1. Dalam 1 kelas yang terdapat 8 kelompok baik kelas A, B DAN C
dijadikan 4 kelompok dengan cara pembagian berikut ini. Kelompok 1 dan 2 menjadi kelompok 1 Kelompok 3 dan 4 menjadi kelompok 2 Kelompok 5 dan 6 menjadi kelompok 3 Kelompok 7 dan 8 menjadi kelompok 4 2. Cara kerja : Kelompok 1 sebagai penyaji, kelompok 2 sebagai pembahas dan kelompok 3 dan 4 sebagai audiensi wajib untuk menambahkan materi dan atau menyimak kekurangan dari penyaji dan pembahas dan revisi sebelum disetor ke dosen pengampu. Demikian pula kelompok 2 sebagai penyaji, kelompok 1 sebagai pembahas dan kelompok 3 dan 4 sebagai audiensi wajib untuk menambahkan materi dan atau menyimak kekurangan dari penyaji dan pembahas dan revisi sebelum disetor ke dosen pengampu. Kelompok 3 sebagai penyaji dan kelompok 4 sebagai pembahas dan kelompok 1 dan 2 sebagai audiensi wajib untuk menambahkan materi dan atau menyimak kekurangan dari penyaji dan pembahas dan revisi sebelum disetor ke dosen pengampu. Selanjutnya kelompok 4 sebagai penyaji, kelompok 3 sebagai pembahas dan dan kelompok 1 dan 2 sebagai audiensi wajib untuk menambahkan materi dan atau menyimak kekurangan dari penyaji dan pembahas dan revisi sebelum disetor ke dosen pengampu. 3. Anak dengan multiple difabel membutuhkan kurikulum yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup mereka dan berguna baik saat ini maupun bagi kehidupannya nanti. Suatu kurikulum yang kaya akan pengalaman dan keterampilan hidup yang disebut kurikulum fungsional. Kurikulum fungsional adalah keterampilan sehari-hari yang dibutuhkan untuk hidup; bekerja; menjalin hubungan dengan orang lain maupun menggunakan waktu luang (to live, to work; to love dan to play). Empat komponen ini menjadi pra-syarat agar hidup lebih bermakna dan bermartabat, berikut tugas dari masing-masing kelompok: a. Kelompok 1 : Komponen hidup menekankan keterampilan yang
memungkinkan seseorang untuk menolong dirinya sendiri,
sesuatu yang penting harus dilakukan orang setiap hari. Jika
kita tidak dapat melakukan, maka orang lain akan melakukan
agar dapat hidup. Misalnya : makan, minum, buang air, mandi,
berpakaian
b. Kelompok 2 : Komponen bekerja bukanlah selalu sesuatu yang
bersifat menghasilkan pendapatan seperti pada umumnya. Ini
menekankan keterlibatan kita sebagai anggota keluarga dan
anggota masyarakat untuk ambil bagian dalam peran dan
tanggung jawab. Misalkan : mencuci piring, masak,
membersihkan rumah
c. Kelompok 3 : Komponen menjalin hubungan dengan orang lain
diartikan sebagai kemampuan anak untuk menjangkau orang
lain, memahami adanya orang lain selain dirinya, ada
keluarganya, pendidik, teman sebaya, tetangga, bahkan orang
yang berhubungan dengan dia karena pelayanan jasanya.
Keterampilan ini menjadi sangat penting karena dunia anak-
anak MDVI/DEAFBLIND sangat kecil untuk dapat melakukan
hubungan dengan orang lain. Karena banyak dari mereka yang
tidak memahami adanya orang lain di luar diri mereka. Maka
kurikulum harus membuat mereka dapat memperluas dunianya.
d. Kelompok 4 : Komponen waktu luang adalah keterampilan yang
dilakukan untuk mencari kesenangan, untuk bersantai. Setiap
orang melakukan kesenangan yang berbeda-beda mungkin
sesuatu yang bersifat berkala seperti piknik, nonton film di
bioskop, berenang. Tetapi ada kegiatan-kegiatan sederhana
yang dilakukan untuk menghilangkan penat dan sekedar
koran atau majalah dan lainnya. Anak-anak MDVI/deafblind
perlu diajarkan keterampilan-keterampilan ini agar ia dapat
memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain, tetapi juga tidak
menghabiskan seluruh waktunya untuk kegiatan ini.
Demikian tugas yang dikerjakan hari ini sampai besuk Minggu
depan yang dipresentasikan langsung dan secara random (jadi tidak berurutan), ditunjuk bunda sebagai dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran anak dengan disabilitas majemuk.