PETA KONSEP
Pengertian dan Dasar Hukum/Dalil Naqli Beriman kepada Rasul Allah swt
IMAN
KEPADA Tanda-tanda Beriman kepada Rasul-rasul Allah dan Sifat-Sifat Rasul-
RASUL- rasul Allah swt
RASUL
ALLAH
SWT Contoh-contoh Perilaku Beriman kepada Rasul-rasul Allah swt.
Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3.Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan internasional.
KI 4.Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat informasi dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan lingkup kajian Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak, terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah kongkrit terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.
Kompetensi Dasar
1.15 Meyakini adanya rasul-rasul Allah swt.
2.15 Menunjukkan perilaku saling menolong sebagai cerminan beriman kepada rasul-rasul Allah swt.
3.15 Menganalisis makna iman kepada rasul-rasul Allah swt.
4.15 Menyajikan hubungan antara iman kepada rasul-rasul Allah swt dengan keteguhan dalam bertauhid,
toleransi, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1.15.1 Menerima adanya rasul-rasul Allah swt.
1.15.2 Meyakini adanya rasul-rasul Allah swt.
2.15.1 Memilih sikap dan perilaku saling menolong sebagai cerminan beriman kepada rasul-rasul Allah swt.
2.15.2 Membangun sikap dan perilaku saling menolong sebagai cerminan beriman kepada rasul-rasul Allah
swt.
2.15.3 Menunjukan sikap disiplin,jujur dan bertanggungjawab,sebagai implementasi berimankepada malaikat-
malaikat Allah Swt.
3.15.1 Menjelaskan pengertian iman kepada rasul-rasul Allah swt.
3.15.2 Menyebutkan dalil naqli tentang beriman kepada rasul-rasul Allah swt.
3.15.3 Menyebutkan nama-nama rasul-rasul Allah swt. yang wajib diimani beserta sejarahnya.
3.15.4 Menyimpulkan hikmah beriman kepada rasul-rasul Allah swt.
4.15.1 Mempresentasikan hubungan antara iman kepada rasul-rasul Allah swt dengan keteguhan dalam
bertauhid, toleransi, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah
$ã:kfApu~fQêãûfIêãdqA<9nQ@qf-o@äjn~ædä]äN}üunQêãéM<=jQoQ
vp=ZBeã=)üu~fQú=}v=RBeã8ãqA9}9Eåä~&eãLä~æ9}9Eg-<än~fQSfÊ:ãhq}
SMppu~&ça<1ã u~&ça<ã9nAýYkfApu~fQêãûfIéçneã1ãCf-.191ãäniuY=R}
vlã9tF&mãhwAvüêãdqA<dä^YhwAvãoQ%=ç5ü9jIä}dä]pu};2Y2Qu~Za
lã#~çeã/2%pläNi<hqJ%pÕäa?eã/Ò%pÕwJeã k~^%pêãdqA<ã9jIlüpêãvãueã
dä]läj}vãoQ%=ç5ýYdä] u]9J}p ufzB} ueänç.RY#]9Idä]w~çAu~eã#RË&Aã
#]9Idä] r=Ep rR5<9^eäæ oiÒ%p=5vã hq~eãp ufA<p uç&ap u&bywipêäæoiÒ%lü
dä] !ã=} umýY rã=% ob% ke lýY rã=% cmýaêã9çR% lãdä] läB1vã oQ%=ç5ýY dä]
dä]ät%ã<äiã oQ %=ç5ýY dä] gyäBeã oikfQýæätnQ dÒBjfi dä]ÖQäBeã oQ %=ç5ýY
än*çfY _fËmã Z lä~nçeãð lqeqË&} xäFeã xäQ<ÖfReãÕã=ReãÕäZ<ã ú=% lãpät&æ<Öivã9f% lü
Modul PAI BP SMK Kelas XI Semester Genap 13 SMK Negeri 1 Klaten
kbjfR} kb%üg}=ç-umýYdä]kfQüueqA<pêü#eä]gyäBeãoiú<9%ü=jQä} dä] Zä~fi
Ä kfBi rãp<Å kbn}8
Hadits dari Umar ra. Beliau berkata, “Tatkala kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW pada
suatu hari, tiba-tiba muncullah di tengah-tengah kami seorang laki-laki yang amat sangat putih bajunya,
amat sangat hitam rambutnya, tidak ada bekas melakukan perjalanan dan tidak ada seorangpun diantara
kami yang mengenalnya, lalu dia duduk dihadapan Nabi SAW dan menempelkan lututnya ke lutut Nabi
SAW, dan meletakkan kedua tangannya ke paha beliau lalu berkata: “Wahai Muhammad beritakan
kepadaku apakah Islam itu ? Rsulullah SAW bersabda: Islam adalah engkau bersyahadat bahwa tidak ada
illah yang haq untuk disembah kecuali Allah SWT, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah SWT,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, shoum ramadhan dan berhaji ke Baitullah jika engkau kuasa
perjalanannya” orang itu berkata “Engkau benar”, maka kami heran, dia yang bertanya, dia pula yang
membenarkannya, lalu dia berkata lagi, “Beritakan kepadaku tentang Iman”? Nabi bersabda, “Engkau
beriman kepada Allah swt, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rosul-Nya, hari akhir dan engkau
beriman kepada takdir baik dan buruk.” Dia berkata :”Engkau benar.” Lalu dia bertanya lagi :”Kabarkan
kepadaku tentang Ihsan”?, Nabi SAW bersabda:”Engkau beribadah kepada Allah SWT seakan-akan
engkau melihat-Nya, dan jka engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Dia
berkata:”Engkau benar.” Dia berkata:”Beritakan kepadaku tentang hari kiamat”, Nabi SAW bersabda
yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu dari yang bertanya,” Dia berkata: “Beritakan kepadamu tentang
tanda-tandanya.” Beliau Nai SAW bersabda:”jika seorang budak melahirkan majikannya, dan jka engkau
melihat orang-orang yang telanjang kaki, berpakaian compang-camping, miskin dan penggembala domba
telah berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan.” Kemudian orang itu pergi dan aku tinggal beberapa
lama, lalu Nabi SAW bersabda,”Wahai Umar, tahukah kamu siapa tadi yang bertanya ?” Aku menjawab,”
Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda,”Dia adalah malaikat Jibril yang datang kepada
kalian untuk mengajari urusan dien (pokok-pokok agama) bagi kalian.” (H.R. Muslim).
Para Rasul Allah swt yang sebagiannya diceritakan dalam al-qur’an dan sebagiannya tidak dikisahkan
sebagaimana firman Allah swt dala Q.S. Al-Mu’minun (40) ayat 78;
GbBUãp ûj&~eãp )=^eã ú;ep dqA=fep uffY ú=^eã gsü oi ueqA< 2Qêã xäYüäi
kbtmäip rp;6Y dqA=eã kb%ãäip kbni xä~nUöã GæÖep8 lqb}v éa g~çBeã oæãp
×* åä^Reã9}9Eêã lãêããq^%ãpãqt&mäY unQ
Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang
berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar
di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka
terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
Para rasul Allah swt harus diteladani karena memiliki sifat-sifat wajib yaitu:
a. Siddiq artinya benar maksudnya; Para Rasul senantiasa benar, baik perkataan, perbuatan maupun
sikapnya/adabnya, maka mustahil para Rasul bersifat kizib (dusta);Semua perkataan dan perbuatan rasul
tidak pernah bohong atau dusta. Lihat Q.S. Maryam/19 ayat 41, An-Najm/53 ayat 2-4
b. Amanah artinya dapat dipercaya maksudnya; apa yang diamanahkan kepadanya baik dari manusia
apalagi dari Allah swt senantiasa disampaikan kepada yang berhak dan yang harus di sampaikan kepada
umatnya pasti di sampaikan. Untuk itu para Rasul Allah swt mustahil bersifat khianat, baik
menghianati manusia apalagi mengkhianati Allah swt. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti
dilaksanakan.Lihat Q.S. Asy-Syu’aro/26 ayat 106-107, Al-An’am/6 ayat 106
c. Tabligh artinya menyampaikan, maksudnya; apapun yang Allah swt wahyukan kepadanya untuk
disampikan kepada umatnya pasti disampaikan, maka mustahil bersifat khitman (menyembunyikan)
sesuatu yang telah Allah swt wahyukan kepadanya Setiap firman dan risalah yang ia terima dari Allah
Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya..Lihat Q.S. al-Maidah/5 ayat 67, Al-An’am/6 ayat 50
d. Fathonah artinya cerdas maksudnya; sebagai utusan Allah swt, para Rasul dibekali dengan intelektual
yang tinggi, sehingga mampu menyampaikan argumentasi-argumentasi yang tepat dan umatnya mudah
untuk memahami ajaran-ajaran yang di sampaikannya, sehingga mustahil bersifat baladah (bodoh),
Meskipun Rasulullah saw. tidak bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai. Lihat Q.S. Al-
A’rof/7 ayat 199
Tentang jumlahRasul yang diabadikan namanya dalam Alqur’an dan wajib diketahui dan di Imani oleh kaum
muslimin ada 25 orang Rasul. Delapan belas nama dari mereka disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-An’am
ayat 83-86, sedangkan yang lain menyebar di surat-surat lain dalam Al-Qur’an.
lp9Qq}äilp=}hq}ktmüäakteg.R&B%vpgA=eãoih?Reããqepã=çIäja=çIäY
áF lq^BZeã hq^eãvã cft} gtY Wfæ<ätm oiÖQäAvããq*çf} ke
Artinya: Maka Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul
Telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka
melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan
melainkan kaum yang fasik.
Jumlah Nabi dan Rosul sebagaimana dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
bahwa Nabi jumlahnya 124.000 orang sedangkan Rosul berjumlah 315 orang
äZeü lp=FQpÖRæ<üp [eüÖyäi dä] xä~çmöã Õ9Q xäYp kaêã éçmä} #f] Öjاiü )ü oQ
Ä9Mü rãp<Å ãRZUäj-=FQÖBj5pÖyäi (w) ce: oi gA=eã
Artinya: Dari Abi Umamah; aku bertanya “Wahai Nabiyallah, berapa jumlah para Nabi?” Beliau
menjawab”Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan diantara mereka yang termasuk Rasul
sebanyak 315 orang, suatu jumlah yang cukup banyak. (H.R. Ahmad)
Tugas Siswa:
Setiap siswa mencari salah satu kisah umat para rasul yang mendapat azab Allah swt karena
keingkarannya!
RENUNGAN
NABI MUHAMMAD SEBAGAI USWATUN HASANAH
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Q.S. Al-Ahzab ayat 21)
Barang siap yang menginginkan kebahagiaan hidup hendaknya mencontoh sikap dan perilaku Nabi Muhammad
SAW. Diantara perilaku Nabi SAW adalah :
1. Nabi SAW adalah seorang yang Tabah dan Teguh Pendirian. Sejak kelahirannya yang sudah yatim, kemudian
dalam kehidupan kesehariannya tidak terlepas dari kesedihan, namun beliau tidak pernah mengeluh. Ketika
telah diangkat menjadi nabi dan rasul dalam menyampaikan risalahnya tidak sepi dari penghinaan, ancaman,
dan serangan yang jumlah personil kaum muslimin sangat tidak sebanding, namun tidak pernah menurunkan
semangatnya untuk menyampaikan risalahnya.
2. Nabi SAW adalah seorang Pemaaf. Ketika Daksur menghadang Nabi SAW dan akan membunuhnya, namun
karena kuda yang ditunggangi Daksur jatuh dan gagal membunuh Nabi SAW, ia pun minta maaf, dan Nabi
SAW memaafkan.
3. Nabi SAW seorang yang bersifat Bijaksana Ketika Nabi SAW hijrah ke Madinah dan kaum Anshor
memperebutkan tali unta beliau agar ditambatkan di depan rumahnya dan Nabi SAW menginap di rumah itu,
Rasulullah SAW bersabda:” Lepaskan tali unta itu, dimana unta itu berhenti maka aku akan menginap di
rumah itu.” Dari peristiwa ini menjadikan tidak ada kaum anshor yang merasa diuntungkan dan dikecewakan.
4. Nabi SAW merupakan seorang yang Demokratis. Ketika terjadi perang Khandak, Rasulullah SAW menerima
usul dari Salman Al-Fasiri seorang yang baru masuk Islam namun ahli strategi perang yaitu dengan menggali
parit sekeliling Madina sebagai benteng pertahanan. Usul itu diterima, sehingga perang khandak disebut juga
perang parit.
5. Nabi SAW merupakn seorang yang tinggi kasih sayangnya terhadap anak yatim. Ketika Nabi SAW sedang
dalam perjalanan menemui seorang anak yang menangis karena tidak memiliki ayah dan ibu, sedangkan hari
raya sudah dekat dan membayangkan tidak akan dapat suka ria, maka Nabi SAW menyuruh berhenti
menangis dan mengambin Nabi SAW sebagai ayah, Aisyah sebagai ibu dan Fatimah sebagai saudaranya,
maka anak itu kemudian bersama keluarga Nabi SAW dan menjadi anggota keluarganya. Masih banyak lagi
sikap dan perbuatan Nabi yang menjadi tauladan kita.