Anda di halaman 1dari 1

KEJANG DEMAM

An. A MRS pada tanggal 3 April 2021/06.00 WIB, diagnosa medis Kejang Demam Kompikata.
pengkajian dilakukan pada tanggal 4 April 2021/08.00 WIB di Ruang PICU. An. A berusia 2
tahun, jenis kelamin laki – laki, orang tua Ny. A.umur 30 th, agama islam, pendidikan sarjana
paud , pekerjaan guru paud, alamat rumah Ponorogo.
Pasien datang dengan keluhan Ibu klien mengatakan An. A demam sejak 3 hari yang lalu,
akhirnya oleh ibu klien hanya diberikan obat penurun panas yang dibeli di warung terdekat,
namun panas klien tidak kunjung turun hingga klien mengalami kejang sebanyak 2 kali saat di
rumah, pada tanggal 3 April 2021, sehingga klien langsung dibawa ke RS dan masuk melalui
IGD. Ketika di IGD klien dipasang infus dan diberikan obat paracetamol melalui IV bolus, dan
masuk ke Ruang PICU pada pukul 08.10 WIB. Ibu klien mehatakan bahwa anaknya tidak pernah
terjadi kejang sebelumnya.
Pada saat pengkajian klien masih demam dan ditemukan adanya kejadian kejang berulang. Data
fakus yang didapat di antaranya suhu tubuh klien melebihi batas normal dengan 38,9°C,
takikardia dengan Nadi 125x/menit, RR 26x/menit dan terjadi Kejang di Ruangan PICU 3 kali.
Pola mekanisme koping menanggis saat didekati oleh perawat. Perkembangan keadaan klien
dengan KU lemah suhu tubuh 38,9°C Anak rewel dan menangis. Pada pemeriksaaan fisik
didapat KU lemah, terjadi kejang berulang mukosa bibir kering, lidah tampak putih,kekuatan
otot lemah kulit tampak kemerahan. Nadi 125x/menit Akral kulit panas Kulit tampak kemerahan,
Klien menangis saat didekati perawat, Klien tampak ketakutan, BB 10 Kg, TB 80 cm. Mukosa
bibir pucat, konjungtiva anemis, stomatitis, porsi habis ¼ porsi.
Hasil lab : Hb 9,5 gr/dl, leukosit 4,0 juta/ul, trombosit 8100/ul, eritrosit 405000/ul

Anda mungkin juga menyukai