Anda di halaman 1dari 2

Kegiatan 1

Cara Kerja
1. Mencari tanah dari tempat-tempat yang berbeda.
2. Mengambil tanah kemudian letakkan dalam mangkok, kemudian bentuk menjadi bola.
Tambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam tanah hingga tanah menjadi lembab.
3. Setelah tanah dalam mangkok mulai lembab, cobalah membuat pilinan tanah yang panjang
dan pipih seperti pita. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan sehingga dapat
membentuknya menjadi pipih. Jangan lupa gunakan plastik atau kertas sebagai alas.
4. Mencocokan hasil pilinan tanahmu dengan kriteria berikut:
a. Jika tanah dapat dibuat menjadi pita yang panjang dan tipis maka disebut tanah liat (panjang
pita lebih dari 5 cm)
b. Jika tanah dapat dibentuk menjadi pita panjang tetapi dapat patah dengan mudah maka
disebut tanah lempung liat (panjang pita sekitar 2,5 cm-5 cm)
c. Jika tanah sulit dibentuk menjadi pita panjang maka disebut tanah lempung (panjang pita
maksimal 2,5 cm)
d. Jika tidak dapat dibuat pita (0 cm) maka disebut tanah pasir
e. Berilah tanda cek (v) pada segitiga klasifikasi tanah berikut sesuai dengan jenis tanahmu
5. Memberi tanda cek (v) pada kegiatan klasifikasi tanah berikut sesuai dengan jenis tanaman.
6. Selanjutnya coba pegang dan rasakan tekstur tanahmu, kemudian cocokkan hasil pilinan
tanahmu dengan kriteria yang lebih detail berikut.
a. Jika tanah terasa halus, tambahkan kata berdebu pada nama tanahmu
b. Jika tanah terasa sedikit berpasir, jangan tambahkan kata pada nama tanahmu
c. Jika tanah terasa sangat berpasir, tambahkan kata berpasir pada

Kegiatan 2
Cara Kerja
1. Memotong botol plastik menjadi dua bagian
2. Lubangi ujung botol dengan menggunakan paku/peniti. Perhatikan bahwa jumlah dan
besarnya lubang harus sama pada setiap botol.
3. Memasukan ketiga jenis tanah pada bagian atas masing-masing botol dengan volume yang
sama.
4. Memberikan air sebanyak 100 mL pada masing-masing botol, kemudian amatilah air yang
tertampung selama 15 menit.
5. Setelah 15 menit ukurlah volume air yang tertampung ke dalam gelas ukur dengan cermat,
kemudian tulis hasil pengamatanmu pada tabel.
Kegiatan 3
Cara Kerja
1. Menyediakan dua botol air minum bekas.
2. Memotong masing-masing botol seperti pola gambar berikut dengan hati-hati.
3. Mengisi kedua botol yang telah kamu potong pada tahap 2 dengan tanah.
4. Isi salah satu botol dengan tanah yang terdapat rumput atau tanaman lain, kemudian isilah
botol yang lain dengan tanah saja
5. Memotong 2 botol yang lain pada bagian ujungnya. Gunakan botol tersebut sebagai
penampung.
6. Memasang penampung pada ujung masing-masing botol yang telah berisi tanah dengan
menggunakan karet.
7. Melakukan botol pada sebuah papan. Atur papan dengan kemiringan tertentu. Upayakan
agar botol- botol tidak terjatuh.
8. Menyiram kedua botol dengan setengah gelas air (100 mL air). Usahakan agar alirannya
deras bukan secara perlahan-lahan.
9. Menampung air yang keluar dari kedua mulut botol.
10. Mengamati dengan cermat air yang tertampung dalam wadah. Tuliskan hasil
pengamatanmu pada Tabel.
Kegiatan 4
Cara Kerja
1. Ambillah tanah dari tempat tinggalmu. Kamu dapat mengambil dari beberapa titik dari tempat
tersebut. Campur semua tanah dari beberapa titik tersebut secara merata.
2. Ambil sedikit sampel tanah kemudian campur dengan air dengan perbandingan 1:1 ke dalam
gelas.
3. Aduk campuran tanah dan air tersebut, kemudian tunggu hingga mengendap.
4. Setelah airnya mulai jernih, masukkan kertas lakmus atau pH universal dan tunggu hingga 1
menit. Usahakan agar kertas lakmus dan pH universalnya tidak terkena tanah yang mengendap
di bawahnya!
5. Jika menggunakan kunyit, potonglah kunyit sekitar 2 cm kemudian belah menjadi dua bagian.
Masukkan satu bagian dalam campuran sampel tanah dan air kemudian diamkan selama 30
menit dan bagian belahan kunyit yang lain sebagai pembanding.
6. Amatilah perubahan yang terjadi pada indikatormu! Gunakan kriteria berikut untuk
menentukan hasilnya!

Anda mungkin juga menyukai