Hipertensi Booklet
Hipertensi Booklet
Pencegahan hipertensi :
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal untuk menjaga tidak terjadi
Hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus dan sebagainya.
b. Dilarang merokok dan menghentikan merokok total serta tidak mengkonsumsi
alkohol.
c. Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolah-raga secara teratur
d. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan mengkonsumsi makanan rendah garam.
e. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
f. Memperbanyak minum air putih, minum 8 sampai 10 gelas per hari.
g. Menghindari stress dengan menjalani gaya hidup yang wajar.
h. Memeriksakan tekanan darah secara berkala terutama bagi seseorang yang memiliki
riwayat penderita Hipertensi
i. Perawatan lanjutan di rumah
j. Diet DASH
k. Hindari asupan makanan yang berkalori tinggi seperti gula.
l. Hindari makanan yang diawetkan / asinan.
m. Hindari makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol
n. Hindari minuman yang beralkohol dan minuman yang mengandung kafein seperti
kopi.
o. Perbanyak sayuran dan buah.
p. Perbanyak minum air putih 8 sampai 10 gelas per 24 jam.
q. Makan makanan yang mengandung tinggi serat seperti agar-agar atau jelly.
Mobilisasi :
Tetap melakukan aktifitas fisik seperti olahraga secara teratus dan bertahap dari ringan
sampai sedang seperti : jalan kaki di pagi hari, jogging, bersepeda disesuaikan dengan
batasan medis dan kemampuan fisik. Pertahankan berat badan dalam batas normal.
Kamu tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk melakukan hal yang satu ini. Meski
dilakukan secara gratis, sampai saat ini banyak sekali orang yang masih malas untuk
melakukannya, dengan alasan malas bangun pagi. Padahal, kegiatan sehat yang satu ini dapat
kamu lakukan di mana pun, bahkan di atas tempat tidur sekali pun.
Pada pengidap tekanan darah tinggi, olah raga yang direkomendasikan Aerobik dengan
intensitas sedang, kamu hanya perlu memasukkan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan
detak jantung dan pernapasan. Dalam hal ini, berikut beberapa contoh olahraga sederhana
yang bisa kamu praktikan guna menurunkan tekanan darah tinggi:
Pada dasarnya, olahraga seperti yang disebutkan di atas memang aman dilakukan oleh
penderita hipertensi. Namun, ada beberapa hal lainnya yang juga perlu Anda perhatikan
sebelum, saat, dan setelah melakukan olahraga agar manfaatnya dapat Anda dapatkan secara
maksimal.
Sebelum memulai olahraga, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter,
terutama jika Anda memiliki kondisi tertentu yang mengkhawatirkan.
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa kondisi yang diharuskan berkonsultasi dengan dokter
sebelum memulai program olahraga, yaitu berusia di atas 45 tahun untuk pria dan 55 tahun
untuk wanita, baru berhenti merokok, pernah mengalami serangan jantung, memiliki keluarga
yang punya riwayat masalah jantung, obesitas, belum pernah rutin berolahraga, atau memiliki
penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru.
Dokter tentunya akan merekomendasikan olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi Anda
serta memberi panduan kapan, bagaimana, dan seberapa lama olahraga perlu dilakukan. Bila
Anda mengonsumsi obat, tanyakan juga pada
dokter apakah akan ada perubahan respon tubuh atau efek samping yang terjadi dengan
berolahraga.
Saat melakukan olahraga
Saat melakukan olahraga atau senam, penderita hipertensi perlu menerapkan beberapa hal
agar aman untuk tubuh serta efektif dalam menurunkan tekanan darah. Berikut beberapa tips
yang perlu Anda terapkan:
1. Lakukan olahraga secara rutin dan teratur. Untuk olahraga dengan intensitas sedang,
sebaiknya lakukan sebanyak 3-5 hari dalam seminggu, selama 30 menit per hari.
2. Jika Anda memilih jenis olahraga yang berintensitas tinggi, misalnya berlari, lakukanlah
sekitar 75 menit per minggu. Namun perlu diingat, Anda perlu berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter sebelum melakukan jenis olahraga ini.
3. Pilih jenis olahraga yang Anda sukai dan jadikan olahraga sebagai kegiatan yang
menyenangkan.
4. Carilah teman berolahraga agar Anda tetap termotivasi dan lebih menikmatinya.
5. Mulailah secara perlahan, apapun jenis olahraga yang Anda pilih. Mulailah dari tingkat
pemula dengan waktu yang lebih singkat. Tingkatkan intensitas dan waktu olahraganya
sedikit demi sedikit.
6. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan
setelahnya, untuk mencegah cedera dan agar efektif untuk hipertensi Anda.
7. Segera berhenti olahraga jika Anda mengalami tanda atau gejala hipertensi tertentu,
seperti nyeri dada, leher, rahang, atau lengan, sesak nafas, pusing atau pingsan, atau detak
jantung yang tidak teratur. Bila perlu, segera cari bantuan medis untuk menanganinya.
8. Untuk menghindari gejala yang tidak diinginkan, pastikan kondisi tubuh Anda sedang fit
sebelum melakukan olahraga.
9. Beri tahu orang terdekat Anda tentang kondisi hipertensi Anda. Bila perlu, selalu bawa
kartu medis untuk menerangkan detail kondisi kesehatan Anda.
10 Jika Anda melewatkan satu sesi olahraga, jangan sekaligus bayarkan waktu yang terlewat
di sesi berikutnya. Sebaiknya, cicil utang olahraga Anda sedikit demi sedikit dengan
membaginya jadi 10 menit pada 3 hari berikutnya.
Untuk dapat mengetahui dampak olahraga yang telah Anda lakukan, Anda perlu rutin
melakukan cek tekanan darah. Anda bisa melakukan cek tekanan darah setiap kali Anda
melakukan pemeriksaan ke dokter atau menggunakan tensimeter sendiri di rumah.
Lakukan cek tekanan darah secara rutin, yaitu setiap 1 jam sebelum memulai olah raga dan 1
jam setelahnya.
Selain rutin melakukan cek tekanan darah, Anda pun perlu menerapkan pola hidup sehat
lainnya yang dapat membantu mengontrol tekanan darah Anda, seperti diet DASH dengan
menghindari berbagai makanan penyebab hipertensi serta mengonsumsi buah-buahan atau
sayuran dan makanan penurun darah tinggi lainnya.
Untuk mengurangi hal tersebut diatas, mungkin bisa dicoba atau beralih ke diet Dash. DASH
merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension. Diet DASH berfokus
untuk mengurangi asupannutrium, lemak dan kolesterol dengan cara meningkatkan asupan
protein, serat,serta memastikan kecukupan vitamin dan mineral.
ATURAN DIET DASH
Diet DASH memiliki aturan sederhana, yaitu sebagai berikut:
Membatasi konsumsi natrium, baik itu dalam bentuk garam maupun makanan bersodium
tinggi, seperti makanan dalam kemasan (makanan kalengan), dan makanan cepat saji.
Membatasi konsumsi daging dan makanan mengandung gula tinggi.
Mengurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan mengandung lemak trans.
Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan olahan susu rendah lemak.
Mengonsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan, dan makanan dengan gandum utuh.
Berikut ini adalah daftar makanan yang diperlukan dalam diet DASH:
• Sayuran: minimal 4-5 porsi per hari
Brokoli, wortel, tomat, ubi, dan sayuran berdaun hijau yang kaya akan vitamin, serat, dan
mineral, seperti kalium dan magnesium. Sajikan sayuran sebagai menu utama, bukan sebagai
makanan pendamping.
• Beras dan gandum: maksimal 6-8 porsi per hari
Beras, roti, pasta, dan sereal termasuk dalam kelompok beras dan gandum. Pilih gandum
utuh seperti beras merah dan roti gandum, karena mengandung lebih banyak serat dan nutrisi.
Gandum memiliki kandungan rendah lemak, selama tidak dikonsumsi dengan mentega, keju
atau krim.
• Buah-buahan: minimal 4-5 porsi per hari
Sajikan buah-buahan sebagai camilan. Jika tidak suka makan buah, olah menjadi jus tanpa
tambahan gula. Salah satu buah yang baik dikonsumsi penderita hipertensi adalah pisang,
karena kaya akan kalium. Semakin banyak kalium yang dimakan, semakin banyak pula
natrium yang hilang melalui urine. Kalium juga mampu meredakan ketegangan di dinding
pembuluh darah yang akan menurunkan tekanan darah.
• Daging, ayam, dan ikan: maksimal 2 porsi per hari
Daging hewan merupakan sumber protein, zat besi, seng, dan vitamin. Daging aman
dikonsumsi penderita hipertensi
asalkan tidak melebihi 6 ons per hari. Masak daging tanpa kulit dengan cara direbus atau
dipanggang, bukan digoreng.
Hal ini agar daging tidak menjadi santapan tinggi kolesterol. Ikan salmon dan tongkol
merupakan pilihan yang lebih sehat,
karena kaya akan omega-3 yang bermanfaat dalam menurunkan kolesterol.
• Kacang-kacangan dan biji-bijian: 3-5 porsi per hari
Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan serat yang bermanfaat dalam menurunkan
risiko penyakit jantung dan
menurunkan tekanan darah. Tapi di samping itu, kacang-kacangan juga mengandung kalori,
sehingga disarankan makan secukupnya saja. Konsumsi produk olahan kacang kedelai,
seperti tempe dan tahu yamg mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh,
sehingga
bisa dijadikan alternatif pengganti selain daging.
• Lemak dan minyak: maksimal 2-3 porsi per hari
Dalam diet DASH, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh alias lemak baik yang
mampu menurunkan kadar
kolestrol dalam darah dan menekan risiko penyakit jantung, asalkan dikonsumsi dalam
jumlah yang sesuai.
Lemak tak jenuh tunggal terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.
Sedangkan lemak
tak jenuh ganda banyak ditemukan pada ikan salmon, tongkol, dan olahan kedelai. Hindari
menyantap lemak
jenuh dan lemak trans karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
• Produk susu rendah lemak: maksimal 2-3 porsi per hari
Pilih susu rendah lemak dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt merupakan sumber
vitamin D, kalsium,
dan protein.
• Makanan manis: maksimal 5 porsi per minggu
Disarankan untuk memilih makanan manis seperti jeli, agar-agar, atau biskuit rendah
lemak.
Inti dari diet DASH adalah mengurangi asupan natrium. Baik itu natrium dalam makanan,
produk olahan, atau garam yang ditambahkan dalam masakan. Itu sebabnya, jenis makanan
yang dipilih dalam program ini adalah makanan dengan kadar natrium rendah. Saat belanja
kebutuhan dapur, jangan lupa untuk membaca label kemasan sebelum memilih produk.
AKUPRESUR PADA HIPERTENSI
Terapi Medikamentosa :
Obat yang direkomendasikan untuk hipertensi
CAPTOPRIL
(ACE INHIBITOR)
Sediaan : tablet 12,5 mg dan 25 mg
Dosis : 1-3 kali sehari 12,5mg
Mekanisme kerja :
1. Menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi
vasodilatasi dan penurunan sekresi aldoateron,
2. Vasodilatasi penurunan tekanan darah
3. Penurunan sekresi aldosteron ekresi air dan natrium dan retensi kalium
AMLODIPIN
Sediaan : tablet 5mg dan 10mg
Dosis : dosis lazim 1 x 5mg/ hr, dapat ditingkatkan sp dosis 10mg tergantung
kondisi dan berat penyakitnya.
Mekanisme kerja : relaksasi secara langsung pada otot vaskular dengan cara ,
1. Dilatasi arteriola perifer memperkecil tahanan perifer total terhadap kerja jantung
2. Dilatasi arteria koroner meningkatkan penyampaian oksigen
Indikasi :
1. Pengobatan tunggal untuk mengontrol tekanan darah
2. Pengobatan iskemia miokardial ok angina stabil atau angina varian
3. bisa digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat antiangina
Kontra Indikasi dan perhatian:
1. Hipersensitif terhadap dihidropinidin
2. Hati hati pemberian pada pasien gagal ginjal, ggn. Fungsi hepar, ibu hamil dan
menyusui, usia lanjut.
FUROSEMIDE
Sediaan : tablet 40mg
Dosis : dimulai 1 x 20mg perhari, dan dapat ditingkatkan dosisnya K/P
Bisa digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain.
Aturan pakai : sebelum atau sesudah makan.
Kontra Indikasi :
1. Hipersensitif terhadap furosemide
2. Mengalami hipovolemia atau dehidrasi
3. Anuria atau gagal ginjal
4. Hati hati pemberian pada ibu hamil, menyusui, lansia.
HIDROKLOROTIAZID
Sediaan : tablet 25mg
Dosis : 1 kali sehari 25mg
Aturan pakai : sesudah makan
Mekanisme kerja :
Mengurangi kemampuan ginjal untuk menyerap terlalu
banyak natrium yang bisa menyebabkan retensi cairan.
Kontra Indikasi : Hipersensitif, hati hati pemberian terhadap pasien usia lanjut,
penyakit ginjal, penyakit hati,
BISOPROLOL
Sediaan : tablet 5 mg
Dosis : 1x 5mg/ hr diminum pagi hari sebelum atau sesudah makan.
Mekanisme kerja :
B1 adrenoreseptor
Indikasi :
Antihipertensi monoterapi atau kombinasi dengan antihipertensi yang lain
Kontra indikasi dan perhatian :
Gagal jantung akut, Bradikardi dengan denyut jantung 60x/menit, hipotensi dengan
TD <100mmhg, asma bronkiale (sensitifitas alergen meningkat), metabolik asidosis,
hipersensitif terhadap bisoprolol.
Hati hati pada pasien DM dengan kadar gula yg fluktuatif, gejala hipoglikemia yang sulit
untuk diketahui, kehamilan (mengurangi perfusi plasenta ggn pertumbuhan janin,
kematian intrauterin, aborsi dan kelahiran premature