SOAL:
1. Jelaskan mengapa Papua dan Papua Barat mendapatkan kebijakan Otsus;
2. Bagaimana pelaksanaan Otsus Papua?
3.Pemerintah akan melanjutkan pemberian dana Otsus bagi Papua. Bagaimana pendapat anda
“JAWABANNYA”
Kemenko Polhukam RI
Perjalanan implementasi Otsus Papua selama 8 tahun lebih
ternyata belum menunjukkan capaian hasil yang maksimal sebagaimana
diharapkan semua pihak sehingga menimbulkan kesan seakan-akan
pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota beserta seluruh
jajarannya termasuk aparat TNI dan Polri belum menunjukkan komitmen
yang kuat untuk secara konsisten melaksanakan amanat undang-undang
Otsus secara efektif, jujur, dan komprehensif. Beberapa kebijakan
pemerintah pusat justru dianggap mengingkari hasil kompromi tersebut.
Bilamana pemerintah dan para pihak penyelenggara negara termasuk
provinsi dan kabupaten/kota benar-benar menunjukkan kesungguhan
dalam melaksanakan amanat undang-undang Otsus, maka akan terjadi
perubahan yang signifikan kearah kemajuan dan perbaikan kualitas
kehidupan rakyat Papua dalam berbagai aspek kehidupan menuju kearah
tercapainya suasana kehidupan bersama yang aman, damai, sejahtera dan
berkeadilan.seperti yang diamanatkan UUD Negara.RI dan akan memberi
sumbangan yang signifikan pula bagi integrasi bangsa dan negara yang
semakin tokoh.
2. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD,
mengatakan bahwa keputusan itu dikeluarkan melalui rapat terbatas pimpinan di Kantor
Presiden. "Dana otonomi khusus akan diperpanjang dengan Undang-Undang baru karena
masa berlaku [UU 21/2001] akan habis bulan November 2021. Jadi Undang-Undangnya
harus disiapkan dari sekarang," katanya di Kemenko Polhukam. Penyaluran Otsus
tersebut akan diperpanjang dengan sejumlah perbaikan, yaitu menggunakan sistem Dana
Alokasi Khusus (DAK) afirmasi bersumber dari APBN. Pengelolaan dana Otsus itu, kata
Mahfud, akan terpadu dan terpandu."Tidak bisa diserahkan seperti dulu, jalan sendiri.
Sekarang terpadu dan terpandu oleh pusat. Nanti memandu itu penggunaannya," ujarnya.
Selain itu, dalam UU 21/2001, turut mengatur tentang pemekaran Papua menjadi
beberapa provinsi. Akan tetapi Mahfud enggan menjelaskan terkait pemekaran tersebut.
Menurutnya, keputusan itu akan disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito
Karnavian.Adapun sejak regulasi itu berlaku, anggaran dana otonomi khusus yang
diterima Papua dan Papua Barat mencapai Rp95,24 triliun sejak 2002 sampai 2020.
Anggaran itu berasal dari APBN