Kata Kunci : Referensi : (2007-2017)
DESCRIPTION OF NURSE STRESS IN THE ROOM
ICU (INTENSIVE CARE UNIT) AND ICCU
(INTENSIVE CARDIAC CARE UNIT)
RSUD Dr. SOEDARSO
PONTIANAK

Selly Malisa*, Argitya Righo **, Faisal Kholid Fahdi ***

*Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura, **Program Studi Farmasi Universitas Tanjungpura,
***Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura

Skripsi, Januari 2018


Selly Malisa
CXXV + 125 + Page +3 Table + 2 Picture + 7 Attachments
ABSTRACT
Background: Stress occurs when someone has a heavy workload or task that they cannot overcome. Stress that
occurs to the nurses is due to excessive workload and lack of rest, especially nurses who work in the Intensive
Care Unit and Intensive Cardiac Care Unit whose workload is higher than those in other rooms.
Aim: To describe the stress level of nurses who work in the Intensive Care Unit room and Intensive Cardiac
Care Unit at RSUD Dr. Soedarso Pontianak
Method: Quantitative by using descriptive research design. This research describes the phenomena that occur to
the research respondents. This study was carried out in one period of research so a cross sectional approach was
used.
Results: the univariate results showed that the stress level mostly occurred to: the age range of 23 - 33 (55.6%),
female gender (72.2%), duration of work between 4 - 13 years (44.4), and education of Diploma III (86.1%).
Conclusion: From the results of the research, it can be concluded that the stress level occurred to the nurses in
the ICU and ICCU with the age range of 23 - 33 years old with 14 respondents experiencing normal stress level;
stress level based on gender with 16 female respondents experiencing normal level; while based on education,
nurses with Diploma III with 19 respondents experiencing normal stress level; and duration of work between 4 -
13 years with 6 respondents experiencing normal stress.

Keywords: Stress Level, ICU and ICCU Nurses


Reference: (2007-2017)

* Student of Nursing Study Program of Tanjungpura University


** Lecturer of Nursing Study Program of Tanjungpura University
PENDAHULUAN Persatuan Perawat Nasional
Stres merupakan respon dari tubuh Indonesia (PPNI) pada tahun 2011
terhadap situasi dan kondisi yang mengungkapkan sebanyak 50,9% perawat
menimbulkan tekanan, perubahan dan indonesia yang bekerja mengalami
ketegangan emosi (Handoko, 2008). Penyebab utama stres kerja pada perawat
Lingkungan kerja dapat menjadi salah satu adalah beban kerja yang berlebihan,
sumber stress eksternal. Stres kerja adalah penempatan di bagian yang sibuk, gaji
ketegangan yang dengan mudah muncul yang tidak memadai, terlalu banyak
akibat kejenuhan yang timbul dari beban pekerjaan, tekanan stres kerja , sering
kerja yang berlebihan (Wijono, 2007). merasa pusing, lelah, kurang ramah,
Berbagai jenis pekerjaan dapat memicu kurang istirahat akibat beban kerja terlalu
stres kerja, namun terdapat beberapa jenis tinggi serta penghasilan yang tidak
pekerjaan yang memiliki resiko lebih besar memadai (Pongoh, 2013). Jika hal ini
untuk memicu stres kerja.Stres dapat dibiarkan tentunya akan menimbulkan
muncul apabila seseorang mengalami dampak yang lebih buruk.
beban atau tugas berat dan orang tersebut waktu, dan pekerjaan yang
tidak dapat mengatasi tugas yang melelahkan dengan waktu istirahat dan
dibebankan itu, maka tubuh akan berespon makan yang tidak mencukupi
dengan tidak mampu terhadap tugas (Sharma, Anuradha, Sanjeev, Arvind,
tersebut, sehingga orang tersebut dapat Kajal, and Rahul, 2014), kondisi kritis,
mengalami stres (Hidayat, 2011). kesedihan dan kematian yang dialami oleh
Menurut survei dari Northwestern pasien dan keluarganya, perlakuan tidak
National Life,40% pekerja melaporkan menyenangkan baik dari pasien maupun
pekerjaan mereka luar biasa keluarganya (Hayes and Bonner, 2010).
mengakibatkan stres (NIOSH). Survei Selain itu stres juga bisa terjadi apabila
nasional yang dilakukan oleh Health and kondisi pasien dan jumlah rata – rata jam
Safety Excecutive (HSE) pada tahun 2014- perawatan yang dibutuhkan untuk
2015 di inggris melaporkan jumlah kasus memberrikan pelayanan langsung pada
antara stres, depresi dan ansietas terkait pasien melebihi dari kemapuan kerja serta
pekerjaan rata-rata 1380 dari 100.000 tuntutan pekerjaan tinggi serta jumlah
pekerja (Health and Safety Executivev, perawat yang ada tidak sebanding dengan
2015). Survei oleh America Psychological jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan.
Assosiation (APA) pada tahun 2011, (Munandar, 2008).
sebanyak 20% pekerja mengalami stres Perawat Intensive Care Unit (ICU)
kerja berat. memiliki peran yang berbeda dengan
Menurut survey Nursing Times perawat yang bekerja di unit lain. Perawat
Annual Survey 2014 lebih dari 700 ICU sebagai salah satu tim kesehatan harus
responden perawat, sebanyak 63% memiliki pengetahuan yang memadai,
diantaranya mengatakan menderita mempunyai keterampilan yang sesuai dan
berkaitan dengan masalah fisik dan mental mempunyai komitmen terhadap waktu.
akibat stres. Stres akibat pekerjaan yang Perawat yang bekerja di ICU harus terlatih
berlangsung terlalu lama juga akan yang memiliki sertifikat ICU. Jumlah
mengakibatkan infark miokard akut, perawat pada ICU ditentukan berdasarkan
hipertensi, aterosklerosis, angina pektoris, jumlah tempat tidur dan ketersediaan
jantung koroner, stroke dan diametes ventilasi mekanik (Keputusan Menteri
militus (Milczarek, 2009). Stres yang Kesehatan Republik Indonesia Nomor
berlangsung terlalu lama juga dapat 1778/MENKES/SK/XII/2010).
mengakibatkan mental overload atau Sedangkan perawat Intensuve
burnout (Blais, 2012). Cardiologi Care Unit (ICCU) berperan
merawat pasien-pasien yang menderita
penyakit-penyakit serius atau berat, pasien yang digunakan sebagai subjek penelitian
yang mengalami koma atau kritis sehingga yaitu semua responden yang mengalami
kebanyakan perawat melakukan tindakan- stres. Penelitian ini menggunakan teknik
tindakan khusus dalam perawatan luka
total sampling dengan jumlah perawat
maupun pengawasan pasien trauma
maupun cedera sesuai dengan standar sebanyak 36 orang. Total sampling
asuhan keperawatan (Bayu, 2011). digunakan dikarenakan jumlah responden
Stres kerja meningkatkan tingginya yang terbatas (Dharma, 2015 Nursalam,
resiko burn out. Burnout adalah suatu proses 2008).
yang disebabkan oleh stres pekerjaan yang
Affective instrument meliputi
tidak terartasi sehingga menyebabkan
kelelahan emosi, perubahan kepribadian dan kuesioner DASS 42 terdiri dari 14
penurunan pencapaian pribadi (Kohler, 2013). pertanyaan.stres, responden diminta untuk
Burnout dapat terjadi karena stres kerja yang memilih salah satu jawaban yang tersedia,
berkepanjangan dan merupakan suatu keadaan
yaitu: tidak pernah, terkadang, sering, dan
yang tidak dapat dihindari oleh perawat dalam
menjalankan tugasnya memberikan asuhan hampir selalu,dengan menggunakan tanda
keperawatan pada pasien di rumah sakit checklist (√ ). Untuk interpretasi hasil
(Muklas, 2008). Oleh sebab itu stres pada ukur, jika nilai skor total 0 -14 ; Normal,
perawat perlu diatasi, karena apabila seorang
15-18 ; ringan, dan 19-25; sedang, 26-33 :
perawat mengalami stres yang tinggi akan
berdampak pada kualitas pelayanannya. berat, >34:sangat berat.
penelitian ini untuk mengetahui
Banyak masalah yang menjadi pemicu
perawat ICU dan ICCU yang mengalami stres karakteristik responden meliputi usia,
akbiat dari pekerjaan, tentunya respon setiap pendidikan, jenis kelamin, lama bekerja.
individu berbeda-beda terhadap stressor stres Hasil dari karakterisitik responden
itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas maka menurut usia tertinggi pada usia 23-33
peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Gambaran Tingkat Stres Perawat diruangan sebanyak 20 responden (55,6%),
ICU dan ICCU RSUD dr. Soedarso karakterisitik responden menurut jenis
Pontianak” kelamin tertinggi pada jenis kelamin
perempuan sebanyak 26 responden
(72,2%), karakterisitik responden menurut
METODE PENELITIAN
pendidikan terbanyak DIII sebanyak 31
Jenis penelitian ini bersifat responden (86,1%) dan karakterisitik
kuatitatif dengan menggunakan desain reponden menurut lama bekerja terbanyak
penelitian deskriptif, yang mana dalam 4-13 tahun sebanyak 16 responden
penelitian ini akan mendeskripsikan atau (44,4%).
menggambarkan fenomena yang terjadi
pada responden penelitian, dan kemudian
pemeriksaan atau penelitian ini diambil HASIL PENELITIAN
dalam satu waktu sehingga menggunakan
1. Analisa Univariat
pendekatan cross sectional (Dahlan 2013).
1.1 Distribusi karakteristik
Populasi pada penelitian ini ialah
perawat yang bertugas diruangan ICU dan responden berdasarkan usia,
jenis kelamin, lama bekerja, dan
ICUU Rumah Sakit Umum Daerah dr.
pendidikan
Soedarso Pontianak yang berjumlah 36
orang (Notoatmodjo, 2012).Sampel
penelitian bagian dari populasi terjangkau
Tabel 4.1 karakteristik responden Sumber : Data primer (2018), data diolah
berdasarkan usia, jenis kelamin, lama Berdasarkan tabel 4.2 perawat
bekerja, dan pendidikan (N=36) yang mengalami tingkat stres normal
sebanyak 22 responden (61,4%),
karakteristik f % tingkat responden yang mengalami
Usia < 23 0
tingkat stres ringan sebanyak 7
0
23 – 33 20 55,6
responden (19,4%), dan responden
yang mengalami stres sedang
34 – 45 15 41,7
sebanyak 7 responden (19,4%).
> 45 1 2,8

Laki-laki 10 27,8
PEMBAHASAN
Jenis Kelamin
Perempuan 26 72,2 Gambaran Karakterisitik Responden

<4 13 36,1
a. Usia
Lama Bekerja
Berdasarkan hasil penelitian yang
4 _ 13 16 44,4
didapatkan mengenai tingkat stres
14 – 22 5 13,9
perawat di ruangan ICU/ICCU jumlah
>22 2 5,6
responden untuk responden usia 34 –
45 memiliki jumlah responden
Pendidikan
S1 5 13,9 sebanyak 15 (41,7%) dengan memiliki
DIII 31 86,1 tingkat stres normal sebanyak 7
responden, tingkat stres ringan
Sumber : Data primer (2018), telah diolah
sebanyak 3 responden dan responden
Berdasarkan tabel 4.1
yang memiliki tingkat stres sedang
didapatkan hasil karakteristik
sebanyak 5 responden. Hasil
responden berdasarkan usia
penelitian didukung oleh penelitian
terbanyak ialah rentang usia 23 – 33
Kurnia (2015) dimana dari 33
sebanyak 20 responden (55,6%),
responden 26 diantaranya berusia 20 –
karakteristik responden berdasarkan
40 tahun (78,8%). Ini menujukkan
jenis kelamin terbanyak ialah
bahwa perawat ICU berada pada usia
responden perempuan sebanyak 26
dewasa tengah. Menurut Rahayu
responden (72,2%), karakteristik
(2012) dalam Kurnia (2015)
responden berdasarkan lama bekerja
menyatakan dewasa tengah
terbanyak ialah 4 – 13 tahun
merupakan usia produktif dimana
sebanyak 16 responden (44,4%), dan
karaktersitik perkembangannya pada
karakteristik responden berdasarkan
masa ini stabilitas mulai timbul dan
pendidikan responden terbanyak
meningkat, citra diri dan sikap
yang berpendidikan DIII sebanyak
pandang lebih realitas, menghadapi
31 responden (86,1%).
masalah lebih tenang sehingga yang
1.2 Distribusi karakteristik responden
terjadi pada perawat ICU/ICCU lebih
status skor stres perawat di ruang
dapat meminimalisir beban kerja.
ICU dan ICCU
Tabel 4.2 karakteristik responden b. Jenis Kelamin
berdasarkan skor stres perawat di ruang Berdasarkan hasil penelitian
ICU dan ICCU didapatkan jumlah responden yang
Karakterisitik f % berjenis kelamin perempuan lebih
Status
Stres
Normal
22 61,4
banyak dari pada responden laki-laki
Ringan 7 19,4 dengan jumlah 26 responden (72,2%).
Sedang 7 19,4 Pada tingkat stres responden
Parah 0 0
Sangat Parah 0 0
perempuan memiliki tingkat stres
ringan 5 responden dan 4 responden
yang memiliki tingkat stres sedang, ini membuat perawat tersebut terbiasa
sisanya dengan tingkat stres normal. dengan kondisi pekerjaan yang harus
Pada tingkat stres dilihat dari dilakukan sehari-hari pada tempat dan
jenis kelamin masih belum jelas, waktu yang sama sehingga mereka
menurut penelitan yang dilakukan cenderung tidak mengalami stres
Williams dan Umberson (2000) daripada perawat yang belum lama
dalam Ratnaningrum (2012) bekerja.
menemukan bahwa perbedaan Penelitian ini sejalan dengan
gender dalam kesehatan dan penelitan yang dilakukan oleh
kesejahteraan sosial mencerminkan Jusnimar (2012) menyatakan bahwa
perbedaan ekposure dan kerentanan responden yang lama kerja 1-5 tahun
terhadap stres, dimana perempuan memiliki tingkat stres ringan 17,6 %,
dikatakan morbiditas yang lebih stres sedang 82,4%, dan tanpa ada
besar dan tekanan psikologi yang yang mengalami stres berat.
lebih tinggi dari pada laki-laki. Sementara itu lama kerja 6-10 tahun
Sejalan dengan penelitian yang memiliki tingkat stres ringan sebesar
dilakukan oleh Marchelia (2014) 28,6%, stres seedang 71,4%,
jenis kelamin perempuan lebih sedangkan responden yang lama kerja
banyak mengalami stres >10 tahun mengalami stres ringan
dibandingkan dengan laki-laki, 66,7%, stres sedang 33,3 %.
sebanyak 115 responden (95,04%) d. Pendidikan
dan laki-laki sebanyak 6 responden Berdasarkan penelitian yang
(4,96%). Perempuan lebih mudah dilakukan responden yang
terkena stres dikarenakan perempuan berpendidikan DIII memiliki jumlah
memiliki kecenderungan mudah responden yang lebih besar sebanyak
mengalami kelelahan, perubahan 31 responden (86,1%) dengan tingkat
mood dan masalah kognitif. stres normal sebanyak 19 responden,
c. Lama Bekerja tingkat stres ringan sebanyak 6
Berdasarkan hasil dari penelitian responden dan tingakt stres sedang
didapatkan responden terbanyak ialah sebanyak 6 responden.
responden dengan lama bekerja 4 – 13 Sejalan dengan penelitian yang
tahun dengan jumlah responden 16 dilakukan oleh Muthmainah (2012)
responden (44,4%) dan memiliki perawat yang berpendidikan DIII
tingkat stres normal sebanyak 6 mengalami stres ringan sebanyak 15
responden, tingkat stres ringan orang (60% ) dan mengalami stres
sebanyak 6 responden dan responden sedang sebanyak 10 orang (40%). Hal
yang memiliki tingkat stres sedang ini dikarenakan semakin tinggi
sebanyak 4 responden. Pengalaman pendididkan seseorang maka semakin
kerja yang lebih lama akan banyak pengetahuan yang didapatkan
meningkatkan keterampilan seseorang sehingga mereka akan lebih mampu
dalam bekerja, semakin mudah mengatasi tekanan atau beban kerja
menyesuaikan dengan pekerjaannya, yang dihadapi.
sehingga semakin mampu Penelitian yang dilakukan oleh
mengahadapi tekanan dalam bekerja Eleni (2010), menyatakan
(Erns, Franco, Messmer & Gonzalez, pengetahuan yang didapatkan dari
2004 dalam Kurnia 2015). Marchelia pendidikan yang lebih akan
(2014) mengatakan bahwa pekerja mempengaruhi stres, diakarenakan
yang bekerja lebih dari 17-21 tahun pengetahuan yang lebih dapat
lebih mampu menyesuaikan diri digunakan untuk mengurangi stres
dengan tempat dimana ia bekerja, hal
kerja dan meningkatkan kepuasan Program Magister Manajemen
kerja mereka. Universitas Diponogoro
5. Blais, K. K., Hayes, J., Kozier, B.,
SIMPULAN & SARAN & Erb, G.( 2012). Praktik
Kesimpulan keprawatan profesional konsep dan
Dalam bab ini disimpulkan bahwa praktik Ed Ke-4 Jakarta : EGC.
perawat yang bekerja diarea (ICU/ICCU) 6. Chulay, M., & Burn, S.M., (2006).
di RSUD Dr.Soedarso dengan stressor AACN Essentials Of Critical Care
yang dihadapi tidak menyebabkan perawat Nursing, International Edition.
yang bekerja mengalami stres, dengan McGrawhill Company. New York
hasil signifikan dengan rentang stres yang 7. Danang, P. (2009). Hubungan
didapatkan normal. Stress Kerja dengan Adaptasi Pada
Saran Perawat Di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Pandan Arang.
Dari hasil penelitian ini peneliti (Tesis). Jakarta: Universitas
memberikan saran pada : Indonesia.
8. Depkes RI (2009). Undang-undang
1. Insitusi, perlunya kajian lebih dalam
kesehatan. Jakarta : Depkes RI
mengenai stres pada pelayanan
9. Depkes RI (2006).Standar
asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan ICU.
2. Praktisi, pentingnya manajemen stres
Direktorat Keperawatan dan
terhadap pelaksanaan asuhan
Keteknisian Medik Direktorat
keperawatan.
Jendral Pelayanan Medik. Jakarta :
3. Peneliti selanjutnya, penelitian ini
10. Desimar R (2015). Tingkat Stres
memperlihatkan gambaran tingkat
Kerja Perawat dengan Perilaku
stres, sehingga perlu diteliti
Caring Perawat. Jurnal Kesahatan
manajemen stres pada tingkat stres.
Mar 30;4 (1)
DAFTAR PUSTAKA 11. Dharma, K.,K. (2015). Metodologi
Penelitian Keperawatan. Jakarta:
1. Adipati EG, Boekoesoe L. (2014). Trans Info Media.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 12. Dwijayanti, W, (2012). Stres kerja
Stres Pada Perawat Di RSUD pada perawat pelaksana di ruang
DRMM Dunda Limboto rawat inap RS Krakatan Medika
2. Alamin AM. (2015). Hubungan tahun 2010
Antara Mutu Pelayana Perawat 13. End Allfar H, Reni Prima Gusty,
dan Tingkat Pendidikan dengan Yulastri Arif. (2012). Pengaruh
Kepuasan Pasien Peserta Badan Pelatihan Komunikasi Asertif pada
Penyelengara Jaminan Sosoial Perawat Pelaksana yang
(BPJS) Kesahatan di ruang Inap Mengalami Konflik Interpersonal
Rumah Sakit islam (RSI) Siti terhadap Kinerjanya dalam
Maryam Kota Manado. Pharmaco Memberikan Asuhan Keperawatan
sep 1;4(4) di Ruang Rawat Inap RSUD Solok.
3. American Psychological Volume 8, No 2, Desember 2012
Assocoation. (2011). Stress in the 14. Enggune M, Ibrahim K, Agustina
Workplace Survey Summary. HR. (2014). Persepsi Perawat
4. Azazah, Indriyani (2009). Neurosurgical Critical Care Unit
Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Perawatan Pasien
dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Menjelang Ajal
Perawat wanita Rumah Sakit. Tesis 15. Ernst, M., Franco, M., Messmer,
P.R., & Gonzalez., (2004). Nurses
Job Satisfaction, Stress and Jurnal of Patient. Diperoleh
Recognition in a Pediatric setting. september 1;9(3) :122-8
http://www. Proquest.com 26. Jusnimar. (2012). Gambaran
16. Gunawati, (2006). Hubungan Tingkat Stres Perawat Intensive
antara efektivitas komunikasi Care Unit (ICU) di Rumah Sakit
mahasiswa-dosen pembimbing Kanker Dharmais. Skripsi Program
utama skripsi dengan stres dalam Ilmu Keperawatan Universitas
menyusun skripsi pada mahasiswa Indonesia.
universitas diponogoro. 27. Karambut CA. (2013). Analisis
http://ejournal.undip.ac.id/index.ph Pengaruh Kecerdasaan Emosional,
p/psikologi/article/view/659 stres Kderja dan Kepuasan Kerja
17. Handoko, T. H. (2008). Terhadap Komitmen Orgaisasional
Manajemen personalia dan sumber (Studi pada perawat unit rawat
daya manusia. Yogyakarta: BPFE. inap RS panti Waliya Malang).
18. Hanafi, Muhammad, Reny Jurnal Aplikasi Manajeman Aug
Yuniasanti. (2012). Hubungan 2;10(3):pp-655
Antara Kematangan emosi dan 28. Kurnia, Murni Kasmarani, (2012).
Burnout pada Perawat rumah Sakit Pengaruh Beban Kerja Fisik dan
PKU Muhammadiyah Bantul Mental Terhadap Stres Kerja Pada
Yogyakarta Perawat di Instalasi Gawat
19. Hanafie, A. (2007). Peranan Darurat (IGD) RSUD Cianjur. Vol
ruangan perawatan intensif (ICU) 1, no 2, 767-776.
dalam memberikan pelayanan 29. Kurnia, Nur Intan Hayati HK,
kesehatan di rumah sakit. Linda Hotmaida, (2015) .
http://repository.usu.ac.id Hubungan Tingkat Stres dengan
20. Hawari. 2001. Manajemen stres, Tingkat Kelelahan Kerja Perawat
cemas dan depresi. Jakarta: ICU Rumah Sakit Immanuel
Fakultas Kedokteran UI. Bandung. Vol 9, No 1.
21. Healt and Safety Executive. Work 30. Kuruvilla, J. (2007). Essentials of
Related Stress Anxiety and critical care nursing. New
Depresion Statistic In Great Delhi:Jaypee
Britain 2015 31. Matud, M, P. (2005). The
22. Hidayat, AAA, (2011). Pengantar psychological impact of domestic
Konsep Dasar Keperawatan, violence on Spanish women.
Salemba Medika, Jakarta. Journal of Applied Social
23. Indriyani, A. (2009). Pengaruh Psychology, 35 (11), 2310-1322.
konflik peran ganda dan stres kerja 32. http://ejournals1.undip.ac.i
terhadap kinerja perawat wanita di d/index.php/jkm
rumah sakit. Tesis. Fakultas 33. Marchelia, Venny. (2014). Stres
Manajemen Universitas Kerja Ditinjau dari Shift Kerja
Diponegoro. pada Karyawan.Vol 2. No 01
http://eprints.undip.ac.id :2301-8267
24. Ismail CS, Arsin AA, Maidin MA. 34. Mealer, M. L. (2007). Increased
(2013). Analisa Faktor Yang prevalence of post trumatic stress
Berhubungan Dengan Stress Kejra disorder symptoms in critical care
Pada Perawat Di Rumah Sakit nurses. American Journal of
Umum Bahteramas Respiratory & Critical Care
25. James JT. (2013). A new, evidence Medicine, Vol 175, p.693-697.
– based estimate of Patient Harms 35. Miczarek, M., Schrieider, E., &
Associated woth Hospital care. Rial Gonzales, E. OSH in Figures :
Stress at Work Facts and Figures. 46. Sulsky,L., & Smith, C. (2005).
European risk abservatory report. Work stress. Canada : Thomson
Diperoleh tangga 25 oktober 2017 Learning Inc.
36. Milutinovic D, Golubovic B, Brkic 47. Supardi, (2007). Analisa Stres
N, Prokes B. (2012). Profesional Kerja pada Kondisi dan Beban
stress and health among critical Kerja Perawat dalam Klasifikasi
care nurse in serbia. Pasien di Ruang Rawat Inap
37. Mojoniyola, J. K. 2008. Effect of Rumah Sakit TK II Putri Hijau
Job Stress Health, Personal and KesdamI/Medan. Tesis program
Work Behavior of Nurse in Public Pasca Sarjana Universitas
Hospital in Ibadan Metropolis, Sumatera Utara.
Nigeria. Ethno_Med Journal 143- 48. Spears, A. (2008). Work Related
148. Stres. Victoria: Health and Safety
38. Munandar, AS. (2008). Psikologi Executive Inc.
Industri dan Organisasi, edisi 1, UI 49. Paula J,Christensen & Janet W,
Press, Jakarta. kenney (2009). Applikcation of
39. Muthmainah, Inn. (2012). Faktor- Conceptual Models EGC
faktor Penyebab Stres Kerja di 50. Ugur, S., Acuner, A.M., Gokta’s
Ruang ICU Pelayanan Jantung B., dkk, (2007). Effects of Physical
Terpadu Dr. Cipto Mangunkusumo Environment on The Stress Levels
Jakarta. Skripsi Program Ilmu of Hemodialysis Nurse in Ankara
Keperawatan Universitas Turkey. Jurnal of Medical System
Indonesia. 31, 283-287
40. NIOSH. Stres at work. Diperoleh 51. Vickie Millazo. (2014). Are You
tanggal 24 Oktober 2017 dari http : way too Stressed Out?. Survey
//www.cdc.gov/niosh/docs/99-101. Results An Assessment of The
pdf Stress Levels Of Nurses in the
41. NIOSH. 2008 Exposure to Stress United Ststes. Diperoleh tanggal 24
Occupational Hazards in Hospital. Oktober 2017
NIOSH. 52. Wasis. (2008). Pedoman Riset
42. Notoatmodjo. (2012). Metodelogi Praktis Untuk Profesi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Keperawatan. Jakarta: EGC
Rineka Cipta. 53. Wijono, S. ( 2007). Kepuasan dan
43. Nursalam. (2008). Konsep dan stress kerja . Salatiga: Penerbit
Penerapan Metodologi Penelitian Sari.
Ilmu Keperawatan. Jakarta: 54. Xianyu Y, Lambert VA.
Selemba Medika. Investigation of the relationships
44. Sharma, Parul , Anuradha among workplace stressors, ways
D, Sanjeev D, Arvind S, Kajal S, of coping, and the mental health of
and Rahul B. Occupational stress Chinese head nurses. Nurs Health
among staff nurses: Controlling the Sci. 2006;8:147–55. Diunduh pada
risk to health. Indian J Occup tanggal 19 Juli 2017, dari
Environ Med. 2014 May-Aug; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
18(2): 52–56. doi: 10.4103/0019- ed/16911174
5278.146890
45. Stuart, G. W., & Laraia, M. T.
(2005). Principles and practice of
psychiatric nursing (8th edition).
Missouri: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai