Surya Dharma
Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – PTIK
Jl. Tirtayasa Raya 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
E-mail: surya_tendik@yahoo.com
Abstract:
This writing material tries to describe the views of David Weisburd and Peter Neyroud (2011) in an
article entitled “Police Science: Toward a New Paradigm” published by Harvard Kennedy School, in the
United States. This material is expected to broaden the knowledge and understanding of new developments
and perspectives in Police Science especially within the University of Police Science and Police Sciences,
University of Indonesia, which prints candidate leaders within the police institution. The view of the
importance of adapting the norm of research-based policy in policing will make the police feel that they have
a police presence. By bringing universities into the world of police is expected to encourage the police to have
a sense of ownership of the police science which in turn will improve the policing undertaken.
Abstrak:
Materi penulisan ini mencoba mendeskripsikan pandangan David Weisburd dan Peter Neyroud
(2011) dalam suatu artikel berjudul “Police Science: Toward a New Paradigm” yang diterbitkan oleh
Harvard Kennedy School, di Amerika Serikat. Materi ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dan pemahaman tentang perkembangan dan perspektif baru dalam Ilmu Kepolisian khususnya di
lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian dan Kajian Ilmu Kepolisian, Universitas Indonesia,
yang mencetak calon-calon pemimpin dilingkungan lembaga kepolisian. Pandangan mengenai
pentingnya mengadaptasi norma kebijakan berbasis penelitian dalam pemolisian akan menjadikan
polisi merasa memiliki keberadaan ilmu kepolisian. Dengan membawa perguruan tinggi kedalam
dunia polisi diharapkan dapat mendorong polisi untuk mempunyai rasa kepemilikan (sense of
ownership) akan ilmu kepolisian yang pada gilirannya akan memperbaiki pemolisian yang dilakukan.
memberikan model untuk ilmu pengetahuan Apakah dengen digunakannya senjata baru
dalam pemolisian. Lembaga kepolisian telah membuat pemolisian lebih aman atau lebih
mengembangkan dan menerapkan teknologi- efektif ? Apakah penggunaan tes DNA memiliki
teknologi seperti, dan pemerintah telah “cost effectiveness” Apakah penggunaan system
memberikan anggaran yang memadai untuk mobil patroli akan memberikan nilai tambah
pengembangan peralatan kepolisian. Misalnya untuk patrol kepolisian? Kesemua pertanyaan
di Amerika Serikat anggaran National Institute tersebut penting untuk dijawab dalam
of Justice (NIJ) telah menerima anggaran yang mengadopsi penggunaan teknologi dalam
sangat signifikan terhadap berbagai peralatan lembaga kepolisian dan bila perlu dilakukan
teknologi tersebut dan peralatan tes DNA uji coba efektivitasnya. Kepolisian sering
merupakan komponen yang paling besar reaktif terhadap penggunaan teknologi yang
mendapat penganggaran dari pemerintah diperkenalkan ke lembaga kepolisian dan jarang
Amerika (Weisburd dan Neyroud,2011). juga teknologi tersebut dapat meningkatkan
Kecenderungan ini sama dengan pemerintah di efektivitas dan eficiensi dalam pemolisian. Di
Inggris yang memberikan anggaran terbanyak beberapa daerah di Amerika dilaporkan oleh
pada komponen tes DNA dari tahun 1999 National Research Council (NRC) tentang
sampai 2007 (William dan Johnson,2008 complain terhadap kredibilitas teknologi yang
dalam Weisburd dan Neyroud,2011). Ilmu digunakan terutama penggunaan analisis
pengetahuan “hard science”, seperti teknik, kejahatan (Weisburd and Neyroud,2011).
bioteknologi dan kesehatan telah berkembang
Banyak lembaga kepolisian di Amerika yang
pesat dalam pemolisian dan telah diterima
telah memiliki kemampuan analisis kejahatan
secara luas oleh industri kepolisian. Namun
yang tidak sekedar deskripsi statistik sederhana
demikian, Lembaga penelitian di Amerika
tetapi lebih canggih untuk mengidentifikasi pola
“National Research Council” melaporkan bahwa
dan konsentrasi kejahatan. Analisis itu dilakukan
penggunaan bukti forensic dari digunakannya
dengan system informasi berdasarkan geografik
ilmu pengetahuan, terkadang juga gagal karena
dan analisis wilayah. Dengan demikian kepala
kriteria ilmiah yang kurang jelas (weisburd
kepolisian secara cepat memperoleh jawaban
and Neyroud,2011). Penggunaan teknologi
tentang distribusi kejahatan secara periodic dan
oleh lembaga kepolisian di Amerika menurut
data tersebut dapat digunakan untuk melakukan
Weisburd dan Neyroud (2011) seperti dalam
sesuatu terhadap tindak kejahatan. Dalam hal
kotak hitam (black box), yang artinya kep olisian
ini, ilmu pengetahuan dalam analisis kejahatan
menerima teknologi tertentu tetapi tidak pernah
telah menjadi bagian yang integral dari lembaga
mengevaluasi teknologi itu sendiri. Para industri
kepolisian (weisburd,2008). Misalnya di Inggris,
peralatan pemolisian dan ilmuan di Amerika
berbagai kerjasama universitas dan kepolisian
telah membawa peralatan teknologi baru karena
seperti yang dikembangkan oleh “National
mereka bekerja dalam teori, tetapi hanya sedikit
Intelligence Model” (Grieve, et al,2008). Tetapi
tentang bagaimana menggunakan teknologi
dikatakan bahwa di kebanyakan lembaga
sehingga mempunyai manfaat yang maksimal.
kepolisian masih terdapat permasalahan
Misalnya, dari investasi yang besar dalam tes
mencapai integrasi antara analisis kejahatan dan
DNA penggunaannya sangat terbatas pada
praktek pemolisian. Keterlibatan universitas
pembuktian kejahatan sehingga dari segi “cost-
dalam analisis ilmiah dan analisis kejahatan di
effectiveness” kurang signifikan (Roman,et
kepolisian masih belum efektif.
al,2009).
Jika dibandingkan dengan lingkungan rumah
sakit sebagai laboratorium universitas dimana bersifat reaktif terhadap ilmu pengetahuan
para ilmuan kedokteran terlibat aktif dalam dengan meminta bantuan jika ada hal-hal
kemajuan dunia ilmu pengetahuan kesehatan. yang diperlukan, sehingga pendekatan ini
Para staf universitas ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa pemolisian masih tetap
melaksanakan penelitian dan mempublikasikan berada diluar kebijakan berbasis penelitian.
hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah. Walaupun suatu hal yang wajar bila dikatakan
Mereka di dorong untuk mencari temuan bahwa pendekatan berbasis pembuktian
baru (discoveries) di dalam klinik mereka, dan (evidence base) mempunyai keterbatasan,
mengikuti standar yang ditetapkan oleh lembaga sehingga pengambil kebijakan tidak semata-
ilmu pengetahuan mereka. Tetapi lembaga mata menempatkan pendekatan tersebut sebagai
kepolisian tidak seperti itu, tetapi mendorong keputusan. Hal ini akan berdampak serius bagi
anggota penelitinya untuk mempublikasikan di kepolisian dimasa yang akan datang. Pemolisian
jurnal criminal. Bahkan kadangkala, lembaga menjadi sangat mahal sebagai suatu lembaga
kepolisian tidak mendorong anggota penelitinya publik, dan tanpa berbasis ilmu pengetahuan
untuk mempublikasi hasil penelitiannya yang untuk melegimitasi nilai pemolisian, bahwa
akan merusak reputasi lembaga kepolisian. pemolisian akan terancam dengan alternative
Dengan demikian, ilmu pengetahuan belum yang tidak berbiaya tinggi. Seperti pemolisian
merupakan bagian dari pemolisian, sehingga swasta dimana banyak peningkatan pelayanan
dampak kualitas ilmiah terhadap unit-unit pemolisian swasta (Bayley dan Nixon,2010).
analisis kejahatan menjadi rendah .
Tanpa bukti ilmiah dan pendekatan ilmiah,
Fenomena ini sering dijadikan argumentasi pemolisian akan lebih mudah mendapat kritik
bahwa kepolisian tidak mempunyai sumberdaya dari politisi dengan mendorong pendekatan yang
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan popular atau mengurangi anggaran kepolisian.
seperti trsebut diatas. Tentu saja bahwa Suatu realitas bahwa kepolisian melihat sedikit
kepolisian tidak menempatkan prioritas dalam nilai dari penelitian akademik dan juga tidak
ilmu pengetahuan, sehingga dukungan anggaran banyak ilmuan yang tertarik untuk memahami
terhadap dunia ilmu pengetahuan sangat pemolisian (Bayley and Nixon,2010). Selanjutnya
kecil. Hal ini merupakan tantangan terutama dikatakan bahwa banyak para ilmuan yang senior
bagi pemerintah Inggris dalam mengatasi dibidangnya tertarik terhadap pemolisian, tetapi
pemolisian dengan pengembangan kerjasama secara bersamaan hanya sedikit prospek untuk
penelitian antara universitas dan kepolisian. penelitian ilmiah yang serius di kepolisian.
Kerjasama tersebut di Inggris memiliki Dinegara maju termasuk Indonesia, tidak
peran dalam meningkatkan profil ilmu dalam banyak dana dialokasikan untuk penelitian
lembaga kepolisian dan membawa teknologi pemolisian di bandingkan unit pelayanan public
dan keterampilan baru khususnya dalam analisis lainnya. Dengan banyak peneliti muda yang
kejahatan. melihat pemolisian sebagai bidang kajian yang
menjanjikan. Fenomena ini menjadi lingkaran
Tantangan Kebijakan Pemolisian Berbasis setan, disatu pihak rendahnya investasi yang
Penelitian diberikan kepada penelitian dibidang kepolisian,
dan di pihak lain terbatasnya kesempatan dan
Uraian diatas mengindikasikan sejauhmana
prospek karir bagi ilmuan dalam kajian atau
lembaga kepolisian telah berhasil melaksanakan
penelitian dibidang kepolisian (Weisburd dan
pentingnya kebijakan pemolisian berbasis
Neyroud,2011).
penelitian. Didalam hal teknologi, kepolisian
Dampak yang menarik dari fenomena ini praktek kepolisian. Weisburd and Eck (2004)
dalam bidang akademik dibidang kriminologi memberikan analogi terhadap penelitian bidang
bahwa ilmu kepolisian merupakan spesialisasi kesehatan yang tidak saja dilakukan oleh
yang kurang mendapat prioritas didalam disiplin kementrian kesehatan, tetapi banyak lembaga
ilmu kriminologi dan peradilan kejahatan lain yang memberikan kontribusi terhadap
(criminal justice). Jurnal Kepolisian pada penelitian kesehatan yang dilakukan mereka.
umumnya berkualitas rendah di bandingkan Dengan demikian perkembangan ilmu kesehatan
jurnal-jurnal dibidang lain, sehingga apapun dan praktek kesehatan banyak didasarkan kepada
kualitas jurnal tersebut, jurnal kepolisian temuan penelitian (evidence based policy).
mendapat ranking yang rendah dalam tulisan
ilmiah. Suatu yang sangat ironis bahwa bidang Menuju Paradigma Baru Kepolisian
kajian yang mempunyai dimensi kebijakan yang
Bagaimana kita bergerak dari ilmu
penting dan signifikan terhadap keamanan dan
kepolisian ke pusat industry kepolisian? Apa
ketertiban masyarakat, tetapi memiliki status
yang dibutuhkan untuk pemolisian agar menjadi
yang rendah dalam status akademik. Hal ini tidak
profesi yang berbasis pembuktian (evidence
mengherankan karena kajian ilmiah kepolisian
based proffesion)? Jawaban terhadap pertanyaan
tidak terintegrasi dengan kurang mempunyai
ini cukup sederhana, namun kita meragukan
nilai di dunia kepolisian. Banyak yang merasa
dan sekaligus menjadi tantangan atas kedua
tidak memperoleh manfaat dan merasa penting
pandangan dari para praktisi polisi dan peneliti
sebagai suatu ilmu kepolisian.
yang bersifat akademik. Untuk ilmu kepolisian
Mungkin biaya yang paling penting menjadi sukses seperti cara perkembangan
dalam realitas saat ini adalah adanya gap antara ilmu pengetahuan pada profesi lainnya, ilmu
penelitian ilmiah dan praktek pemolisian. kepolisian harus bergerak kepusat industry
Jonathan Shepherd (2004) mengatakan bahwa pemolisian.
seperti halnya pemolisian, ilmu kesehatan
Penelitian ilmiah harus menjadi organ
merupakan seni dan ilmu. Tetapi sejauhmana
misi polisi secara alamiah. Ilmu pengetahuan
pelayanan kepolisian didasarkan atas efektivitas
harus menjadi bagian alamiah dari pendidikan
berbasis pembuktian nampaknya pelayanan
polisi, dan pendidikan polisi harus berbasis
kepolisian tetap masih lebih rendah di
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam
bandingkan bidang pelayanan dibidang
pemolisian harus menjawab pertanyaan apa yang
kesehatan. Bidang kesehatan memiliki 300,000
kritikal bagi fungsi polisi, dan harus menjawab
publikasi yang bersifat eksperimen lapangan
permasalahan yang menjadi inti (core) pemolisian
dan masih ada 4800 publikasi yang masih
dan menjawab realitas yang dihadapi polisi
dalam proses review . Praktek pemolisian saat
setiap hari. Jawaban ilmu pengetahuan harus
ini telah memiliki petunjuk ilmiah yang
tepat waktu bagi polisi. Ilmu pengetahuan yang
lebih maju dibandingkan abad pemolisian
kurang berhasil dalam menghasilkan jawaban
sebelumnya (Weisburd and Eck,2004). Oleh
tepat waktu dan tepat momentum menjadi tidak
sebab itu, menurut Weisburd and Eck (2004)
relevan dalam dunia nyata yang dihadapi polisi.
sudah selayaknya perlu dialokasikan anggaran
penelitian untuk mengkaji berbagai dimensi Ilmu kepolisian harus menjadi bagian
yang dilakukan polisi. Penelitian juga bisa penting bagi dunia pemolisian. Keterlibatan
dilakukan oleh berbagai lembaga lain yang ingin polisi dalam ilmu pengetahuan harus menjadi
memberikan kontribusi terhadap perbaikan nilai-nilai yang lebih umum dan berharga.
Untuk itu bisa terjadi, industry pemolisian investasi pemerintah federal dalam penelitian
harus mempunyai rasa kepemilikan terhadap yang mempunyai qualitas tinggi (Cook,2001).
ilmu pengetahuan. Ilmu kepolisian sering tidak Namun demikian, pada tahun 2009, setelah 7
relevan terhadap dunia polisi saat ini karena tahun telah ditetapkan “Institute of Education
ilmu kepolisian dianggap diluar pemolisian Sciences” di Departemen Pendidikan di
bukan bagian dari pemolisian (Weisburd and Amerika, dan diberikan anggaran $ 167 juta
Neyroud,2011). dolar dan setiap tahun meningkat (Weisburd
dan Neyroud,2011). Sejak itu ilmu pengetahuan
Polisi harus secara serius mengambil
berbasis penelitian telah berkembang cukup
kepemilikan terhadap ilmu pengetahuan, dan
baik dalam bidang pendidikan. Berdasarkan
menerima dan menyadari bahwa polisi tidak
pengalaman ini, Weisburd dan Neyroud
bisa hanya bekerja dengan mengandalkan
(2011) mengatakan bahwa ilmu kepolisian
statistic yang sederhana, yang sering mempunyai
juga bisa melakukan hal yang sama. Jika polisi
temuan yang bias bagi pelaksanaan tugas polisi.
memilih untuk berinvestasi terhadap ilmu
Seperti disampaikan Ronnie Flanagan (2008)
pengetahuan berbasis penelitian diharapkan
bahwa pemolisian merupakan lingkungan
akan meningkatkan nilai dan reputasi profesi
yang berisiko tinggi dan operasionalisasinya
polisi dikalangan publik.
berada dalam konteks yang sangat politis. Suatu
penelitian kurang bisa menyajikan temuan yang Dalam konteks ini, tentunya merupakan
melihat dalam konteks ini. Tetapi dalam bidang alasan bagi polisi untuk mengharapkan
kesehatan dapat kita analogikan atas hasil pemerintah memainkan peran kunci dalam
penelitian kesehatan yang menemukan bahwa mengembangkan ilmu kepolisian. Salah satu
penggunaan obat tertentu yang lebih efektip. komponen yang hilang dari ilmu kepolisian saat
Berdasarkan analogi itu, Sebaiknya di pemolisian ini adalah keberadaan lembaga penelitian yang
juga bisa ditemukan suatu program yang efektif besar dan berkualitas yang diseratai leadership
untuk mencegah kejahatan. yang mampu mengembangkan penelitian
untuk mendukung praktek pemolisian. Pada
Polisi harus melihat ilmu pengetahuan
tahun 1970 an di Amerika, pemerintah dan
sebagai bagian yang integral dari misi polisi karena
yayasan mengembangkan lembaga yang disebut
dapat membantu polisi dalam mendefinisikan
dengan Police Foundation, the Police Executive
program dan praktek-praktek pemolisian
Research Forum, and the Research Arm of the
yang dijanjikan, dan membantu polisi menilai
International Association of Chiefs of Police.
inovasi yang dilakukan dalam hal seberapa baik
Tetapi, bagaimanapun keberhasilan lembaga-
pekerjaan yang mereka lakukan dan berapa biaya
lembaga tersebut di dalam mengembangkan
yang dikeluarkan. Praktek berbasis pembuktian
ilmu kepolisian, lembaga tersebut tidak bisa
(evidence-based practice) menjadi konponen
mengambil peran sentral terhadap entitas
kunci bagi lembaga publik dibidang kesehatan,
pemerintah seperti yang dilakukan Lembaga
pendidikan dan pemerintah (Sackett et al.,2000;
Kesehatan Nasional atau Lembaga Ilmu
Sanderson,2002; Slavin,2002). Dalam hal ini,
Pendidikan. Terdapat kebutuhan yang jelas
pendidikan memberikan contoh instruktif
bagi pemerintah yang akan memainkan peran
tertentu kepada industry kepolisian. Pendidikan,
yang sentral dalam ilmu kepolisian. Lembaga
seperti halnya pemolisian, bekerja dalam dunia
yang demikian itu dapat juga memberikan
desentralisasi dan lembaga independen. Sebelum
berbagai pedoman sebagai standar bagi lembaga
abad 21, program pendidikan yang besar jarang
polisi, lisensi dan akreditasi praktek kepolisian
di evaluasi, dan di Amerika hanya sedikit
kebutuhan untuk pengembangan profesi penting dari infrastruktur polisi. Misalnya, dalam
berkelanjutan, dan perbaikan untuk praktek bidang kesehatan bahwa rumah sakit tidak selalu
pemolisian yang kurang efektif. terintegrasi dengan pusat perguruan tinggi. Pada
abad 19 integrasi perguruan tinggi dan rumah
The National Police Improvement Agency
sakit merupakan inovasi utama.
(NPIA) di Inggris telah mengikuti pendekatan
ini selama 3 tahun dan pemikiran ini juga tidak Sebagai indikasi umum bahwa adanya
berbeda. Namun, kemunculan lembaga tersebut kolaborasi antara Institut Ilmu Kepolisian di
tidak lepas dari friksi, dan koalisi pemerintah Cardiff University di Inggris. Institut tersebut
telah memutuskan untuk mengeluarkan lembaga telah mempresentasikan bentuk kerjasama
ini, dan membagi fungsi-fungsi yang ada antara Polisi South Wales, Cardiff University dan
dengan berbagai lembaga yang baru. Fenomena University of Glamorgan yang bertujuan untuk
di Inggris ini perlu dipertimbangkan apakah meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan
kemajuannya akan dilanjutkan melalui transisi oleh polisi. Ini merupakan lembaga pertama,
atau di kurangi anggarannya. yang mengintergrasikan penelitian pemolisian,
kebijakan dan operasi pemolisian (Weisburd
Tetapi lembaga yang demikian tidak dapat
dan Neyroud,2011). Walaupun waktu sendiri
menciptakan ilmu kepolisian yang seperti
yang akan menunjukkan apakah kecederungan
diuraikan sebelumnya, khususnya di Amerika
model medical center dalam bidang kesehatan
dimana pemolisian di desentralisasi ke beberapa
yang diadopsi ini akan berhasil, namun model
lembaga independen. Lembaga polisi harus
ini merupakan kecenderungan yang dapat
memprioritaskan ilmu pengetahuan, dan dalam
diadaptasi dalam ilmu kepolisian.
melakukan praktek pemolisian perlu memasukkan
ilmu pengetahuan kedalam kelembagaan dan Kita sering berpikir yang umum dan
menyarankan agar ilmu pengetahuan masuk mungkin sudah saatnya kita berpikir yang lebih
kedalam pemerintah. Seberapa jauh pimpinan khusus seperti “profesir polisi klinis”, atau polisi
polisi saat ini melihat peran mereka sebagai spesialis dibidang penyidikan pembunuhan dan
penganjur untuk meningkatkan pendanaan perampokan. Disamping itu diperlukan juga
untuk ilmu pengetahuan polisis. Di Amerika, praktisi polisi yang memiliki penegetahuan yang
suatu hal yang biasa melihat pimpinan polisi didukung oleh anggota kepolisian. Maksud dari
di parlemen nasional meminta anggaran rencana ini bahwa universitas harus menilai
yang cukup besar untuk penelitian. Tetapi praktek polisi dan memberikan reward kepada
kenyataannya tidak, pimpinan di kepolisian dosen yang dapat meningkatkan praktek-
umumnya tidak melihat penelitian polisi praktek yang ada. Lembaga kepolisian harus
sebagai bagian penting dari tanggung jawabnya. memiliki pengakuan ilmu pengetahuan dan
Mereka cenderung melihat dunia akademik memberikan reward kepada polisi yang terlibat
dan universitas yang bertanggung jawab untuk dalam ilmu pengetahuan .
keperluan penelitian. Tentu, dari perspektif
Perubahan lainnya yang kemungkinan
pemerintah, ada alasan untuk memberikan
terjadi jika paradigma yang dibicarakan
dana untuk ilmu kepolisian bilamana praktisi
akan berhasil, yaitu diperlukan pelatihan bagi
kepolisian berusaha memprioritaskan ilmu
polisi dan peneliti polisi di pusat pelatihan
kepolisin dan penerapannya kedalam praktek
polisi. Analoginya dalam bidang kesehatan,
kepolisian.
para praktisi dan peneliti dilatih di rumah
Perguruan tinggi harus menjadi bagian sakit (teaching hospital) universitas. Menurut
Shepherd (2001) hambatan utama dalam Secara singkat kita perlu melihat
pengembangan ilmu kriminologi adalah para pengembangan infrastruktur praktisi akademik
praktisi mempunyai sedikit pemahaman ilmi yang diterima disebagian bidang kesehatan dan
pengetahuan. Selanjutnya Shepherd (2001) pendidikan; website dan publikasi yang secara
mendorong adanya perubahan mendasar dalam bersama digunakan dan berkontribusi terhadap
pendidikan polisi dan peneliti polisi yaitu dunia akademis dan praktisi sebagai pengguna;
memperkenalkan “university hospital model” pengembangan profesi berkelanjutan, menunggu
bagi dunia polisi. Melalui model ini diharapkan akreditasi, dan mendorong praktisi untuk
dapat memberikan peran penting didalam mengadaptasi pembuktian berbasis penelitian
meletakkan penelitian polisi dalam lembaga dan berkontribusi terhadap bidangnya sendiri;
polisi sehingga terkait dengan dunia nyata menghargai dan mengakui praktek pemolisian
pemolisian. Tentunya, terdapat hambatan yang yang berbasis penelitian. Peran pimpinan bidang
signifikan dengan model seperti ini. Kebanyakan ilmu kepolisian, lebih luas dari forensic dan
lembaga polisi masih hanya membutuhkan merangkul semua aspek penerapan ilmu untuk
tamatan sekolah menengah yang di rekrut. pengembangan dan pelaksanaan pemolisian.
Walalupun telah beberapa tahun diperlukan
Pada akhirnya, tidak perlu di pertanyakan
sarjana dalam pemolisian oleh para ahli dan
tentang keberhasilan lembaga polisi akan
pimpinan kepolisian (Carte and Carte,1973,
merubah jika ilmu kepolisian tidak ditempatkan
Roberg and Bonn,2004). Di Amerika resistansi
sebagai program prioritas di lingkungan
dari persatuan polisi (police union) akan
polisi. Sekarang ini, ada sedikit pressure dari
mempersulit untuk melaksanakan perubahan ini.
publik untuk mulai menggunakan praktek dan
Secara umum, gerakan dari sedikit kebijakan pemolisian yang berbasis penelitian
komponen pendidikan ilmu kepolisian kedalam (Weisburd and Neyroud,2011). Di Amerika
lembaga polisi akan memfasilitasi perubahan Compstat merupakan satu inovasi dalam
yang telah disarankan tersebut. Polisi dan ilmu pemolisian yang sukses dalam menempatkan
kepolisian harus berbagi pemahaman tidak hasil, khususnya data kejahatan, dalam evaluasi
hanya reailitas pekerjaan polisi tetapi juga kinerja pemolisian. Walaupun Compstat, bukan
persyaratan bagi kebijakan berbasis penelitian. berbasis penelitian, tetapi Compstat telah
Menjadi sangat sulit mengembangkan ilmu berbasis kinerja dan diadaptasi di lembaga
kepolisian tingkat tinggi bila polisi hanya kepolisian di Amerika. Pengembangan Compstat
memiliki sedikit pemahaman tentang apa argument kuatnya bahwa polisi sebagai sebagai
ilmu dan apa yang dipersyaratkan. Bagaimna industry perduli untuk menunjukkan perkerjaan
mereka menilai pendapat ilmu terhadap polisi. Pergeseran berfikirnya adalah bagaimana
lembaga profesional mereka. Sama halnya, menempatkan ilmu penegetahuan sebagai
ketika peneliti akademis tidak memahami komponen kunci suatu evaluasi.
permasalahan riil yang dihadapi polisi dan
Visi perubahan menuju paradigma baru
realitas pemolisian, Sangat sulit dibayangkan
disajikan dalam tebal berikut ini (Weisburd
mereka akan mengembangkan penelitian yang
and Neyroud,2011) . Selain perubahan secara
berharga tentang pemolisian atau penelitian
incidental dan pengembangan dalam pemolisian,
yang diterjemahkan ke dalam dunia praktis
ilmu pengetahuan dapat digambarkan sebagai
dalam dunia pemolisian.
jantung pendekatan yang progresif dari
pemolisian.
Dimensi Paradigma Lama Pemolisian Berbasis Ilmu
Sejak awal rekrutmen anggota organisasi penelitian dalam pemolisian dan polisi akan
telah di berikan pelatihan dalam kerangka ilmu merasa memiliki keberadaan ilmu kepolisian.
pengetahuan. Walaupun pengetahuan hukum Rasa kepemilikan ini akan memfasilitasi
merupakan bagian komponen penting bagi implementasi praktek berbasis penelitian dan
pemolisian yang efektif, para anggota yang kebijakan dalam pemolisian, dan akan merubah
direkrut perlu memahami pendekatan berbasis hubungan fundamental antara penelitian dan
penelitian, tidak hanya legislasi tetapi juga praktek. Hal itu juga akan secara fundamental
strategi yang efektip untuk mempergunakan merubah realitas ilmu kepolisian di lembaga
hukum demi kebaikan masyaarakat. Mereka pendidikan. Menurut Weisburd dan Neyroud
akan belajar, sebagai polisi profesional dan (2011) , bahwa perubahan yang demikian
akan berkontribusi atas perluasan pengetahuan dapat meningkatkan kualitas dan prestise
melalui penelitian dan eksperimentasi. ilmu kepolisian dan sudah saatnya untuk
mendefinisikan hubungan antara pemolisian
Penutup dan ilmu pengetahuan. Dengan membawa
perguruan tinggi kedalam dunia polisi, dan
Uraian tentang berbagai fenomena dan
diharapkan dapat mendorong polisi untuk
pemikiran diatas menunjukkan pentingnya
mempunyai rasa kepemilikan (sense of ownership)
mengadaptasi norma kebijakan berbasis
akan ilmu kepolisian yang pada gilirannya
akan memperbaiki pemolisian yang dilakukan the Crime Epidemic. New York: Random House.
dan menjamin kehidupan organisasi dalam
Carter. D. L. and Sapp. A. D. (1990).
mewujudkan kualitas pelayanan publik dibidang
The Evolution of Higher Education in Law
keamanan dan ketertiban.
Enforcement: Preliminary Findings From a
National Study. Hournal of Criminal Justice
DAFTAR PUSTAKA
Education.
Ayling.J.Grabosky.P.and Shearing.C.(2009).
Clayton, R. R., Cattarello, A. M. and
Lengthening the Arm of the Law: Enhancing Police
Johnstone, B. M.(1996). The Effectiveness of Drug
Resources in the Twenty First Century. New York:
Abuse Resistance Education (Project DARE).
Cambridge University Press.
Gomez, K.A. and Gomez,A.A.(1984).
Weisburd,D. and Peter Neyroud (2011).
Statistical Procedures for Agricultural Research.
Police Science: Toward a New Paradigm. Harvard
Hoboken, N.J.: John Wiley and Sons.
Kennedy School. National Institute of Justice.
Gallowey.G.(2004). Tools to Help Educate
Weisburd, D. and Braga, A.A.
State and Local Officials About Your Agency’s
(2006) Introduction: Understanding Police
Homeland Security Funding Needs.
Innovation.”In Police Innovation: Contrasting
Perspectives,ed.D.Weisburd and A.A. Braga. Grieve. J. MacVean. A. Harfield. C. and
Cambridge: Cambridge University Press. Phillips.D.(2008). Handbook of Intelligent
Policing: Consilience, Crime Control, and
Weisburd, D. and Eck, J.E.(2004). What
Community Safety. Oxford.England: Oxford
Can Police Do to Reduce Crime,Disorder and
University Press.
Fear? The Annals of the American Academy of
Political and Social Science. Hunink, M. G. M. Glasziou, P. P., Siegel,
J. E.,Weeks, J.C., Pliskin, J.S., Elstein, A. S. and
Weatheritt, M. (1986). Innovations in
Weinstein, M. C. (2001). Decision Making in
Policing.London: Croom-Helm.
Health and Medicine: Integrating Evidence and
Bayley.D. and Nixon.C.(2010). The Values. Cambridge: Cambridge University Press.
Changing Police Environment,1985-2008. New
Koper, C. S. Maguire, E. R. and Moore, G.
Perspectives in Policing Bulletin. Washington.DC.
E. (2001). Hiring and Retention Issues in Police
USA. Department of Justice, Office of Justice
Agencies: Reading on the Determinants of Police
Programs, National Institute of Justice.
Strength, Hiring and Retention of Officers, and
Bratton,W.J.(1998). Crime Is Down in New the Federal COPS Program. Washingthon, DC.
York City: Blame the Police.”In Zero Tolerance: USA.
Policing a Free Society, ed. W.J. Bratton and
Ratcliffe, J. (2008). Intelligence - Led
N.Dennis.London: Institute of Economic
Policing. Portland,Ore:Willan Publishing.
Affairs Health and Welfare.
Roman, J. K., Reid, S., J., Chalfin, A.,
Bratton, W. J. and Knobler, P.(1998).
Adams,W.and Knight,C.(2009). The DNA
Turnaround: How America’s Top Cop Reversed the
Field Experiment: A Randomized Trial of the
Crime Epidemic. New York: Random House
Cost Effectiveness of Using DNA to Solve Property
Bratton, W. J. and Knobler,P.(1998). Crimes. Journal of Experimental Criminology.
Turnaround: How America’s Top Cop Reversed