Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat (otak dan medula
spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara fisiologi yaitu saraf otonom dan
saraf somatic
Pada otak terdapat suatu cairan yang dikenal dengan cairan serebrospinalis.
Cairan cerebrospinalis ini mengelilingi ruang sub araknoid disekitar otak dan medula
spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel otak. Cairan ini menyerupai plasma darah
dan cairan interstisial dan dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi oleh sel-sel
epindemal yang mengelilingi pembuluh darah serebral dan melapisi kanal sentral
medula spinalis. Fungsi cairan ini adalah sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak
otak dan medula spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrien dan zat
buangan antara darah dan otak serta medula spinalis.(Sloane, 2016)
Saraf spinal
Ada 31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal
(posterior) dan ventral (anterior). Saraf spinal adalah saraf gabungan motorik dan
sensorik, membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan
melalui eferen
Gambar Saraf Spinalis (31 pasang) beserta nama dan letaknya
Sel-sel pada Sistem Saraf Sistem saraf pada manusia terdiri dari dua
komponen yaitu sel saraf dan sel glial. Sel saraf berfungsi sebagai alat untuk
menghantarkan impuls dari panca indera menuju otak yang selanjutnya oleh otak akan
dikirim ke otot. Sedangkan sel glial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
(Sloane, 2016)
Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf (neuron) bertanggung jawab untuk proses transfer informasi pada
sistem saraf (Bahrudin, 2013). Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls.
Setiap satu neuron terdiri dari tiga bagian utama yaitu badan sel (soma), dendrit dan
akson
Badan sel (soma) memiliki satu atau beberapa tonjolan (Feriyawati, 2006).
Soma berfungsi untuk mengendalikan metabolisme keseluruhan dari neuron
(Nugroho, 2013). Badan sel (soma) mengandung organel yang bertanggung jawab
untuk memproduksi energi dan biosintesis molekul organik, seperti enzim-enzim.
Pada badan sel terdapat nukleus, daerah disekeliling nukleus disebut perikarion.
Badan sel biasanya memiliki beberapa cabang dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang serta
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
menghantarkan rangsangan ke badan sel (Khafinudin, 2012). Khas dendrit adalah
sangat bercabang dan masing-masing cabang membawa proses yang disebut dendritic
spines
Akson adalah tonjolan tunggal dan panjang yang menghantarkan informasi
keluar dari badan sel (Feryawati, 2006). Di dalam akson terdapat benang-benang
halus disebut neurofibril dan dibungkus oleh beberpa lapis selaput mielin yang
banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel Schwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan dan membantu
pembentukan neurit. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin yang
disebut nodus ranvier
Pada SSP, neuron menerima informasi dari neuron dan primer di dendritic
spines, yang mana ditunjukkan dalam 80-90% dari total neuron area permukaan.
Badan sel dihubungkan dengan sel yang lain melalui akson yang ujung satu dengan
yang lain membentuk sinaps. Pada masing-masing sinap terjadi komunikasi neuron
dengan sel yang lain.(Sloane, 2016)
Gambar Struktur Neuron
Fisiologi Sistem Saraf
Sietem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai tiga fungsi utama yaitu:
Serat-serat saraf simpatis maupun parasimpatis mensekresikan salah satu dari kedua
bahan transmitter sinaps, asetil kolin atau noreepinefrin. Serabut postganglion sistem saraf
simpatis mengekskresikan noreepinefrin sebagai neurotransmitter. Serabut postganglion
parasimpatis mengekskresikan asetilkolin sebagai neurotransmitter. Saraf preganglion
simpatis dan parasimpatis melepaskan asetilkolin sebagai neurotransmitter. Sedangkan
asetilkolin yang dilepaskan dari serabut preganglion mengaktivasi baik postganglion simpatis
maupun parasimpatis.(Cahyono, 2009)
1. Sistem Saraf Pusat (SSP), terdiri dari otak dan medulla spinalis menerima rangsangan
atau masukan tentang lingkungan eksternal dan internal dari neuron aferen. SSP
menyortir dan mengubah atau mengolah masukan melalui interneuron dan kemudian
memulai arahan yang sesuai di neuron eferen, yang membawa perintah ke kelenjar
atau otot untuk melakukan respons yang diinginkan, yaitu beberapa jenis sekresi dan
pergerakan. Berbagai aktivitas yang dikontrol oleh sistem saraf ini ditujukan untuk
mempertahankan homeostasis.(Sherwood, 2018)
2. Sistem Saraf Tepi (SST), yang tersusun atas serabut-serabut aferen dan eferen yang
menyalurkan sinyal antara SSP dan Perifer (bagian tubuh yang lain)
a. Divisi aferen SST mendeteksi, menyandikan, dan mentransmisikan sinyal perifer
ke SSP sehingga memberikan informasi tentang lingkungan internal dan eksternal
ke SSP. Masukan aferen ini ke pusat pengontrol di SSP sangat penting dalam
mempertahankan homeostasis
b. Setelah diinformasikan oleh divisi aferen SST bahwa terdapat perubahan pada
lingkungan internal atau eksternal yang mengancam homeostasis. SSP membuat
penyesuaian ini dengan wujud mengontrol aktivitas organ efektor (otot dan
kelenjar), yaitu menghantarkan sinyal dari SSP ke organ-organ melalui divisi
eferen SST.(Sherwood, 2018)
B. Anatomi dan Fisiologis Kardiovaskuler
Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks
(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V) berada
di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan
bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di
sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae
tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat 3 pada orang dewasa
sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis
setinggi kosta III-I.
b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta
pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes,
vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
e) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung
agak turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC)
menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar
dan membulat
c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan
mendorong bagian bawah jantung ke atas
d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh
posisi tubuh.
a. Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus
jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan
rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal
dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk
menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung
b. Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:
1. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan
luar mencakup kedua atria.
2. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
3. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium
dan ventrikel)
c. Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri
dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian
depan sinus vena kava.
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah
besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.
a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava superior
sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara
vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel
dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis.
3. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
4. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta
Katup Jantung
1. Katup Trikuspid terletak antara atrium dekstra dan ventrikel dekstra, memiliki tiga
daun katup (kuspid), jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium. Bagian
ujung daun katup yang mengerucut melekat pada korda jarngan ikat fibrosa, Chordae
tendineae.
2. Katup Bikuspid (mitral) terletak antara atrium sinistra dan ventrikel sinistra, melekat
pada chordae tendineae dan otot papilaris
3. Katup semilunar aorta dan pulmonar terletak di jalur keluar ventrikular jantung
sampai ke aorta dan trunkus pulmonar, terdiri dari tiga kepala atas kuspis berbentuk
bulan sabit yang tepi konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh darah. Tepi
bebasnya memanjang ke dalam lumen pembuluh
a. Katup semilunar pulmonar terletak antara ventrikel kanan dan trunkus pulmonary
b. Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.(Sloane, 2016)
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran
darah dalam tubuh terdiri dari:
Pembuluh Darah
Dalam sistem vaskuler terdapat lima jenis pembuluh darah berbeda yang berperan yaitu
arteri, vena, arteiol, venula, dan kapiler. Lapisan dinding pembuluh darah kecuali kapiler
mempunyai tiga lapisan, yaitu.
1. Tunika Intima, merupakan lapisan pembuluh darah bagian dalam
2. Tunika Media, merupakan lapisan pembuluh darah bagian tengah
3. Tunika Adventisia, merupakan lapisan pembuluh darah bagian luar.(Fikriana, 2018)
Fisiologi Jantung
d. Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa
tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut
siklus jantung.
f. Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama
besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah
jantung (cardiac output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung
1. Beban awal
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung
1. Periode systole
2. Periode diastole
3. Periode istirahat
g. Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: lup
2. Bunyi kedua : Dup
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama.
(Sloane, 2016)
Cahyono, Iwan Dwi. Dkk. 2009. Neurotransmitter Dalam Fisiologi Saraf Otonom.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6297 diakses pada
tanggal 15 Mei 2020 pukul 14.40 WIB.
Dinus. 2015. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/
diakses pada tanggal 15 Mei 2020 pukul 13.51 WIB
Fikriana, Riza. 2018. Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Deepublish
Kuntarti. 2019. Fisiologi Pembuluh Darah. http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/
diakses pada tanggal 15 Mei 2020 pukul 14.46 WIB
Sherwood, Lauralee. 2018. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 9. Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. 2016. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC